168
memberikan pengalaman seluas-luasnya kepada peserta pelatihan. Pengalaman belajar dalam pelatihan tersebut diarahkan untuk meningkatkan pengetahuandan
keterampilan orang tua agar dapat melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dalam lingkungan keluarga.
Peserta pelatihan orang tua anak usia dini dalam hal ini sebagai warga belajar bertindak secara individual maupun kelompok melaksanakan kegiatan
dalam proses pelatihan melalui langkah-langkah: 1 menyimak uraian materi secara seksama; 2 melakukan kegiatan praktek sesuai materi yang diberikan
dengan bimbingan pelatih narasumber. Melalui pelatihan ini diharapkan orang tua sebagai peserta pelatihan dapat mengadopsi, dan mengaktualisasikanapa yang
telah diterima melalui pelatihan, apa yang diamati, dialami agar dapat diterapkan dalam pembelajaran kepada anak-anak dalam pendidikan di lingkungan keluarga,
sehingga orang tua selalu berupaya mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya sesuai pengalaman praktek yang diterima melalui pelatihan.
4. Tahap Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk menilai efektifvitas model pelatihan. Evaluasi efektivitas model pelatihan melihat tentang hasilpembelajaran dalam pelatihan
outputevaluasi terhadap proses implementasi model, dan evaluasi terhadap dampak implementasi model outcome. Evaluasi hasil pembelajaran dalam
pelatihan dilakukan untuk mengukur tingkat efektivitas keberhasilan pembelajaran dalam pelatihan melalui uji awal pretest untuk mengetahui tahap awal
pengetahuan dan keterampilan orang tua anak usia dini, dilakukan sebelum
169
implementasi ujicoba model, melalui test, dan pengujian akhir posttestdari keseluruhan proses pembelajaran dalam pelatihan dilakukan pada pasca pelatihan.
Evaluasi proses pembelajaran dalam pelatihan dilakukan untuk mengukur efektifvitas penerapan model pelatihan, melalui penggunaan angket tentang
pendapat orang tua anakusia dini di PAUD sebagai peserta pelatihan terhadap model pelatihan yang dikembangkan.
Evaluasi dampak implementasi model outcome, dilakukan pada kegiatan refleksiuntuk mengetahui kemampuan orang tua peserta pelatihan, dilaksanakan
melalui observasi terhadap orang tua dalam melaksanakan pembelajaran terhadap anaknya menggunakan permainan tradisional pada kelompok kecil setelah
pelaksanaan penelitian. Pengamatan atau observasi dilakukan secara seksama oleh peserta pelatihan orang tua anakusia dini dan pelatih didampingi peneliti. Dalam
proses pembelajaran oleh orang tua kepada anaknya tersebut ditunjuk diantara orang tua untuk melakukan pembelajaran dengan menggunakan permainan
tradisional, orang tua yang lain bersama pelatih mengamati proses pembelajaran yang dilakukan orang tua tersebut. Hasil pengamatan tersebut kemudian
didiskusikandengan orang tua yang lain untuk memperoleh masukan perbaikan bagi orang tua anak yang telah diamati, untuk perbaikan pembelajaran
selanjutnya.
170
Dari keseluruhan langkah-langkah pengembangan model di atas, maka dapat dirumuskan model pelatihan permainan tradisional edukatif berbasis potensi
lokal sebagai berikut:
Gambar 4.3 :Model Awal Pelatihan Permainan Tradisional Edukatif Berbasis Potensi Lokal
ORANG TUA
PELATIH BAHAN
AJAR SARANA
PRASARANA
LINGK. SOSBUD
INPUT
PROSES PELATIHAN
PERENCANAAN
3. PELAKSANAAN :
4. EVALUASI OUT PUT
MENINGKATNYA PENGETAHUAN
DAN KETERAMPILAN
ORANG TUA OUTCOME
MENINGKATNYA KEMAMPUAN
DALAM MENDIDIK ANAK
DILINGKUNGAN KELUARGA
171
7. Uji Coba Model Pelatihan Permainan Tradisional Edukatif Berbasis