Tingkat pendidikan Faktor eksternal
kewirausahaan merupakan salah satu bentuk dampingan pemerintah dalam membantu petani budidaya patin mencapai hasi baik.
Hasil penilaian terhadap aspek proses yang digunakan untuk mengukur kinerja program kredit PKBL dari PTPN V disajikan pada Tabel 14 Lampiran 6.
diperoleh bahwa total skor hasil penilaian terhadap aspek proses kinerja program kredit PKBL dari PTPN V diperoleh total skornya adalah 27.71. Hal ini
menunjukkan bahwa proses program kredit PKBL dari PTPN V tergolong efektif, ini ditunjukkan dengan nilai skor tersebut berada pada interval 26-32.5.
Faktor yang mendukung efektifnya program ini adalah adanya partisipasi masyarakat dan PTPN V sebagai pemberi kredit menjadikan proses sosialisasi
hingga realisasi program PKBL ini berjalan lancar, kemudian ditambah lagi dengan proses pengajuan yang tidak menyulitkan, bunga atau fee yang terjangkau.
Berbeda dengan pinjaman bank pada umumnya dengan bunga yang tinggi, program ini menetapkan bunga tetap pertahun cukup terjangkau bagi
pembudidaya 6 persen pertahun. Pengajuan program kredit PKBL dilakukan secara kolektif, sehingga kelompok tani juga dapat merupakan salah satu jaminan
bagi bagian PKBL PTPN V. Apabila terjadi kemacetan kredit, para anggota kelompok tani dapat saling memperingatkan. Hal ini sesuai dengan penelitian
Mahendri 2009 yang mengatakan bahwa pengajuan program kredit yang dilakukan secara kolektif anggota kelompok tani, maka kelompok tani itu
sendirilah yang menjadi jaminan serta secara tidak langsung akan saling memonitoring antar anggota kelompok. Secara rinci hasil penilaian berdasarkan
aspek proses dapat dilihat pada Tabel 14.
Berdasarkan hasil penelitian masih perlu diperhatikan proses pemantauan, pengawasan, pendampingan, evaluasi program di Kecamatan Kampar yang
selama ini sebagian besar hanya dilakukan oleh ketua kelompok pembudidaya patin titian sago. Walaupun pemberian kredit ditujukan untuk petani yang terpilih
melalui ketua kelompok dan bagian PKBL PTPN V, secara tidak langsung Tabel 14 Hasil penilaian proses program kredit PKBL dari PTPN V di Kecamatan
Kampar Kriteria Proses
Hasil Penilaian Skor
Identifikasi penentuan kebutuhan Petanikelompok tani 2.13
Sosialisasi program kredit PKBL 2 kali sosialisasi 2.55
Lembaga sosialisasi program PTPN V
2.94 Penentu penerima kredit
Ketua kelompok dan PTPN V 3.65
Kesesuaian program dengan kebutuhan petani
Kurang sesuai 2.32
Proses pengajuan Pengajuan tidak sulit
3.00 Penentuan jumlah dana kredit
PTPN V 2.00
Jaminan petani SKGRakta jual beli
2.84 Pendampingan dari petugas
1-5 kali 3.03
Materi pendampingan Berkaitan dengan budidaya
3.26 Jumlah skor
= 27.71 Interval
= 26-32.5 efektif
keterlibatan masyarakat maupun UMK dan koperasi perlu ditingkatkan. Hal ini mengingat bahwa kredit program PKBL dari PTPN V berbentuk bergulir, dimana
kredit yang harus dikembalikan akan diteruskan ke petani maupun UMK dan koperasi yang belum mendapatkan kredit tersebut, dengan demikian adanya
kesadaran petani yang sudah menerima kredit ditambah adanya kontrol dari masyarakat akan lebih memudahkan proses program kredit tersebut.
Secara umum proses pengembalian kredit dibuat semudah mungkin, dimana petani tidak perlu mendatangi pemberi kredit, namun cukup dikumpulkan di ketua
kelompok untuk kemudian ketua kelompok akan menyetorkan pengembalian dana kredit ke rekening bagian PKBL PTPN V. Hal ini terkait dengan petani yang
menerima kredit sulit meluangkan waktunya untuk menyetorkan pengembalian dana kredit ke rekening bagian PKBL PTPNV. Kelemahan dari aspek proses ini
adalah pendampingan yang dilakukan PTPN V terhadap petani seringnya dilakukan pada tahap awal program berjalan dan selanjutnya proses
pendampingan lebih banyak dilakukan oleh ketua kelompok. Kelemahan lainnya adalah masih ada petani yang belum melunasi pengembalian kredit. Hal ini terjadi
dikarenakan moralitas petani itu sendiri dan keterbatasan tenaga pendamping, pengawasan dan pemantauan dari PTPN V.
Hasil penilaian terhadap aspek output diperoleh total skor aspek output adalah 12.65 sehingga ouput dari program PKBL tergolong efektif, skor tersebut
berada pada interval 12.6-16.25. Hasil penilaian output program kredit PKBL dari PTPN V untuk petani pembesaran ikan patin di Kecamatan Kampar secara rinci
dapat dilihat pada Tabel 15 Lampiran 7
Berdasarkan hasil penilaian Tabel 15, aspek output pada kinerja program kredit PKBL tergolong efektif. Adapun faktor yang mendukung kinerja aspek
output yaitu adanya motivasi petani dalam meningkatkan produktivitasnya karena adanya tambahan dana dari kredit PKBL. Hal ini terlihat dari produksi ikan patin
yang meningkat 21-30 persen. Selain faktor tadi, pengukuran kinerja pada aspek output juga memiliki faktor yang mendukung lain yaitu, meningkatnya
kelembagaan atau kelompok tani di masyarakat. Kelembagaan ini merupakan Tabel 15 Hasil penilaian output program kredit PKBL dari PTPN V di
Kecamatan Kampar Kriteria Output
Hasil Penilaian Skor
Jumlah petani yang menerima kredit
36 persen - 49 persen dari penerima dana kredit PKBL PTPN
V tahun 2009 2.90
Produksi ikan patin Meningkat 11 persen -30 persen
3.23 Jumlah unit usaha kolam ikan
Tidak meningkat 1.42
Kelembagaan masyarakat dalam usaha tani
Meningkat 1 kelompok tani 2.52
Pemanfaatan dana kredit PKBL Membeli bibit, pakan, alat2
penunjang budidaya patin 2.58
Jumlah skor = 12.65
Interval = 12.6-16.25