berada pada ruas Jl. Kapt. Mulyadi sedangkan A25 dan A26 berada pada ruas Jl. Kyai Mojo. Jarak antara minimarket A24 dan A25 adalah 816,06 m. Jarak
antara minimarket A25 dan A26 adalah 276,40 m. Sedangkan jarak untuk A24 dan A26 telah melebihi 1 km yaitu 1092,46 m.
5.1.2 Analisis Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian terdiri dari penentuan pasar tradisional dan minimarket di Kota Surakarta ke dalam peta, penentuan lokasi minimarket usulan, penentuan
jarak tempuh konsumen, dan perhitungan biaya investasi awal dan biaya transportasi. Analisis tiap tahapan, sebagai berikut:
1. Penentuan Pasar Tradisional dan Minimarket di Kota Surakarta Ke
Dalam Peta
Proses ini digunakan sebagai acuan untuk menentukan lokasi minimarket usulan selanjutnya. Pada tahapan ini hasil yang diperoleh adalah sebaran lokasi-
lokasi 30 minimarket dan 21 pasar tradisional di Kota Surakarta. Peta sebaran yang dihasilkan menunjukkan masih adanya area untuk pendirian minimarket
baru karena lokasi minimarket saat ini tidak merata dan perlunya pengaturan lokasi pendirian minimarket baru terhadap pasar tradisional maupun minimarket
lain.
2. Penentuan Lokasi Minimarket Usulan
Pada tahapan ini dilakukan penentuan lokasi minimarket usulan dengan mempertimbangkan faktor jarak dengan minimarket dan pasar tradisional yang
sudah ada di Kota Surakarta. a. Jarak antar minimarket,
Umumnya para calon pendiri minimarket baru tidak memperhatikan faktor jarak dengan minimarket sekitar yang telah terlebih dahulu berdiri sehingga
seringkali dijumpai lokasi minimarket yang sangat berdekatan. Hal ini memang wajar mengingat tidak adanya peraturan dari pemerintah pusat yang mengatur
mengenai hal tersebut. Kota Bandar Lampung telah merasakan dampak negatif tidak adanya peraturan mengenai jarak antar minimarket dimana di Kota Bandar
Lampung jumlah minimarket meningkat sehingga membuat masyarakat lokal merasa dirugikan oleh keberadaan minimarket-minimarket tersebut. Permasalahan
ini kemudian menghasilkan sebuah peraturan yang mengatur penataan pendirian lokasi minimarket. Salah satu peraturan menyatakan keharusan jarak antara satu
minimarket dengan minimarket lainnya yaitu sebesar 1 km. peraturan ini dijadikan acuan dalam penelitian agar lokasi pendirian minimarket nantinya tidak
terpusat hanya pada beberapa area tertentu namun tersebar ke seluruh wilayah Kota Surakarta.
b. Jarak minimarket dengan pasar tradisional, Keberadaan pasar modern dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap
kelangsungan pasar tradisional oleh karena itu beberapa kota telah mengeluarkan peraturan daerah yang mengatur jarak lokasi tiap jenis pasar modern terhadap
lokasi pasar tradisional yaitu Kota Jakarta, Bandung dan Bandar Lampung. Ketiga peraturan daerah kota tersebut menyatakan bahwa jarak lokasi minimarket dengan
lokasi pasar adalah sebesar 500m. Adanya pengaturan mengenai jarak minimarket terhadap pasar tradisional diharapkan dapat mencegah matinya usaha sejumlah
pedagang pasar tradisional. Pada penelitian ini, lokasi supermarket dan hipermarket tidak dijadikan
pertimbangan dalam menentukan sebuah lokasi minimarket usulan. Hal ini dikarenakan adanya pertimbangan bahwa karakteristik kedua pasar modern
tersebut berbeda dengan minimarket. Salah satunya dapat terlihat dari kelengkapan produk yang ditawarkan. Supermarket dan hipermarket memiliki
variasi produk yang hampir sama diantaranya basic necessities, fresh good, dan elektronik sedangkan minimarket hanya menjual produk basic necessities terpilih.
3. Pengukuran Jarak Tempuh Konsumen