46
D. Hipotesis 1. Stable Shareholding
Stable shareholding bertujuan untuk mengatur kepemilikan dari perusahaan tersebut dengan mengatur jumlah saham yang ditahan atau
tidak diperjualbelikan dengan cara dimiliki oleh internal perusahaan atau perusahaan induk. Semakin sedikit saham yang ditahan maka
kepemilikan publik semakin tinggi. Semakin tinggi stable shareholding dalam struktur kepemilikan perusahaan, maka perusahaan cenderung
melakukan perataan laba agar menghasilkan variabilitas laba yang rendah yang mengindikasikan risiko yang rendah. Risiko yang rendah inilah yang
direspon positif oleh investor. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Terdapat pengaruh positif stable shareholding dengan praktik perataan laba.
2. Profitabilitas
Profitabilitas sendiri menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan dan dinyatakan dalam persentase yang
digunakan untuk menilai sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba serta merupakan salah satu aspek yang penting sebagai
pertimbangan oleh investor atau pemilik dalam menilai kinerja suatu perusahaan. Profitabilitas sebagai indikator untuk menilai sehat atau
47
tidaknya perusahaan dan dapat mempengaruhi keputusan investor dalam mengambil keputusan.
Perusahaan yang memiliki ROA yang lebih tinggi cenderung melakukan perataaan laba dibandingkan dengan perusahaan yang lebih
rendah karena manajemen tahu akan kemampuan untuk mendapatkan laba pada masa mendatang sehingga memudahkan dalam menunda atau
mempercepat laba. Hal ini juga bisa terjadi karena laba yang terlalu tinggi akan meningkatkan pajak yang harus dibayar. Sebaliknya penurunan laba
yang drastis akan memperlihatkan kinerja manajemen buruk. Maka dari itu, ada kemungkinan manajemen membuat laba yang dilaporkan tidak
mengalami fluktuasi dengan cara perataan laba, Sindi dan Etna, 2010. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini merumuskan hipotesis
sebagai berikut: H2 : Terdapat pengaruh positif profitabilitas dengan praktik perataan
laba.
3. Financial Leverage
Menurut Sartono 2001 financial leverage menunjukkan proporsi penggunaan utang untuk membiayai investasinya. Semakin besar utang
perusahaan maka semakin besar pula risiko yang dihadapi investor sehingga investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi.
Akibat kondisi tersebut perusahaan cenderung untuk melakukan praktik
48
perataan laba. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini merumuskan
hipotesis sebagai berikut: H3 : Terdapat pengaruh positif financial leverage dengan praktik
perataan laba.
4. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi praktik perataan laba. Salah satu alat untuk mengukur
besarnya perusahaan adalah dengan total aktiva. Ukuran perusahaan secara umum merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam melakukan
operasi dan berinvestasi guna mencari keuntungan bagi perusahaan. semakin besar perusahaan semakin rentan pada kebijakan pemerintah dan
menjadi sorotan para investor Siregar, 2006, dimana perusahaan yang berukuran besar akan dituntut untuk memberikan perhatian yang lebih
kepada lingkungan sekitar dalam bentuk aktivitas Corporate Social Responsibility CSR dan kepada pemerintah dalam bentuk pembayaran
pajak. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H4 : Terdapat pengaruh positif ukuran perusahaan dengan praktik perataan laba
49
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini tergolong pada penelitian kausalitas. Penelitian kausalitas menganalisis pengaruh antara satu variabel dengan variable
lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa jauh variable independen mempengaruhi variabel dependen Umar, 2005. Penelitian ini
menggambarkan stable shareholding, profitabilitas, financial leverage, dan ukuran perusahaan sebagai variabel independen dan perataan laba sebagai
variabel dependen.
B. Metode Pemilihan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan real estate dan properti yang listed di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2014. Sampel
adalah bagian dari populasi yang dinilai dapat mewakili karakteristiknya. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive
sampling yaitu pengambilan sampel sesuai dengan kriteria tertentu. Adapun kriteria pengambilan sampel adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang termasuk kategori perusahaan real estate dan properti yang mempublikasi
laporan keuangan pada tahun 2011-2014. 2. Perusahaan menyampaikan laporan keuangan dan data yang lengkap
secara berturut-turut pada tahun 2011-2014.
49
50
3. Perusahaan sampel tersebut mempublikasikan laporan keuangan dengan menggunakan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
Desember. 4. Laporan keuangan disajikan dalam rupiah.
5. Data yang tersedia lengkap baik data yang diperlukan untuk mengidentifikasi perataan laba dan data yang berkaitan dengan stable
shareholding, profitabilitas, financial leverage, dan ukuran perusaha- an.
C. Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung melalui media perantara Indriantoro dan Supomo, 2002. Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari
perusahaan real estate dan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI, yaitu laporan tahunan perusahaan real estate dan properti yang
tercatat pada periode 2011-2014. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah studi pustaka dan studi dokumentasi. Studi pustaka dilakukan dengan mengolah data, artikel, jurnal maupun media tertulis lain yang berkaitan
dengan topik pembahasan dari penelitian ini. Studi dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan mengumpulkan data sekunder yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini seperti laporan tahunan perusahaan yang menjadi sampel penelitian.
51
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif dan analisis logistic regression.
1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness kemencengan disrtibusi
Ghozali, 2011. Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian
dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterprestasikan. Statistik deskriptif umumnya digunakan oleh peneliti untuk memberikan
informasi mengenai karakteristik variabel penelitian Indiantoro dan Supomo, 2002.
2. Analisis Logistic Regression Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam
penelitian ini adalah regresi logistik logistic regression dimana variabel bebasnya merupakan kombinasi antara matrix dan non matrix nominal.
Regresi logistik adalah bagian dari analisis regresi yang digunakan ketika variabel dependen respon merupakan variabel dikotomi. Variabel
dikotomi biasanya hanya terdiri dari dua nilai yang mewakili kemunculan atau tidak adanya suatu kejadian yang biasanya diberi angka 0 dan 1.
Adapun dalam regresi logistik merupakan salah satu bagian dari analisis regresi yang digunakan untuk memprediksi probabilitas suatu
52
peristiwa, dengan mencocokkan data dari pada fungsi logit kurva logistik. Metode ini merupakan model linear umum yang digunakan untuk regresi
binomial. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen yang dimasukkan dalam model terhadap variabel dependen. Regresi logistik adalah regresi
yang digunakan untuk menguji apakah probabilitas terjadinya variabel dependenterikat dapat diprediksi oleh variabel bebasnya variabel
independen. Dalam penggunaannya, regresi logistik tidak memerlukan distribusi yang normal pada variabel bebasnya variabel independen. Di
samping itu, teknik analisis ini tidak memerlukan uji normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya Ghozali,
2011. Hal ini disebabkan variabel dependen yang terdapat pada regresi logistik ini merupakan variabel dummy 0 dan 1 sehingga residualnya tidak
memerlukan pengujian-pengujian tersebut.
E. Operasional Variabel penelitian
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, digunakan metode regresi linear berganda. Metode regresi linear berganda, yaitu metode yang
digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukur atau rasio dalam suatu
persamaan linier Indriantoro dan Supomo, 2002.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tindakan perataan laba. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala nominal. Kelompok
53
perusahaan yang melakukan tindakan perataan laba diberi nilai 1, sedangkan kelompok perusahaan yang tidak melakukan laba diberi nilai 0.
1. Tindakan Perataan Laba