91.06 41.63 21.02 Pendugaan Daya Simpan Galur-Galur Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) Hasil Iradiasi Sinar Gamma dengan Metode Pengusangan Cepat

37 Nilai tengah tolok ukur umumnya juga semakin menurun. Penurunan nilai daya berkecambah, indeks vigor, potensi tumbuh maksimum, dan kecepatan tumbuh disebabkan penurunan jumlah kecambah normal yang tumbuh akibat penderaan. Semakin lama waktu penderaan, uap etanol akan merusak membran lebih banyak sehingga aktivitas metabolisme terganggu karena tidak ada kontrol keluar-masuk metabolit dalam sitoplasma. Hal tersebut dapat mengganggu dalam pertumbuhan kecambah sehingga kecambah tumbuh abnormal. Tabel 4. Nilai tengah tolok ukur viabilitas dan vigor benih galur-galur putatif mutan kedelai pada beberapa taraf penderaan waktu deraan Waktu deraan menit Tolok ukur DB IV PTM K CT etmal -1 KA NHL Ω 20 86.67 80.33 - 96.63 31.80 - 30.10 - 23.79 - 40 81.14 - 71.64 - 96.44 27.46 - 30.07 - 17.25 - 60 68.53 - 60.64 - 93.52 - 22.08 - 28.90 - 15.25 - 80 47.53 - 37.67 - 74.44 - 16.09 - 28.83 - 12.00 -

91.25 91.06

99.02 41.63

31.65 21.02

Keterangan : Angka yang diikuti - menunjukkan nyata lebih kecil dibandingkan dengan kontrol waktu deraan 0 menit berdasarkan uji Dunnet taraf 5, DB Daya Berkecambah, IV Indeks Vigor, PTM Potensi Tumbuh Maksimum, K CT Kecepatan Tumbuh, KA Kadar Air, NHL Nilai Hambatan Listrik Pada waktu deraan 20 dan 40 menit nilai daya berkecambah 80 artinya benih masih dalam keadaan baik. Waktu deraan 60 dan 80 menit benih mulai mengalami kemunduran yang ditunjukkan dari nilai daya berkecambah yang rendah. Hasil penelitian Mohammadi et al. 2011 menunjukkan bahwa deteriorasi benih dapat dilihat dari penurunan persentase dan rata-rata perkecambahan dan penurunan persentase benih normal. Nilai rata-rata kecepatan tumbuh galur-galur kedelai pada deraan 20 menit 30 etmal -1 , artinya benih masih memiliki vigor kekuatan tumbuh yang baik. Benih galur-galur kedelai rata-rata mampu berkecambah normal dalam waktu tiga hari sehingga kecepatan tumbuh maksimum yang dapat dicapai adalah 33 etmal -1 . Benih yang mampu tumbuh normal dalam waktu tiga hari dan memiliki kecepatan tumbuh 30 etmal -1 , artinya benih memiliki V KT Vigor Kekuatan Tumbuh kuat, sedangkan 26-30 etmal -1 kurang kuat Sadjad, 1993. 25 38 Benih vigor berkecambah cepat dalam waktu yang relatif singkat, dan sebaliknya Sadjad et al., 1999. Penurunan laju perkecambahan merupakan salah satu indikasi pertama dari kemunduran Justice dan Bass, 2002. Kadar air merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kemunduran benih. Kemunduran meningkat seiring dengan meningkatnya kadar air benih setelah penyimpanan Barton, 1961. Nilai kadar air benih setelah pengusangan kimia pada penelitian ini berkisar 28-31. Hasil tersebut seperti hasil penelitian Vieira 2004 yang menunjukkan nilai kadar air setelah pengusangan adalah 25.1-31.2 pada pengusangan fisik. Namun, pada pengusangan kimia nilai kadar air benih menunjukkan semakin menurun setelah diuapkan etanol pada tiap peningkatan waktu pengusangan. Penurunan kadar air pada pengusangan kimia disebabkan air di dalam benih digantikan oleh etanol yang bersifat mudah terikat air sehingga etanol masuk ke dalam benih. Sedangkan, peningkatan kadar air pada pengusangan fisik disebabkan oleh uap air masuk ke dalam benih Imaniar, 2012. Nilai hambatan listrik pada air rendaman benih cenderung menurun pada waktu deraan 20-80 menit. Nilai hambatan listrik yang menurun semakin kecil maka nilai daya hantar listrik semakin besar. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kebocoran membran semakin besar sehingga ion-ion keluar dari benih ke air. Keluarnya ion-ion menyebabkan peningkatan konsentrasi ion-ion pada air rendaman sehingga hambatan kecil dan daya hantar besar. Penelitian Kusumo 1986 menunjukkan bahwa semakin mundurnya benih menyebabkan peningkatan nilai daya hantar listrik pada benih utuh kedelai dan jagung. Tolok ukur yang sensitif terhadap kemunduran benih adalah indeks vigor, kecepatan tumbuh, kadar air, dan nilai hambatan listrik. Tolok ukur tersebut sudah menunjukkan penurunan mulai deraan 20 menit. Tolok ukur daya berkecambah menunjukkan penurunan mulai deraan 40 menit, sedangkan tolok ukur potensi tumbuh maksimum menunjukkan penurunan mulai deraan 60 menit. Nilai daya berkecambah, indeks vigor, potensi tumbuh maksimum, kecepatan tumbuh, kadar air, dan nilai hambatan listrik yang merupakan tolok ukur daya simpan dipengaruhi oleh faktor genetik. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai tolok ukur masing-masing galur memiliki respon yang berbeda-beda. Respon 26 39 galur-galur kedelai putatif mutan kedelai pada tolok ukur yang diamati dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Nilai tengah tolok ukur viabilitas dan vigor benih galur-galur putatif mutan kedelai pengaruh galur Galur Tolok ukur DB IV PTM K CT etmal -1 KA NHL Ω M200-39-69-6 56.80 t- 49.67 t- 81.60 t- 20.53 t- 29.19 16.97 t- M100-29A-42-10 82.67 a+ 77.47 a+ 97.06 31.19 a+ 31.14 t+ 19.10 t- M50-45-9-12 78.93 a+ 73.73 a+ 95.33 30.12 a+ 29.54 18.07 t- M50-78-9-13 75.33 70.53 a+ 90.93 27.96 t- 29.86 17.50 t- M50-97-8-12 79.87 a+ 71.87 a+ 93.86 28.45 t- 29.05 18.53 t- M100-29A-42-14 72.00 t- 65.87 t- 90.00 27.59 t- 29.95 17.17 t- M150-24-48-2 67.07 t- 59.73 t- 88.53 25.25