Shinta Purnama Dewi, 2015 Penerapan Ctl Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Soal Cerita Dalam Pembelajaran
Matematika Siswa Kelas Ii Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
secara klasikal akhirnya bisa dikatakan tuntas karena sudah mencapai standar ketuntasan yang ditetapkan depdiknas yaitu kelas bisa dinyatakan tuntas dalam
belajar apabila siswa yang tuntas mencapai 85 dari total siswa atau lebih. Namun catatan untuk satu orang yang nilainya di bawah KKM yaitu siswa A7 diberikan
remedial teaching dan perhatian khusus dari guru agar kedepannya siswa tersebut dapat memenuhi target yang diinginkan.
B. Pembahasan
1. Penerapan Contextual Teaching and Learning CTL untuk Meningkatkan
Kemampuan Memecahkan Soal Cerita dalam Pembelajaran Matematika
Penelitian Tindakan Kelas ini telah membuktikan bahwa pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL dapat memberikan sumbangan positif bagi
pelaksanaan pembelajaran dan hasil pembelajaran siswa untuk meningkatkan kemampuan memecahkan soal cerita di kelas IIB SDN yang terletak di Kota Bandung
Kecamatan Sukajadi. Kualitas pembelajaran siswa mengalami peningkatan yang signifikan, terbukti pada pelaksanaan pembelajaran yang ditunjukan dengan aktivitas
siswa yang meningkat dan hasil belajar siswa yang meningkat di setiap siklusnya. Peningkatan kualitas pembelajaran ini dapat terjadi karena sebelumnya telah
membuat perencanaan pembelajaran yang disusun secara baik dan matang.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang dibuat memiliki sistematika yang sama dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang biasa dibuat oleh
guru yaitu identitas sekolah, Kompetensi Inti KI, Kompetensi Dasar KD, indikator capaian
kompetensi, materi
ajar, metode
pembelajaran, langkah-langkah
pembelajaran, media dan sumber belajar, dan penilaian. Namun yang membedakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang dibuat oleh guru dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL yaitu dalam kegiatan inti. Kegiatan inti pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan menerapkan Contextual Teaching and
Shinta Purnama Dewi, 2015 Penerapan Ctl Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Soal Cerita Dalam Pembelajaran
Matematika Siswa Kelas Ii Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Learning CTL ini mengacu pada karakteristik pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL yaitu pemodelan, masyarakat belajar, refleksi, penggunaan konteks,
pemanfaatan hasil konstruksi dan penilaian yang autentik.
Perencanaan pembelajaran dalam penelitian ini disusun tidak langsung baik tetapi disusun secara bertahap, mengingat perencanaan dari siklus ke siklus selalu ada
kekurangan dan diperlukan perbaikan setiap siklusnya. Kekurangan-kekurangan yang ada dalam perencanaan pembelajaran yang disusun dar siklus I hingga siklus II
tentunya mengalami perbaikan dari tahap ke tahap berdasarkan hasil refleksi dari setiap siklus agar dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan
Contextual Teaching and Learning CTL menjadi optimal.
Dalam perencanaan siklus I materi yang diajarkan yaitu tentang soal cerita operasi hitung, pada pelaksanaannya guru mengikuti langkah-langkah pembelajaran
yang di dalamnya memuat karakteristik pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL. Dalam perencanaan siklus II secara keseluruhan tidak ada perbedaan
yang mencolok dari siklus I karena pada kegiatan pembelajaran peneliti mengacu pada karakteristik pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL hanya pada
pokok bahasan materi yang disampaikan yaitu soal cerita penjumlahan dan pengurangan dengan teknik meminjam dengan tanpa teknik meminjam tau
menyimpan, kemudia pada alat peraga dan media pembelajaran yang lebih beragam berdasarkan hasil dari refleksi siklus I, pembagian kelompok ditentukan oleh guru
sesuai dengan kemampuan siswa dengan tujuan agar semua siswa aktif mengkonstruksikan pengetahuannya dalam kegiatan diskusi.
Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar yang telah dilakukan tidak terlepas dari kajian teori dan penguasaan kurikulum. Oleh karena itu, untuk
dapat mengembangkan langkah-langkah dalam kegiatan inti yang menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL, terlebih dahulu haruslah
mengkaji dan menelaah teori mengenai pendekatan Contextual Teaching and
Shinta Purnama Dewi, 2015 Penerapan Ctl Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Soal Cerita Dalam Pembelajaran
Matematika Siswa Kelas Ii Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Learning CTL serta menguasai kurikulum. Sehingga bagi siapapun yang akan menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL dalam proses
pembelajarannya, terlebih dahulu harus mempelajari berbagai konsep atau teori yang berhubungan dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL serta
menguasai kurikulum dan materi ajar.
Pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar dapat meningkat karena pada pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Contextual Teaching and
Learning CTL siswa dapat memulainya dengan kehidupan sehari-hari siswa sehingga dapat membuat pembelajaran lebih bermakna. Emberian masalah
kontekstual akan mengantarkan siswa pada pemodelan. Pemodelan dengan memanfaatkan alat peraga kelereng dan stik eskrim, alat peraga yang digunakan yaitu
benda-benda yang ada di lingkungan sekitar siswa. Alat peraga ini akan mengkongkretkan konsep matematika yang bersifat abstrak sehingga dapat
memudahkan siswa dalam memahami sebuah konsep matematika.
Hal tersebut sejalan dengan teori Piaget bahwa pada usia sekolah dasar merupakan tahap kongkret dimana berpikirnya dengan segala sesuatu yang nyata.
Sehubungan dengan alat peraga, dalam pemilihannya harus memperhatikan keefektifan, dan keefesienannya serta harus sesuai dengan materi. Pendekatan
Contextual Teaching and Learning CTL juga sesuai dengan teori Brunner yang tahapannya yaitu tahap enaktif, tahap ikonik, dan tahap simbolik sesuai dengan
pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL. Brunner juga berpendapat bahwa proses pembelajaran sebaiknya siswa diberi kesempatan untuk meneliti alat
peraga. Oleh karena itu, kepala sekolah perlu memfasilitasi guru dengan menyediakan sarana dan prasarana terutama alat peraga serta memberi kesempatan
pada guru untuk berkreasi sehingga pelaksanaan pembelajaran lebih optimal.
Berdasarkan penjelasan di atas, pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL dapat meningkatkan kemampuan memecahkan soal cerita dan
Shinta Purnama Dewi, 2015 Penerapan Ctl Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Soal Cerita Dalam Pembelajaran
Matematika Siswa Kelas Ii Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
aktivitas siswa dibandingkan dengan metode yang biasa digunakan guru yaitu ceramah. Dalam metode ceramah, pembelajaran berpusat pada guru. Guru sebagai
sumber belajar dan siswa hanya mendengarkan apa yang guru jelaskan. Dalam pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL pembelajaran berpusat pada
siswa, guru berperan sebagai pembimbing dan fasilitator sehingga dalam pembelajarannya siswa diberi kesempatan untuk dapat menemukan sendiri konsep-
konsep matematika dan pembelajaran menjadi lebih bermakna karena dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Hal tersebut sejalan dengan Permatasari Selvy,
2014: 63 bahwa „faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar yaitu
model penyajian materi, pribadi guru, suasana belajar, kompetensi guru, dan kondisi luar‟. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dijelaskan secara rinci bahwa model
penyajian materi mencakup pendekatan ataupun alat peraga yang digunakan untuk memfasilitasi dan menunjang penyajian materi di kelas dapat mempengaruhi
keberhasilan siswa dalam belajar.
2. Perkembangan Peningkatan Kemampuan Memecahkan Soal Cerita pada