2.4.1. Pengertian Industri Kecil
Untuk menjelaskan pengertian industi kecil maka akan diuraikan beberpa pendapat sebagai berikut :
1. Mubyarto 1984 :79 Industri kecil dan industri pedesaan biasanya tidak dapat
dipisahkan karena keduanya menunjukkan beberapa persamaan. Industri pedesaan biasanya adalah industri kecil yang tujuan utamanya adalah
menambah pendapatan keluarga. 2. Kwik Kian Gie 1987 :14
Industri kecil merupakan para wiraswasta yang mandiri dan tidak pernah menggantungkan diri pada siapapun juga, tidak pernah terdengar
suara dan tuntutan- tuntutanya karena mereka terlalu lemah dan tidak mempunyai akses pada media massa. Tidak pernah menuntut fasilitas dari
pemerintah, tidak mengerti dan tidak mungkin mampu mengerti instrumen canggih dan serba abstrak, tetapi besar hasilnya.
3. Departemen Perindustrian dan perdagangan Depperindag Depperindag mendefenisikan industri kecil sebagai industri kecil
yang memiliki nilai investasinya seluruhnya sampai dengan Rp 200 juta di luar tanah dan bangunan. Hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Menteri
Perindustrian dan Perdagangan No. 254MPPKep1997 tanggal 28 juli 1997.
4. Badan Pusat Statistik
Industri kecil adalah industri yang mempekerjakan 5-19 orang yang terdiri dari pekerja kasar yang dibayar, pekerja pemilik dan pekerja
keluarga yang tidak dibayar. Perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja 1-4 orang disebut sebagai industri rumah tangga.
5. Bank Indonesia Menyatakan bahwa industri kecil adalah jika nilai aset tidak
termasuk tanah dan bangunan berjumlah tidak melebihi Rp.600 juta. Dalam hal ini kepemimpinan Bank Indonesia juga menetapkan bahwa
industri kecil minimal 50 modal usaha dimiliki pribumi dan sebagian pengurus usaha tersebut adalah pribumi.
Dengan banyaknya batasan industi kecil yang berbeda-beda berdasarkan ketentuan dan ketetapan dari suatu lembaga,sehingga
pendefenisian dari industri kecil berbeda dan menghambat pengembangan usaha tersebut.
6. Undang-Undang No.9 tahun 1995 Di dalam UU No.9 1999 ditetapkan bahwa usaha hasil adalah suatu
usaha yang memiliki nilai asset neto tidak termasuk tanah dan bangunan yang melebihi Rp 200 juta,atau penjualan per tahun tidak lebih besar dari
Rp 1 miliar.
2.4.2. Karakteristik Industri Kecil