Kebijakan dan Strategi Pendapatan Daerah

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 III-2 tentang Pajak daerah dan Peraturan daerah Nomor 14 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2014 tentang Perubahan Peraturan daerah Nomor 14 Tahun 2011. Berdasarkan ketentuan perundangan tersebut, sumber penerimaan daerah provinsi, terdiri atas : 1. Pendapatan Asli Daerah PAD yang terdiri dari kelompok Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah; 2. Dana Perimbangan yang meliputi Dana Bagi Hasil PajakBagi Hasil Bukan Pajak yang terdiri dari Pajak Bumi dan Bangunan PBB, Pajak Penghasilan PPh Perorangan, Sumber Daya Alam SDA; Dana Alokasi Umum; dan Dana Alokasi Khusus; 3. Kelompok-lain-lain pendapatan daerah yang sah meliputi Pendapatan Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak dari Pemerintah KabupatenKota, Dana Penyesuaian dan Dana Otonomi Khusus, dan Dana Bantuan Keuangan. Sedangkan pembiayaan bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya SiLPA, Penerimaan Pinjaman Daerah, Dana Cadangan Daerah DCD, dan Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan.

3.1. Pendapatan Daerah

3.1.1. Kebijakan dan Strategi Pendapatan Daerah

Kebijakan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2014 untuk pendapatan daerah, diarahkan melalui upaya peningkatan pendapatan daerah dari sektor Pajak Daerah, Retribusi Daerah, dan Dana Perimbangan serta penerimaan dari BUMD. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah daerah untuk meningkatkan pendapatan daerah, dengan cara: a. Intensifikasi dan ekstensifikasi objek pendapatan daerah dari sumber PAD yang lebih efektif; b. Revitalisasi peran dan skala usaha BUMD; c. Mendukung Kanwil Direktorat Jendral Pajak dan kantor Pelayanan Pajak KPP dalam rangka optimalisasi pemungutan PBB, PPh Orang Pribadi Dalam Negeri OPDN dan PPh Pasal 21; d. Memperkuat kemampuan analisis yang makin akurat terhadap kondisi makro ekonomi nasional dan regional untuk kepentingan penyusunan asumsi- asumsi perhitungan pendapatan daerah; e. Validasi potensi pendapatan secara berkesinambungan; f. Optimalisasi pengelolaan asset dan keuangan daerah; LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 III-3 g. Peningkatan akurasi data Sumber Daaya Alam sebagai dasar perhitungan pembagian Dana Perimbangan; h. Optimalisasi ruang koordinasi perhitungan Dana Perimbangan degan unsur pemerintah pusat; i. Inisiasi sumber sumber pendapatan dari pihak ketiga masyarakat; j. Penegakkan regulasi perpajakan dan retribusi secara konsisiten; k. Optimalisasi seluruh perangkat pendapatan pada seluruh unit pengelola pendapatan; l. Memperkuat pelaksanaaan koordinasi pemungutan dengan seluruh stakeholder; m. Meningkatkan kompetensi pegawai yang makin kompetitif; n. Memberlakukan sistem reward untuk pencapaian kinerja organisasi; o. Menerapkan SOP yang makin teruji; p. Melakukan standarisasi sarana dan prasarana pengelolaan pendapatan; q. Penyediaan sentra-sentra layanan pendapatan yang berada di pusat-pusat komunitas publik; r. Memberikan pilihan untuk membayar pajak melalui ATM e-Samsat; s. Penerapan teknologi informasi yang relevan dengan peningkatan kinerja organisasi; t. Penerapan model dan metode koordinasi pendapatan yang makin efektif; u. Mempertajam sistem pengendalian kinerja; v. Melakukan pengembangan sistem pendapatan yang terintegrasi secara online;.

3.1.2. Anggaran dan Realisasi Pendapatan Daerah