“PENGARUH TERPAAN PESAN IKLAN TELEVISI KARTU SELULAR XL TERHADAP TINGKAT PENGGUNAAN KARTU SELULAR XL” (Studi Pada kartu selular XL versi “Ampuh Murahnya 24 Jam (Mencari Ayah)” dan Remaja Umur 17-21 tahun di Dusun Bunut Tunjungtirto Singosari)
i “PENGARUH TERPAAN PESAN IKLAN TELEVISI KARTU SELULAR
XL TERHADAP TINGKAT PENGGUNAAN KARTU SELULAR XL” (Studi Pada kartu selular XL versi “Ampuh Murahnya 24 Jam (Mencari
Ayah)” dan Remaja Umur 17-21 tahun di Dusun Bunut Tunjungtirto Singosari)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai persyaratan untuk mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)
SHOLICHAH 07220266
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
(2)
ii LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama : Sholichah
NIM : 07220266
Jurusan : Ilmu Komunikasi
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Judul Skripsi : “Pengaruh Terpaan Pesan Iklan Televisi Kartu Selular XL Terhadap Tingkat Penggunaan Kartu Selular XL” (Studi Pada Kartu Selular XL versi “Ampuh Murahnya 24 Jam (Mencari Ayah)” dan Remaja Umur 17-21 tahun di Dusun Bunut Tunjungtirto Singosari)”
Disetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Nurudin, M. Si Sugeng Winarno, S. sos, MA
Mengetahui
Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi
(3)
iii LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Sholichah NIM : 07220266 Konsentrasi : Audio Visual
Judul Skripsi : “Pengaruh Terpaan Pesan Iklan Televisi Kartu Selular XL Terhadap Tingkat Penggunaan Kartu Selular XL” (Studi Pada Kartu Selular XL versi “Ampuh Murahnya 24 Jam (Mencari
Ayah)” dan Remaja Umur 17-21 tahun di Dusun Bunut Tunjungtirto Singosari)
Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang dan dinyatakan LULUS
Pada hari : Sabtu
Tanggal : 05 November 2011 Tempat : Ruang 609
Mengesahkan, Dekan Fisip UMM
Dr. Wahyudi, M. Si
Dewan Penguji :
1. Nasrullah M. Si Penguji I ( )
2. Roziana Febrianita, S. sos Penguji II ( )
3. Nurudin M. Si Penguji III ( )
(4)
iv BERITA BIMBINGAN SKRIPSI
Nama : Sholichah
NIM : 07220266
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan : Ilmu Komunikasi
Konsentrasi : Audio Visual
Judul Skripsi : “Pengaruh Terpaan Pesan Iklan Televisi Kartu Selular Xl Terhadap Tingkat Penggunaan Kartu Selular Xl” (Studi Pada Kartu Selular XL versi “Ampuh Murahnya 24 Jam (Mencari Ayah)” dan Remaja Umur 17-21 tahun di Dusun Bunut Tunjungtirto Singosari)”
Pembimbing : 1. Nurudin M. Si
2. Sugeng Winarno s. Sos, MA
Kronologi Bimbingan
Tanggal Paraf Pembimbing Keterangan
Pembimbing I Pembmbing II
09 Juli 2011 ACC Judul
28 September 2011 Seminar Proposal
05 Oktober 2011 ACC Proposal
05 Oktober 2011 ACC Bab I
10 Oktober 2011 ACC Bab II
21 Oktober 2011 ACC Bab III
21 Oktober 2011 ACC Bab IV
22 Oktober 2011 ACC Seluruh Naskah
Malang, 22 Oktober 2011 Disetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
(5)
v PERNYATAAN ORISINILITAS
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Sholichah
Tempat, tanggal lahir : Malang, 05 Agustus 1989 Nomor Induk Mahasiswa : 07220266
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan : Ilmu Komunikasi
Menyatakan bahwa karya tulis ( skripsi ) dengan judul :
Pengaruh Terpaan Pesan Iklan Televisi Kartu Selular XL terhadap tingkat penggunaan kartu selular XL
(Studi pada kartu selular XL versi “Ampuh Murahnya 24 Jam (mencari ayah)” dan remaja usia 17-21 tahun di Dusun Bunut
Tunjungtirto Singosari)
Adalah bukan karya tulis ( skripsi ) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Malang, 22 Oktober 2011 Yang menyatakan,
(6)
vi ABSTRAKSI
Sholichah, 07220266
“PENGARUH TERPAAN PESAN IKLAN TELEVISI KARTU SELULAR XL TERHADAP TINGKAT PENGGUNAAN KARTU SELULAR XL” (Studi Pada kartu selular XL versi “Ampuh Murahnya 24 Jam (Mencari Ayah)” dan Remaja Umur 17-21 tahun di Dusun Bunut Tunjungtirto Singosari)
Pembimbing: Nurudin, M. Si dan Sugeng Winarno, S. sos, MA (xiv) + 18 tabel + 4 gambar + 11 lampiran
Bibiografi: 17 Buku
Kata Kunci: Terpaan Pesan Iklan, Tingkat Penggunaan
Penelitian ini didasari atas fenomena persaingan bisnis operator seluler yang akhir-akhir ini semakin ketat, Salah satunya tampak dari pemasangan iklan berbagai operator seluler ditelevisi. Iklan dibuat sedemikian rupa agar dapat menarik minat khalayak. Iklan televisi yang diteliti adalah XL versi “Ampuh Murahnya 24 Jam (Mencari Ayah)”. Peneliti tertarik meneliti iklan ini karena promo “Ampuh Murahnya 24 Jam” ini baru pertama kali dikeluarkan oleh XL. Paket ini menerapkan single time band artinya selama 24 jam, tarifnya sama. Sehingga tidak ada pembedaan tarif untuk satu hari. Segmentasinya adalah remaja usia 17-21 tahun di Dusun Bunut Tunjungtirto Singosari. Alasan memilih tempat tersebut karena desa tersebut merupakan jangkauan wilayah XL. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh terpaan pesan iklan televisi kartu selular terhadap tingkat penggunaan kartu selular XL”. Jika ada, seberapa besar pengaruh terpaan pesan iklan televisi kartu selular XL terhadap tingkat penggunaan kartu selular XL”. Sedangkan penelitian ini menggunakan tipe eksplanatif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik sampling menggunakan Simple Random Sampling dari 66 orang.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori AIDDA yang merupakan rumusan iklan, yang meliputi : Attetion yaitu perhatian, Interest yaitu ketertarikan, Desire yaitu keinginan, Decision yaitu keputusan, dan Action yaitu tindakan. Penyampaian pesan dengan cara membangkitkan perhatian komunikan adalah unsur yang sangat penting dalam berkomunikasi. Teori ini menjelaskan suatu proses psikologis yang terjadi pada diri khalayak (komunikan) dalam menerima pesan komunikasi.
Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara pengaruh terpaan pesan iklan televisi kartu selular XL terhadap tingkat penggunaan kartu selular XL” adalah uji regresi linier sederhana dan uji t yang digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui Ada pengaruh terpaan pesan iklan XL terhadap penggunaan kartu selular XL secara signifikan.
(7)
vii Berdasarkan perhitungan nilai koefisien regresi diperoleh hasil sebesar 0,288 yang berarti bahwa pengaruh antara terpaan pesan iklan XL terhadap penggunaan kartu XL secara signifikan sebesar 28,8%. Hipotesis dari penelitian terjawab dengan dengan tingkat keyakinan 95% (a= 5%) nilai t hitung sebesar 5,091 dan t tabel sebesar 2,00 berarti nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel. Jadi Ho ditolak dan Ha diterima. Diharapkan dapat menjadi masukan dan sebagai bahan evaluasi bagi Pihak XL dalam meningkatkan mutu produk yang diiklankan.
Peneliti,
Sholichah
Pembimbing I Pembimbing II
(8)
viii ABSTRACT
Sholichah, 07220266
“INFLUENCE OF XL CELLULAR CARD TELEVISION COMMERCIAL MESSAGE ATTACK TO XL CELLULAR CARD USAGE LEVEL” (Study at XL Cellular Card version “24 Hours Cheap-Sophisticated (Searching for Dad)” and 17-21 years old Adolescent in Bunut Country Tunjungtirto Village Singosari)
Advisors: Nurudin, M. Si and Sugeng Winarno, S. sos, MA (xiv) + 18 tables + 4 figures + 11 attachments
Bibliographies : 17 books
Keywords: Commercial message attack, usage level
The research based on cellular operator business competition which getting tighter. One of them can be seen from advertisement in various cellular operator in television. Commercial is made as if it’s able to attract people’s interest. Television commercial researched is XL “24 Hours Cheap-Sophisticated (Searching for Dad)” version. The researcher has interest to research this commercial since “24 Hours Cheap -Sophisticated (Searching for Dad)” promotion is firstly produced by XL. This package applies single time band, which means for 24 hours, the rate is flat. So there won’t be rate difference for one day. Its segmentation is adolescent 17-21 years old in Bunut country Tunjungtirto village Singosari sub-district. The researcher reason to select the place since the village is scope of XL region. The problem discussed in this research is related with the influence of television commercial message attack of cellular card to XL cellular card usage level. If there’s exist, how large the effect of XL cellular card television commercial message attack to XL cellular card usage. While the research used explanative type by quantitative approach. Sampling technique used simple random sampling from 66 people.
Theory used in this research is AIDDA theory, which is the commercial formula, included: attention, interest, desire, decision and action. Message delivery by encourage communicant attention is an important element in communicating. The theory explained psychological process happened in communicant in receiving communication message.
Research method used to find out the influence between XL cellular card television commercial message attack to the level of XL cellular card usage is simple linear regression and t test used to test regression coefficient in partial.
According to the research, there found that there’s significant XL commercial message attack influence to XL cellular card usage significantly. According to calculation to regression coefficient value, there found result 0,288 which means that influence between XL commercial message attack to XL card usage in significant way is 28.8%.
(9)
ix hypotheses of the research is answered by assurance level 95% (a= 5%) t count value is 5,091 and t table is 2,00 which means t count value is larger than t table. So Ho is rejected and Ha accepted. It’s expected to be input and evaluation for XL to increase product quality advertised.
Researcher,
Sholichah
Advisor I Advisor II
(10)
x KATA PENGANTAR
Pertama penulis ucapkan Alhamdulillah dan puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya, karena kekuatan, semangat, dan kasih sayang yang ia berikan tanpa henti-hentinya melalui tangan orang-orang yang tanpa kita sadari, sungguh besar misteri Allah SWT. Penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Terpaan Pesan Iklan Televisi Kartu Selular XL terhadap tingkat penggunaan kartu selular XL (Studi pada kartu selular XL versi “Ampuh Murahnya 24 Jam (mencari ayah)” dan remaja usia 17-21 tahun di Dusun Bunut Tunjungtirto Singosari) “ ini merupakan salah satu syarat guna memenuhi untuk menyelesaikan studi Sarjana strata 1 pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak luput dari kekurangan, kelemahan, keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang ada pada penulis. Oleh karena itu penulis menerima setiap kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Keberhasilan penulis dalam penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, terutama Ayah dan Ibuku. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Wahyudi, M. Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
2. Bapak Nurudin, M. Si, selaku Sekretaris Jurusan serta sebagai Dosen Pembimbing I yang senantiasa memberikan pengarahan, membantu dan membagi pengetahuan proses skripsi penulis.
3. Bapak Sugeng Winarno S. sos, MA, selaku Dosen Pembimbing II yang dengan sabar membimbing, banyak memberikan saran dan masukan-masukan dalam penyusunan skripsi.
4. Ibu Dra. Frida Kusumastuti, M. Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi.
5. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
(11)
xi 6. Kedua orangtua saya, Ayah dan Ibu yang selalu mendoakan dan member
semangat terus untuk meraih cita-cita.
7. Bapak Drs. Didik Gatot selaku Kepala Desa di Desa Tunjungtirto yang telah mengijinkan dan membantu penulis untuk penelitian di Desa Tunjungtirto.
8. Seluruh pegawai Kelurahan desa Tunjungtirto yang turut membantu penulis dalam penelitian ini.
9. Adikku Eka Safitri, yang sellau membantu dan menemani penulis.
10. My Special Someone, Eko Prasetyo. Terima kasih karena selalu ada dan selalu mendoakan aku disini.
11. My best friend, Niku Nur Hidayati Muda, Linda Rizki Maharani dan Fifi Arizta Maulidya yang selalu memberi semangat untuk optimis terus. 12. Buat sahabat-sahabatku yang telah mendukung dan mendoakanku, Ulfa
kita teman seperjuangan mulai pertama mengurus skripsi dan buat kata-kata yang mengingatkanku dan waktu yang diberikan buatku, Merwin, Liefa, Dewi, Mbak Ita, Mbak Ifa, Isma, buat Bang Mul yang sudah meminjami computer dan printer, Dian yang sudah menemaniku dan yang lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Makasih buat tawa ceria, cerita-cerita kita, rame-rame dan heboh-heboh kita, semuanya sangat berarti bagi penulis.
Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat di bidang ilmu komunikasi. Penulis menerima segala kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca sekalian, demi kebaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis sendiri.
Malang, 22 Oktober 2011 Penulis
(12)
xii DAFTAR ISI
Hal
Cover Skripsi ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Lembar Pengesahan . ... iii
Berita Bimbingan Skripsi ... iv
Pernyataan Orisinalitas ... v
Abstraksi ... vi
Kata Pengantar ... x
Daftar Isi ... xii
Daftar Tabel ... xiv
Daftar Bagan ... xv
Lampiran ... xiv
Daftar Pustaka ... xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Kegunaan Penelitian ... 7
E. Tinjauan Pustaka E.1 Efek Media Massa ... 8
E.2 Iklan E.2.1 Pengertian Periklanan ... 10
E.2.2 Iklan sebagai kegiatan komunikasi ... 12
E.2.3 Tujuan Periklanan ... 13
E.2.4 Fungsi Periklanan ... 14
E.2.5 Klasifikasi Periklanan ... 15
E.2.6 Iklan Televisi ... 18
E.2.6.1 Unsur-unsur dalam iklan televisi . ... 22
E.3 Remaja ... 25
F. Teori ... 27
G. Hipotesis . ... 29
H. Definisi Konseptual dan Operasional ... 30
H.1 Definisi Konseptual H.1.1 Terpaan Pesan Iklan Televisi ... 30
H.1.2 Tingkat penggunaan ... 30
H.2 Definisi Operasional H.2.1 Terpaan Pesan Iklan Televisi ... 31
H.2.2 Tingkat penggunaan ... 32
I. Metode Penelitian I.1 Pendekatan dan Tipe Penelitian ... 32
I.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 33
I.3 Populasi dan Sampel ... 33 I.4 Teknik Pengumpulan Data
(13)
xiii
I.4.1 Dokumentasi ... 35
I.4.2 Kuisioner ... 35
I.5 Uji Validitas dan Reliabilitas I.5.1 Uji Validitas ... 36
I.5.2 Uji Reliabilitas ... 37
I.6 Teknik Analisa Data I.6.1 Uji Regresi Linier Sederhana ... 37
I.6.2 Uji Hipotesis ... 38
I.6.3 Uji Koefisien Determinan ... 39
I.6.5 Skala Data ... 39
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Desa Tunjungtirto A.1 Kondisi Fisik Wilayah ... 40
A.2 Struktur Organisasi Desa Tunjungtirto ... 41
A.3 Demografi Masyarakat Desa Tunjungtirto ... 43
A.4 Kondisi Pendidikan Masyarakat Tunjungtirto ... 44
A.5 Kondisi Ekonomi Masyarakat Tunjungtirto ... 45
A.6 Kondisi Prasarana Desa Tunjungtirto ... 46
A.7 Gambaran Remaja di dusun Desa Tunjungtirto ... 47
B. PROFIL PT XL AXIATA TBK B.1 Sejarah PT Xl Axiata Tbk . ... 48
B.2 Visi Dan Misi ... 51
B.3 Produk Xl B.3.1 XL Prabayar ... 52
B.3.2 Xl Pascabayar ... 55
B.3.3 XL Konten ... 56
B.4 Struktur Organisasi PT. Xl Axiata Tbk ... 57
B.5 Gambaran Iklan kartu selular XL versi “Ampuh Murahnya 24 Jam (mencari Ayah)” ... 63
BAB III PENYAJIAN DATA & ANALISIS ... 65
BAB IV PENUTUP ... 81 LAMPIRAN
(14)
xiv DAFTAR TABEL
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 66 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Responden ... 67 3. Distribusi Responden Tarif Telfon Ke Sesama Operator XL
Gratis 60 ... 67 4. Distribusi Responden Tarif Sms Ke Semua Operator Mendapat
Banyak Bonus ... 68 5. Distribusi Responden Tarif Iklan Tentang Sinyal Kartu Selular XL 69 6. Distribusi Responden Tarif Iklan Tentang Hanya Bayar Sekali
Dalam Iklan Xl Sudah Mendapat Gratis Telfon ... 70 7. Distribusi Responden Tarif Iklan Tentang Internetan Tanpa Batas 70 8. Distribusi Responden Promo Murahnya 24 Jam Benar-Benar Asli 71 9. Distribusi Responden Tarif Iklan Tentang Tentang XL Selalu
Lebih Baik Dari Pada Operator Lain ... 72 10. Distribusi Responden Alasan Menggunakan Kartu Selular XL
Karena Gratis Telfon Ke Sesama Operator XL ... 72 11. Distribusi Responden Alasan Menggunakan Kartu Selular XL
Karena Bonus Sms Ke Semua Operator Lebih Banyak ... 73 12. Distribusi Responden Alasan Menggunakan Kartu Selular XL
Karena Sinyalnya Kuat ... 74 13. Distribusi Responden Alasan Menggunakan Kartu Selular XL
Karena Hanya Bayar Sekali Untuk Mendapatkan Gratis Telfon . 75 14. Distribusi Responden Menggunakan Kartu Selular XL Karena
Internetan Tanpa Batas ... 75 15. Distribusi Responden Alasan Menggunakan Kartu Selular XL
Karena Murahnya 24 Jam Asli ... 76 16. Distribusi Responden Alasan Menggunakan Kartu Selular XL
Karena Selalu Lebih Baik Daripada Operator Lain ... 77 17. Persamaan Regresi Antara Terpaan Pesan Iklan Dengan Tingkat
Penggunaan ... 78 18. Hasil Pengujian Korelasi Sederhana Antara Variabel Bebas Dan
(15)
xv DAFTAR BAGAN
1. Bagan Iklan sebagai proses komunikasi ... 9
2. Struktur Organisasi Desa Tunjungtirto ... 35
3. Struktur Organisasi BPD ... 36
(16)
xvi DAFTAR LAMPIRAN
1. Pra Angket 2. Daftar Kuisioner
3. Daftar Hadir Seminar Proposal
4. Berita Acara Seminar Proposal Skripsi 5. Tabel regresi
6. Hasil Reliability variable X 7. Hasil Reliability variable Y 8. Tabel Frekuensi X dan Y 9. Input Data X dan Y
10. Surat Keterangan Penelitian 11. Denah Dusun Bunut Tunjungtirto 12. Identitas Peneliti
(17)
xvii DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Agustrijanto. 2006. Copywriting Seni Mengasah Kreativitas dan Memahami Bahasa Iklan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Al-Mighwar, Moh. 2006. Psikologi Remaja Petunjuk bagi Guru dan Orang tua. Bandung : CV Pustaka Setia.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta. Renika Cipta
Asmajasari, Magdalena. 1997. Studi Periklanan Dalam Perspektif Komunikasi Pemasaran. Malang : UMM Press.
Bungin, Burhan. 2008. Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta : Prenada Media Group.
Hamidi. 2006. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang : UMM Press.
Kasali, Rhenald. 1995. Manajemen Periklanan, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti.
Lee, Monle & Carla Johnson. 2007. Prisip-prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif Global. Jakarta : Kencana.
Mappiare, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya : Usaha Nasional.
Masri Singarimbun, Sofian. 1985. Metode Penelitian Survey. Jakarta : LP3ES.
Morissan. 2009. Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Jakarta : Kencana.
Morissan. 2010. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta : Kencana.
Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Rakhmat, Jalaluddin. 2004. Psikologi Komunikasi Edisi Reisi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Riduwan. 2008. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta.
(18)
xviii Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sutisna, SE. ME. 2002. Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Uchjana Effendy, Onong. 1993. Televisi Siaran Teori dan Praktek. Bandung : Mandar Maju.
Non Buku
http://ragambudayanusantara.blogspot.com/2008/08/analisis-iklan-xl-berdasarkan-ilmu.html
(di akses pada tanggal 20 Juli 2011 pukul 10.27)
http://gudeg.net/id/news/2011/07/6542/Paket-XL--Ampuh-Murahnya-24-JAM-Berikan-Akses-Gratis-Telp-dan-SMS.html
(di akses pada tanggal 05 Juli 2011 pukul 11.31)
Http://www.xl.co.id (di akses pada tanggal 19 Juli 2011 pukul 10.23)
http://pusatinfoelektronik.com/2713/pengertian-audio/ (di akses pada tanggal 08 November 2011 pukul 13.00)
Http://kampuskomunikasi.blogspot.com/2008/06/strategi-komunikasi.html Di akses pada tanggal 02 Oktober 2011, pukul 19.20
Data Potensi Sosial ekonomi Desa atau kelurahan Tunjungtirto tahun 2010
Http://id.shvoong.com/business-management/advertising-press-release/2187051-pengertian-pesan-iklan/ (di akses pada tanggal 08 November 2011 pukul 14.15)
(19)
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persaingan bisnis operator selular yang akhir-akhir ini semakin ketat, salah
satunya tampak dari pemasangan iklan berbagai operator selular ditelevisi. Iklan
dibuat sedemikian rupa agar dapat menarik minat khalayak dan menggunakan
produknya tersebut khususnya kartu selular. Dalam beberapa media kita saksikan
perang harga untuk menarik pelanggan dilakukan oleh berbagai operator,
sampai-sampai ada yang melakukan promosi-promosi melalui media cetak maupun
elektronik hingga mempromosikan produknya melalui pemberian cuma-Cuma.
Promosi operator selular yang berkembang saat ini, adanya unsur negatif yang
timbul seperti kebohongan bahkan menghasut para konsumen yang menawarkan
telepon sepuasnya, sms gratis guna menarik konsumen.
Masyarakat yang semakin modern dengan pola pikir yang lebih praktis
menginginkan informasi yang cepat dan akurat. Berbagai media massa saling
berlomba-lomba untuk mewujudkan hal itu demi eksistensinya di masyarakat.
Masyarakat ataupun konsumen pun mulai pintar juga banyak memanfaatkan
perang harga tersebut untuk mendapatkan harga termurah dengan sering berganti
operator atau memiliki beberapa jasa pelayanaan dari beberapa operator.
Salah satu media massa yang banyak mendapatkan perhatian masyarakat
adalah televisi. Televisi merupakan paduan audio dan video. Para pemirsa tidak
(20)
2
yang mentransmisikannya; dan tidak mungkin melihat gambar-gambar yang
bergerak atau hidup, jika tidak ada unsure-unsur film yang menvisualisasikannya
(Uchjana Effendy, Onong. 1993:21).
Seperti halnya dengan media massa lainnya, televisi pada pokoknya
mempunyai tiga fungsi, yakni fungsi penerangan, pendidikan dan hiburan.
Sebagai subsistem dari sistem negara dan pemerintah, di mana suatu stasiun
televisi beroperasi, maka sifat penerangan, pendidikan dan hiburan yang
disiarkannya kepada masyarakat tergantung pada sistem negara dan pemerintah
bersangkutan (Uchjana Effendy, Onong. 1993:24).
Dalam penayangannya, iklan televisi mempunyai jangkauan yang luas dan
menghasilkan gambar hidup disertai dengan gaya penyampaian, nada
penyampaian, pilihan kata-kata serta unsur format yang dapat didengar dan
disaksikan secara langsung oleh pemirsa. Salah satu program televisi yang dengan
jelas mempunyai maksud untuk mempengaruhi pola pikir dan perilaku
masyarakat adalah iklan. Periklanan itu sendiri adalah komunikasi komersil dan
nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang
ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media massa (Monle Lee & Carla
Johnson, 2007:3). Kebanyakan iklan yang ditampilkan di televisi iklan produk
barang maupun produk jasa, selain itu ada juga iklan layanan masyarakat dan
iklan pengumuman.
Biasanya iklan televisi ditayangkan secara berulang-ulang agar pesan yang
disampaikan dapat dengan mudah diterima oleh pemirsa. Selain itu juga tayangan
(21)
3
setiap hari, biasanya ditayangkan disela-sela acara dengan durasi waktu yang
cukup singkat. Sedangkan pada umumnya pemirsa televisi menyaksikan iklan,
hanya pada iklan-iklan yang mereka anggap menarik, atau karena pemirsa
penasaran terhadap pesan yang disampaikan oleh iklan tersebut, tapi terkadang
banyak juga pemirsa yang mengabaikan iklan, karena mereka menganggap iklan
tersebut kurang menarik atau menganggu acara yang sedang disaksikannya,
sehingga pemirsa sering mengubah channel siaran televisi pada waktu tayangan iklan tersebut ditampilkan. Konsumen yang memegang kendali dalam
menentukan pilihan produk yang sesuai kebutuhan aktifitas masing-masing.
Bersikap bijak dan kritis sangat penting untuk mengendalikan kognisi kita sebagai
konsumen dalam mempersepsikan iklan-iklan kartu selular.
Salah satu sarana komunikasi yang mengalami perubahan dalam
kebutuhan individu sekarang ini adalah penggunaan telekomunikasi selular.
Perubahan ini memunculkan peluang bisnis bagi para penyedia layanan operator
selular (provider) di tanah air. Oleh karena itu, tidak heran jika bisnis di sektor
telekomunikasi semakin berkembang sejalan dengan persaingan antar provider yang ada, saling memperebutkan pasar termasuk operator baru yang juga turut
meramaikan pasar.
Selain adanya perang tarif antar provider, ada satu unsur yang juga harus ikut diperhatikan oleh setiap produsen (perusahaan) yaitu penempatan posisi
produknya (positioning) di pasaran. Positioning sendiri adalah mencoba menempatkan produk di benak konsuen dengan ciri-ciri yang untuk yang bias
(22)
4
menenamkan citra, persepsi dan imajinasi atas produk yang ditawarkan kepada
konsumen melalui proses komunikasi. Positioning tidak sama dengan segmentasi
baik diferensiasi ataupun konsentrasi (Sutisna. 2002:258).
Penawaran tarif murah selintas memang mampu menarik perhatian
konsumen, namun apakah konsumen otomatis memiliki intensi untuk memilih
produk itu? Belum tentu, karena konsumen masih memiliki berbagai
pertimbangan selain bonus dan tarif dalam menentukan pilihannya seperti
jangkauan area yang luas, fitur dan kualitas layanan (suara bening, kemudahan
koneksi/interkoneksi, perlindungan hak konsumen). Tarif murah dengan beragam
fitur tidak akan ada artinya jika jangkauan area sempit dan suara tidak jelas atau
terputus-putus. Begitu pula fitur menarik, kualitas layanan bagus dengan
jangkauan luas namun memiliki tarif yang mahal juga akan menjadi pertimbangan
bagi konsumen yang daya belinya semakin menurun. Tarif murah dengan kualitas
jaringan yang baik, seperti yang dijanjikan operator selular, menjadi pilihan
menarik oleh masyarakat.
PT XL Axiata sendiri pada saat ini merupakan penyedia layanan
telekomunikasi seluler dengan cakupan jaringan yang luas di seluruh wilayah
Indonesia bagi pelanggan ritel dan menyediakan solusi bisnis bagi pelanggan
korporat., selain itu juga PT XL Axiata sebagai salah satu provider telepon selular
terkemuka di Indonesia menjadi salah satu perusahaan paling concern dalam
melakukan inovasi-inovasi yang berkesinambungan, baik itu dalam hal pelayanan,
produk maupun jaringan. XL beroperasi dengan teknologi GSM 900/DCS 1800
(23)
5
ini sendiri lebih banyak difokuskan kepada seluruh kalangan atau seluruh
segmentasi pasar. Dari mulai kalangan menengah keatas maupun kalangan tingkat
menengah kebawah. XL juga mempunyai program promosi-promosi untuk
menambah jumlah pelanggan. Dengan melakukan berbagai promosi baik dalam
sarana televisi, cetak maupun event-event promosi, diharapkan tiap tahun jumlah
pelanggan XL akan semakin bertambah (http://ragambudayanusantara.blogspot. com/2008/08/analisis-iklan-xl-berdasarkan-ilmu.html).
PT XL Axiata telah menghadirkan berbagai layanan telekomunikasi yang
akan mampu mendukung aktivitas pelanggan. Berbagai layanan XL yang akan
bisa dinikmati oleh semua pelanggan XL tersebut mulai dari promo tarif murah
XL Prabayar dan Pasca Bayar. Pihak XL menghadirkan promo XL AMPUH
MURAHNYA 24 JAM. Dengan promo ini pelanggan akan bisa menikmati Gratis
200 menit nelpon ke sesama XL dan Gratis 10000 SMS ke semua operator setelah
melakukan penggunaan dalam jumlah tertentu dan berlaku 24jam (sepanjang
hari). Cara mendapatkan promo tersebut sangat mudah, cukup beli kartu perdana
AMPUH Murahnya 24 Jam ATAU pelanggan tinggal memilih sendiri melalui
menu Paket nelpon lalu pilih AMPUH 24 JAM di *123# mulai tanggal 25 Juli
2011. Paket XL AMPUH ini berlaku pada Starterpack baru atau yang sudah
memakai XL dengan kartu lama.
Mengapa tarif ampuh? karena paket ini menerapkan single time band
artinya selama 24 jam, tarifnya sama. Sehingga tidak ada pembedaan tarif untuk
satu hari. Untuk sms maupun layanan voice, ada layanan tarif yang berbeda
(24)
6
mendapatkan free telpon ke semua XL selama 200 menit. Setelah 200 menit yang
free habis, akan diberlakukan tarif seperti semula antara 1000-1500 tergantung
dikota apa. Untuk sms, saat pengguna melakukan sms sebanyak 3 atau 5 kali
(tergantung kotanya) langsung akan mendapatkan free 10000 sms ke semua
operator. Setelah 500 sms gratis habis, akan berlaku tarif normal biasa. Pihak XL
menargetkan penambahan pengguna kartu prabayar XL ini bisa naik sekitar 30%
dari eksisting (http://gudeg.net/id/news/2011/07/6542/Paket-XL--AmpuhMurah
nya-24-JAM-Berikan-Akses-Gratis-Telp-dan-SMS.html).
Remaja salah satu pasar potensial bagi XL dalam memasarkan produk
kartu selular XL. Menurut prasurvey yang dilakukan penulis pada beberapa
remaja usia 17-21 tahun di Dusun Bunut Tunjungtirto Kecamatan Singosari
didapat banyak yang menonton iklan kartu selular XL versi “Ampuh Murahnya
24 Jam (mencari Ayah)” dan memakai kartu selular XL. Alasan memilih tempat
penelitian di Dusun Bunut Tunjungtirto Kecamatan Singosari dikarenakan Dusun
tersebut sebelumnya pernah bekerjasama dengan pihak XL dalam acara 17
agustus, dalam acara tersebut pihak XL membagikab staterpack gratis dan
doorprise. Dusun tersebut juga merupakan wilayah jangkauan XL terbukti kartu
selular XL masih bisa digunakan dengan jaringan yang baik. Dari latar belakang
di atas tersebut, peneliti ingin mengetahui pengaruh terpaan pesan iklan televisi
kartu selular XL terhadap tingkat penggunaan kartu selular XL (Studi pada kartu
selular XL versi “Ampuh Murahnya 24 Jam (mencari Ayah ) dan Remaja usia 17 -21 tahun di Dusun Bunut Tunjungtirto Kecamatan Singosari”).
(25)
7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah maka dalam penelitian
ini, pembahasan ditujukan untuk mengetahui:
1. Adakah pengaruh terpaan pesan iklan televisi kartu selular XL terhadap
tingkat penggunaan kartu selular XL?
2. Jika ada, seberapa besar pengaruh terpaan pesan iklan televisi kartu
selular XL terhadap tingkat penggunaan kartu selular XL?
C. Tujuan
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui ada dan tidaknya pengaruh terpaan pesan iklan
televisi kartu selular XL terhadap tingkat penggunaan kartu selular XL.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan pesan iklan televisi
kartu selular XL terhadap tingkat penggunaan kartu selular XL.
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Akademis
Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat menambah
perbendaharaan perpustakaan jurusan ilmu komunikasi. Dapat sebagai masukan
rekan-rekan mahasiswa yang mengadakan penelitian terhadap masalah yang sama
(26)
8
2. Kegunaan Praktis
Melalui hasil penulisan dan penelitian ini, diharapkan dapat menambah
wawasan masyarakat untuk sekreatif mungkin dalam melihat iklan televisi. Untuk
memberikan masukan kepada pihak XL dalam meningkatkan mutu produk yang
diiklankan. Bagi peneliti sendiri, dengan penulisan dan penelitian skripsi ini
diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan Peneliti.
E. Tinjauan Pustaka E.1 Efek Media Massa
Orang dewasa saat ini menghabiskan lebih dari setengah waktu mereka
dengan media saat mereka bangun, lebih lama dari waktu tidur. Sepanjang hari,
rata-rata setiap orang menghabiskan waktu lebih banyak dengan media baik media
massa maupun media non massa. Beberapa bentuk media massa menyentuh kita
setiap hari, secara ekonomis, sosial dan budaya. Media massa bisa mempengaruhi
apa yang kita makan, bicarakan, kerjakan, pelajari dan beristirahat, karena media
massa sangat kuat pengaruhnya terhadap kita. Untuk efek yang ditimbulkan
menyangkut dari yang terkandung dari isi dari media massa itu sendiri. Contohnya
saja media massa elektronik yakni televisi, televisi dapat menggunakan kekuatan
personalitas manusia untuk mempromosikan produknya, selain itu televisi dapat
membuat manusia menjadi lupa waktu dan lupa diri (Morissan. 2010:242).
Menurut Steven Chaffe (dalam Bungin Burhan, 2008) ada tiga pendekatan
(27)
9
1) Efek media massa berkaitan dengan pesan dan media.
2) Jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak komunikasi massa.
Perubahan ini meliputi perubahan kognitif, afektif dan behavioral.
3) Satuan observasi yang dikenai efek komunikasi massa, meliputi individu,
kelompok, organisasi, masyarakat atau bangsa.
Menurut Steven H. Chaffe sendiri menyebut lima hal efek media massa
sebagai obyek fisik :
1. Efek Ekonomis
Kehadiran media massa menggerakkan berbagai usaha – produksi,
distribusi dan konsumsi “jasa” media massa. Kehadiran televisi, disamping mnyedot energy listrik, dapat memberikan nafkah pada juru kamera, juru
rias, pengarah acara dan belasan profesi lainnya.
2. Efek Sosial
Efek social berkenaan dengan perubahan pada struktur atau interaksi social
akibat kehadiran media massa. Kehadiran televisi meningkatkan status
social pemiliknya. Di pedesaan, televisi telah membentuk
jaringan-jaringan interaksi social yang baru. Televisi telah menjadi sarana untuk
menciptakan hubungan “patron-client” yang baru (Suparlan, 1979 dalam bukunya Jalaluddin Rakhmat, 2004:221).
3. Efek pada penjadwalan kegiatan
Menurut Joyce Cramond (1971) dalam bukunya Jalaluddin Rakhmat, 2004
“Reorganisasi kegiatan yang terjadi karena masuknya televisi; beberapa
(28)
10 karena waktunya dipakai untuk menonton televisi”.
4. Efek pada penyaluran/penghilangan perasaan tertentu
Orang menggunakan media untuk memuaskan kebutuhan psikologis.
Sering orang mengggunakan media untuk menghilangkan perasaan tidak
enak. Media dipergunakan tanpa mempersoalkan isi pesan yang
disampaikannya.
5. Efek pada perasaan orang terhadap media
Kita memiliki perasaan positif atau negative pada media tertentu.
Tumbuhnya perasaan senang atau percaya pada media massa tertentu
mungkin erat kaitannya dengan pengalaman individu bersama media
massa tersebut; boleh jadi factor isi pesan mula-mula amat berpengaruh,
tetapi kemudian jenis media itu yang diperhatikan, apapun yang
disiarkannya (Jalaluddin Rakhmat, 2004: 220-222).
E.2 Iklan
E.2.1 Pengertian Periklanan
Iklan atau Advertising dapat didefinisikan sebagai “Setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis atau ide yang
dibayar oleh satu sponsor yang diketahui”. Maksud „di bayar‟ pada definisi
tersebut menunjukkan fakta bahwa ruang atau waktu bagi suatu pesan tersebut
menunjukkan fakta bahwa ruang atau waktu bagi suatu pesan iklan pada
umumnya harus di beli. Maksud kata „nonpersonal‟ berarti suatu iklan melibatkan
(29)
11
sejumlah besar kelompok individu pada saat bersamaan. (Morissan, 2010:17)
Menurut Rhenald Kasali (1995:21), secara sederhana periklanan
didefinisikan sebagai keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, pelaksanaan
dan pengawasan penyampaian iklan.
Jadi iklan bisa disimpulkan sebagai teknik komunikasi massa yang
bertujuan untuk membujuk orang untuk mengambil tindakan yang
menguntungkan baik barang maupun jasa bagi pihak pembuat iklan yang
melibatkan media massa dan keseluruhan proses dalam periklanan.
Bagan 1.2
Iklan sebagai proses komunikasi
(Sumber: Boove, 1995:14)
Dari bagan di atas dapat kita ketahui: 1) Sumber: munculnya ide iklan ini
dapat berasal dari pemesan iklan (produsen), maupun pencipta iklan (perusahaan Masukan Balik
Jika mereka membeli ini, mereka akan lebih produktif
Jika saya beli ini, saya akan lebih produktif
Beli ini dan kamu akan bekerja lebih produktif Encoding
Decoding Pesan
Audiens Medium
Sumber
(noise)
(30)
12
periklanan). 2) Iklan (pesan), ide seseorang atau kelompok, baik pemesan iklan
(produsen), maupun pencipta iklan (perusahaan periklanan). Pada tahap ini, iklan
diciptakan dari kumpulan ide-ide brilian yang di audiovisualkan semenarik
mungkin untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh komunikator. 3) Media
sebagai medium, setelah ide dituangkan dalam bahasa iklan yang meyakinkan
orang, media kemudian mengambil alih ide itu dan kemudian dikonstruksikan
menjadi bahasa media. 4) Audiens / sasaran dari iklan adalah orang yang menjadi
target sukses tujuan komunikator. Dan orang-orang itu belumlah tentu semua
pemirsa yang menonton televisi. 5) Feedback, setelah audiens menangkap bahasa
media dan membentuk pengetahuan-pengetahuan, dan pengetahuan itu bisa
mendorongnya merespon balik iklan tersebut. Respon ini terdiri dari dua macam,
yaitu: a) Pemirsa merespon materi iklan bisa berbentuk reaksi terhadap iklan
tersebut, karena merugikan pihak-pihak tertentu. b) Pemirsa merspon pesan
media, bisa merupakan sikap membeli, tidak membeli atau dengan kata lain
melakukan atau tidak melakukan apa yang dipesankan oleh media.
E.2.2 Iklan sebagai Kegiatan Komunikasi
Pembahasan tentang komunikasi kini semakin meluas dengan adanya
komunikasi massa. Komunikasi sendiri tidak terlepas dari media massa, dimana
media massa menjadi channel dalam memaparkan suatu pesan. Menurut Tubs dan
Mos proses penciptaan makna antara dua orang atau lebih (dalam Mulyana
Deddy, 2005:59).
(31)
13
diperjualbelikan laku keras. Padahal sesungguhnya iklan adalah setiap bentuk
komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi dan mempromosikan produk
dan jasa kepada seseorang/pembeli potensial; mempengaruhi dan menenangkan
pendapat publik untuk berpikir dan bertindak sesuai dengan keinginan si
pemasang iklan (Agustrijanto. 2006:7).
Dalam sebuah iklan, pesan iklan merupakan inti yang paling penting.
Penyampaian pesan yang efektif dapat pula membuat iklan tersebut efektif.
Kemudian media yang digunakan sebagai penyampaian pesan tersebut dapat
berupa media massa yakni elektronik atau cetak. Komunikan dari sebuah iklan
adalah target yang dibidik oleh lembaga atau organisasi tersebut.
E.2.3 Tujuan Periklanan
Langkah awal dari beriklan adalah menetapkan tujuan dari periklanan
tersebut. Tujuan memiliki sejumlah fungsi dalam manajemen, yakni :
1) Sebagai alat bagi komunikasi dan koordinasi.
Memberikan tuntutan bagi pihak-pihak yang terlibat, yakni pengiklan
(klien), account executive dari pihak biro dan tim kreatif untuk saling berkomunikasi.
2) Memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan. 3) Sebagai alat bagi evaluasi.
Digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap hasil suatu kampanye
periklanan (Kasali Rhenald, 1995:45).
(32)
14
meningkatkan penjualan yang menguntungkan.Adapaun beberapa tujuan lain dari
periklanan adalah :
1) Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi yang lain.
2) Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh tenaga penjualan
dalam jangka waktu tertentu.
3) Mengadakan hubungan dengan para penyalur.
4) Memasuki daerah pemasaran baru (Asmajasari Magdalena, 1997:19-20).
E.2.4 Fungsi Periklanan
Menurut (Lee Monlee & Carla Johnson, 2007:10-11) menjabarkan fungsi
periklanan dalam tiga fungsi, yaitu :
a. Periklanan menjalankan sebuah fungsi “informasi”, ia mengomunikasikan informasi produk, cirri-ciri dan lokasi penjualannya. Ia memberitahu
konsumen tentang produk-produk baru.
b. Periklanan menjalankan sebuah fungsi “persuasif”, ia mencoba membujuk para konsumen untuk membeli merek-merek tertentu atau mengubah sikap
mereka terhadap produk atau perusahaan tersebut.
c. Periklanan menjalankan sebuah fungsi “pengingat”, ia terus menerus mengingatkan para konsumen tentang sebuah produk sehingga mereka
akan tetap membeli produk yang diiklankan tanpa memedulikan produk
(33)
15
E.2.5 Klasifikasi Periklanan
Beberapa macam cara dalam periklanan dapat digolongkan atas dasar
penggunaannya oleh pimpinan, karena perbedaan tersebut tergantung pada tujuan
perusahaan dalam program periklanan. Iklan dapat di bagi ke dalam:
1. Periklanan Barang (Product Advertising) a. Primary Demand Advertising
Dirancang untuk mendorong permintaan untuk suatu jenis produk
secara keseluruhan industri, tanpa menyebutkan merek atau nama
produsennya. Iklan seperti ini biasanya dilakukan oleh gabungan pengusaha
atau asosiasi perdagangan. Asosiasi perusahaan di bidang industri dan
perdagangan kerap melakukan kampanye melalui iklan primer untuk
mendorong peningkatan penjualan produk yang dihasilkan anggota asosiasi.
b. Selective Demand Advertising
Memusatkan perhatian untuk menciptakan permintaan terhadap
suatu merek tertentu. Kebanyakan iklan berbagai barang dan jasa yang
meuncul di media adalah bertujuan untuk mendorong permintaan selektif
terhadap suatu merek barang atau jasa tertentu. Iklan selektif lebih
menekankan pada alasan untuk membeli suatu merek produk tertentu.
(Morissan, 2010:20)
2. Periklanan Bisnis dan Profesional a. Periklanan bisnis ke bisnis
Periklanan bisnis ke bisnis ditujukan kepada para pelaku industri,
(34)
16
b. Periklanan Produk
Porsi utama pengeluaran periklanan dibelanjakan untuk produk:
presentasi dan promosi produk-produk baru, produk-produk yang ada, dan
produk-produk revisi.
c. Periklanan Eceran
Periklanan yang bersifat local dan berfokus pada took, tempat di
mana beragam produk dapat di beli atau di mana satu jasa ditawarkan (Lee
Monle & Carla Johnson, 2007:5-6).
3. Periklanan Kelembagaan (Institutional Advertising) a. Patronage Institutional Advertising
Dalam iklan ini penjual berusaha memikat konsumen dengan
menyatakan suatu motif membeli pada penjual tersebut dan bukannya motif
membeli produk tertentu.
b. Public Relations Institutional Advertising
Iklan di pakai untuk membuat pengertian yang baik tentang perusahaan
kepada para karyawan, pemilik perusahaan atau masyarakat umum.
Misalnya, perusahaan menyatakan akan mengurangi polusi yang
ditimbulkan oleh pabrik atau produknya.
c. Public Service Advertising
Iklan Layanan Masyarakat merupakan bagian dari kampanye social
marketing yang bertujuan menjual gagasan atau ide untuk kepentingan atau
pelayanan masyarakat. Biasanya pesan Iklan Layanan Masyarakat berupa
(35)
17
tidak melakukan suatu tindakan demi kepentingan umum atau merubah
perilaku yang “tidak baik” supaya menjadi lebih baik, misalnya masalah
kebersihan lingkungan, mendorong penghargaan terhadap perbedaan
pendapat, anti narkoba dan sebagainya.
3. Periklanan Nasional, Regional dan Lokal a. Periklanan Nasional
Iklan nasional sering juga di sebut general advertising, merupakan
iklan yang disponsori oleh produsen dengan distribusi secara nasional. Jadi,
pasar yang di tuju sebagai sasaran adalah pasar nasional dan media yang
digunakan mempunyai sirkulasi secara nasional.
b. Periklanan Regional
Iklan Regional adalah iklan yang hanya terbatas di daerah tertentu
dari sebuah negara;misalnya hanya meliputi pulau Jawa saja. Biasanya iklan
yang seperti ini dilakukan oleh penjual/perusahaan yang mempunyai luas
pasar pada skup regional.
c. Periklanan Lokal
Pemasang iklan adalah perusahaan pengecer atau perusahan dagang
tingkat lokal. Iklan lokal (Retail Advertising) bertujuan untuk mendorong konsumen untuk berbelanja pada toko-toko tertentu atau menggunakan jasa
lokal atau mengunjungi suatu tempat atau institusi tertentu. Iklan lokal
cenderung untuk menekankan pada intensif tertentu, misalnya harga yang
lebih murah, waktu operasi yang lebih lama, pelayanan khusus, suasana
(36)
18
4. Periklanan Pasar
Penggolongan yang didasarkan pada jenis atau sifat pasarnya. Oleh
karena itu, jenis iklan tergantung pada sasaran yang dituju, apakah
konsumen, perantara pedagang atau pemakai industri. Jenis iklan tersebut
adalah :
a. Consumer Advertising, ditujukan kepada konsumen.
b. Trade Advertising, ditujukan kepada perantara pedagang terutama pengecer.
c. Industrial Advertising, ditujukan kepada pemakai industri (Asmajasari Magdalena, 1997:17-18).
E.2.6 Iklan Televisi
Iklan televisi merupakan iklan yang paling enak ditonton, karena
pesan-pesannya menjadi hidup dan realitas. Iklan televisi lebih enak di tonton karena
menyerupai film. Kalau dibandingkan dengan iklan di majalah, maka iklan
televisi bagus, pokoknya lebih jelas lagipula iklan televisi lebih berkelas.
Televisi tetap menjadi media periklanan dengan jangkauan terluas. Dua
kategoriasai utama siaran televisi yang sangat penting adalah televise jaringan dan
kabel (Lee Monlee & Carla Johnson, 2007:265).
“Siaran televisi dapat diikuti secara audio dan visual (suara dan gambar) secara bersamaan oleh semua lapisan masyarakat, maka siaran televisi tidak dapat
memuaskan semua lapisan masyarakat. Siaran televisi dapat membuat kagum dan
(37)
19
membuat jengkel dan rasa tidak puas bagi penonton lainnya (Morissan, 2009:12).
Menurut Morissan kekuatan televise terbagi menjadi::
1. Daya Jangkau Luas
Daya jangkau siaran yang luas memungkinkan pemasar
memperkenalkan dan mempromosikan produk barunya secara serentak
dalam wilayah yang luas bahkan ke seluruh wilayah suatu negara. Karena
kemampuannya menjangkau audiensi dalam jumlah besar, maka televise
menjadi media ideal untuk mengiklankan produk konsumsi missal.
2. Selektivitas dan Fleksibilitas
Televisi sering dikritik sebagai media yang tidak selektif dalam
menjangkau audiensinya sehingga sering dianggap sebagai media lebih
cocok untuk produk konsumsi missal. Televisi dianggap sebagai media
yang sulit untuk menjangkau segmen audiensi yang khusus atau tertentu.
Namun sebenarnya televisi dapat menjangkau audiensi tertentu tersebut
karena adanya variasi komposisi audiensi ebagai hasil dari isi program,
waktu siaran dan cakupan geografis siaran televisi.
3. Fokus Perhatian
Perhatian audiensi akan tertuju hanya kepada iaran iklan dimaksud
ketika iklan itu muncul di layer televisi, tidak kepada hal-hal lain.
Audiensi harus menyaksikan siaran iklan televise dengan focus perhatian
dan tuntas.
4. Kreativitas dan Efek
(38)
20
menunjukkan cara bekerja suatu produk pada saat digunakan. Iklan yang
disiarkan televisi dapat menggunakan kekuatan personalitas manusia
untuk mempromosikan produknya. Pemasang iklan terkadang ingin
menekankan pada aspek hiburan dalam iklan yang ditayangkan dan tidak
ingin menunjukkan aspek komersial secara mencolok.
5. Prestise
Perusahaan yang mengiklankan produknya di televise biasanya
akan menjadi sangat dikenal orang. Baik perusahaan yang memproduksi
barang tersebut maupun barangnya itu sendiri akan menerima status
khusus dari masyarakat. Dengan kata lain, produk tersebut mendapatkan
prestise tersendiri.
6. Waktu Tertentu
Suatu produk dapat diiklankan di televisi pada waktu-waktu
tertentu ketika pembeli potensialnya berada di depan televisi. Dengan
demikian, pemasang iklan akan menghindari waktu-waktu tertentu pada
saat target konsumen mereka tidak menonton televisi.
Sedangkan untuk kelemahan iklan televisi sendiri yakni:
1. Biaya Mahal
Walaupun televisi diakui sebagai media yang efisien dalam
menjangkau audiensi dalam jumlah besar namun televise merupakan
media paling mahal untuk beriklan. Biaya iklan televisi yang mahal tidak
(39)
21
dikenakan kepada pemasang iklan televisi dihitung berdasarkan detik
tetapi juga biaya produksi iklan berkualitas yang juga mahal.
2. Informasi Terbatas
Dengan durasi iklan yang rata-rata hanya 30 detik dalam sekali
tayang, maka pemasang iklan tidak memiliki cukup waktu untuk secara
leluasa memberikan informasi yang lengkap. Siaran iklan tidak
menyediakan cukup waktu untuk menyampaikan seluruh informasi
tentang produk yang dipromosikan.
3. Selektivitas Terbatas
Walaupun televisi menyediakan selektivitas audiensi melalui
program-program yang dutayangkannya dan juga melalui waktu
siarannya namun iklan televisi bukanlah pilihan yang paling tepat bagi
pemasang iklan.
4. Penghindaran
Audiensi televisi menggunakan kesempatan penayangan iklan
untuk melakukan pekerjaan lain. Kebiasaan lain adalah memencet remote
control atau memindahkan channel ketika stasiun televise telah menayangkan iklan atau mengecilkan volume suara.
5. Tempat Terbatas
Stasiun televise tidak dapat memperpanjang waktu siaran iklan
tanpa mengorbankan waktu penayangan program. Jika waktu
penayangan program banyak diambil untuk iklan, maka hal itu justru
(40)
22
akibatnya audiensi akan meninggalkan acara itu (Morissan,
2010:240-246).
Iklan televisi memiliki sifat dan kecenderungan, yakni :
a. Yang mendekati logika pembohong, namun jarang dapat dibantah
karena umumnya masuk akal. Jika sesuatu tidak dapat digunakan untuk
mengecoh, berarti ia tidak dapat digunakan untuk “mengatakan” sesuatu
pun, demikian definisi „teori dusta‟.
b. Berpijak pada time and space, namun juga pada kondisi lain, iklan televisi tidak berpijak pada time and space di mana realitas sosial itu dibangun, dengan kata lain, iklan menembus dimensi waktu dan tempat.
Iklan televisi dapat menarik satu garis lurus di antara beberapa dimensi
waktu dan tempat.
c. Waktu tayangan yang pendek namun cenderung memaksakan ide
tertentu (Burhan Bungin, 2008:115-116).
E.2.6.1 Unsur-unsur dalam iklan televisi 1. Audio
Audio dalam sistem komunikasi bercirikan video, sinyal elektrik
digunakan untuk membawa unsur bunyi. Istilah ini juga biasa digunakan
untuk menerangkan sistem-sistem yang berkaitan dengan proses
perekaman dan transmisi yaitu system pengambilan/penangkapan suara,
(41)
23
Audio visual perangkat soundsistem yang dilengkapi dengan
penampilan gambar, biaanya digunakan untk presentasi. Audio streaming
istilah yang digunakan untuk mendengarkan siaran secara live melalui
internet. Audio response suara yang dihasilkan oleh computer. Audio
oscillator merupakan produk dari perusahaan hawlett Packard yang
pertama (http://pusatinfoelektronik.com/2713/pengertian-audio/).
2. Visualisasi
Visualisasi atau visualization merupakan proses yang pertama
dalam rangka berpikir dalam gambar. Visualisasi adalah “terjemahan” dari
kata-kata yang mengandung gagasan menjadi gambar secara individual.
Dalam proses visualisasi pengarah acara harus berusaha menunjukkan
obyek-obyek tertentu menjadi gambar yang jelas dan menyajikannya
sedemikian rupa, sehingga mengandung sesuatu makna. Obyek tersebut
bias manusia, benda, kegiatan dan lain sebagainya (Uchjana Effendy,
Onong. 1993:96).
Faktor-faktor khusus pada media televisi yang berpengaruh
terhadap proses visualisasi:
a). Layar pesawat televisi berukuran kecil. Karena itu untuk
menampilkan suatu obyek secara jelas, maka pengarah acara
harus menyajikannya dalam ukuran yang relatif besar di dalam
bingkai layar televisi itu.
b). Pengarah acara harus selalu memperhitungkan bingkai layer
(42)
24
c). Gambar-gambar yang muncul di layer pesawat televisi
merupakan gambar yang berdwidimensi (two-dimensional). Pengarah acara harus menciptakan kesan dimensi ketiga
melalui pengaturan secara khusus obyek-obyek yang diambil
dalam batas bingkai dengan penunjukkan ukuran yang relatif;
obyek yang lebih dekat kepadanya akan menjadi lebih besar,
obyek yang menjauh akan mengecil.
d). Kamera (yang mewakili mata pemirsa) dan obyek di depan
kamera pada umumnya bergerak.
e). Waktu pada tiap tahap produksi acara televisi amat terbatas:
karena itu bagi pengarah acara tidak banyak waktu untuk
menumpahkan perhatiannya secara teliti kepada komposisi
dan gerak gambar dalam bingkai (Uchjana Effendy, Onong.
1993:96-98).
3. Pikturisasi
Pikturisasi atau pikturization adalah proses kedua dalam rangka penggarapan acara televisi. Pikturisasi berarti kegiatan merangkai
gambar-gambar individual sedemikian rupa, sehingga kontinuitasnya
mengandung makna tertentu. Pikturisasi dalam “bahasa televisi” disebut
rangkaian sot (succession of shots). Karena itu pikturisasi menghendaki berbagai gerakan ; gerakan di dalam kamera, gerakan kamera itu sendiri
dan gerakan yang di peroleh dengan penambahan sebuah gambar kepada
(43)
25
a. Gerakan Primer
Gerakan primer atau primary movement adalah gerakan di depan kamera, terutama gerakan para pemeran atau pelaku
(actor aktris, penyanyi, pembawa acara dan sebagainya).
b. Gerakan Sekunder
Gerakan sekunder atau secondary movement adalah gerakan kamera yang meliputi gerakan-gerakan yang dalam bahasa
asing disebut: pan, tilt, dolly, zoom, truck dan pedestal.
c. Gerakan Tertier
Gerakan Tertier atau tertiary movement diciptakan oleh suatu
sekuen sot-sot yang diambil oleh dua atau lebih kamera
(Uchjana Effendy, Onong. 1993:98-105).
E.3 Remaja
Remaja adalah individu berkembang dengan masyarakat dewasa, usia
anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua, melainkan
berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak. (M.
Al-Mighwar, 2006 : 56)
Pemuda-pemudi yang berada pada masa perkembangan yang disebut
masa “adolensi” (masa remaja masa menuju kedewasaan). Istilah adolensi mempunyai arti bahwa pada masa ini pemuda-pemudi remaja sedang mengalami
suatu pematangan fisik dan pematangan sosial (Melly Sri, 1984:1).
(44)
26
Dikemukakan tiga kriteria yaitu biologis, psikologis dan sosial ekonomi, sehingga
secara lengkap definsi tersebut berbunyi sebagai berikut. Remaja adalah suatu di
mana:
1. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan
tanda-tanda seksualitas sampai saat ia mencapai kematangan seksual.
2. Individu mengalami perkembangan psikologis dan pada identifikasi
dari kanak-kanak menjadi dewasa.
3. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh
kepada keadaan yang relatif lebih mandiri (Muangman, 1980:9 dalam
Mappiare, Andi. 1982:11-12).
Dan remaja dapat diartikan usia anak yang tidak lagi disebut anak kecil
lagi, sudah mulai tumbuh menjadi satu tingkat lebih dewasa dengan mencakup
kematangan fisik/biologis, emosional psikologis dan sosial-ekonomi.
Karena manusia itu unik, pemberian batasan terhadap beberapa hal yang
berkaitan dengannya tidaklah mudah. Dan masa remaja masuk dalam keunikan
itu, sehingga berbagai pendapat tentangnya sering berbeda. Para ahli psikologi
membagi masa kehidupan sebagai berikut :
1. Menurut L.C.T. Bigot. Ph. Kohnstam dan B.G. Palland, masa
adolensence dimulai umur 18 tahun - 21 tahun.
2. Menurut Elizabeth B. Hurlock, masa remaja dibagi menjadi 2:
a. Masa remaja awal: 13/14 tahun – 17 tahun
Pada masa ini, remaja mengalami perubahan jasmani yang sangat
(45)
27
anak pada dunia luar sangat besar dan pada saat ini remaja tidak mau
dianggap kanak-kanak lagi namun sebelum bisa meninggalkan pola
kekanak-kanakannya. Selain itu pada masa ini remaja sering merasa sunyi,
ragu-ragu, tidak stabil, tidak puas dan merasa kecewa.
b. Masa remaja akhir: 17 tahun – 21 tahun
Pada masa ini remaja sudah mantap dan stabil. Remaja sudah
mengenal dirinya dan ingin hidup dengan pola hidup yang digariskan
sendiri dengan keberanian. Remaja mulai memahami arah hidupnya dan
menyadari tujuan hidupnya. Remaja sudah mempunyai pendirian tertentu
berdasarkan satu pola yang jelas yang baru ditemukannya.
3. Menurut WHO ada 2 tahap remaja : a. Remaja awal : 10 tahun - 14 tahun
b. Remaja akhir : 15 tahun - 20 tahun (Mappiare, Andi. 1982:12).
F. Teori
Dalam strategi komunikasi peranan komunikator sangatlah penting, itulah
sebabnya strategi komunikasi harus luwes supaya komunikator sebagai
pelaksana. Dalam pembuatan iklan sendiri, untuk menghasilkan iklan yang
baik selain harus memperhatikan struktur iklan tersebut. Maka penelitian ini
menggunakan teori AIDDA (attention, interest, desire, decisission, and
action). Teori ini merupakan suatu proses psikologi pada diri komunikan.
Penyampaian pesan dengan cara membangkitkan perhatian komunikan adalah
(46)
28
bisa kita terapkan.
Jadi langkah pertama yang harus dilakukan, adalah bagaimana caranya
kita harus bisa menarik perhatian khalayak sasarannya. Buat supaya
komunikan tertarik untuk lebih ingin tahu mengenai isi pesannya. Penyajian
pesan agar menarik, jelas pada awalnya, tergantung pada packaging pesan
sesuai media yang digunakan. Harus bisa terkemas informasi yang sangat
menarik. Karena ada kecenderungan, komunikan saat ini, tidak hanya butuh
informasi, tetapi sesuatu yang bisa sekaligus menghibur mereka. Perhatian
harus dapat segera ditingkatkan menjadi minat sehingga timbul rasa ingin tahu
secara lebih rinci di dalam diri calon pembeli. Minat merupakan titik pangkal
untuk tumbuhnya hasrat.
Selanjutnya seorang komunikator harus pandai membawa hasrat tersebut
untuk menjadi suatu keputusan komunikan untuk melakukan suatu kegiatan
yang diharapkan komunikator. Akhirnya sampai pada upaya untuk membujuk
khalayak agar sesegera mungkin melakukan tindakan pembelian (Asmajasari
Magdalena, 1997:75-82).
Seperti yang disampaikan Wilbur Schram, “the condition of success in communication”, yakni kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki, dengan
memperhatikan :
a) Pesan harus dirancang dan disampaikan sehingga menarik.
b) Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman
(47)
29
c) Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan.
d) Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan
komunikan.
Komponen perubahan sikap yang terjadi pada diri manusia akibat terpaan
pesan.
1. Cognitive. Pesan yang disampaikan ditujukan pada pikiran komunikan,
agar tahu dan paham akan pesan yang disampaikan.
2. Afektif. Komunikator tidak hanya supaya komunikan tergerak hatinya timbul perasaan tertentu seperti minat yang muncul akibat perhatian.
3. Behavioral. Dampak yang timbul adalah berupa tindakan atau
kegiatan. Hal ini sudah bisa mulai dilihat pada proses pengambilan
keputusan (Http://kampuskomunikasi.blogspot.com/2008/06/strategi
komunikasi.html).
G. Hipotesis
Ho : tidak ada pengaruh antara terpaan pesan iklan televisi kartu selular XL
terhadap tingkat penggunaan kartu selular XL.
Ha : ada pengaruh antara terpaan pesan iklan televisi kartu selular XL
(48)
30
H. Definisi Konseptual dan Operasional H.1 Definisi Konseptual
H.1.1 Terpaan Pesan Iklan Televisi
Iklan disiarkan berulang-ulang tidak hanya sekali saja, dengan harapan
bahwa kita kelak akan membaca, mendengarkan atau mengamati ketika iklan itu
muncul dan kita akan memperhatikannya. Kemungkinan bahwa kita akan
mengingat sebagian iklan bertambah sebagaimana terpaan iklan bertambah.
Televisi sangat berperan dalam kehidupan di berbagai aspek, selain itu
juga televisi telah memudahkan kita untuk menerima pesan dari informasi yang
diberikan narasumber melalui televisi dan disebarkan kepada khalayak. Periklanan
adalah fenomena bisnis modern. Iklan itu sendiri merupakan media informasi
yang dibuat sedemikian rupa agar dapat menarik minat konsumen.
Jadi terpaan pesan iklan dapat didefinisikan sebagai pesan iklan yakni ide
atau berita yang dikomunikasikan atau yang disampaikan kepada audience melalui media iklan, dalam penelitian ini yang diperhatikan yakni isi pesan.
Komunikator harus memperhitungkan apa yang harus disampaikan kepada
khalayak supaya mendapat tanggapan yang diinginkan (Http://id.shvoong.com/
business-management/advertising-press-release/2187051-pengertian-pesan-iklan/
).
H.1.2 Tingkat Penggunaan
Tingkat penggunaan adalah merupakan kegiatan manusia dalam
(49)
31
selain itu juga tingkat penggunaan bisa dikatakan pada waktu konsumen melihat
iklan dan sesudah melihat iklan tersebut.
H.2 Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah petunjuk bagaimana sebuah variabel di ukur,
yaitu dengan menetapkan jenis dan jumlah indikator variabel tersebut berdasarkan
definisi konseptual (Hamidi, 2006:134).
H.2.1 Terpaan Pesan Iklan Televisi kartu selular XL Versi “Ampuh murahnya 24 jam (Mencari Ayah)” (Variabel X)
Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab atau variabel yang
mempengaruhi. Variabel bebas atau variabel X dalam penelitian ini adalah terpaan
pesan iklan televisi. Adapun indikator dari terpaan pesan iklan kartu selular XL
mengarah kepada isi pesan, yakni :
a. Tarif telfon ke sesama operator XL pada iklan Xl Versi “Ampuh Murahnya 24 Jam (Mencari Ayah)” gratis.
b. Bonus sms ke semua operator pada iklan XL Versi “Ampuh Murahnya
24 Jam (Mencari Ayah)”.
c. Sinyal kartu selular XL pada iklan XL Versi “Ampuh Murahnya 24 Jam
(Mencari Ayah)”.
d. Hanya bayar sekali gratis telfon dalam iklan XL versi “Ampuh
Murahnya 24 Jam (Mencari Ayah)”.
(50)
32 (Mencari Ayah)”.
f. Promo murah 24 jam asli pada iklan XL Versi “Ampuh Murahnya 24
Jam (Mencari Ayah)”.
g. XL selalu lebih baik pada iklan XL versi “Ampuh Murahnya 24 Jam
(Mencari Ayah)”. H.2.2 Tingkat penggunaan
Dalam penelitian kali ini, variabel terikat atau variabel Y adalah tingkat
penggunaan kartu selular XL. Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi
oleh variabel bebas. Dan indikator pengukuran dari variabel ini adalah sebagai
berikut :
A. Tarif telpon ke sesama operator XL gratis.
B. Banyak bonus sms ke semua operator.
C. Sinyal kartu selular XL kuat.
D. Bayar sekali gratis telfon.
E. Fasilitas internet yang tanpa batas.
F. Promo murah 24 jam asli.
G. Produk XL lebih baik daripada operator lain.
I. Metode Penelitian
I.1 Pendekatan dan Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan atau metodologi kuantitatif.
Penelitian kuantitatif dilakukan untuk mengukur satu atau lebih variabel
(51)
33
hubungan (korelasi, pengaruh) antara dua variabel atau lebih (Hamidi, 2006:25).
Tipe penelitian yang digunakan adalah eksplanatif, yaitu penelitian yang
bersifat menerangkan, menentukan sifat dari hubungan antara variabel terikat
dengan variabel bebas.
I.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat : Pelaksanaan tempat penelitian ini adalah di Dusun Bunut
Tunjungtirto Singosari
Waktu : 28 September – 21 Oktober 2011
I.3 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh periset
untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2008:57).
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah masyarakat umum
khususnya remaja Dusun Bunut RT. 01 - 06 RW. 05, Desa Tunjungtirto,
Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang yang berusia 17-21 tahun, remaja yang
menggunakan kartu selular XL serta pernah menonton iklan kartu selular XL
versi “Ampuh Murahnya 24 Jam (Mencari Ayah)”. Hal ini dikarenakan para remaja termasuk segmentasi pasar dari iklan produk XL. Dan untuk yang pernah
menonton iklan kartu selular XL adalah karena diharapkan mampu diajak
berkomunikasi dengan baik dan memahami iklan yang ada di media televisi. Total
(52)
34
Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang sebanyak 110 orang.
Untuk mengetahui remaja tersebut menonton atau tidak, menggunakan
kartu XL atau tidak, peneliti melakukan pra survey terlebih dahulu dengan cara
menyebar pra angket kepada populasi yang telah ditentukan sebelumnya, yang
berisikan identitas dan 2 pertanyaan, yaitu :
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Menonton iklan kartu selular XL Versi “Ampuh Murahnya 24 Jam
(Mencari Ayah):
a. Ya ( ) b. Tidak ( )
Menggunakan kartu selular XL :
a. Ya ( ) b. Tidak ( )
Setelah mendapatkan jawaban dari seluruh responden yang telah mengisi pra
angket, maka peneliti mengetahui jumlah populasi yang masuk dalam kriteria
yang telah ditentukan yaitu sebanyak 66 remaja.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan
penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggenarilasisasikan hasil
penelitian. Yang di maksud dengan menggeneralisasikan adalah mengangkat
kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi (Arikunto, 2006 :
131-132). Sampel dalam penelitian ini adalah bagian dari populasi yang akan di
(53)
35
Teknik pengambilan samplingnya menggunakan teknik Probability
Sampling. Yakni Simple Random Sampling adalah cara pengambilan sampel dari
anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata
(tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota
populasi dianggap homogen sejenis (Riduwan, 2008 : 58 ).
I.4 Teknik Pengumpulan Data I.4.1 Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel-variabel
yang berupa catatan, transkip, buku-buku yang relevan, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dsb (Arikunto, 2006:231).
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data sekunder yang dapat
diperoleh dari tempat penelitian yaitu Dusun Bunut Tunjungtirto. Data ini
merupakan data yang berkaitan tentang masyarakat, laporan kegiatan, foto-foto,
dan sejumlah data yang penting lainnya yang digunakan untuk menunjang
penelitian.
I.4.2 Kuesioner
Kuesioner adalah pengunpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis yang harus diisi oleh
responden, guna untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survey
dan memperoleh informasi dengan realibilitas dan validitas setinggi mungkin
(54)
36
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila diteliti
tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan
dari responden. Teknik ini dipilih dengan berbagai pertimbangan diantaranya
karena kemampuan teknik kuisioner ini dianggap mampu dalam menjawab
rumusan dan tujuan dari penelitian ini.
I.5 Uji Validitas dan Reabilitas I.5.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau
kesahihan suatu alat ukur (Arikunto, 1995:63) dalam bukunya Riduwan Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal
dengan rumus korelasi product moment :
Keterangan :
rhitung : Koefisien korelasi
n :Jumlah responden
∑xi : Jumlah skor item
∑yi : Jumlah skor total (seluruh item) (Riduwan, 2008 : 98).
n (
∑
xy) – (∑
x).(∑
y){n.
∑
x2– (∑
x)2} . {n.∑
y2– (∑
y)2}√
(55)
37
I.5.2 Uji Realibilitas
Instrumen yang dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data
yang dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,
maka berapa kali pun di ambil, tetap akan sama. Reliabel menunjuk pada tingkat
keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan
(Arikunto, 2006 : 178).
Untuk mengujinya dapat dilakukan dengan menggunakan rumus
Cornbarch Alpha sebagai berikut :
Keterangan :
r11 = Realibilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan
∑δt2 = Jumlah varian butir
δ2
t = Varians Total
(Arikunto, 2006 : 196).
I.6 Teknik Analisa Data
1.6.1 Regresi Linier Sederhana
Pengujian ini digunakan umtuk mengetahui pengaruh antara terpaan iklan
televisi (variable X) dengan tingkat penggunaan (variable Y) dengan
r11=
k k-1
{
}
{
1
∑
}
t
2
2t
(56)
38
menggunakan rumus :
Keterangan :
Ŷ = subjek variabel terikat yang diproyeksikan
X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan
a = nilai konstanta harga Y jika X=0
b = nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai
peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y
(Riduwan, 2008:148)
1.6.2 Uji Hipotesis
Pengujian selanjutnya yaitu uji signifikan yang berfungsi apabila peneliti
ingin mencari makna hubungan variabel X terhadap Y, maka menggunakan
rumus:
Keterangan :
t hitung = Nilai t
r = Koefisien korelasi korelasi
n = Jumlah sampel
(Riduwan, 2008:139)
Ŷ = a + bX
t hitung =
r √n - 2
(57)
39
1.6.3 Uji Koefisien Determinan
Analisis koefisien determinan digunakan untuk menyatakan besar kecilnya
pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Maka rumus yang digunakan :
Keterangan :
KP : nilai koefisien determinan
r2 : nilai koefisien korelasi
(Riduwan, 2008 : 139)
1.6.4 Skala Data
Penelitian ini menggunakan skala Guttman yang merupakan skala kumulatif. Skala Guttman mengukur suatu dimensi saja dari suatu variabel yang multidimensi. Skala Guttman disebut juga skala scalogram yang sangat baik untuk
meyakinkan peneliti tentang kesatuan dimensi dan sikap atau sifat yang diteliti,
yang sering disebut dengan attribut universal.
Penelitian menggunakan skala Guttman untuk memberikan jawaban yang jelas (tegas) dan konsisten terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan
(Riduwan, 2008 : 90-91). Jawaban dari setiap item instrumen yang menggunakan
skala Guttman mempunyai dua interval dengan sistem skor :
a. Y (Ya) : nilai skor 1
b. T (Tidak) : nilai skor 0
(1)
34 Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang sebanyak 110 orang.
Untuk mengetahui remaja tersebut menonton atau tidak, menggunakan kartu XL atau tidak, peneliti melakukan pra survey terlebih dahulu dengan cara menyebar pra angket kepada populasi yang telah ditentukan sebelumnya, yang berisikan identitas dan 2 pertanyaan, yaitu :
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Menonton iklan kartu selular XL Versi “Ampuh Murahnya 24 Jam (Mencari Ayah):
a. Ya ( ) b. Tidak ( ) Menggunakan kartu selular XL : a. Ya ( ) b. Tidak ( )
Setelah mendapatkan jawaban dari seluruh responden yang telah mengisi pra angket, maka peneliti mengetahui jumlah populasi yang masuk dalam kriteria yang telah ditentukan yaitu sebanyak 66 remaja.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggenarilasisasikan hasil penelitian. Yang di maksud dengan menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi (Arikunto, 2006 : 131-132). Sampel dalam penelitian ini adalah bagian dari populasi yang akan di ambil sebagai sumber data penelitian yakni sebanyak 66 orang.
(2)
35 Teknik pengambilan samplingnya menggunakan teknik Probability Sampling. Yakni Simple Random Sampling adalah cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen sejenis (Riduwan, 2008 : 58 ).
I.4 Teknik Pengumpulan Data I.4.1 Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel-variabel yang berupa catatan, transkip, buku-buku yang relevan, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dsb (Arikunto, 2006:231).
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data sekunder yang dapat diperoleh dari tempat penelitian yaitu Dusun Bunut Tunjungtirto. Data ini merupakan data yang berkaitan tentang masyarakat, laporan kegiatan, foto-foto, dan sejumlah data yang penting lainnya yang digunakan untuk menunjang penelitian.
I.4.2 Kuesioner
Kuesioner adalah pengunpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis yang harus diisi oleh responden, guna untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survey dan memperoleh informasi dengan realibilitas dan validitas setinggi mungkin (Masri, S dan Sofian, 1985 : 130).
(3)
36 Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila diteliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Teknik ini dipilih dengan berbagai pertimbangan diantaranya karena kemampuan teknik kuisioner ini dianggap mampu dalam menjawab rumusan dan tujuan dari penelitian ini.
I.5 Uji Validitas dan Reabilitas I.5.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur (Arikunto, 1995:63) dalam bukunya Riduwan Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi product moment :
Keterangan :
rhitung : Koefisien korelasi n :Jumlah responden ∑xi : Jumlah skor item
∑yi : Jumlah skor total (seluruh item) (Riduwan, 2008 : 98).
n (
∑
xy) – (∑
x).(∑
y){n.
∑
x2– (∑
x)2} . {n.∑
y2– (∑
y)2}√
(4)
37 I.5.2 Uji Realibilitas
Instrumen yang dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun di ambil, tetap akan sama. Reliabel menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan (Arikunto, 2006 : 178).
Untuk mengujinya dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Cornbarch Alpha sebagai berikut :
Keterangan :
r11 = Realibilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan ∑δt2 = Jumlah varian butir
δ2
t = Varians Total (Arikunto, 2006 : 196).
I.6 Teknik Analisa Data
1.6.1 Regresi Linier Sederhana
Pengujian ini digunakan umtuk mengetahui pengaruh antara terpaan iklan televisi (variable X) dengan tingkat penggunaan (variable Y) dengan
r11=
k k-1
{
}
{
1
∑
}
t
2
2t
(5)
38 menggunakan rumus :
Keterangan :
Ŷ = subjek variabel terikat yang diproyeksikan
X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan a = nilai konstanta harga Y jika X=0
b = nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y
(Riduwan, 2008:148)
1.6.2 Uji Hipotesis
Pengujian selanjutnya yaitu uji signifikan yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna hubungan variabel X terhadap Y, maka menggunakan rumus:
Keterangan : t hitung = Nilai t
r = Koefisien korelasi korelasi n = Jumlah sampel
(Riduwan, 2008:139)
Ŷ = a + bX
t hitung =
r √n - 2 √1 – r2
(6)
39 1.6.3 Uji Koefisien Determinan
Analisis koefisien determinan digunakan untuk menyatakan besar kecilnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Maka rumus yang digunakan :
Keterangan :
KP : nilai koefisien determinan r2 : nilai koefisien korelasi (Riduwan, 2008 : 139)
1.6.4 Skala Data
Penelitian ini menggunakan skala Guttman yang merupakan skala kumulatif. Skala Guttman mengukur suatu dimensi saja dari suatu variabel yang multidimensi. Skala Guttman disebut juga skala scalogram yang sangat baik untuk meyakinkan peneliti tentang kesatuan dimensi dan sikap atau sifat yang diteliti, yang sering disebut dengan attribut universal.
Penelitian menggunakan skala Guttman untuk memberikan jawaban yang jelas (tegas) dan konsisten terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan (Riduwan, 2008 : 90-91). Jawaban dari setiap item instrumen yang menggunakan skala Guttman mempunyai dua interval dengan sistem skor :
a. Y (Ya) : nilai skor 1 b. T (Tidak) : nilai skor 0