53
perusahaan yang melakukan tindakan perataan laba diberi nilai 1, sedangkan kelompok perusahaan yang tidak melakukan laba diberi nilai 0.
1. Tindakan Perataan Laba
Tindakan Perataan Laba diuji dengan indeks Eckel 1981. Kriteria perusahaan yang melakukan tindakan perataan laba adalah:
a. Perusahaan dianggap melakukan tindakan perataan laba apabila indeks eckel lebih kecil daripada 1 CVΔS CVΔI
b. Perusahaan dianggap tidak melakukan tindakan perataan laba apabila indeks eckel lebih besar atau sama dengan 1 CVΔS ≤ CVΔIEckel
menggunakan Coefficient Variation CV variabel penghasilan dan variabel penghasilan bersih. Indeks perataan laba dihitung sebagai
berikut Eckel, 1981:
- ΔI : Perubahan Laba dalam suatu periode
- ΔS : Perubahan penjualan dalam suatu periode
- CV : Koefisien variasi dari variabel yaitu standar deviasi dibagi dengan nilai yang diharapkan.
CVΔI dan CVΔS dapat dihitung sebagai berikut:
54
di mana, DX = perubahan laba I atau penjualan S
Dx = rata-rata perubahan laba I atau penjualan pendapatan S n = banyaknya tahun yang diamati
2. Stable Shareholding
Variabel ini diukur dengan mengurangkan antara total saham perusahaan dengan jumlah saham beredar yang dimiliki perusahaan.
Dengan katalain stable shareholding merupakan saham yang dimiliki oleh perusahaan indukperusahaan investasi dalam jumlah yang relatif besar.
Stable Shareholding = Total Number of Shares – Number of Free Float Shares
Stable shareholding =
ℎ ℎ
� ℎ
�
3. Profitabilitas
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam kegiatan operasinya merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan
karena laba perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya juga merupakan
55
elemen dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan datang.
Dalam penelitian ini Tingkat profitabilitas perusahaan diukur dengan skala raiso dengan Return on Asset ROA, analisis ROA merupakan
salah satu bentuk rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam
aset yang digunakan untuk operasi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Yang dihasilkan dari hasil bagi laba bersih perusahaan
terhadap nilai buku total aset perusahaan, dimana laba bersih setelah pajak dibagi dengan total asset yang terdapat pada laporan posisi keuangan dan
laporan laba rugi perusahaan dan dikalikan 100 untuk mendapatkan rasio profitabilitas perusahaan, sehingga ROA dapat dirumuskan sebagai berikut:
Return on Assets =
� �
×
4. Rasio Financial Leverage Perusahaan