Perencanaan Anggaran Perencanaan Menu dan Siklus Menu Pemesanan Bahan Makanan
jasa dari perusahaan jasa boga atau catering dalam melakukan
penyelenggaraan makanan. Sasaran utama penyelenggaraan makanan di rumah sakit adalah pasien.
Namun demikian, penyaji RS Swasta “X” juga menyediakan minum untuk kayawan. Karyawan yang diberi pelayanan minum oleh penyaji adalah dokter
dan staf fungsional rumah sakit, dokter dan petugas ruang operasi, petugas shift
malam, serta petugas yang berisiko tinggi terpapar penyakit seperti petugas radiologi, poliklinik paru, dan pegawai laboratorium.
Frekuensi pemberian makan kelas III adalah tiga kali makan utama dan dua kali selingan. Pemberian selingan berupa selingan pagi dan selingan sore.
Makanan yang disediakan untuk pasien rawat inap di RS Swasta “X” dapat berupa makanan dengan diet khusus atau tanpa diet khusus makanan biasa.
Standar umum untuk diet khusus yang di terdiri dari DJ Diet Jantung, DL Diet Lambung, DH Diet Hati, Diet DM Diabetes Melitus, TKTP Tinggi Kalori Tinggi
Protein, Rendah Purin, RL Rendah Lemak, RG Rendah Garam, RS Rendah Serat, BSTIK untuk alergi, dan RP Rendah Protein.
Selain itu, instalasi gizi RS Swasta “X” menetapkan standar umum makanan berdasarkan konsistensinya berupa makanan biasa, makanan lunak,
makanan saring, dan makanan cair. Makanan cair terbagi menjadi dua tipe, yakni makanan cair jernih dan makanan cair penuh. Makanan cair jernih hanya berupa
teh manis, sementara makanan cair penuh terdiri dari berbagai variasi jenis susu formula komersial yang diberikan sesuai dengan kebutuhan gizi dan daya terima
pasien. Formula komersial yang digunakan di RS Swasta “X” adalah susu Dancow anak, Diabetasol, Hepatosol, Entrasol, Nephrisol, Dianeral, dan susu
Nutren junior dan fibre. Rangkaian proses penyelenggaraan makanan yang dilakukan di Instalasi
Gizi RS Swasta “X” dimulai dari proses perencanaan anggaran, perencanaan menu dan siklus menu, perhitungan kebutuhan bahan makanan, pemesanan
makanan, pembelian bahan makanan, penerimaan bahan makanan, persiapan, pengolahan makanan, pemorsian makanan, hingga pendistribusian kepada
pasien. Berikut ini perincian kegiatan penyelenggaraan makanan yang dilakukan di RS “X”: