Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti | 9
1. Ding
Dari sudut pandang makro, jagat raya telah ditentukan sebelumnya, atau telah ditakdirkanditetapkan untuk ada. Artinya, ada hal yang telah
ditetapkan dan menjadi pilihan Tian untuk kita, dan terhadapnya kita tidak dapat membantah. Bahwa kita dilahirkan sebagai manusia laki-
laki atau perempuan dari sepasang ayah ibu yang menjadi orang tua kita, kapan dan di mana kita dilahirkan, adalah bukan pilihan kita; Tian
menjadikan kita manusia, menjadikan kita laki-laki atau perempuan. Kita juga tidak dapat menetapkan lebih dahulu kapan kita dilahirkan,
begitu juga di mana kita akan dilahirkan kita tak bisa menentukan.
Semua yang hidup diciptakan Tian diawali dengan kelahiran dan semua yang dilahirkan hidup akan diakhiri dengan kematian. Maka
kematian dari sesuatu yang dilahirkan, dan kelahiran dari sesuatu yang hidup adalah sebuah ketetapan Tian taqdir.
2. Ming
Ada hal yang memang telah ditentukan sebelumnya, atau telah ditakdirkanditentukan untuk ada, tetapi kejadian ’tertentu’ yang
dialami manusia tidak ditakdirkan tidak ditentukan secara mutlak. Kematian adalah ketetapan Tian, artinya bahwa semua yang hidup yang
diciptakan Tian akan mengalami kematian kehendak tetap. Tetapi bagaimana kematian itu terjadi bisa menjadi ‘pilihan’ manusia. Seperti
halnya kematian, kelahiran adalah juga ketetapan. Semua yang hidup diawali dengan kelahiran, tetapi bagaimana hidup itu dijalani bukanlah
suatu yang telah digariskan mutlak oleh Tian.
Tian Yang Maha Esa menciptakan manusia memberkahinya dengan ‘Watak Sejati’ xing yang menjadi ’kodrat’ suci manusia. Inilah Firman
Tian atas diri manusia. Watak sejati sebagai kodrat suci ini menjadikan manusia berpotensi untuk berbuat bajik, menjadi manusia berbudi luhur
yang mampu menempuh Jalan Suci sebagaimana dikehendaki Tian atas manusia. Hal ini menunjukkan bahwa Firman Tian atas diri manusia
yang berupa watak sejati itu bukanlah sebuah jaminan yang pasti untuk menjadikan manusia menjadi tetap baik seperti pada awalnya.
Manusia memiliki kesempatan untuk memilih, menepati ’kodrat’ nya atau mengingkari “kodrat-nya” itu. Nabi Kongzi bersabda, “Kaya
dan berkedudukan mulia ialah keinginan tiap orang, tetapi bila tidak dapat dicapai dengan Jalan Suci, janganlah ditempati. Miskin dan
10
| Kelas X SMASMK
berkedudukan rendah ialah kebencian tiap orang, tetapi bila tidak dapat disingkiri dengan Jalan Suci, janganlah ditinggalkan.” Lunyu. IV: 5
Kehidupan dan kematian itu adalah kehendak Tian atas manusia, tetapi bagaimana kematian dan kehidupan itu akan dijalani adalah
pilihan manusia. Dari sini kita ditunjukkan satu hal penting, bahwa kita manusia memiliki kebebasan untuk memilih yang tentunya diikuti
dengan kesediaan untuk mempertanggung jawabkannya.
3. Zhi