37
Nilai  tengah  tolok  ukur  umumnya  juga  semakin  menurun.  Penurunan  nilai daya  berkecambah,  indeks  vigor,  potensi  tumbuh  maksimum,  dan  kecepatan
tumbuh  disebabkan  penurunan  jumlah  kecambah  normal  yang  tumbuh  akibat penderaan.  Semakin  lama  waktu  penderaan,  uap  etanol  akan  merusak  membran
lebih  banyak  sehingga  aktivitas  metabolisme  terganggu  karena  tidak  ada  kontrol keluar-masuk metabolit dalam sitoplasma. Hal tersebut dapat mengganggu dalam
pertumbuhan kecambah sehingga kecambah tumbuh abnormal. Tabel  4.  Nilai  tengah  tolok  ukur  viabilitas  dan  vigor  benih  galur-galur
putatif  mutan  kedelai  pada  beberapa  taraf  penderaan  waktu deraan
Waktu deraan menit
Tolok ukur DB
IV PTM
K
CT
etmal
-1
KA NHL
Ω 20
86.67 80.33
-
96.63 31.80
-
30.10
-
23.79
-
40 81.14
-
71.64
-
96.44 27.46
-
30.07
-
17.25
-
60 68.53
-
60.64
-
93.52
-
22.08
-
28.90
-
15.25
-
80 47.53
-
37.67
-
74.44
-
16.09
-
28.83
-
12.00
-
91.25 91.06
99.02 41.63
31.65 21.02
Keterangan  :  Angka  yang  diikuti  -  menunjukkan  nyata  lebih  kecil    dibandingkan  dengan  kontrol  waktu deraan  0  menit  berdasarkan  uji  Dunnet  taraf  5,  DB  Daya  Berkecambah,  IV  Indeks
Vigor,  PTM  Potensi  Tumbuh  Maksimum,    K
CT
Kecepatan  Tumbuh,  KA  Kadar  Air, NHL Nilai Hambatan Listrik
Pada waktu deraan 20 dan 40 menit nilai daya berkecambah  80 artinya benih  masih  dalam  keadaan  baik.  Waktu  deraan  60  dan  80  menit  benih  mulai
mengalami  kemunduran  yang  ditunjukkan  dari  nilai  daya  berkecambah  yang rendah. Hasil penelitian Mohammadi et al. 2011 menunjukkan bahwa deteriorasi
benih  dapat  dilihat  dari  penurunan  persentase  dan  rata-rata  perkecambahan  dan penurunan persentase benih normal.
Nilai  rata-rata  kecepatan  tumbuh  galur-galur  kedelai  pada  deraan  20  menit 30  etmal
-1
,  artinya  benih  masih  memiliki  vigor  kekuatan  tumbuh  yang  baik. Benih galur-galur kedelai rata-rata mampu berkecambah normal dalam waktu tiga
hari  sehingga  kecepatan  tumbuh  maksimum  yang  dapat  dicapai  adalah 33  etmal
-1
.  Benih  yang  mampu  tumbuh  normal  dalam  waktu  tiga  hari  dan memiliki  kecepatan  tumbuh    30  etmal
-1
,  artinya  benih  memiliki  V
KT
Vigor Kekuatan Tumbuh kuat, sedangkan 26-30   etmal
-1
kurang kuat Sadjad, 1993. 25
38
Benih vigor berkecambah cepat dalam waktu yang relatif singkat, dan sebaliknya Sadjad  et  al.,  1999.  Penurunan  laju  perkecambahan  merupakan  salah  satu
indikasi pertama dari kemunduran Justice dan Bass, 2002. Kadar air merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kemunduran benih.
Kemunduran  meningkat  seiring  dengan  meningkatnya  kadar  air  benih  setelah penyimpanan  Barton,  1961.  Nilai  kadar  air  benih  setelah  pengusangan  kimia
pada penelitian ini berkisar 28-31. Hasil tersebut seperti hasil penelitian  Vieira 2004 yang menunjukkan nilai kadar air setelah pengusangan adalah 25.1-31.2
pada  pengusangan  fisik.  Namun,  pada  pengusangan  kimia  nilai  kadar  air  benih menunjukkan  semakin  menurun  setelah  diuapkan  etanol  pada  tiap  peningkatan
waktu pengusangan. Penurunan kadar air pada pengusangan kimia disebabkan air di  dalam  benih  digantikan  oleh  etanol  yang  bersifat  mudah  terikat  air  sehingga
etanol  masuk  ke  dalam  benih.  Sedangkan,  peningkatan  kadar  air  pada pengusangan fisik disebabkan oleh uap air masuk ke dalam benih Imaniar, 2012.
Nilai  hambatan  listrik  pada  air  rendaman  benih  cenderung  menurun  pada waktu  deraan 20-80 menit. Nilai hambatan  listrik  yang menurun  semakin kecil
maka nilai daya hantar listrik semakin besar. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kebocoran  membran  semakin  besar  sehingga  ion-ion  keluar  dari  benih  ke  air.
Keluarnya  ion-ion  menyebabkan  peningkatan  konsentrasi  ion-ion  pada  air rendaman  sehingga  hambatan  kecil  dan  daya  hantar  besar.  Penelitian  Kusumo
1986 menunjukkan bahwa semakin mundurnya benih menyebabkan peningkatan nilai daya hantar listrik pada benih utuh kedelai dan jagung.
Tolok  ukur  yang  sensitif  terhadap  kemunduran  benih  adalah  indeks  vigor, kecepatan tumbuh, kadar air, dan nilai hambatan listrik. Tolok ukur tersebut sudah
menunjukkan  penurunan  mulai  deraan  20  menit.  Tolok  ukur  daya  berkecambah menunjukkan  penurunan  mulai  deraan  40  menit,  sedangkan  tolok  ukur  potensi
tumbuh maksimum menunjukkan penurunan mulai deraan 60 menit. Nilai  daya  berkecambah,  indeks  vigor,  potensi  tumbuh  maksimum,
kecepatan  tumbuh,  kadar  air,  dan  nilai  hambatan  listrik  yang  merupakan  tolok ukur daya simpan dipengaruhi oleh faktor genetik. Hal tersebut ditunjukkan oleh
nilai tolok ukur masing-masing galur memiliki respon yang berbeda-beda. Respon 26
39
galur-galur  kedelai  putatif  mutan  kedelai  pada  tolok  ukur  yang  diamati  dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel  5.  Nilai  tengah  tolok  ukur  viabilitas  dan  vigor  benih  galur-galur  putatif mutan kedelai pengaruh galur
Galur Tolok ukur
DB IV
PTM K
CT
etmal
-1
KA NHL
Ω M200-39-69-6
56.80
t-
49.67
t-
81.60
t-
20.53
t-
29.19 16.97
t-
M100-29A-42-10 82.67
a+
77.47
a+
97.06 31.19
a+
31.14
t+
19.10
t-
M50-45-9-12 78.93
a+
73.73
a+
95.33 30.12
a+
29.54 18.07
t-
M50-78-9-13 75.33
70.53
a+
90.93 27.96
t-
29.86 17.50
t-
M50-97-8-12 79.87
a+
71.87
a+
93.86 28.45
t-
29.05 18.53
t-
M100-29A-42-14 72.00
t-
65.87
t-
90.00 27.59
t-
29.95 17.17
t-
M150-24-48-2 67.07
t-
59.73
t-
88.53 25.25