Ruang Lingkup Penelitian Lokasi Penelitian Jenis dan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data Defenisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

Metodologi penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam mengumpulkan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut.

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah mengamati dan menganalisa peranan kredit perbankan terhadap peyerapan tenaga kerja pada sektor industri kecil di kota Pematagsiantar.

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap industri kecil yang berada pada kota Pematangsiantar.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh langsung dari sumber resmi atau publikasi resmi seperti dari Badan Pusat Statistik kota Pematangsiantar.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Studi dokumentasi, dilakukan dengan meneliti dokumen-dokumen dan bahan tulisan serta sumber-sumber lain yang berhubungan dengan penelitian. Yang diambil dari Badan Pusat Statistika Kota Pematangsiantar dan Bank Indonesia Cabang Pematangsiantar.

3.5. Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang dipergunakan dalam skripsi adalah : Metode analisis regresi linier berganda yaitu untuk memprediksi nilai dari variabel terikat yaitu penyerapan tenaga kerja Y dengan ikut memperhitungkan nilai-nilai variabel bebas yaitu kredit investasi X1, kredit modal kerja X2, dan angkatan kerja X3, sehingga dapat dipengaruhi hasil sehingga dapat diketahui pengaruh positif. Analisis ini menggunakan bantuan aplikasi sofware SPSS versi 15.0. Adapun model persamaan yang digunakan adalah: Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 Y = Penyerapan tenaga kerjaJiwa + μ α = Intercept Konstanta β = Koefisien Arah Regresi X 1 X = Kredit perbankan Rp 2 μ = Term of error = Angkatan kerja

3.6. Uji Kesesuaian Test of Goodness of Fit

3.6.1. Koefisien Determinasi R-Square

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R2 semakin mengecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

3.6.2. Uji t – statistik

Uji – t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Ho : b 1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 yaitu berupa jumlah penyerapan tenaga kerja Y dengan ikut memperhitungkan nilai- nilai variabel bebas yaitu kredit perbankan X 1 , angkatan kerja X 2 . Ha : b 1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 yaitu berupa penyerapan tenaga kerja Y dengan ikut memperhitungkan nilai-nilai variabel bebas yaitu kredit perbankan X 1 , angkatan kerja X 2 Kriteria pengambilan keputusan : terhadap jumlah penyerapan tenaga kerjaY. Ho diterima jika t hitung t tabel pada α Ha diterima jika t hitung t tabel pada α Rumus uji – t hitung adalah : Dimana b i b = nilai hipotesis nol = koefisien variabel independen ke-I Sb i = simpangan baku dari variabel independen ke-I

3.6.3. Uji F – Statisitik

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang di masukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Ho : b1 = b2 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X1, X2 yaitu berupa variabel penyerapan tenaga kerja Y dengan ikut memperhitungkan nilai-nilai variabel bebas yaitu kredit perbankan X1, angkatan kerjaX2, penyerapan tenaga kerja yaitu varibel terikat Y. Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0 artinya secara bersama - sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X1, X2 yaitu variabelpenyerapan tenaga kerja Y dengan ikut memperhitungkan nilai- nilai variabel bebas yaitu kredit perbankan X1, angkatan kerja X2 terhadap penyerapan tenaga kerja Y. Kriteria pengambilan keputusan : Ho diterima jika f hitung f ta bel pada α Ha diterima jika f hitung f tabel pada α Nilai F-hitung dapat diperoleh dengan rumus : Dimana : k = jumlah variabel independen n = jumlah sampel R 2 = koefisien determinasi

3.7. Defenisi Operasional

1. Tenaga kerja adalah mencakup manusia yang mampu bekerja untuk dapat menghasilkan barang atau jasa dan memiliki nilai ekonomis yang dapat berguna bagi memenuhi kebutuhan masyarakat, yang secara fisik kemampuan bekerja diukur dengan usia. 2. Kredit Perbankan adalah kredit yang diberikan oleh suatu bank kepada masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan produktifitas usaha. 3. Angkatan kerja adalah penduduk diatas umur sepuluh tahun keatas yang secara aktif melakukan kegiatan ekonomi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Kota Pematangsiantar 4.1.1. Sejarah Kota Pematangsiantar Sebelum proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Pematangsiantar merupakan daerah kerajaan Siantar. Pematangsiantar yang berkedudukan di pulau Holing dan raja terakhir dari dinasti keturunan marga Damanik yaitu Tuan Sangnawaluh Damanik, yang memegang kekuasan sebagai raja tahun 1906. Disekitar Pulau Holing kemudian berkembang menjadi perkampungan tempat tinggal penduduk diantaranya Kampung Suhi Haluan, Siantar Kahean, Pantoan,Suhi Bah Bosar,dan Tomuan. Daerah-daerah tersebut kemudian menjadi daerah hukum Kota Pematangsiantar yaitu : 1. Pulau Holing menjadi Kampung Pematang. 2. Siantar Bayu menjadi Kampung Pusat Kota. 3. Suhi Kahean menjadi Kampung Sipinggol-pinggol, Kampung Melayu, Martoba, Sukadame dan Bane. 4. Suhi Bah Bosar menjadi Kampung Kristen, Karo, Tomuan, Pantoan, Toba dan Martimbang. Setelah Belanda memamusuki daerah Sumatera Utara, Simalungun menjadi Daerah kekuasaan Belanda sehingga pada tahun 1907 berakhirlah kekuasaan raja-raja. Controleur Belanda yang semula berkedudukan di perdagngngan pada tahun 1907 dipindahkan ke Pematangsiantar. Sejak itu