Solusi Satu Soliton Persamaan NLS

19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Gambar 16 Pola Trayektori Bifurkasi Poincare Andronov Hopf Bifurkasi Hopf dapat dilihat pada gambar ketika kasus μ muncul sebuah Limit Cycle disana. Hal ini terjadi karena perubahan kestabilan titik Fokus saat μ yang beratraktor positif menjadi beratraktor negatif pada μ Perlu ditekankan disini bahwa keempat bifurkasi yang dibahas sebelumnya merupakan bifurkasi lokal, yakni bifurkasi yang dapat dilihat hanya dengan meninjau perubahan kelakuan aliran trayektori di sekitar titik kritis.

3. Solusi Satu Soliton Persamaan NLS

Pada awal pembahasan mengenai kehadiran soliton optik, akan ditinjau sebuah persamaan perambatan pulsa elektromagnetik dalam serat optik. Dalam hal ini perambatan pulsa yang dimaksud melalui medium dielektrik. Yaitu sebuah medium yang jika dirambati oleh cahaya dengan intensitas tinggi akan menunjukan sebuah hubungan antara indeks bias terhadap intensitas cahaya. Medium dengan perilaku seperti itu dikenal sebagai medium kerr. Persamaan gelombang yang terkait dengan perambatan pulsa dalam serat optik lazim disebut persamaan Schrodinger nonlinier NLS yang dapat dituliskan dalam bentuk umum sebagai berikut[3]: 2 2 2 E E i E E z t β σ ∂ ∂ − + = ∂ ∂ dimana nilai E merupakan medan selubung dari pulsa listrik, kemudian nilai 2 2 d dk ω β ∼ merupakan parameter yang terkait dengan dispersi dari kecepatan grup dan nilai 3 σ χ ∼ terkait dengan suseptibilitas orde tiga dari medium yang dilalaui. Berikut ini akan dicari solusi bagi persamaan 19 dalam bentuk: , i z E z t u t e κ = dengan u t merupakan fungsi riil. Kemudian substitusikan persamaan 20 ke dalam persamaan 19 dan menghasilkan: 2 3 2 u u u t κ β σ ∂ − − + = ∂ selanjutnya kalikan persamaan 21 dengan sehingga: du dt 2 3 2 du d u du du u u dt dt dt dt κ β σ − − + = persamaan 22 dapat dituliskan kembali dalam bentuk: 2 2 4 1 2 2 d du u u dt dt σ κ β ⎡ ⎤ ⎛ ⎞ − − + = ⎢ ⎥ ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ yang mengindikasikan bahwa: 2 2 4 2 du u u c dt σ κ β ⎛ ⎞ − − + = ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ dimana nilai c merupakan sebuah konstanta. Selanjutnya untuk bisa memperoleh solusinya maka dengan membatasi diri pada solusi yang memilki kondisi du dt → u → t → ±∞ dan pada sehingga berakibat nilai c pada ruas kanan bernilai nol. Dari sini persamaan 24 dapat diatur kembali menjadi: 2 2 4 1 2 du u u dt σ κ β ⎛ ⎞ ⎡ ⎤ = − + ⎜ ⎟ ⎢ ⎥ ⎝ ⎠ ⎣ ⎦ 2 2 2 du dt u u κ β σ σ = − + untuk menyelesaikan persamaan 26 pada ruas kiri akan dilakukan pemisalan fungsi 2 sin u κ σ ψ = dan 2 cos d κ σ ψ ψ = du , sehingga ruas kiri persamaan 26 dalam variabel ψ menjadi: 2 2 sin 2 du d u u ψ κ σ ψ κ σ → − − + kemudian integralkan hasil yang diperoleh terhadap variabel ψ : 2 sin d ψ κ σ ψ = − ∫ 1 1 cos ln sin sin 2 ψ ψ ψ κ σ ⎛ ⎞ − ⎜ ⎟ − ⎝ ⎠ setelah itu nyatakan kembali persamaan 28 dalam variabel u : 29 30 31 32 33 34 35a 35b 36a 36b 37a 37b 2 4 1 1 1 2 4 2 H u u 2 2 u κ σ β = − + + 38 1 1 cos ln sin sin 2 ψ ψ ψ κ σ ⎛ ⎞ − = ⎜ ⎟ − ⎝ ⎠ 2 1 1 1 2 ln 2 2 u u σ κ κ σ κ σ ⎡ ⎤ ⎛ ⎞ − − ⎢ ⎥ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ − ⎢ ⎥ ⎝ ⎠ ⎣ ⎦ ⎢ ⎥ ⎝ ⎠ ⎣ ⎦ sedangkan integral ruas kanan persamaan 26 didapatkan: sedangkan integral ruas kanan persamaan 26 didapatkan: 2 2 dt t β σ β = ∫ σ dengan demikian persamaan yang harus dipecahkan adalah: 2 1 1 2 ln 2 u t u σ κ κ σ κ β ⎡ ⎤ ⎛ ⎞ − − ⎢ ⎥ = − ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎢ ⎥ ⎝ ⎠ ⎣ ⎦ sehingga nantinya nilai u menjadi: 2 2 exp 1 exp 2 t u t t κ σ κ β κ β − = + − dan nantinya bentuk persamaan 32 dapat diubah menjadi bentuk fungsi trigonometri berikut: 2 sech u t t κ σ κ β = − sehingga akhirnya solusi dari persamaan NLS dalam bentuk persamaan 20 yang diinginkan dapat dituliskan sebagai berikut: , 2 sech i z E z t t e κ κ σ κ β = − dengan bentuk profilnya diberikan pada gambar 17. Jelas bahwa solusi yang diperoleh merupakan solusi yang terlokalisasi dengan ekor-ekor menuju nol. Dalam fisika, solusi ini dinamakan sebagai soliton. Gambar 17 Profil solusi persamaan 34

4. Analisis Sistem Dinamik Solusi Satu