Cetak Saring Silks Creen

Kegiatan Pembelajaran 1 16 disebut seni cetak dan dibuat dengan teknik cetak. Meskipun demikian, karya seni grafis kurang diminati, kurang popular, dan jarang dikenali. Seni Grafis memberikan pengalaman kreasi yang memacu daya kreatifitas tinggi, dan menarik karena cara‐ cara berkarya seni grafis berbeda dengan menggambar atau melukis biasa. Melalui teknik mencetak seni grafis dapat digolongkan menjadi empat, yaitu cetak saring, cetak tinggi, cetak dalam, dan cetak datar. Walaupun pada dasarnya karya seni grafis dapat digandakan namun ada seni grafis yang tidak bisa digandakan, dengan kata lain hanya sekali cetak. Karya seni grafis yang demikian disebut dengan Monoprint. Salah satu prosedur pembuatannya semisal dengan melumuri cat pada permukaan kaca lalu digambar dengan goresan‐goresan. Kaca yang telah dilumuri cat dan sudah digores berbentuk motif tertentu lalu diterakan pada kertas. Usahakan menutup seluruh permukaan kaca, sehingga ketika dibuka atau dilepas kaca pada kertas, gambar yang dihasilkan lebih maksimal. Pengulangan berkarya menggunakan satu master bisa dilakukan namun hasilnya tidak akan sama persis.

a. Cetak Saring Silks Creen

Cetak saring adalah salah satu teknik proses cetak yang menggunakan layar screen dengan kerapatan serat tertentu. Layar ini kemudian diberi pola yang berasal dari negatif desain yang dibuat sebelumnya. Kain ini direntangkan dengan kuat agar menghasilkan layar dan hasil cetakan yang datar. Setelah diberi fotoresis dan disinari, akan terbentuk bagian‐bagian yang bisa dilalui tinta dan tidak. Cetak saring merupakan salah satu teknik mencetak yang umum dikenal orang dengan nama sablon. Teknik yang digunakan adalah mencetak dengan menggunakan cetakan yang terbuat dari kasa screen yang terpasang pada rangka. Kasa screen ini bersifat elastis, lentur, dan halus. Cetak saring pada umumnya digunakan dalam pembuatan spanduk, poster, dan kaos. Screen yang digunakan untuk menyablon sangat beragam. al itu terlihat dari segi kualitasnya dengan sifat‐sifatnya yang berbeda. Untuk menentukan perbedaan screen , digunakan huruf T . Berikut ini beberapa contoh tipe screen yang digunakan untuk menyablon. DRAFT 17 Seni Budaya SD KK D T , yaitu tipe screen yang sifatnya banyak meloloskan tinta karena poriporinya besar. Tipe ini digunakan untuk mencetak gambar pada handuk atau karung gula. T , yaitu tipe screen dengan pori‐pori yang agak rapat. Tipe ini banyak digunakan untuk mencetak kaos dan spanduk. T , yaitu tipe screen dengan pori‐pori yang lebih rapat. Tipe ini biasanya digunakan untuk mencetak pada permukaan kayu lapis, kertas karton, dan kulit. T , yaitu tipe screen yang banyak digunakan untuk mencetak pada permukaan bahan serat fiber , formika, dan imitasi. Seniman yang menggunakan teknik cetak saring dalam menghasilkan karya seni antara lain Josef Albers, Chuck Close, Ralston Crawford, Robert ndiana, Roy Lichtenstein, Julian Opie, Robert Rauschenberg, Bridget Riley, Edward Ruscha, dan Andy Warhol. Proses pengerjaannya adalah dengan menuangkan tinta di atas layar dan kemudian disapu menggunakan palet atau rakel yang terbuat dari karet. Satu layar digunakan untuk satu warna. Sedangkan untuk membuat beberapa warna dalam satu desain harus menggunakan suatu alat agar presisi. Cetak saring ini sering disebut Sablon. Biasanya digunakan untuk mencetak gambar di dimensi datar seperti kain. Teknik sablon sering digunakan di konveksi https:id.wikipedia.orgwikiCetak_saring . Cetak sablon merupakan proses stensil untuk memindahkan suatu citra ke atas berbagai jenis media atau bahan cetak seperti : kertas, kayu, metal, kaca, kain, plastik, kulit, dan lain‐lain. Wujud yang paling sederhana dari stensil terbuat dari bahan kertas atau logam yang dilubangi untuk mereproduksi atau menghasilkan kembali gambar maupun hasil dari suatu rancangan desain. Stensil tersebut selanjutnya merupakan gambaran negatif dari gambar asli atau original dimana detail‐detail gambar yang direproduksi memiliki tingkat keterbatasan terutama bila mereproduksi detail‐detail yang halus. Pada teknik cetak sablon acuan yang berupa stensil dapat juga melalui tahapan fotografi, yang pada umumnya dikenal dengan istilah film hand cut. Film photographi dan emulsi stensil direkatkan ke DRAFT Kegiatan Pembelajaran 1 18 atas alat penyaring screen yang dibentangkan pada sebuah bingkai yang terbuat dari bahan kayu maupun logam yang berfungsi sebagai pemegang bagian dari suatu desain, dan harus mampu menahan bagian yang digunakan selama proses penyablonan berlangsung. Adakalanya para perancang grafis melakukan tahapan desain secara langsung pada permukaan alat penyaring dengan bahan yang disebut tusche dan kemudian menutup keseluruhan sablonan dengan lem. Tusche selanjutnya dicuci dengan bahan pelarut agar diperoleh bagian yang dapat mengalirkan tinta pada permukaan alat penyaring. Pada awal abad ke ‐ proses pelaksanaan cetak sablon mulai menggunakan kainscreen yang terbuat dari bahan sutera yang semula dipergunakan untuk menyaring tepung. Dari sinilah maka istilah cetak sablon dikenal dengan sebutan silk screen printing yang digunakan pada tahapan proses cetak. Karena sutera harganya cukup mahal, serta memiliki kekuatan yang kurang baik, serta secara dimensional kurang stabil, maka kemudian diganti dengan bahan yang terbuat dari nilon dan selanjutnya dengan poliester. Sedangkan untuk keperluan cetak, alat‐alat atau benda‐benda elektronik dipergunakan kain screen yang terbuat dari bahan stainless steellogam. Serat kain dibuatdianyamdirajut menurut standar dan diproduksi dengan berbagai ukuran tergantung dari tingkat ketebalan serat benang yang akan menghasilkan tingkat kerapatan anyaman. Sablon adalah teknik mencetak dalam berbagai media seperti kaos, plastik, kertas, kaca, kayu dan sebagainya dengan menggunakan alat bantu berupa screen sablon atau sering juga disebut film sablon . Kegiatan menyablon sekilas tampak mudah dan sederhana, pada prakteknya menyablon membutuhkan kemampuan khusus untuk mendapatkan hasil yang berkualitas. Proses pengerjaan sablon digital relatif lebih mudah, lebih cepat dan mampu produksi dengan kuantitas yang sedikit dibandingkan dengan sablon manual. Peralatan yang diperlukanpun relatif lebih sedikit. Untuk memulai bisnis sablon digital, Saudara hanya memerlukan printer yang telah dimodifikasi, sehingga dapat menampung tinta khusus, yaitu tinta sublim. Selain itu, Saudara juga memerlukan alat press temperatur tinggi. Prosesnya sederhana, Saudara tinggal DRAFT 19 Seni Budaya SD KK D membuat desain gambar seukuran A dikomputer, kemudian posisi gambar Saudara balik, lalu tinggal cetak dengan menggunakan printer. Kertas yang digunakan untuk mencetak sebaiknya inkjet paper. Setelah dicetak, nyalakan mesin press sampai suhu sekitar derajat. Lalu press kaos dengan kertas hasil cetakan tadi sekitar detik, dan hopla, sablonan Saudara sudah jadi. Yang perlu diperhatikan adalah, jika Saudara mencetak dengan inkjet paper, maka kaos yang Saudara pergunakan harus memilik campuran polister, tidak bisa kaos berbahan katun . Namun jika Saudara menggunakan transfer paper, gambar dapat dicetak ke kaos katun tersebut, dengan transfer paper menempel ke kaos. asil warna yang tercetak di kaos adalah full color, sesuai dengan warna yang ada di komputer, namun itu juga tergantung tinta sublim yang dipergunakan, apakah berkualitas atau tidak. Untuk sablon manual, proses yang dipergunakan lebih rumit. Perlengkapannyapun lebih banyak, yaitu antara lain, printer laser, rakel, screen, alat pengering, dan meja sablon. Dan warna yang diperoleh tidak full color seperti sablon digital, jadi masing‐masing warna membutuhkan cetakan printer laser sendiri‐sendiri. Jadi prosesnya, dengan menggunakan komputer, Saudara harus memisahkan tiap warna dari desain Saudara. Setelah dipisahkan, warna tersebut harus diubah menjadi warna hitam dengan komputer Saudara. Baru setelah itu dicetak dengan printer laser. Pencetakan dilakukan untuk tiap warna yang akan disablon. Setelah dicetak, Saudara harus membuat screen dengan hasil cetakan tersebut. Kemudian screen disemprot dengan alat penyemprot, sehingga nantinya yang akan disablon ke kaos berlubang. Setelah screeen selesai untuk semua warna , Saudara mulai dapat menyablon ke permukaaan kaos dengan menggunakan screen yang sudah Saudara buat. Caranya, screen Saudara letakkan di atas kaos, lalu tuangkan pasta sesuai warna yang diinginkan ke atas screen . Dengan menggunakan rakel, tarik pasta tadi secara merata kepermukaan screen yang berlubang tadi, sehingga pasta tadi turun ke kaos. Lalu keringkan kaos, dan lakukan hal yang sama untuk warna yang lain dengan screen yang lain . Jadi, memang cukup panjang proses membuat sablon secara manual. Keunggulan dari teknik sablon adalah : Bisa mencetak dengan jumlah yang banyak DRAFT Kegiatan Pembelajaran 1 20 asil relatif stabil Menghasilkan beberapa efek menarik, misalnya : glitters, glow in the dark, timbul, mengkilapmetalik, dan sebagainya. Biaya cetak cukup terjangkau Fleksibel bisa di aneka jenis permukaan bahan. Selain itu, banyak sekali yang berminat untuk mempelajari sablon karena teknik sablon ini mudah dipelajari dan tidak membutuhkan modal yang terlalu besar untuk memulainya, bila dibandingkan dengan usaha percetakan lainnya. Cara kerja teknik sablon Secara sederhana, proses menyablon dapat di uraikan secara berikut: Membuat master cetak dengan menggunakan screen sablon yang kita miliki. Afdruk screen sablon Tuangkan tinta yang disesuaikan dengan bahan yang digunakan Contoh bahan kaos – kita sablon dengan tinta sablon kaos di atas screen Ratakan tinta di screen sablon menggunakan rakel sablon agar dapat tersalurkan melalui lubang screen yang tidak terafdruk sehingga mencetak gambar yang kita inginkan Setelah tercetak sempurna, keringkan tinta tersebut. Proses yang diterangkan di atas hanya sederhana, namun dalam proses sablon sebenarnya, ada begitu banyak hal dan peralatan yang kita perlukan agar memperoleh hasil sablon yang baik. Pada dasarnya cetak sablon sama dengan stensil, yaitu alat cetak yang paling tua umurnya. Secara sederhana yang dimaksud stensil maupun sablon adalah cetakan yang dibuat dengan cara melobangi bagian bagian tertentu yang akan menjadi bentuk‐bentuk yang diinginkan. Alat yang digunakan dalam cetak saring: Pelumar Pelumar disebut juga rakel atau penyaput. Alat ini diperlukan untuk melumarkan bahan pewarna yang ada diatas screen. Dengan pelumar kita dapat meratakan bahan pewarna keseluruh permukaan screen. Pelumar terbuat dari karet khusus yang dijepit oleh kayu sebagai pegangan. Mata DRAFT 21 Seni Budaya SD KK D pelumar harus benar benar rata agar dapat menyebarkan bahan pewarna keseluruh permukaan screen. Keterangan: 1 Mata pelumar tumpul rata 2 Mata pelumar rata 3 Mata pelumar tajam tepi 4 Mata pelumar tajam tengah Meja Cetak Meja cetak yang penting permukaan meja rata, biasanya menggunakan alas kaca dan di bawahnya terdapat lampu untuk menerangi tulisan pada screen, dan pada bingkai screen dberi engsel catok sehingga mudah untuk bongkar pasangnya. Membuat klise, gambar dapat dilakukan dengan dua cara: klise dibuat secara langsung pada permukaan sekerin dan diselesaikan dengan menggunakan afdruk. klise dibuat di atas plastik atau mika bening dengan tinta khusus, Opaque Ink. Melapisi screen dengan obat afdruk yang bersifat sangat peka cahaya. oleh karena itu pengerjaannya dilakukan didalam ruang tertutup yang disinari lampu merah watt. Cara mengerjakan obat afdruk dituangkan dalam mangkok seng, diaduk rata sapukan obat afdruk kedua permukaan screen ratakan dengan penggaris plastik lalu keringkan dengan bantuan kipas angin. Jenis‐jenis obat afdruk antara lain: Bichromate Chrom bilatine Super emulsion Menempelkan klise gambar dengan cara: Klise ditempelkan di permukaan sekerin tindih dengan kaca benning dan ganjal dengan busa yang diberi alas papan triplek. Tutup dengan kain hitam letakan di bawah sinar matahari. DRAFT Kegiatan Pembelajaran 1 22 Buka penutup kain dengan hitungan detik sampai menit sesuai dengan obat afdruk yang digunakan Setelah waktu penyinaran selesai, tutup kembali dan bawa ke kamar gelap. Buka semua alas, busa, dan klise Semprotkan air hangat menggunakan botol sprayer kepermukaan screen untuk memperjelas gambar, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari. Mencetak dengan cara meletakan screen di atas bahan yang akan dicetak, tuangkan cat ke dalam screen berbingkai tarik ratakan warna masuk ke dalam pori‐pori, warna yang tembus membentuk hasil cetakan yang akan terlihat setelah screen diangkat.

b. Cetak Tinggi Cetak Timbul