Pengertian Tes Jenis Tes

49 sampel dalam penelitian ini adalah siswa persiapan 1 P1 SLB BC Yayasan Pembina Sekolah Luar Biasa Kartasura tahun 2009 berjumlah 6 siswa. Keseluruhan populasi dijadikan sampel penelitian, karena jumlah populasi sedikit.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpuan data adalah suatu prosedur yang sistematik dab standart untuk memperoleh data yang diperlukan Mohammad Nazir, 1988: 211. Oleh karena itu, kualitas data sangat ditentukan oleh elat pengumpulan data atau alat ukurnya, sehingga data yang diperlukan benar-benar valid dan reliabel. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan tes dan pengukuran kemampuan motorik dari M. Furqon 2002: 32 yang meliputi gerak stabilitas, gerak lokomotor dan gerak manipulatif yang dibuat dalam bentuk cek list. Bentuk cek list kemampuan motorik terlampir.

1. Tes

Dalam rangka menjelaskan teknik pengumpulan data dengan tes, maka perlu diuraikan sebagai berikut:

a. Pengertian Tes

Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 127 bahwa, “Tes adalah serententan beberap apertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok”. Sedangkan Sumadi Suryabrata 2002: 22 menyatakan: Tes adalah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dan atau perintah- perintah yang harus dijalankan, yang berdasar atas bagaimana testee menjawab pertanyaan-pertanyaan dan atau melakukan perintah-perintah itu penyelidik mengambil kesimpulan dengan cara membandingkan dengan tes standart atau testee yang lain. Berdasarkan dua pengertian tes yang dikemukakan dua ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa, tes adalah serangkaian pertanyaan atau perintah yang harus dijawab untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau 50 bakat yang dimiliki individu atau kelompok dengan cara membandingkan dengan tes standart atau testee yang lain.

b. Jenis Tes

Menurut Sumadi Suryabrta 2002: 39 ada sembilan jenis tes yang dapat digunakan, yaitu: 1 Berdasarkan banyaknya testee: a Tes individual b Tes kelompok 2 Berdasarkan cara penyelesaiannya: a Tes verbal yaitu: testee dalam mengerjakan harus menggunakan kata-kata. b Tes non verbal yaitu: testee tidak harus menjawab dengan menggunakan bahasa, melainkan dengan melakukan sesuatu. 3 Berdasarkan cara menilai tes: a Tes alternatif yaitu: tes yang hanya berdasar pada benar atau salah b Tes graduil yaitu: tes yang penilaiannya berdasarkan sesuatu. 4 Berdasarkan fungsi psikis yang dijadikan sasaran testing: a Tes perhatian b Tes fantasi c Tes ingatan d Tes kemauan 5 Berdasarkan tipe tes yang berhubungan dengan tipe tes dan waktu yang disediakan: a Speed test b Power test 6 Berdasarkan materi tes yang berhubungan dengan latar belakang teorinya: a Tes proyektif b Tes non proyektif 7 Berdasarkan bentuk tes: a Tes benar salah b Tes pilihan ganda c Tes isian d Tes mencari pasangan e Tes penyempurnaan f Tes mengatur obyek g Tes deret angka h Tes rancangan balok i Tes asosiasi 8 Berdasarkan penciptanya: a Tes Research b Tes Binet-Simon 51 c Tes Szondi d Tes Kraepelin e Tes Wechsler 9 Berdasarkan cara penggolongannya: a Tes intelegensi umum b Tes bakat khusus c Tes kepribadian d Tes prestasi Dari sembilan macam tes tersebut di atas, penelitian ini menggunakan tes non verbal yaitu testee melakukan sesuatu dari jenis tes yang dibuat terter dan diberikan penilaian. Alasan tester menggukan bentuk tes verbal, karena penelitian ini ingin mengetahui kemampuan motorik testee yang meliputi gerak lokomotor, gerak serempak dan gerak manipulatif, sehingga testee harus melakukan ketiga jenis gerakan tersebut dan diberikan penilaian oleh tester.

c. Syarat Tes yang Baik

Dokumen yang terkait

KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK TUNA GRAHITA (Studi Kasus Pada Yayasan Pendidikan Luar biasa Putra Jaya Malang)

0 7 20

SURVEI PROSES PENDIDIKAN JASMANI ANAK TUNA GRAHITA DI SLB C YAYASAN DHARMA MULIA SEMARANG TAHUN 2012

0 17 192

METODE MATERNAL REFLEKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK TUNA RUNGU KELAS 3 SLB B WIDYA BHAKTI SEMARANG TAHUN 2009 2010

1 11 98

IbM SEKOLAH LUAR BIASA TUNA GRAHITA (SLB C)

1 8 25

PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (Studi Kasus pada Kelas B Tuna Rungu Pendidikan Karakter Religius Dan Kemandirian Pada Anak Berkebutuhan Khusus (Studi Kasus pada Kelas B Tuna Rungu Wicara di Sekolah Luar Biasa

1 4 17

PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (Studi Kasus pada Kelas B Tuna Rungu Pendidikan Karakter Religius Dan Kemandirian Pada Anak Berkebutuhan Khusus (Studi Kasus pada Kelas B Tuna Rungu Wicara di Sekolah Luar Biasa

0 2 10

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TUNAGRAHITA (SDLB-C) DALAM PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi Kasus Yayasan Pendidikan Anak-Anak Luar Biasa B-C Langenharjo Sukoharjo).

0 0 11

Studi Deskriptif Mengenai Konsep Diri pada Remaja Tuna Rungu di SLB-B Yayasan Penyelenggara Pendidikan dan Pengajaran Bagi Anak Tuna Rungu Bandung.

0 3 60

Pembelajaran matematika di Sekolah Luar Biasa (SLB) Khusus Tuna Rungu Karnnamanohara Tingkat SMP.

0 0 103

AKHIR Sekolah Luar Biasa (SLB) C Negeri Pembina

0 0 8