Uji Lag Optimal Uji Stabilitas VAR

terhadap jumlah observasi dan k adalah jumlah parameter. Nilai n-k disebut juga derajat kebebasan atau degree of freedom. Jika nilai F stat F tabel pada level signifikansi yang ditentukan, maka H ditolak atau tidak cukup bukti untuk diterima. Dengan kata lain bahwa B granger cause A. Jika H tidak cukup bukti untuk dapat ditolak maka B does not granger cause A. Analisa ini menggunakan software eviews. Dengan menggunakan eviews, maka tes kausalitas antar variabel dapat dilakukan dengan mudah, dimana lag optimal digunakan. Untuk menguji hipotesa, maka dipermudah dengan membaca probabilitasnya. Dimana jika probabilitas lebih kecil dari alpha dalam ini penulis menggunakan alpha 5, maka H ditolak atau dengan kata lain variabel B menyebabkan variabel A dan sebaliknya jika probabilitasnya lebih besar dari alpha, maka tidak cukup bukti menolak H , atau B tidak menyebabkan A, atau tidak ada hubungan kausalitas.

3.4.4 Uji Lag Optimal

Penentuan lag optimum ini sangat penting dalam model VAR karena pengujian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya lag dari variabel endogen dalam sistem persamaan yang akan digunakan sebagai variabel eksogen Enders dalam De Jong, 2005. Pengujian panjang lag yang optimal dapat memanfaatkan beberapa informasi yaitu dengan menggunakan Akaike Information Criterion AIC, dan Schwarz Criterion SC. Untuk dapat menentukan lag ini, maka langkah sebelumnya adalah menentukan nilai determinan dari kovarian residual |Ω| yang dapat dihitung sebagai berikut Eviews 5 User’s Guide: = det t ……………. 5 Dimana p adalah angka parameter dari tiap persamaan dalam VAR. Selanjutnya, log likelihood value dengan mengasumsikan distribusi normal Gaussian dapat dihitung: 1 = - {k1+log2π + log|Ω|}……… 6 Dimana k adalah banyaknya parameter yang diestimasi dan T adalah jumlah observasi. Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan nilai AIC, dan SC dipilih nilai yang terkecil. Rumus perhitungannya dapat dilihat dibawah ini Eviews 5 User’s Guide: AIC - 2lT+2kT ……………. 7 SC - 2lT+k logTT ……… 8

3.4.5 Uji Stabilitas VAR

Pengujian ini dilakukan karena jika hasil estimasi VAR yang akan dikombinasikan dengan model koreksi kesalahan yang tidak stabil, maka IRF Impulse Response Function dan FEVD Forecast Error Variance Decomposition menjadi tidak valid Nugraha, 2006. Stabilitas dapat diartikan hasil estimasinya mendekati nol jika model diperpanjang periode waktunya. Sebuah model dikatakan memilik validitas yang tinggi jika inverse akar karakteristiknya mempunyai modulus kurang dari satu atau semuanya berada didalam lingkaran. Jika modulus nya kurang dari satu atau berada dalam lingkaran, maka model cukup stabil. Namun sebaliknya, jika modulus bernilai satu atau lebih dari satu, atau modulus kebanyakan berada diluar lingkaran maka dapat dipastikan bahwa model tersebut kurang stabil. Jika VAR tersebut memiliki tingkat stabilitas yang rendah atau semua inverse akar karakteristiknya berada diluar unit circle, maka hasil dari estimasi model VAR tersebut meragukan.

3.4.6 Impulse Response Function IRF