Menurut COSO Committee Of Sponsoring Organization of The Treadway Commission yang menekankan secara khusus pada konsep –
konsep dasar pengendalian intern yang kemudian di kembangkan oleh Hartadi 2000 : 81
yaitu sebagai berikut 1.
Pengendalian intern adalah suatu proses .Artinya menjadi untuk
mencapian tujuan yang terdiri dari rangkaian tindakan dan menyatu dalam infrastruktur lembagaperusahaan.
2. Pengendalian intern dipengaruhi orang. Hal ini tak hanya menyangkut
pedoman kebijakan dan formulir , tetapi orang – orang pada setiap level
organisasi , termasuk dewan direksi , manajemen dan lainnya.
3.
Pengendalian intern diharapkan memberikan jaminan yang beralasan
rationale, bukan jaminana mutlak absolute karena ada batasan – batsan yang melekat pada pengendalian intern.
4.
Pengendalian menjadikan penggerak pencapaian tujuan dalam laporan
keuangan , kesesuaian dan operasi. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara melakukan pengendalian intern
atas aktiva tetapnya sebagai berikut : 1.
Pengendalian melalui persetujuan authorization control
Pemberian persetujuan atas peminjaman aktiva tetap biasanya dilakukan dengan persetujuan Kepala Tata Usaha Fakultas Ekonomi USU.
2.
Pengendalian terhadap gerak-gerik fisik
Jika terdapat aktiva yang rusak maupun telah usang sehingga habis manfaatnya atau tidak dapat dipakai lagi , maka Fakultas Ekonomi USU
Universitas Sumatera Utara
melakukan sejumlah prosedur–prosedur atau peraturan-peraturan yang dilakukan sehubungan untuk melindungi aktiva tetapnya. Misalnya,
terdapat aktiva yang telah rusak, maka akan dilaporkan kepada Bagian Perlengkapan Fakultas Ekonomi USU untuk perlakuan tidak lanjut atas
aktiva tersebut. Namun biasanya aktiva yang dapat diperbaiki akan direparasi terlebih dahulu oleh teknisi.
3. Pemberian nomor urut
Aktiva tidak diberikan nomor urut, melainkan diberi cap Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara agar pengendalian internal baik
dokumen maupun aktiva dapat berjalan efektif. 4.
Prosedur atas pengendalian internal
Kepala Bagian Tata Usaha USU melakukan bimbingan ataupun lokakarya bagi seluruh staf-staf berupa prosedur-prosedur dan pelatihan-pelatihan
tentang cara pengoperasian aktiva tetap. Departemen mengembangkan dan menerapkan sistem kepemimpinan yang bersifat kolegial yang pada
prinsipnya berorientasi pada kebersamaan. Setiap rencana kegiatan dan pelaksanaan program departemen selalu dibangun melalui pembahasan
pada rapat-rapat departemen, sehingga proses akuntabilitas atas pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan baik .
5. Pemeriksaan secara fisik atas kekayaan perusahaan