27.42 Peran Kelembagaan Dalam Pengolahan Dan Pemasaran Gambir Di Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat
74 Tabel 21 Aktivitas perdagangan gambir yang dilakukan lembaga pemasaran
No Lembaga
Pemasaran No
Responden Sumber
Frekuensi Pembelian
Bulan Kuanitas
Pembelian Bulan
Ton Frekuensi
Penjualan Bulan
Kuanitas Penjualan
Bulan Ton
1 Pengolah
1 Petani
30 80 ton
daun 1
25-30 2
Pedagang Pengumpul
1 Petani
4 2.4
4 2.4
2 Petani
4 2
4 2
3 Petani
4 2-2.4
4 2-2.4
4 Petani
4 2-4
4 2-4
5 Petani
8 4-6
4 10
6 Petani
4 1.8
1 kali2 bulan
1-2 3
Pedagang Besar
1 Petani
8 16
2 24
Pedagang 8
2 Petani
8 20
2 36
Pedagang 16
3 Petani
8 14-16
4 24-26
Pedagang 8
4 Eksportir
1 Pedagang
4 100-350
1 100-350
2 Pedagang
3 21-45
1 21-45
3 Pedagang
8 24
2 24-50
Eksportir yang menjadi tujuan dari lembaga pemasaran di 2 kecamatan ini merupakan eksportir yang sama dengan Kecamatan Kapur IX. Oleh karena itu,
jumlah eksportir yang menjadi responden masih sama yaitu 3 perusahaan ekspor.
Mekanisme Pembentukan Harga
Dalam pembentukan harga gambir, eksportir memiliki kontribusi yang besar sebagai penentu harga gambir. Hal ini dapat dilihat dari tingkat ketergantungan
lembaga pemasaran dibawahnya. Posisi pedagang dibawah eksportir sebagai kaki tangan eksportir, membuat mekanisme harga menjadi linear dari eksportir hingga
petani. Terlihat besarnya power pedagang perantara dalam hal ini eksportir dalam kegiatan pemasaran gambir dan memperbesar kemungkinan adanya kolusi
antar lembaga pemasaran gambir. Dilain pihak, eksportir juga memiliki ketergantungan dari segi harga berdasarkan nilai tukar rupiah terhadap dollar,
keadaan ekonomi dan regulasi pemerintah di negara tujuan ekspor serta kuantitas yang dibutuhkan ketika penandatangan kontrak dilakukan dengan buyers. Secara
teknis penentuan harga gambir tentunya berdasarkan kualitas gambir yang dihasilkan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa eksportir merupakan
lembaga yang paling dominan dalam penentuan harga.
Nilai kontrak ekspor biasanya berbasis FOB free on board, yaitu barang diatas kapal di pelabuhan eksportir. Kesepakatan harga antara eksportir dengan
buyers sangat bergantung pada kondisi permintaan dan penawaran gambir. Selain
itu, kesepakatan harga juga berkaitan dengan mutu gambir. Setiap gambir yang dibeli oleh eksportir akan dilakukan pengecekan kadar abu dan kadar air. Jika
kadar air dan kadar abu semakin tinggi, itu artinya kualitas gambir tidak bagus.