GEJALA STRES BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN STRES

Seperti halnya individu, kelompok keluarga mungkin harus beradaptasi terhadap stressor. Adaptasi keluarga adalah proses dimana keluarga mempertahankan keseimbangan sehingga keluarga dapat memenuhi tujuan dan tugasnya, mengatasi stres, dan meningkatkan pertumbuhan dari anggota individual. Agar keluarga berhasil beradaptasi , terampil berkomunikasi baik, saling menghormati antara anggota keluarga, sumber adaptasi yang adekuat, dan pengalaman dahulu dengan stressor harus dimiliki Haber, 1990; Fox, 1991 . Dimensi adaptasi, Stres dapat mempengaruhi dimensi fisik, perkembangan, emosional, intelektual, sosial, dan spiritual. Sumber adaptif terdapat dalam setiap dimensi ini. Oleh karenanya, ketika mengkaji adaptasi klien terhadap stres, perawat harus mempertimbangkan individu secara menyeluruh. Respon terhadap stres, individu secara keseluruhan terlibat dalam merespon dan mengadaptasi stress. Namun demikian, sebagian besar dari riset tentang stresberfokus pada respon psikologi atau emosional dan fisiologis, meski dimensi ini saling tumpang tindih dan berinteraksi dengan dimensi lain. Ketika terjadi stres, seseorang menggunakan energi fisiologis dan psikologis untuk berespon mengadaptasi. Besarnya energi yang dibutuhkan dan keefektifan dari upaya untuk mengadaptasi bergantung pada intensitas, cakupan, dan durasi stressor dan besarnya stressor lainnya. Respon stres adalah adaptif dan protektif, dan karakteristik dari respon ini adalah hasil dari respon neuroendokrin yang terintegras.

2.6 GEJALA STRES

Untuk mengetahui seseorang mengalami stres atau depresi, adalah dengan melakukan pengamatan gejala, baik fisik maupun psikis selama dua minggu Mudjaddid, Diffy: 2005. Ada sekitar 23 gejala stres dimana apabila seseorang telah memiliki lebih dari lima gejala ini bisa dikategorikan terkena stres sehingga memerlukan penanganan lebih lanjut Stres diketahui merupakan penyebab kedua terbesar sakit di tempat kerja. Lebih dari lima karyawan dari sebuah perusahaan menderita stres yang berujung timbulnya penyakit seperti migrain dan jantung. Olahraga, konsultasi dan pengobatan medis adalah cara yang disarankan dokter untuk mengobati stres. Berikut 23 gejala stres : 2.6.1 Merasa berkeringat atau sering menggigil 2.6.2 Jantung berdebar 2.6.3 Pergi ke toilet lebih sering dari biasanya 2.6.4 Merasa sakit di perut 2.6.5 Mulut menjadi kering 2.6.6 Mudah capai 2.6.7 Mengalami sakit yang tidak biasa 2.6.8 Lebih banyak merokok dan minum 2.6.9 Mudah lelah dalam bekerja 2.6.10 Sakit kepala 2.6.11 Tidak memiliki waktu untuk menjalankan hobi apapun 2.6.12 Mudah tersinggung 2.6.13 Selalu berpikir tidak bisa mengatasi apapun 2.6.14 Kehilangan selera makan, kesenangan ataupun seks 2.6.15 Makan terlalu banyak atau terlalu sedikit 2.6.16 Kehilangan rasa humor 2.6.17 Tidak tertarik terhadap penampilan diri 2.6.18 Tidak tertarik pada orang 2.6.19 Merasa segala sesuatu tidak berguna 2.6.20 Selalu dirundung kesedihan 2.6.21 Pelupa 2.6.22 Tidak bergairah 2.6.23 Sulit tidur, tidur tidak tenang dan mudah terganggu Akibat stres tergantung dari reaksi seseorang terhadap stres. Umumnya stres yang berlarut-larut menimbulkan perasaan cemas, takut, tertekan, kehilangan rasa aman, harga diri terancam, gelisah, keluar keringat dingin, jantung sering berdebar-debar, pusing, sulit atau suka makan dan sulit tidur. Kecemasan yang berat dan berlangsung lama akan menurunkan kemampuan dan efisiensi seseorang dalam menjalankan fungsi-fungsi hidupnya dan pada akhirnya dapat menimbulkan berbagai macam gangguan jiwa Ninik Handayani, 2003. Stres mempengaruhi baik pada tubuh fisik maupun proses mental kita, dan nantinya keduanya akan mempengaruhi bagaimana kita berperilaku di bawah tekanan yang berat, dan mempengaruhi tingkatan dimana kita bisa melanjutkan peran kita, di rumah dan di tempat kerja, secara efektif dan efisien Lesley Towner, 2002: 26

2.7 JENIS PEKERJAAN YANG MENYEBABKAN STRES