39
galur-galur kedelai putatif mutan kedelai pada tolok ukur yang diamati dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Nilai tengah tolok ukur viabilitas dan vigor benih galur-galur putatif mutan kedelai pengaruh galur
Galur Tolok ukur
DB IV
PTM K
CT
etmal
-1
KA NHL
Ω M200-39-69-6
56.80
t-
49.67
t-
81.60
t-
20.53
t-
29.19 16.97
t-
M100-29A-42-10 82.67
a+
77.47
a+
97.06 31.19
a+
31.14
t+
19.10
t-
M50-45-9-12 78.93
a+
73.73
a+
95.33 30.12
a+
29.54 18.07
t-
M50-78-9-13 75.33
70.53
a+
90.93 27.96
t-
29.86 17.50
t-
M50-97-8-12 79.87
a+
71.87
a+
93.86 28.45
t-
29.05 18.53
t-
M100-29A-42-14 72.00
t-
65.87
t-
90.00 27.59
t-
29.95 17.17
t-
M150-24-48-2 67.07
t-
59.73
t-
88.53 25.25
t-
29.67 17.37
t-
M200-64-51-2 73.87
69.33 90.80
27.57
t-
29.86 17.67
t-
M200-20-52-3 56.67
t-
51.73
t-
80.00
t-
21.36
t-
30.25 16.63
t-
M200-13-47-5 62.80
t-
56.27
t-
87.06 24.18
t-
29.74 16.05
a-
M200-6B-58-7 69.60
t-
60.93
t-
90.13 25.23
t-
30.46 16.93
t-
M100-96-53-7 82.80
a+
75.33
a+
96.13 30.02
a+
29.94 17.52
t-
M100-29A-42-15 88.40
a+
82.80
a+
97.47 32.61
a+
30.37 18.93
t-
M100-96-53-6 90.67
a+
83.73
a+
98.93 33.39
a+
29.78 18.90
t-
M200-20-52-11 86.13
a+
76.93
a+
97.47 31.64
a+
30.32 17.67
t-
M200-79A-50-5 79.60
a+
69.33 94.67
28.25
t-
29.45 17.70
t-
M150-40-65-5 61.33
t-
53.20
t-
87.33 22.81
t-
30.37 17.23
t-
M200-62-54-4 71.60
t-
65.47
t-
89.73 27.91
t-
30.66 17.67
t-
M200-93-49-13 83.87
a+
76.67
a+
95.87 29.92
a+
30.95
t+
18.20
t-
M150-29-44-10 81.73
a+
75.73
a+
95.20 29.52
30.47 17.77
t-
M100-46-44-6 75.73
67.47
t-
94.80 26.57
t-
30.82
t+
17.40
t-
M150-69-47-2 71.73
t-
65.33
t-
90.67 26.54
t-
29.57 17.17
t-
Argomulyo 64.27
56.27 88.53
23.67 29.48
17.93 Tanggamus
87.07 83.2
96.27 35.18
28.87 22.70
Keterangan : Angka yang diikuti huruf a = berbeda nyata dengan Argomulyo, t = berbeda nyata dengan Tanggamus, - lebih kecil, + lebih besar pada uji Dunnet, DB Daya Berkecambah, IV Indeks Vigor, PTM Potensi
Tumbuh Maksimum, K
CT
Kecepatan Tumbuh, KA Kadar Air, NHL Nilai Hambatan Listrik
Galur kedelai yang berbeda nyata dengan Argomulyo dan Tanggamus pada tolok ukur daya berkecambah juga menunjukkan berbeda nyata pada indeks vigor
Tabel 5. Galur M100-29A-42-10, M50-45-9-12, M50-97-8-12, M100-96-53-7, M100-29A-42-15, M100-96-53-6, M200-20-52-11, M200-93-49-13, M150-29-
44-10 nyata lebih tinggi 80 dibandingkan varietas pembanding Argomulyo yang merupakan tetua asal wildtype pada tolok ukur daya berkecambah dan
27
40
indeks vigor. Namun, nilai tersebut tidak berbeda nyata dengan Tanggamus yang merupakan varietas pembanding yang toleran. Nilai kecepatan tumbuh galur
M100-29A-42-10, M50-45-9-12, M100-96-53-7, M100-29A-42-15, M100-96-53- 6, M200-20-52-11, M200-93-49-13 juga nyata lebih tinggi 30 etmal
-1
dibandingkan varietas pembanding Argomulyo. Nilai potensi tumbuh maksimum dan kadar air secara umum tidak berbeda
nyata dengan varietas pembanding Argomulyo Tabel 5. Namun, nilai potensi tumbuh maskimum dari galur M200-39-69-6 dan M200-20-52-3 nyata lebih
rendah dibandingkan Tanggamus. Nilai kadar air dari galur M100-29A-42-10, M200-93-49-13, M100-46-44-6 nyata lebih tinggi dibandingkan dengan
Tanggamus. Nilai hambatan listrik semua galur menunjukkan nyata lebih rendah
dibandingkan dengan Tanggamus Tabel 5, kecuali galur M200-13-47-5 yang lebih rendah dibandingkan dengan Argomulyo. Artinya, untuk tolok ukur nilai
hambatan listrik semua galur sama dengan varietas pembanding tetua asal dan masih rendah dibandingkan varietas toleran Tanggamus. Perbedaan nilai
hambatan listrik dipengaruhi oleh faktor genetik galur. Perbedaan nilai hambatan listrik menunjukkan bahwa nilai konduktivitas juga berbeda. Penelitian
Vieira 1996 menujukkan bahwa nilai konduktivitas rendaman benih dipengaruhi oleh genetik.
Respon galur genotipe terhadap nilai hambatan listrik yang berbeda diduga karena kandungan protein yang berbeda atau perbedaan komposisi benih.
Penderaan akan menyebabkan denaturasi protein membran. Pian 1981 menyatakan bahwa denaturasi protein membran menyebabkan rusaknya membran
sehingga aktivitas seluler akan berkurang, bahkan terhenti sama sekali. Faktor genetik seperti struktur kulit benih dan komposisi kimia benih dapat
juga mempengaruhi daya simpan benih. Pada benih kedelai komposisi yang cukup besar adalah protein. Sebagian besar protein benih adalah untuk metabolisme
inactive dan menyediakan cadangan makanan untuk pertumbuhan embrio selama perkecambahan Copeland dan McDonald, 2001; Justice dan Bass, 2002.
Perkecambahan benih kedelai akan menurun dari perkecambahan awal yaitu 28
41
diatas 90 menjadi 0 tergantung varietas kedelai dan kadar air selama penyimpanan
Tatipata et al., 2002. Interaksi antara waktu deraan dan galur genotipe secara umum pada semua
tolok ukur menunjukkan nilai berbeda nyata mulai waktu deraan 60-80 menit kecuali pada tolok ukur nilai hambatan listrik. Artinya, benih galur kedelai masih
baik pada penderaan sampai 40 menit. Tabel 6. Interaksi antara waktu deraan dan galur pada tolok ukur
daya berkecambah
Galur Waktu deraan menit
20 40
60 80
................................. ......................................... M50-45-9-12
88.00 83.33
86.67 80.00
56.67 M50-78-9-13
94.67 95.33
89.33 62.67
34.67
t-
M50-97-8-12 93.33
90.00 87.33
80.67 48.00
M100-29A-42-10 88.67
86.00 88.67
80.00 70.00
M100-29A-42-14 94.00
91.33 81.33
61.33 32.00
t-
M100-29A-42-15 95.33
89.33 92.00
92.67
a+
72.67 M100-46-44-6
89.33 84.00
77.33 71.33
56.67 M100-96-53-6
92.67 90.00
92.00 91.33
a+
87.33
a+
M100-96-53-7 96.67
92.00 83.33
82.00 60.00
M150-24-48-2 92.00
86.00 80.67
58.67 18.00
t-
M150-29-44-10 95.33
87.33 81.33
81.33 63.33
M150-40-65-5 86.67
83.33 72.67
44.67 19.33
t-
M150-69-47-2 88.67
85.33 75.33
72.67 36.67
t-
M200-6B-58-7 85.33
84.00 76.67
66.00 36.00
t-
M200-13-47-5 87.33
84.67 72.67
47.33 22.00
t-
M200-20-52-3 96.00
88.67 71.33
17.33
at-
10.00
t-
M200-20-52-11 98.00
96.00 86.00
85.33 65.33
M200-39-69-6 82.00
67.33 64.67
45.33 24.67
t-
M200-62-54-4 94.67
91.33 72.00
66.00 34.00
t-
M200-64-51-2 89.33
86.00 86.00
62.67 45.33
M200-79A-50-5 88.67
84.67 84.67
77.33 62.67
M200-93-49-13 94.00
91.33 84.00
84.67 65.33
Argomulyo 85.33
72.00 74.00