161
3. Tujuan Pengembangan Model Pelatihan Permainan Tradisional Edukatif
Tujuan pengembangan modelpelatihan permainan tradisional edukatif berbasis potensi lokal adalah menemukan sebuah alternatif model pelatihan dalam
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua anak usia dini, dengan maksud meningkatkan aktivitas orang tua dalam mendidik anaknya di lingkungan
keluarga dengan memanfaatkan permainan tradisional edukatif. Disamping itu tujuan khusus model pelatihan permainan tradisional
edukatif, antara lain untuk: 1 mensosialisasikan model pelatihan permainan tradisional edukatif kepada pengelola PAUD,2 memberikan motivasi kepada
orang tua untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dengan mengikuti pelatihan yang dilaksanakan dengan maksud untuk memberdayakan
orang tua agar penyelenggaraan pendidikan di lingkungan keluarga lebih efektif, 3meningkatnya pemahaman orang tua tentang pembuatan dan pemanfaatan
permainan tradisional edukatif agar orang tua memiliki kesiapan dan kemampuan dalam mendidik anak, memiliki nilai-nilai dasar kearah yang benar tentang
pendidikan anak dilingkungan keluarga, dan mampu mentransfer nilai-nilai pendidikan kepada anak-anaknya, mampu membangun motivasi, kebersamaan,
keberanian, disiplin, kejujuran dan membentuk karakter anak sekaligus dapat mentransfer dan melestarikan nilai-nilai budaya, 4 mengenalkan pendekatan
melalui modelpelatihan permainan tradisional edukatif berbasis potensi lokal dalam rangka memberikan kemudahan belajar secara kontekstual dalam pelatihan
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua, 5 memadukan
162
konsep pelatihan dan pendidikan luar sekolah, dalam hubungannya dengan upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan orang tua anak usia dini.
4. Komponen PendukungPelatihan Permainan Tradisional Edukatif.
Komponen pendukung pelatihan permainan tradisionl edukatif adalah yang digunakan dalam mendukung berlangsungnya proses pelatihan, khususnya
dalam pendidikan luar sekolah lebih pada prinsip pelatihan parsitiparif dengan mempertimbangkan kesesuaian tentang beberapa hal: 1 sasaran pelatihan adalah
orang tua anak usia dini, 2 materi pelatihan yang diberikan adalah bahan yang mudah diterima oleh orang tua dan mudah untuk dipraktekkan, sehingga pelatihan
yang dilaksanakan akan bermanfaat kepada orang tua dalam aktivitasnya mendidik anak di lingkungan keluarga, 3 sumber belajar. Sumber belajar adalah
pelatih yang dipilih peneliti, yang dianggap mampu dan sudah banyak pengalaman dalam memberikan pelatihan terutama berkaitan dengan permainan
tradisional edukatif dan mampu memfasilitasi kegiatan pelatihan permainan tradisional edukatif berbasis potensi lokal.
Model pelatihan permainan tradisional edukatif yang dikembangkan dilengkapi dengan seperangkat instrumen, yaitu: 1 instrumen untuk identifikasi
kebutuhan belajar yang dijadikan dasar merumuskan program pelatihan, dan 2 instrumen implementasi pengembangan model yang meliputi: a instrument untuk
pretes dan protes , b instrument efektifitas model. Tahapan kegiatan model
pelatihan permainan tradisional edukatif berbasis potensi lokal yang
163
dikembangkan meliputi: 1perencanaan, 2 pengorganisasian, 3 pelaksanaan, dan 4 evaluasi.
5. Indikator Keberhasilan