Tahap Pengujian Efektivitas Model

Eneng Susilawati, 2016 PENGEMBANGAN MODEL DIKLAT INKUIRI BERJENJANG UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGI INKUIRI GURU IPA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Mengubah indikator pada inventori tanggapan 6. Memperbaiki format lembar observasi pelaksanaan pembelajaran 7. Memperjelas perbedaan setiap item pada rubrik penilaian pelaksanaan pembelajaran 8. Memperbaiki skala penilaian pada instrumen implementasi pelaksanaan pembelajaran 9. Memperjelas deskriptor pada instrumen implementasi pelaksanaan pembelajaran 10. Mengganti indikator yang kurang tepat pada instrumen penilaian rencana pelaksanaan pembelajaran 11. Menambah jumlah pertanyaan pada pedoman wawancara 12. Memperbaiki kriteria penilaian pada instrumen penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran 13. Merevisi kalimat deskriptor yang kurang jelas pada instrumen observasi pelaksanaan pembelajaran 14. Membedakan kalimat pernyataan positif dan negatif pada instrumen angket untuk melihat tanggapan peserta diklat

3.3. Pengujian Efektivitas Model

Untuk menguji efektivitas Model dilakukan implementasiuji coba terbatas kepada 36 orang guru IPA SMP. Uji coba secara luas kepada sejumlah guru tidak dilakukan dan itu menjadi keterbatasan dalam penelitian ini. Uraian kegiatan yang dilakukan pada tahap implementasi dijelaskan sebagai berikut.

3.3.1. Tahap

Implementation Implementasi Model Diklat hasil pengembangan awal diuji efektivitasnya pada tahap implementasi. Persiapan yang dilakukan sebelum Diklat dimulai adalah: 1. Merekrut peserta Diklat. Untuk memenuhi keterwakilan calon peserta Diklat dari kelompok yang berbeda yaitu atas, menengah, dan bawah, dalam penentuannya peneliti bekerjasama dengan dinas pendidikan Kota Bandung Eneng Susilawati, 2016 PENGEMBANGAN MODEL DIKLAT INKUIRI BERJENJANG UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGI INKUIRI GURU IPA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dan Kabupaten Bandung Barat. Dinas pendidikan merekomendasikan 10 nama sekolah calon peserta. Mengingat calon peserta pelatihan adalah guru, dan guru mempunyai kewajiban mengajar siswa di sekolah yang tidak boleh ditinggalkan tanpa ada izin dari kepala sekolah, maka langkah awal dalam perekrutan calon peserta adalah meminta izin dan dukungan dari kepala sekolah tempat guru mengajar, termasuk meminta empat orang nama guru IPA yang akan dijadikan sebagai calon peserta Diklat sehingga jumlah seluruh peserta harusnya 40 orang. Pelaksanaan Diklat memerlukan waktu yang tidak sebentar sehingga diperlukan komitmen yang tinggi baik dari guru calon peserta Diklat maupun kepala sekolah. Untuk itu tahapan berikutnya adalah mengundang semua komponen yaitu perwakilan dinas pendidikan, kepala sekolah, dan guru guna mendapatkan sosialisasi rencana program dilengkapi dengan membuat pernyataan kesepakatan kerjasama. Dalam pelaksanaannya, hanya sembilan sekolah 36 orang guru yang dapat hadir mengikuti Diklat. Satu sekolah dari Kota Bandung tidak dapat mengikuti Diklat karena pada waktu yang bersamaan sekolahnya terlalu banyak mengirim guru untuk mengikuti kegiatan yang diselenggarakan instansi lainnya. 2. Merekrut fasilitator. Karena diklat berjenjang dilaksanakan dalam waktu yang tidak singkat, mengaplikasikan enam level inkuiri, sehingga diperlukan beberapa orang fasilitator. Terpilih lima orang fasilitator, empat orang memfasilitasi satu level inkuiri, satu orang lainnya memfasilitasi dua level inkuiri pada jenjang yang berbeda. Fasilitator berasal dari Widyaiswara IPA yang memiliki pengalaman belajar inkuiri baik di dalam maupun di luar negeri. Pada saat on the job learning fasilitator berperan sebagai pendamping. 3. Merekrut pendamping yang membantu pada saat on the job learning . Terpilih empat orang pendamping selain fasilitator sehingga dengan fasilitator yang ada jumlah pendamping menjadi sembilan orang. Pendamping berasal dari staf QITEP in Science. Pendamping memiliki pengalaman belajar inkuiri baik di Eneng Susilawati, 2016 PENGEMBANGAN MODEL DIKLAT INKUIRI BERJENJANG UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGI INKUIRI GURU IPA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dalam maupun di luar negeri dan paham tentang pembelajaran inkuiri. Pendamping bertugas untuk mendampingi guru pada sembilan sekolah. 4. Merekrut panitia pelaksanaan Diklat. Terpilih lima orang panitia yang bertugas membantu secara administratif, mulai dari menyebarkan undangan, mengatur penginapan, memperbanyak bahan belajar, menyiapkan media pembelajaran, menyediakan transportasi untuk praktik di sekolah, dan menyiapkan akomodasi lainnya. 5. Menyamakan persepsi antara semua fasilitator dan pendamping dalam hal penggunaan bahan ajar, memahami isi instrumen yang digunakan baik selama in service learning maupun on the job learning . 6. Melakukan uji coba perangkat yang ada pada pedoman guru dan siswa bersama fasilitator, pendamping dan widyaiswara dari latar belakang Fisika, Biologi, dan Kimia. 7. Memperbaiki kekurangan yang ditemukan sebagai hasil dari uji coba. Langkah-langkah yang dilakukan pada saat pelaksanaan Diklat tahap in service learning ISL adalah: 1. Menyampaikan orientasi program Diklat yang terdiri atas tujuan pelatihan, skenario pembelajaran, dan output serta outcome yang diharapkan diperoleh peserta setelah pelatihan berakhir; 2. Memberikan pretest kepada guru tentang pemahaman konsep inkuiri, pengintegrasian konsep inkuiri ke dalam proses pembelajaran IPA; 3. Melaksanakan rangkaian kegiatan Diklat pembelajaran IPA berbasis inkuiri mulai pemodelan pembelajaran oleh fasilitator, lokakarya penyusunan RPP berbasis inkuiri, penemuan dan penanaman konsep inkuiri, serta praktik mengajar di sekolah pada jenjang dasar dan praktik mengajar di tempat Diklat pada jenjang lanjut yang dilakukan oleh guru peserta Diklat, serta penguatan konsep di setiap akhir sesi kegiatan; 4. Melakukan refleksi dan review pada semua materi yang sudah disampaikan pada setiap akhir kegiatan; Eneng Susilawati, 2016 PENGEMBANGAN MODEL DIKLAT INKUIRI BERJENJANG UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGI INKUIRI GURU IPA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Melakukan observasi selama kegiatan Diklat untuk melihat proses pembelajaran, aktivitas fasilitator, dan aktivitas peserta; 6. Mengevaluasi peningkatan kemampuan pedagogi inkuiri peserta dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP IPA berbasis inkuiri melalui analisis hasil pekerjaan berupa RPP; 7. Mengevaluasi peningkatan kemampuan pedagogi inkuiri peserta dalam melaksanakan pembelajaran IPA berbasis inkuiri selama proses kegiatan Diklat berlangsung melalui pelaksanaan praktik mengajar; 8. Menganalisis hasil pekerjaan guru berupa tugas-tugas yang diberikan selama pembelajaran untuk melihat sejauh mana peningkatan kemampuan; 9. Menganalisis video pembelajaran baik pada saat proses pembelajaran berlangsung, waktu praktik mengajar dan selama on the job learning ; 10. Memberikan soal posttest untuk mengevaluasi peningkatan pengetahuan inkuiri guru setelah selesai Diklat; 11. Memberikan angket kepada peserta untuk melihat efektivitas program pelatihan terkait relevansi, efektivitas, manfaat, dan kemungkinan penggunaan hasil diklat di sekolah; 12. Melakukan wawancara kelompok untuk menggali informasi dari guru tentang temuan, dukungan, dan hambatan berdasarkan pengalaman selama kegiatan pelatihan maupun pengalaman guru yang sesungguhnya ketika melaksanakan implementasi di dalam kelas; Langkah-langkah yang dilakukan pada saat pelaksanaan Diklat tahap on the job learning OJL adalah: 1. Melakukan pendampingan selama guru mengimplementasikan hasil Diklat ke dalam proses pembelajaran yang nyata di dalam kelas; 2. Mengevaluasi peningkatan kemampuan pedagogi inkuiri guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP IPA berbasis inkuiri selama proses OJL berlangsung; Eneng Susilawati, 2016 PENGEMBANGAN MODEL DIKLAT INKUIRI BERJENJANG UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGI INKUIRI GURU IPA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Mengevaluasi peningkatan kemampuan pedagogi inkuiri guru dalam melaksanakan pembelajaran IPA berbasis inkuiri selama proses OJL berlangsung; 4. Melakukan refleksi pada setiap akhir proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru di dalam kelas.

3.3.2. Tahap