Eneng Susilawati, 2016 PENGEMBANGAN MODEL DIKLAT INKUIRI BERJENJANG UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI
PEDAGOGI INKUIRI GURU IPA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
3.2.3. Tahap
Develop
Pengembangan Model
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan dan kajian kurikulum, pada tahap pengembangan dilakukan penyusunan draft model Diklat Inkuiri Berjenjang,
menyiapkan materi dan alat, prosedur pembelajaran, dan mengembangkan instrumen untuk mengukur keterlaksanaan kegiatan pembelajaran. Langkah-
langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut.
3.2.3.1. Mengembangkan Model Diklat Inkuiri Berjenjang
Hasil analisis kebutuhan Diklat menjadi bahan pertimbangan pada saat mengembangkan model. Model Diklat Inkuiri Berjenjang dirancang berdasarkan
model diklat berjenjang konvensional, perbedaannya terletak pada beberapa hal seperti tampak pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4. Perbedaan Rancangan Model Diklat Berjenjang Konvensional dengan Model Diklat Inkuiri Berjenjang
Model Diklat Berjenjang Konvensional
Pengembangan Model Diklat Inkuiri Berjenjang
Jenjang Diklat 4 jenjang: dasar, lanjut, menengah,
tinggi 2 jenjang: dasar dan lanjut
Pola Diklat In service learning
saja In service learning-on the job
learning-in service learning- on the job learning in-on-in-
on
Materi Diklat tiap jenjang
Umum: kebijakan, kompetensi profesional, kompetensi pedagogi
Fokus pada materi kompetensi pedagogi inkuiri
6 level Alokasi waktu Diklat
tiap jenjang 240 jp, 200 jp, 200 jp, 120 jp
88 jp dan 64 jp Bobot waktu untuk
materi inkuiri Sangat terbatas, hanya sekitar 3 jp,
dilaksanakan pada jenjang menengah Sangat leluasa, semua waktu
Diklat digunakan untuk membahas materi inkuiri
Metode Diklat Tidak ada metode pemodelan
Tidak ada pendampingan Ada metode pemodelan
Ada pendampingan selama OJL
Praktik mengajar Dilaksanakan di tempat diklat
sajapeer teaching Dilaksanakan di tempat
Diklat peer teaching dan di sekolahreal teaching
Tempat Pelaksanaan Diklat
Di tempat Diklat saja Di tempat Diklat dan di
sekolah Keterangan: jp= jam pelajaran =45 menit
Eneng Susilawati, 2016 PENGEMBANGAN MODEL DIKLAT INKUIRI BERJENJANG UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI
PEDAGOGI INKUIRI GURU IPA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Rancangan pelaksanaan model Diklat Inkuiri Berjenjang disajikan pada Tabel 3.5. Tabel 3.5. Rancangan Pelaksanaan Diklat Berjenjang
Diklat Jenjang Dasar Diklat Jenjang Lanjut
Tahap In Service Learning ISL
Tahap On the Job Learning OJL
Tahap In Service Learning ISL
Tahap On the Job Learning OJL
5 hari a=8 jp 5 hrX8 jp=40 jp
Implementasi: 1 mg=24jp=12X pert
3mg=72jp=36X pert Pendampingan:
1 level=2X pert 4 level=8X pert
1 mg=8X pert 3 mg=24X pert
1X pertemuan=2jp 24 pertx 2 jp=48jp
5 hari a=8 jp 5 hrX8 jp=40 jp
Implementasi: 1 mg=24jp=12X pert
3mg=72jp=36X pert Pendampingan:
1 level=2X pert 2 level=4X pert
1 mg=4X pert 3 mg=12X pert
1X pertemuan=2jp 12pert x2 jp=24jp
40 jp + 48 jp = 88 jp 40 jp + 24 jp = 64 jp
Dasar + Lanjut = 152 jp Ket: jp=jam pelajaran, hr=hari, mg=minggu, pert=pertemuan
Tabel 3.5 memperlihatkan bahwa pada Diklat jenjang dasar, tahap
in service learning
dilaksanakan selama 5 hari, 8 jam pelatihan setiap harinya, sehingga jumlah jam pelatihan adalah 40 jp. Tahap
on the job learning
dilaksanakan selama tiga minggu sebanyak 36 jp, 1 minggu= 12 jp. 1x pertemuan=2 jp, maka setiap
minggu 12 jp=6X pertemuan, jadi 36jp=18 X pertemuan. Pada Diklat jenjang lanjut dilakukan hal yang sama. Jadi pelaksanaan Diklat jenjang dasar dan jenjang
lanjut jumlah seluruhnya terdiri atas 80 jam tatap muka pada tahap
in service learning
1 jp=45 menit, dan 72 jam implementasi di dalam kelas pada tahap
on the job learning
. Kompetensi pedagogi inkuiri yang dilatihkan meliputi enam level yaitu
discovery learning DL, interactive demostration ID, inquiry lesson I Les, inquiry laboratory I Lab, real world applicationRWA, dan hypothetical
inquiry HI.
Hasil Diklat diimplementasikan di sekolah dalam tahap
on the job learning
untuk melihat penerapan dan peningkatan kompetensi pedagogi inkuiri dalam pembelajaran. Guru dibimbing dalam penyusunan Rencana Persiapan
Eneng Susilawati, 2016 PENGEMBANGAN MODEL DIKLAT INKUIRI BERJENJANG UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI
PEDAGOGI INKUIRI GURU IPA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Pembelajaran RPP IPA berbasis inkuiri dan mengajarkannya di dalam kelas.
On the job learning
jenjang dasar dilaksanakan selama tiga minggu sebelum dilanjutkan ke Diklat jenjang lanjut, dengan tujuan untuk memberi waktu kepada
guru menginternalisasi pengalaman yang didapat selama Diklat ke dalam pengalaman pembelajaran yang sesunggguhnya.
Pada Diklat
jenjang dasar,
guru mendapat
kesempatan untuk
mengimplementasikan hasil Diklat setiap minggu sebanyak 24 jp=12X pertemuan 1X pertemuan=2jp tatap muka di kelas menggunakan RPP yang berbeda,
sehingga pengalaman implementasi selama tiga minggu sebanyak 3 X 24jp=72jp. 72 jp=36 x pertemuan. Pada Diklat jenjang lanjut dilakukan hal yang sama
sehingga total waktu implementasi selama diklat jenjang dasar dan jenjang lanjut yaitu 3 minggu X 2 jenjang = 6 minggu, setara dengan 72 jp X 2 1 jp = 40
menit=144jp. Selama
on the job learning
OJL di sekolah guru mendapatkan 12 kali pendampingan tersebar selama enam minggu untuk dua jenjang. OJL jenjang
dasar didampingi sebanyak 8X untuk mengobservasi pelaksanaan pembelajaran menggunakan empat level DL,ID, I Les, dan I Lab, sedangkan OJL jenjang
lanjut didampingi sebanyak 4X untuk mengobservasi pelaksanaan pembelajaran menggunakan dua level RWA dan HI. Jadi setiap level didampingi 2X dengan
tujuan mengobservasi sekaligus mengambil data awal dan akhir. Peneliti juga menganalisis temuan di lapangan berupa faktor penunjang dan penghambat yang
dihadapi guru selama pembelajaran.
3.2.3.2. Menyusun Perangkat Program Diklat