3.3.1 Menentukan Titik Pasar Tradisional dan Minimarket di Kota
Surakarta ke Dalam Peta
Dalam menentukan titik pasar tradisional dan pasar modern ke dalam peta dilakukan pencarian titik koordinat secara observasi langsung dengan
menggunakan alat bantu GPS. Titik-titik koordinat yang diperoleh kemudian diinput ke dalam Software Arc GIS sehingga dapat terlihat titik lokasi pasar-pasar
tersebut di dalam peta. Gambar alat bantu GPS dapat dilihat pada gambar 3.2.
Gambar 3.2 GPS e-trex GARMIN
3.3.2 Penentuan Usulan Lokasi Minimarket Baru
Setelah diketahui lokasi pasar tradisional dan minimarket yang ada di Kota Surakarta, maka selanjutnya dilakukan penentuan usulan lokasi minimarket baru
dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut, yaitu:
1. Minimarket usulan dan pasar tradisional memiliki jarak minimal 500
meter.
Pertimbangan jarak ini dilakukan untuk mencegah pendirian minimarket terlalu dekat dengan pasar tradisional. Hal ini diperlukan mengingat keberadaan
minimarket dapat mempengaruhi kelangsungan toko-toko yang berada di pasar tersebut. Oleh karena itu digunakan acuan pengaturan jarak antara minimarket dan
pasar tradisional berdasarkan Perwali Kota Bandar Lampung No. 17 Tahun 2009 www.lampungpost.com
, 2009.
2. Minimarket usulan memiliki jarak 1 kilometer dari minimarket yang
sudah ada.
Pertimbangan jarak ini dilakukan untuk mencegah pendirian minimarket terlalu dekat dengan minimarket lainnya. Hal ini diperlukan agar lokasi pendirian
minimarket tidak terkumpul hanya pada daerah tertentu saja. Acuan pengaturan jarak antar minimarket ini menggunakan Perwali Kota Bandar Lampung No. 17
Tahun 2009 karena hanya Kota Bandar Lampung yang menerapkan peraturan
tersebut www.lampungpost.com
, 2009. Besarnya area pelayanan service coverage minimarket disesuaikan dengan pertimbangan tersebut dan ditetapkan
sebesar 500 m.
3. Minimarket usulan hanya dilokasikan disepanjang networkjalan umum.
Minimarket sebaiknya didirikan dekat dengan tepi jalan umumnetwork. Pada penelitian ini jalan umumnetwork yang dipertimbangkan adalah jalan arteri,
jalan kolektor, dan jalan lingkungan. Hal ini berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 112 Tahun 2007. Penentuan titik lokasi usulan dilakukan
dengan cara iterasi yaitu melalui langkah-langkah, sebagai berikut: a. Daerah feasible merupakan daerah diluar radius pasar tradisional dan
minimarket yang sudah ada. b. Penentuan titik-titik lokasi secara berurutan sequential satu per satu dimulai
dari arah kiri ke kanan peta Kota Surakarta. c. Lokasi usulan berikutnya tidak boleh beririsan dengan pasar tradisional,
minimarket yang sudah ada ataupun titik usulan minimarket yang sebelumnya. d. Titik harus berada di pinggir networkjalan umum.
4. Titik-titik permintaan ditentukan berdasarkan area pelayanan tiap