Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti | 67
3. Skema Altar dan Perlengkapan Sembahyang
Keterangan Gambar:
a. Xianglu di bagian yang
menghadap ke luar. b.
Sanbao teh, bunga, air jernih. c.
Chaliao teh dan manisan tiga macam ©, bila manisan
diletakan pada Qian-he maka diletakan di c 1; dipakai salah
satu saja.
d. Xuanlu tempat dupa ratus;
bila memakai perapian anglo, diletakan di atas altar.
e. Mi-xiauw, diseduh dengan air
panas, diletakan pada mangkok dan di atasnya ditaruh gula
merah.
f. Wuguo lima macam buah-
buahan, tidak ada ketentuan yang mengharuskan. Biasanya
dipakai: Pisang di sebelah kiri altar bermakna harapan;
jeruk di sebelah kanan altar bermakna kebahagiaan. Buah-
buahan lain disesuaikan musim dan kebiasaan setempat.
g. Sepasang tebu di kiri kanan altar. Posisi tebu diitegakan utuh
bersama daunnya. Tebu yang beruas-ruas melambangkan sifat selalu meningkat.
h. Wenlu tempat menyempurnakan surat doa. i.
Zhuowei.
Penjelasan:
1. Alat-alat perlengkapan sembahyang untuk altar Jing Tiangong
ini harus khusus tidak memakai alat-alat upacara yang pernah dipakai untuk keperluan upacara lain. Alat-alat tersebut
hendaknya disimpan secara khusus.
g j
f f
f f
f h
a i
i
c c
c c1
b
d e
e e
g
b b
© ©
©
g j
g
Sumber: dokumen Kemendikbud
Gambar 4.1 Skema altar sembahyang Jing Tiangong
68
| Kelas X SMASMK
2. Meja sembahyang hendaknya cukup besar dan tinggi. Meja
sembahyang diberi dua helai kain Zhuowei untuk bagian yang menghadap ke dalam dan bagian yang menghadap ke luar. Kain
Zhuowei juga harus khusus untuk upacara sembahyang kepada Tian.
3. Tentang buah-buahan lain, dapat bisa memakai buah delima atau
menggantinya dengan buah jambu, yang melambangkan harapan agar beroleh berkah berlimpah. Ada juga yang memakai buah Lai
pear, buah manggis, buah apel dan lainnya yang tidak berduri. Pada hakikatnya buah-buahan ini tidak ada keharusan yang
mengikat melainkan disesuaikan dengan kebiasaan masyarakat setempat, hanya perlu diperhatikan jumlah dan jenisnya terdiri
dari lima macam.
4. Surat Doa Sembahyang Jing Tiangong
Setelah dupa Xiang dinaikan tiga kali dan ditancapkan di Xianglu dan cawan diisi dengan air atau teh, kemudian peserta bersikap
Baoxin Bade dan pimpinan upacara memanjatkan doa. Setelah selesai pemanjatan doa, semuanya melaksanakan persujudan dengan Sangui
Qiukau.
Surat doa ditulis pada kertas merah sesuai dengan ketentuan. Pada saat pembacaan surat doa pimpinan upacara bersikap Guiping Shen,
sedangkan kedua pendamping bersikap Fufu, umat mengikuti dengan Gui Pengshen. Selesai pembacaan surat doa setelah surat doa diperapikan
dilanjutkan dengan melakukan Sangui Qiukau.
Saat ini kami berhimpun menyampaikan pernyataan syukur dan terima kasih, diperkenankan bersembah sujud kehadirat Tian; demikian
pula atas segala karunia Tian selama ini yang telah berkenan kepada kami; beroleh selamat dan sentosa.
Juga atas kemurahan Tian yang telah meneguhkan Iman dan tekad mulia, serta telah mengaruniakan Agama Khonghucu sebagai
pelita hidup dan Genta Rohani kami, berkenanlah Tian menerima sembah sujud kami.
Isi Surat Doa
Pada malam suci ini, dengan penuh Iman kami bersujud menyampaikan tekad bahwa di dalam tahun dan masa yang baru
dan mendatang ini akan memperbaiki kesalahan-kesalahan kami; meningkatkan perbuatan-perbuatan baik dan luhur, mengembangkan
kebajikan yang telah Tian Firmankan, di dalam Jalan Suci yang nabi bimbingkan sehingga Firman Tian senantiasa boleh beserta kami, serta
kesentosaan, kebahagiaan meliputi penghidupan.
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti | 69
Kami yakin Iman itu harus kami sempurnakan sendiri. Oleh Iman yang teguh, kehidupan ini bermakna dan cita yang mulia boleh
terselenggara. Shanzai.
C. Sembahyang Duanyang