Keadaan Geografis Gambaran Umum Dataran Tinggi Dieng

58 pengelolaan obyek wisata di masing-masing Pemda. Pada tahun 2003 Pemda Banjarnegara membuat taman di sekitar komplek candi Arjuna dan Gatotkaca. Pada tahun 2004, Pemprov Jateng turun tangan membenahi obyek wisata Dieng yang menurun kualitasnya dengan rencana membangun Dieng Plateu Theatre. BP3 Jateng dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara merencanakan pengembangan lansekap di sekitar museum untuk kepentingan pariwisata dan penyelamatan tinggalan arkeologi yang masih terpendam di dalam tanah.

b. Keadaan Geografis

Dataran tinggi Dieng merupakan dataran tinggi yang berada di Jawa Tengah. Secara administratif kawasan Dieng terbagi menjadi dua kawasan yaitu, kawasan Dieng Kulon yang terletak di Kabupaten Banjarnegara dan kawasan Dieng Wetan yang terletak di wilayah Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Dieng terletak pad a posisi geografis 7‟ 12‟ Lintang Selatan dan 109 „ 54‟ Bujur Timur, berada pada ketinggian 6.802 kaki atau 2.093 m dpl. Suhu udara rata-rata 15 C°, pada bulan Juli-Agustus, suhu turun sampai di bawah 0 C°. Kawasan dataran tinggi Dieng merupakan sebuah kompleks gunung berapi. Kerucut-kerucut gunung api diantaranya Bisma, Seroja, Binem, Pangonan Merdada, Pagerkandang, Telogo Dringo, Pakuwaja, Kendil, Kunir dan Prambanan. Lapangan fumarola terdiri atas kawah Sikidang, kawah Kumbang, kawah Sibanteng, kawah Upas, telaga Terus, kawah Pagerkandang, kawah Sipandu, kawah Siglagah dan kawah Sileri yang termasuk kawah belerang. Secara geologi dataran tinggi Dieng merupakan wilayah yang banyak terdapat patahan atau sesar dan kawah- kawah yang masih aktif. Keadaan geologi dataran tinggi Dieng yang merupakan pegunungan api aktif membuat tanah menjadi subur sehingga cocok untuk daerah pertanian. Dataran tinggi Dieng merupakan sebuah plateu yang terjadi karena letusan dasyat sebuah gunung berapi. Dengan demikian kondisi geologisnya sampai sekarang masih relatif labil bahkan sering terjadi gerakan-gerakan tanah. Beberapa bukti menunjukan hal tersebut adalah, peristiwa hilangnya Desa Legetan, terpotongnya jalan antara Banjarnegara-Karangkobar dan Sukoharjo- Ngadirejo maupun retakan-retakan tanah yang mengeluarkan gas beracun seperti 59 peristiwa Sinila. Di Kawasan dataran tinggi Dieng terdapat sumber mata air yang merupakan hulu sungai Serayu dengan sumber dari Bima Lukar dan mata air yang merupakan hulu sungai Tulis yaitu sumber air dari kaki Gunung Perahu. Sumber- sumber air di Kawasan dataran tinggi Dieng banyak dimanfaatkan oleh penduduk sekitar kawasan untuk pengairan area pertanian.

c. Potensi Obyek dan Daya Tarik Wisata