Kemampuan Motorik pada Pre Test Kemampuan Motorik pada Post Test

59 Adapun dalam mengartikan kategori koefisien reliabilitas tes tersebut, menggunakan pedoman tabel koefisien korelasi dari Book Walter seperti dikutip Mulyono B.1992: 15 sebagai berikut: Tabel 3. Range Kategori Reliabilitas Kategori Validita Reliabilita Obyektivita Tinggi sekali Tinggi Cukup Kurang Tidak signifikan 0,80 – 1,0 0,70 – 0,79 0,50 – 0,69 0,30 – 0,49 0,00 – 0,29 0,90 – 1,0 0,80 – 0,89 0,60 – 0,79 0,40 – 0,59 0,00 – 0,39 0,95 – 1,0 0,85 – 0,94 0,70 – 0,84 0,50 – 0,69 0,00 – 0,49

C. Hasil Analisis Data

Hasil analisis data dalam penelitian ini mencakup hasil dari teas awal atau prestest dan postest. Berikut ini disajikan kemampuan motorik siswa persiapan 1 P1 SLB BC Yayasan Pembina Sekolah Luar Biasa Kartasura tahun 2009 sebelum dan sesudah diberi pembelajaran Penjas Adaptif.

1. Kemampuan Motorik pada Pre Test

Rata-rata kemampuan motorik siswa persiapan 1 P1 SLB BC Yayasan Pembina Sekolah Luar Biasa Kartasura tahun 2009 berjumlah 6 siswa pada tes awal atau pretest disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 4. Rata-Rata Kemampuan Motorik Siswa Persiapan 1 P1 SLB BC Yayasan Pembina Sekolah Luar Biasa Kartasura Tahun 2009 pada Tes AwalPretest No Nama Ra-rata Kemampuan Motorik 1 Dany 6.00 2 Bagus 6.00 3 Rio 6.13 4 Juve 6.40 5 Burhan 6.33 6 Wawan 6.27 60 Untuk lebih jelasnya rata-rata kemampuan motorik dari hasil tes awal disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Kemampuan Motorik pada Tes Awal 6 6 6.13 6.4 6.33 6.27 5.8 5.9 6 6.1 6.2 6.3 6.4 6.5 Dany Bagus Rio Juve Burhan Wawan R a ta -R a ta Grafik 1. Kemampuan Motorik pada Tes Awal sebelum Mendapat Perlakuan Pembelajaran Penjas Adaptif Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, kemampuan motorik pada tes awal sebelum diberi perlakuan paling rendah sebesar 6.00 dan paling tinggi 6.40. Rata-rata kemampuan motorik pada tes awal sebesar 6.19.

2. Kemampuan Motorik pada Post Test

Rata-rata kemampuan motorik siswa persiapan 1 P1 SLB BC Yayasan Pembina Sekolah Luar Biasa Kartasura tahun 2008 berjumlah 6 siswa pada tes akhir atau prostest disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 5. Rata-Rata Kemampuan Motorik Siswa Persiapan 1 P1 SLB BC Yayasan Pembina Sekolah Luar Biasa Kartasura Tahun 2009 pada Tes AkhirPosttest No Nama Ra-rata Kemampuan Motorik 1 Dany 6.53 2 Bagus 6.40 3 Rio 6.47 4 Juve 6.60 5 Burhan 6.60 6 Wawan 6.53 61 Untuk lebih jelasnya rata-rata kemampuan motorik dari hasil tes akhir disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Kemampuan Motorik pada Tes Akhir 6.4 6.47 6.6 6.6 6.53 6.3 6.35 6.4 6.45 6.5 6.55 6.6 6.65 Dany Bagus Rio Juve Burhan R a ta -R a ta Grafik 1. Kemampuan Motorik pada Tes Akhir setelah Mendapat Perlakuan Pembelajaran Penjas Adaptif Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, rata-rata kemampuan motorik siswa persiapan 1 P1 SLB BC Yayasan Pembina Sekolah Luar Biasa Kartasura tahun 2009 setelah mendapat pembelajaran Penjas Adaptif mengalami peningkatan. Rata-Rata peningkatan kemampuan motorik siswa persiapan 1 P1 SLB BC Yayasan Pembina Sekolah Luar Biasa Kartasura tahun 2008 sebesar 0.33. Rata-rata kemampuan motorik pada tes awal sebesar 6.19, sedangkan rata- rata kemampuan motorik pada tes akhir sebesar 6.52.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK TUNA GRAHITA (Studi Kasus Pada Yayasan Pendidikan Luar biasa Putra Jaya Malang)

0 7 20

SURVEI PROSES PENDIDIKAN JASMANI ANAK TUNA GRAHITA DI SLB C YAYASAN DHARMA MULIA SEMARANG TAHUN 2012

0 17 192

METODE MATERNAL REFLEKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK TUNA RUNGU KELAS 3 SLB B WIDYA BHAKTI SEMARANG TAHUN 2009 2010

1 11 98

IbM SEKOLAH LUAR BIASA TUNA GRAHITA (SLB C)

1 8 25

PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (Studi Kasus pada Kelas B Tuna Rungu Pendidikan Karakter Religius Dan Kemandirian Pada Anak Berkebutuhan Khusus (Studi Kasus pada Kelas B Tuna Rungu Wicara di Sekolah Luar Biasa

1 4 17

PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (Studi Kasus pada Kelas B Tuna Rungu Pendidikan Karakter Religius Dan Kemandirian Pada Anak Berkebutuhan Khusus (Studi Kasus pada Kelas B Tuna Rungu Wicara di Sekolah Luar Biasa

0 2 10

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TUNAGRAHITA (SDLB-C) DALAM PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi Kasus Yayasan Pendidikan Anak-Anak Luar Biasa B-C Langenharjo Sukoharjo).

0 0 11

Studi Deskriptif Mengenai Konsep Diri pada Remaja Tuna Rungu di SLB-B Yayasan Penyelenggara Pendidikan dan Pengajaran Bagi Anak Tuna Rungu Bandung.

0 3 60

Pembelajaran matematika di Sekolah Luar Biasa (SLB) Khusus Tuna Rungu Karnnamanohara Tingkat SMP.

0 0 103

AKHIR Sekolah Luar Biasa (SLB) C Negeri Pembina

0 0 8