Genus Karakterisasi penanda genetik mtDNA COI dan daerah ITS rDNA karang Goniopora spp dalam upaya pengelolaan terumbu karang di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu

17 b. Kelompok karang Konservatif k-strategist Sebagian besar energi dari karang ini digunakan untuk metabolisme dan pertumbuhannya. Koloni-koloni berumur tua dengan diameter 1 – 3 m. Karang ini menggunakan sedikit energi untuk perambatan, menanggulangi ketersediaan susbtrat dengan membentuk koloni besar dan berumur panjang, dapat hidup puluhan hingga ratusan tahun. Siklus pemijahannya secara periodik setiap tahun seperti karang-karang masif Porites dan Montastrea. c. Kelompok karang Intermediate Umumnya merupakan karang peralihan antara dua tipe yang berlawanan tersebut diatas. Kelompok karang ini dapat hidup pada berbagai lingkungan dengan tipe substrat yang bervariasi. Karang-karang tersebut dengan sedikit spesialisasi dan polipnya aktif sepanjang hari. Secara fenotif mereka termasuk labil, terbentuk pada lingkungan terumbu yang bervariasi dengan banyak adaptasi ecomorph. Kebanyakan spesies itu merupakan genus Acropora, umumnya kelompok Faviid, genus Hydronopora, Galaxea dan Goniopora. Komunitas biotop ini terdapat dalam terumbu yang kondisi lingkungannya stabil dimana karang yang hidup secara khusus seperti kelompok Agaricid beberapa genus dari Turbinaria, Echinophyllia, Leptoseris dan Diaseris.

2.3 Genus

Goniopora Goniopora juga dikenal sebagai flowerpot coral, daisy coral atau sunflower coral. Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Cnidaria Kelas : Anthozoa Sub Kelas : Hexacorallia Ordo : Scleractinia Famili : Poritidae Genus : Goniopora Blainville,1830 18 a b Gambar 4 a G. columna dan b polip dan tentakel G. columna. Sumber: Veron 2000. Status : Termasuk dalam daftar lampiran II Appendix II CITES CITES March, 2009. Deskripsi Penampilan karang yang cantik ini menutupi perilakunya yang agresif. Sejumlah individu polip karang membentuk koloni yang bergabung bersama pada pangkal kerangka kapurnya. Koloni ini dapat tumbuh berbentuk cabang branches, kolom column, koloni masif massive yang berbentuk kubah, atau koloni yang menjalar dekat substrat encrusting Veron 2000. Koloni relatif besar dan tebal, dinding porus, septa dan kolumela bersatu membentuk struktur yang kompak. Koloni selalu mempunyai bentuk polip yang panjang dan warna yang berbeda-beda. Genus ini mempunyai sekitar 20 species yang tersebar di seluruh perairan Indonesia. Soeharsono 1996. Koloni dapat tumbuh bermeter- meter dan kadang-kadang melintasi seluruh bagian dasar terumbu yang tertutup karang secara eksklusif oleh satu spesies Goniopora bercabang. Salah satu spesies Goniopora, “daisy corals” yang dinamai demikian karena sangat besar, dengan polip yang seperti bunga, dapat tumbuh hingga meliputi areal seluas enam sampai sepuluh meter Peach dan Hoegh-Guldberg 1999. Setiap polip memiliki 24 tentakel yang panjang dan berdaging yang biasanya menjulur sepanjang siang dan malam hari meskipun ini polip-polip dapat dengan cepat ditarik kembali ketika disentuh bagian bawah kerangka masifnya Veron 1986, 2000. Setiap spesies 19 Goniopora berbeda dalam bentuk dan warna polip mereka, yang memungkinkan identifikasi dilakukan di bawah air Veron 2000. Daerah Penyebaran Terdapat di Samudra Hindia dan Pasifik; dari pantai Mozambik sampai ke Laut Merah, dan Australia Selatan sampai Australia Utara, Jepang Selatan dan Hawaii Veron 2000. Habitat Goniopora ditemukan terutama pada perairan keruh yang terlindung dari arus yang kuat Veron 2000 Biologi Goniopora atau Flowerpot coral, meskipun mereka mempunyai nama yang indah, umumnya merupakan hewan yang agresif. Mereka dapat mengembangkan polip penyapu yang panjang, seperti tentakel penyapu pada karang lainnya, yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan yang parah pada karang lain dalam jangkauan mereka. Oleh karena itu, tidak lumrah ketika melihat spesies karang lain dapat tumbuh di dekat Goniopora, dan diyakini bahwa adaptasi ini menguntungkan Goniopora dalam persaingan yang ketat untuk mendapatkan ruang pada terumbu karang Peach dan Hoegh-Guldberg 1999. Seperti karang hermatifik lainnya, polip Goniopora memiliki alga mikroskopis zooxanthellae yang hidup di dalam jaringan mereka. Melalui fotosintesis, simbiosis alga ini menghasilkan molekul yang kaya energi sehingga polip karang dapat menggunakannya sebagai nutrisi. Selain itu, polip-polip besar dapat menggunakan tentakel mereka untuk menangkap plankton sebagai makanan, dan dengan demikian karang ini tidak bergantung pada cahaya matahari, yang diperlukan untuk fotosintesis seperti hal nya pada beberapa jenis karang lainnya Veron 1986; Soeharsono 1996. Goniopora memiliki koloni jantan dan betina yang terpisah tidak pada semua karang seperti itu yang melepaskan sperma dan telur ke dalam air untuk fertilisasi eksternal. Telur yang telah dibuahi berkembang menjadi larva akan berenang bebas yang pada akhirnya akan menempel di substrat dan berkembang menjadi koloni baru Veron 1986. 20 Ancaman Goniopora menghadapi banyak ancaman akibat dampak pada terumbu karang secara global. Diperkirakan bahwa 20 persen dari terumbu karang dunia telah secara efektif dihancurkan dan tidak menunjukkan prospek pemulihan langsung, dan 24 persen karang di dunia berada di bawah risiko kehancuran akibat tekanan manusia. Ancaman potensial selanjutnya adalah peningkatan kejadian coral bleaching , sebagai akibat dari perubahan iklim global Douglas 2003. Lebih khusus lagi, Goniopora berpotensi terancam oleh perdagangan karang hidup. Goniopora adalah salah satu dari genus yang mendominasi perdagangan karang hidup untuk dipelihara dalam akuarium. Goniopora dan Euphyllia adalah jenis yang lebih banyak diperdagangkan dari genus lainnya, karena sebagian dari karang-karang tersebut biasanya tidak bertahan lebih dari setahun, maka harus diganti cukup sering. Sejumlah kecil flowerpot coral juga diperdagangkan sebagai ornamen ukiran, dan untuk keperluan biomedis, dan karena ada kesamaan dalam kerangka karang struktur tulang manusia, mereka dapat digunakan dalam transplantasi tulang Green dan Shirley 1999. Konservasi Goniopora tercantum pada Apendix II CITES, yang berarti bahwa perdagangan spesies ini harus diatur secara hati-hati. Indonesia dan Fiji memiliki kuota ekspor untuk Goniopora. Di Indonesia, karang ini adalah salah satu dari lima genus dengan kuota tertinggi data per Maret 2900 kuota untuk penjualan Goniopora spp. di Indoneisa adalah sekitar 41 400 – 43 200 buah per tahun CITES March, 2009 , walaupun tak ada alasan ilmiah untuk menduga mengapa karang ini dapat mencapai tingkat pengambilan atau pemanenan yang lebih tinggi dibandingkan dengan genus lainnya Green dan Shirley 1999. Goniopora spp. merupakan bagian dari komunitas terumbu karang di banyak daerah perlindungan laut MPA sehingga perlu dilakukan upaya pengelolaan dan konservasi yang serius untuk mempertahankan keberadaannya Wilkinson 1993.

2.4 Daerah Penyebaran Karang