PENGERTIAN KONDISI KERJA PENYEBAB STRES

2.2 PENGERTIAN BEBAN KERJA

Beban kerja adalah keseluruhan waktu yang digunakan oleh pegawai dalam melakukan aktivitas atau kegiatan selama jam kerja Groenewegen dan Hutten, 1991. Beban kerja merupakan volume kerja dari suatu unit Gillies, 1989. Jadi beban kerja perawat adalah seluruh kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh seorang perawat selama bertugas di suatu unit pelayanan keperawatan. Marquis dan Huston. Pengertian beban kerja dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu secara subyektif dan secara obyektif. Beban kerja secara obyektif adalah keseluruhan waktu yang dipakai atau jumlah aktivitas yang dilakukan. Beban kerja subyektif adalah ukuran yang dipakai seseorang terhadap pertanyaan tentang beban kerja yang diajukan, tentang perasaan kelebihan jam kerja, ukuran dan tekanan pekerjaan dan kepuasan kerja. Groenewegen dan Hutten, 1991 Menurut Schultz 1988, Beban kerja dibedakan menjadi dua yaitu beban kerja kwantitatif dan kwalitatif. Beban kerja kwantitatif menunjukkan adanya jumlah pekerjaan yang besar yang harus dilakukan pada satuan waktu.misalnya jam kerja yang tinggi, derajat tanggung jawab yang besar, tekanan kerja sehari- hari dan sebagainya. Sementara beban kerja kwalitatif terjadi apabila pekerjaan yang dihadap terlalu sulit.

2.3 PENGERTIAN KONDISI KERJA

Menurut Stewart and Stewart, 1983: 53 : Kondisi Kerja adalah Working condition can be defined as series of conditions of the working environment in which become the working place of the employee who works there. yang kurang lebih dapat diartikan kondisi kerja sebagai serangkaian kondisi atau keadaan lingkungan kerja dari suatu perusahaan yang menjadi tempat bekerja dari para karyawan yang bekerja didalam lingkungan tersebut. Yang dimaksud disini adalah kondisi kerja yang baik yaitu nyaman dan mendukung pekerja untuk dapat menjalankan aktivitasnya dengan baik. Meliputi segala sesuatu yang ada di lingkungan karyawan yang dapat mempengaruhi kinerja, serta keselamatan dan keamanan kerja, temperatur, kelambapan, ventilasi, penerangan, kebersihan dan lain–lain. Menurut Newstrom 1996:469 Work condition relates to the scheduling of work- the length of work days and the time of day or night during which people work. yang kurang lebih berarti bahwa kondisi kerja berhubungan dengan penjadwalan dari pekerjaan, lamanya bekerja dalam hari dan dalam waktu sehari atau malam selama orang- orang bekerja. Oleh sebab itu kondisi kerja yang terdiri dari faktor-faktor seperti kondisi fisik, kondisi psikologis, dan kondisi sementara dari lingkungan kerja, harus diperhatikan agar para pekerja dapat merasa nyaman dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja.

2.4 PENYEBAB STRES

Banyak sekali faktor di dalam perusahaan atau organisasi yang dapat menimbulkan stres. Tekanan untuk menghindari kekeliruan atau menyelesaikan tugas dalam suatu kurun waktu yang terbatas, beban kerja yang berlebihan, seorang pimpinan yang menuntut dan tidak peka, serta rekan kerja yang tidak menyenangkan merupakan beberapa contoh penyebab stres. Stressor adalah setiap faktor yang menimbulkan stress atau mengganggu keseimbangan. Terdapat beberapa hal yang menyebabkan terjadinya stress kerja, mulai dari perubahan ekonomi sampai pada kemajuan teknologi yang sangat cepat. Penyebab penting yang menyebabkan pekerja stres bukan hanya karena waktu yang dihabiskan di tempat kerja atau di sekitarnya. Penyebab lainnya dapat dikelompokkan dalam dua, yaitu stressor internal dan stressor eksternal Werner, 1993, hlm. 15 2.4.1 Stressor Internal Stressor dapat terjadi dengan berbagai bentuk dan kategori. Dapat bersifat fisik, fisiologis dan psikososial a. Stressor Fisik Dapat berupa : 1 Paparan suhu dingin 2 Paparan udara panas 3 Paparan agens kimia radiasi 4 Jenis kelamin 5 Usia 6 Pendidikan b. Stressor Psikologi Dapat berupa : 1 Karena penyakit 2 Akibat reaksi emosi 3 Takut akan kegagalan c. Stressor Sosial Cultural 1 Keyakinan agama 2 Ras 3 Budaya 4 Perkawinan 5 Pekerjaan 2.4.2 Stressor Eksternal a. Kondisi dan situasi pekerjaan 1 Penataan ruang kerja yang tidak terstruktur 2 Sistem penerangan baik yang terlalu terang ataupun remang- remang 3 Kebisingan kegaduhan dengan suara-suara mesin 4 Rutinitas, tidak ada refresing penyegaran b. Pekerjaannya 1 Tingkat beban kerja a Banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan b Beragamnya jenis pekerjaan yang harus dikerjakan 2 Tuntutan kerja a Tuntutan pimpinan rumah sakit terhadap pelayanan yang berkualitas b Tuntutan klien keluarga klien terhadap pelayanan yang cepat dan tepat 3 Jadwal kerja a Pengaturan komposisi tenaga yang tidak seimbang b Pengaturan jadwal kerja yang tidak konsisten c. Kinerja seperti status pekerjaan dan karir yang tidak jelas 1 Ketidakjelasan peran a Ketidakjelasan dalam pembagian tugas b Ketidakjelasan uraian tugas 2 Promosi kejabatan yang lebih rendah dari kemampuannya atau sebaliknya a Tidak ada promosi jenjang karier b Kurangnya tranparansi dalam penilaian kinerja d. Hubungan interpersonal 1 Sistem dukungan sosial yang buruk a Tidak ada budaya reward dan panisme b Selalu melihat hanya dari sisi kekurangan tanpa mau memperhitungkan kelebihannya 2 Kurangnya perhatian manajemen terhadap karyawan a Membuat suatu kebijakan yang tanpa mau mendengarkan masukan dari karyawan b Kurangnya acara kebersamaan 3 Persaingan a Tidak mau mengajari kepada perawat-perawat yang baru b Kurangnya koordinasi antar unit

2.5 STRES DAN ADAPTASI