15
BAB II PAKAIAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM
A. Pakaian
1. Pengertian Pakaian
Pakaian sandang adalah salah satu kebutuhan pokok manusia di samping makanan pangan dan tempat tinggal papan. Selain berfungsi
menutup tubuh, pakaian juga dapat merupakan pernyataan lambang status seseorang dalam masyarakat. Sebab berpakaian ternyata merupakan
perwujudan dari sifat dasar manusia yang mempunyai rasa malu sehingga berusaha selalu menutupi tubuhnya. Busana menurut bahasa adalah segala
sesuatu yang menempel pada tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki. Menurut istilah, busana adalah pakaian yang kita kenakan setiap hari dari
ujung rambut sampai ujung kaki beserta segala pelengkapannya, seperti
16 tas, sepatu, dan segala macam perhiasan atau aksesoris yang melekat
padanya. http:www.scribd.comdoc24005257Pengertian-pakaian. Sedangkan pakaian mnenurut Arifah A. Riyanto dan Liunir Zulbahri,
2009:1, mengatakan bahwa pakaian adalah bahan tekstil atau bahan lainnya yang sudah dijahit atau tidak dijahit yang dipakai atau disampirkan
untuk menutup tubuh seseorang. Sebagai contoh yaitu kebaya dan kain panjang atau sarung, rok, dan lain sebagainya. Dalam arti sempit pakaian
dapat diartikan bahan tekstil yang disampirkan atau dijahit terlebih dahulu dipakai untuk penutup tubuh seseorang yang langsung menutup kulit
ataupun yang tidak langsung menutup kulit. 2.
Landasan Berpakaian Dalam hal tentang berpakaian, penulis menyebutkan 2 dua sumber
dasar aturan, yaitu dari Al-Qur’an firman Allah swt dan Al-Hadist Perkataan Nabi Muhammad saw. Oleh sebab itu penulis sebutkan
sebagai berikut: a.
Al-Qur’an 1
Firman Allah swt. Q.S. Al-A’rof:26
…
Artinya: “Hai anak Adam, Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian
17 indah untuk perhiasan. dan pakaian takwa. Itulah yang
paling baik.” Q.S. Al-A’rof: 26. Dari ayat Qur’an di atas, sudah cukup jelas untuk dipahami
dan diamalkan. Bahwa Allah swt. menurunkan pakaian didunia ada tiga macam, yaitu; yang pertama pakaian yang berfungsi untuk
menutup aurat. Yang kedua pakaian yang berfungsi sebagai perhiasan. Dan yang ketiga adalah pakaian taqwa pakaian yang
menutup aurat sesuai dengan syari’at Islam. Selain itu juga pakaian merupakan hal yang sangat penting dalam hidup ini. yaitu
untuk memelihara tubuh dari sengatan panas. Akan tetapi yang terpenting adalah Allah swt. memerintahkan
kepada manusia agar memakai pakaian yang indah setiap memasuki masjid, karena masjid merupakan tempat ibadah. Dan
Allah swt. memerintahkan juga agar manusia makan dan minum secukupnya. Tidak berlebih-lebihan, karena Allah swt. tidak
menyukai orang-orang yang berlebihan. Maka sebagai umat manusia harus melaksanakan perintah Allah swt. secara ihklas dan
istiqomah, khususnya dalam hal berpakaian. b.
Al-Hadis 1
Dari Ibnu Abbas ra.
ِﻦﻋو ُﷲا ﻲِﺿر ٍسﺎﺒﻋ ِﻦﺑا
ﺎﻤﻬْﻨﻋ :
ﻰﱠﻠﺻ ِﷲا ُلﻮﺳر ﱠنَا
18
َلﺎَﻗ ﻢﱠﻠﺳو ِﻪﯿَﻠﻋ ُﷲا :
ضﺎﯿﺒﻟْا ﻢُﻜِﺑﺎﯿِﺛ ْﻦِﻣ اﻮﺴﺒْﻟَا ،ﻢُﻜِﺑﺎﯿِﺛِﺮﯿَﺧ
ْﻦِﻣ ﺎﻬﱠﻧِﺈَﻓ
ﱢﻔَﻛو ﻢُﻛﺎَﺗﻮﻣﺎﻬﯿِﻓ اﻮُﻨ
.
هاور ىﺬﻣﱰﻟاودوادﻮﺑا
Artinya: Dari Ibnu Abbas ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : “Pakailah pakaian yang berwarna putih Karena itu
adalah sebaik-baik pakaian. Dan kafanilah orang yang meninggal dunia di antara kalian dengan kain putih”
HR. Abu Daud dan Tirmidzi. 2
Dari Samurah ra.
ْﻦﻋو َلﺎَﻗ ﻪْﻨﻋ ُﷲا ﻲِﺿر َةﺮﻤﺳ
: ُﷲا ﻰﱠﻠﺻ ِﷲا ُلﻮﺳر َلﺎَﻗ
ﻢﱠﻠﺳو ِﻪﯿَﻠﻋ :
اﻮﺴﺒْﻟَا ،ﺐﯿْﻃَاو ﺮﻬْﻃَاﺎﻬﱠﻧِﺈَﻓ ،ضﺎﯿﺒﻟْا
ﻢُﻛﺎَﺗﻮﻣ ﺎﻬﯿِﻓ اﻮُﻨﱢﻔَﻛو
. هاور
ﻢﻛﺎﳊاو ﻰﺋﺎﺴﻨﻟا .
Artinya: Dari Samurah ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : “Pakailah pakaian berwarna putih. Karena pakaian putih
adalah pakaian yang paling suci dan paling baik. Dan kafanilah orang yang meninggal di antarakalian dengan
kain putih ” HR. An-Nasa’i dan Al-Hakim. 3
Dari Jabir ra.
19
ﻪْﻨﻋ ُﷲا ﻲِﺿرٍﺮِﺑﺎﺟ ْﻦﻋو :
ﱠنَا ﻢﱠﻠﺳو ِﻪﯿَﻠﻋ ُﷲا ﻰﱠﻠﺻ ِﷲا ُلﻮﺳر
ِﻪﯿَﻠﻋو َﺔﱠﻜﻣ ِﺢْﺘَﻓ مﻮﯾ َﻞَﺧد
ُءادﻮﺳ ٌﺔﻣﺎﻤِﻋ .
هاور ﻢﻠﺴﻣ
Artinya: Dari Jabir ra., ia berkata : “Ketika Rasulullah saw. memasuki kota Mekkah pada hari penaklukannya, beliau
memakai sorban hitam.” HR. Muslim. 4
Dari Abu Said Amr Huraits ra.
ٍﺚﯾﺮﺣ ِﻦﺑوِﺮﻤﻋ ٍﺪﯿِﻌﺳ ﻰِﺑَا ْﻦﻋو َلﺎَﻗ ﻪْﻨﻋ ُﷲا ﻲِﺿر
: ﻰﱢﻧَﺄَﻛ
ﺻ ِﷲا ُلﻮﺳر ﻰَﻟِا ﺮُﻈْﻧَا ُﷲا ﻰﱠﻠ
ٌﺔﻣﺎﻤِﻋ ِﻪﯿَﻠﻋو ﻢﱠﻠﺳو ِﻪﯿَﻠﻋ َﻦﯿﺑ ﺎﻬَﻓﺮَﻃ ﻰَﺧرَاﺪَﻗ ُءادﻮﺳ
ِﻪﯿَﻔِﺘَﻛ .
ﻪَﻟ ٍﺔﯾاوِر ﻰِﻓو :
ﱠنَا ﻢﱠﻠﺳو ِﻪﯿَﻠﻋ ُﷲا ﻰﱠﻠﺻ ِﷲا ُلﻮﺳر
ٌﺔﻣﺎﻤِﻋ ِﻪﯿَﻠﻋو سﺎﱠﻨﻟا ﺐَﻄَﺧ
ُءادﻮﺳ .
هاور ﻢﻠﺴﻣ
Artinya: Dari Abu Said Amr Huraits ra., ia berkata : “seakan-akan saya masih melihat Rasulullah saw. memakai sorban
20 hitam yang ujungnya dilepas anatara kedua bahunya.”
HR. Muslim. Dalam riwayat lain dikatakan : Rasulullah saw.
berkhutbah mengenakan sorban hitam.” 5
Dari Aisyah ra.
ﺎﻬْﻨﻋ ُﷲا ﻲِﺿر َﺔَﺸِﺋﺎﻋ ْﻦﻋو َلﺎَﻗ
: ُﷲا ﻰﱠﻠﺻ ِﷲا ُلﻮﺳر َﻦﱢﻔُﻛ
ٍباﻮْﺛَا ِﺔَﺛﻼَﺛ ﻰِﻓ ﻢﱠﻠﺳو ِﻪﯿَﻠﻋ ﺲﯿَﻟ ٍﻒﺳﺮُﻛ ْﻦِﻣ ٍﺔﯿِﻟﻮﺤﺳ ٍﺾﯿِﺑ
ٌﺔﻣﺎﻤِﻋﻻو ﺺﯿِﻤَﻗ ﺎﻬﯿِﻓ .
هاور ﻢﻠﺴﻣو ىرﺎﺨﺒﻟا
Artinya: Dari Aisyah ra., ia berkata : “Rasulullah saw. dikafani dengan tiga lembar kain putih dari kapas buatan Sahul,
tanpa baju qamis dan sorban.” HR. Bikhori dan Muslim.
ﺖَﻟﺎَﻗﺎﻬْﻨﻋو :
ِﷲا ُلﻮﺳر جﺮَﺧ تاَذ ﻢﱠﻠﺳو ِﻪﯿَﻠﻋ ُﷲا ﻰﱠﻠﺻ
ٌﻞﺣﺮﻣ ٌطﺮِﻣ ِﻪﯿَﻠﻋو ٍةاﺪَﻏ ْﻦِﻣ
دﻮﺳَاٍﺮﻌَﺷ .
هاور ﻢﻠﺴﻣ
Artinya: Dari Aisyah ra., ia berkata : “Suatau pagi Rasulullah saw. keluar mengenakan pakaian yang bergambar kendaraan
terbuat dari bulu hitam.” HR. Muslim. 3.
Fungsi Pakaian
21 Pakaian yang dipakai setiap hari memiliki banyak fungsi. Akan tetapi
masih banyak yang belum mengetahui. Maka dari itu, penulis akan menyebutkan beberapa fungsi dari pakaian itu sendiri sebagai berikut:
a. Secara Umum
Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat tinggal. Pakain bukan sekedar pelindung manusia
dari udara panas dan dingin. Pakaian pun memiliki beragam fungsi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Menurut Kefgan dan
Touchi-Specht misalnya, sebagaimana dikutip Jalaluddin Rahmat, yang di ambil dari http:www.AnneAhira.com menyebutkan tiga
fungsi penting dari pakaian, yaitu : 1
Sebagaia Pembeda Deferensiasi Dengan pakaian seseorang membedakan dirinya, kelompoknya,
dan golongannya dari orang lain. Karena setiap manusia ataupun golongan memiliki pakaian yang berbeda-beda. Dari perbedaan
itulah yang dapat membedakan dengan golongan lain. 2
Sebagai Fungsi Prilaku Dengan pakaian akan mempengaruhi cara pandang dan prilaku
orang yang memakainya. Ketika berpenampilan seperti seorang santri, maka “terpaksa” akan berprilaku dalam batas-batas kaidah
kelompok santri. Dan secara otomatis akan repot berprilaku macam-macam, misal mengganggu perempuan di jalan.
3 Sebagai Fungsi Emosional
22 Dengan pakaian akan mencerminkan emosi pemakainya, dan
pada saat bersamaan akan mempengaruhi emosi orang lain. Setiap saat kerap kali memandang orang lain secara berbeda dan
memberikan reaksi karena penampilannya. Tanpa sadar sering mengelompokkan orang lain sebagai gelandangan, dokter, tentara,
polisi dari melihat pakaiannya. Arifah A. Riyanto dan Liunir Zulbahri, 2009:8-11
mengatakan bahwa fungsi pakaian terdiri dari tiga, yaitu: 1
Pakaian sebagai alat pelindung. Pakaian sangatlah penting bagi setiap manusia, salah
satunya yaitu sebagai alat pelindung Pakaian juga berfungsi untuk mempertahankan diri dari berbagai tantangan alam,
misalnya dari angin, panas, hujan, sengatan binatang dan sebagainya. Salah satu yang dapat dijadikan alat untuk dapat
melindungi badan agar tetap sehat yaitu pakaian, apabila bahan, model, warna sesuai dengan iklim atau cuaca, kondisi
lingkungan di mana busana itu dipergunakan. Dapat di contohkan untuk daerah yang beriklim panas, harus dapat
memilih bahan, warna, model yang tidak menyebabkan lebih kepanasan, misalnya bahan dari katun batik model dengan
kerah yang tidak menutup leher, lengan pendek dan warna yang muda.
23 Pakaian yang dapat menunjang agar seseorang tetap
sehat, yaitu : a
Bahan harus dipilih sesuai dengan iklim dimana pakaian itu dipakai, karena bahan pakaian mempunyai sifat yang
berbeda. b
Model pakaian harus disesuaikan dengan iklim, yaitu misalnya model-model pakaian yang berlengan panjang,
dengan kerah tegak menutup leher akan lebih sesuai untuk dipergunakan di iklim yang dingin. Untuk daerah yang
panas sebaiknya dipilih model yang tidak menambah kepanasan bagi tubuh.
c Warna yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan iklim
dan waktu pemakaian. d
Pakaian harus dipelihara. Bagaimanapun bagus dan indahnya pakaian, dan dipakai sehari-hari, kalau kurang
terpelihara maka dapat menimbulkan sakit. e
Waktu dalam pemilihan, mempergunakan pakaian, karena terkadang
ada model-model
pakaian yang
sesuai dipergunakan hanya untuk siang atau malam hari saja.
2 Pakaian sebagai alat penunjang komunikasi
Selain pakaian berfungsi sebagai pelindung, pakaian juga berfungsi sebagai alat penunjang komunikasi. Dalam
komunikasi terdapat pernyataan antar manusia. Komunikasi
24 sendiri memiliki arti, proses penyampaian pesan message dari
komunikator cominicator kepada komunikan communicant. Pada umumnya, salah satu yang dipakai pada waktu
berkomunikasi itu adalah pakaian. Dengan demikian, pakaian dapat dikatakan sebagai salah satu alat penunjang yang
dipergunakan dalam berkomunikasi dalam kehidupan sehari- hari. Agar pakaian dapat menjadi alat penunjang yang memadai
dalam berkomunikasi, maka perlu diperhatikan beberapa hal, sebagai berikut :
a Kebersihan dan kerapian
Dengan pakaian yang bersih dan rapi, masyarakat disekeliling akan mudah menerima karena pakaiannya tidak
berbau yang tidak enak, rapi, serasi dipandang, sehingga tidak mengganggu dalam pergaulan.
b Kesopanan, kesusilaan, atau peradaban
Hal tersebut perlu diperhatiakan, karena dengan berpakaian yang sopan, memenuhi kesusilaan, sesuai
dengan peradaban, norma agama, sesuai dengan lingkungan setempat, dan harapan masyarakat, sehingga cendrung akan
dapat memudahkan seseorang untuk berkomunikasi. c
Keseragaman pakaian Berpakaian yang sesuai dengan tata tertib setempat,
misalnya berpakaian seragam akan dapat memudahkan
25 berkomunikasi karena dia merasa tidak ada ganjalan dalam
dirinya misalnya merasa takut dimarahi, malu, takut dihukum, takut diketahui sebagai siswa yang melanggar
tata tertib atau ada perasaan tidak percaya diri. Hal tersebut dapat menggangu kelancaran berkomunikasi.
d Keserasian
Keserasian akan menimbulkan rasa kagum, enak bagi yang melihatnya dan dapat menunjukkan status sosial
seseorang serta dapat memperlancar dalam berkomunikasi. Misalnya, bahwa orang akan lebih mudah diterima oleh
seseorang atau lingkungan jika pakaiannya serasi dari pada berpakian
kumal, berpakaian
asal-asalan, tanpa
memperhatikan keserasian model, warna dengan dirinya. Jadi keserasian dalam berpakaian sebagai salah satu yang
harus diperhatikan agar dapat memperlancar seseorang untuk berkomunikasi.
3 Pakaian sebagai alat memperindah
Pada dasarnya bahwa manusia adalah mahkluk yang senang pada sesuatu yang serasi, bagus dan indah. Dapat
dikatakan bahwa manusia membutuhkan yang indah atau senang melihat yang indah.
Sebelum manusia mempergunakan bahan tekstil, manusia melumuri badannya dengan lumpur bewarna, menghias
26 badannya dengan tatto atau menutup badannya dengan rantai
dari kerang, manik-manik, daun-daunan, kulit kayu yang dipukul-pukul. Selain itu mereka melubangi telinga atau
hidungnya untuk menggantungkan perhiasan, menata rambut, dan ber make up. Semuanya itu bermaksud supaya lebih baik,
cantik atau indah. Setelah berkembang pemikirannya, manusia mulai belajar
menenun sehingga dapat menghasilkan bahan pakaian yang dinamakan tekstil. Dengan makin meningkatnya produksi
tekstil pada
setiap waktu,
setiap orang
dapat mempergunakannya dengan leluasa.
Supaya pakaian dapat berfungsi untuk keindahan kalau seseorang terampil memilih warna, corak, dan model yang
disesuaikan dengan pemakai, sehingga dalam pakaian itu dapat: a
Menutupi kekurangan pada tubuh seseorang Pakaian dapat berfungsi untuk menutupi kekurangan
pada tubuh seseorang, seperti orang yang gemuk agar tampak langsing perlu memilih model atau corak yang
kiranya pantas untuk dipakai. b
Membuat seseorang lebih cantik menarik, tampan indah dipandang.
Dengan pemilihan warna atau corak, model yang sesuai dengan pemakai, juga perlengkapan pakaian yang
27 sesuai dengan pakaiannya, kesempatan pemakaian akan
menambah seseorang tambah menarik, cantik atau tampan. Orang yang tadinya tidak tahu berpakaian yang rapi, serasi
kemudian sekarang
punya pengetahuan
dan mau
mengaplikasikannya pada dirinya, maka seseorang itu dapat kelihatan
lebih menarik
cara berpakaiannya
atau penampilannya dari pada hari-hari biasanya.
b. Menurut Islam
Melihat nilai strategis pakaian dalam kehidupan, Islam pun menaruh perhatian yang besar terhadap masalah berpakaian. Arti
penting berpakaian dalam Islam, yang terdapat dalam Al-Qur’an, di bawah ini akan peneliti sebutkan beberapa fungsi pakaian yang
disebutkan dalam Al-Qur’an, yaitu : 1
Sebagai Penutup Aurat dan Sekaligus Perhiasan. Karena itulah sebagai manusia harus tahu bahwa, Allah swt.
memberi anugrah kepada manusia pakaian dan perhiasan yang telah disediakan, dengan pengelolaannya. Allah swt. berfirman :
…
Artinya: “Hai anak Adam, Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup aurat kalian dan
perhiasan” ... Q.s. Al-A’rof : 26
28 Oleh karena itu, menurut Yusuf Qordhawi 2003:122,
mengatakan bahwa barangsiapa yang menyalahgunakan atau melampaui batas dalam salah satu diantaranya pakaian dan
perhiasan, berarti telah menyimpang dari jalan Islam menuju jalan syaitan. Inilah rahasia di balik seruan Allah swt. kepada anak-anak
Adam, yang menyertai seruan sebelumnya. Dalam dua seruan ini, Allah
memperingatkan manusia
agar tidak
telanjang, meninggalkan perhiasan, dan mengikuti langkah-langkah syaitan.
Allah swt. berfirman :
...
Artinya: “Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua
ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya
auratnya” … Q.s. Al-A’rof : 27
…
29 Artinya: “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di
Setiap memasuki masjid, Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan … Q.s. Al-A’rof : 31
….
…
Artinya: “… Janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu …” Q.s. Al-Ahzab :
33. Islam mewajibkan kepada umatnya untuk menutup auratnya,
yakni wilayah anggota badan yang sangat vital, bagi orang beradab dan bersih fitrahnya malu bila terlihat oleh orang lain. Itu
dilakukan untuk membedakan antara manusia dengan binatang. Bahkan Islam juga menganjurkan mereka untuk tetap menutup
auratnya meskipun sedang sendirian dan jauh dari orang lain, hingga rasa malu menjadi tabiat dan akhlaknya Qardhawi,
2003:122-123. Hal tersebut Nabi bersabda, yang diriwayatkan dari Bahz bin
Hakim, dari ayahnya, dari kakeknya, ia berkata, “Saya bertanya kepada Rosulullah saw” :
ِﷲا ُلﻮﺳر ﺎﯾ ﺎَﻨُﺗارﻮﻋ ،
؟ رَﺬَﻧ ﺎﻣو ﺎﻬْﻨِﻣ ﻰِﺗْﺄَﻧﺎﻣ
َلﺎَﻗ :
ْﻦِﻣ ﻻِا َﻚَﺗرﻮﻋ ْﻆَﻔﺣِا
30
ﯿِﻤﯾ ﺖَﻜَﻠﻣ ﺎﻣوَأ َﻚِﺘﺟوَز َﻚُﻨ
. ﺖْﻠُﻗ
: ِﷲا ُلﻮﺳر ﺎﯾ
اَذِإ ، ؟ ٍﺾﻌﺑ ﻲِﻓ ﻢﻬﻀﻌﺑ مﻮَﻘﻟْا َنﺎَﻛ
َلﺎَﻗ :
ْنَأ ﺖﻌَﻄَﺘﺳِا ْنِﺈَﻓ ﺎﻬﱠﻨﯾﺮﯾ ﻼَﻓ ﺪﺣَا ﺎﻬﱠﻨﯾﺮﯾ
. ﺖْﻠُﻗ
: ِﷲا ُلﻮﺳر ﺎﯾ
اَذِإ ، َلﺎَﻗ ؟ ﺎﯿِﻟﺎَﺧ ﺎَﻧﺪﺣَا َنﺎَﻛ
: ﺎﯿﺤَﺘﺴﯾ ْنَأ ﻖﺣَا ُﷲا
ﻪْﻨِﻣ .
Artinya: “Wahai Rosulullah, aurat-aurat kami, apa yang kami tutup dan apa pula yang kami biarkan? Rosulullah saw.
Menjawab, Jagalah auratmu kecuali terhadap istri atau budak yang kau miliki. Saya bertanya lagi, Wahai
Rosulullah, bagaimana bila suatu kaum sedang dalam kebersamaan dalam perjalanan misalnya?, Beliau
menjawab : Jika engkau bisa untuk tidak seorangpun melihatnya, usakan untuk tidak melihatnya. Saya
bertanya lagi, Bagaimana jika salah seorang di antara kami sedang sendirian? Rosulullah saw. menjawab :
Allah swt. lebih berhak untuk ia merasa malu kepada- Nya.” HR. Ahmad, Abu Daud, Turmidzi, Ibnu Majah,
Al-Hakim, dan Baihaqi. Qardhawi, 2003:123.
31 2
Sebagai Pelindung dari Sengatan Panas dan Dingin Selain sebagai penutup aurat dan perhiasan, pakaian juga
memiliki fungsi lain, yaitu diantaranya sebagai pelindung tubuh dari sengatan panas dan dingin. Allah swt. berfirman :
...
...
Artinya: ... “Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas” ... Qs. An-Nahl : 81
4. Kriteria Pakaian Menurut Islam
Arti penting berpakaian dalam Islam, khususnya pakaian yang memenuhi unsur kepantasan, kesopanan, dan keindahan, disebutkan pula
di dalam hadis Nabi yang berkaitan dengan pakaian. Jika didalam Al- Qur’an pakaian disebutkan fungsinya secara global, di dalam hadis
penyebutannya lebih terperinci, bukan pula sekedar fungsinya tetapi juga kriteria pakaian yang harus dipenuhi oleh pemakainya. Beberapa di antara
kriteria berpakaian dalam Islam adalah sebagai berikut : a.
Pakaian yang dipakai tidak menyerupai lawan jenis. Hadis Nabi Muhammad saw. besabda:
ِلﺎﺟ ﺮﻟا َﻦِﻣ َﻦﯿِﺜﱠﻨَﺨُﳌْا ُﷲا َﻦﻌَﻟ ِءﺎﺴﱢﻨﻟا َﻦِﻣ ِتﻼﺟ ﺮَﺘُﳌْاو
.
32 Artinya: “Allah melaknat orang laki-laki yang menyerupai wanita-
wanita, dan wanita-wanita yang menyerupai laki-laki” HR. Bukhori.
Sabda lain Nabi saw, bersabda yang artinya: Artinya: “Allah melaknat laki-laki yang mengenakan busana wanita,
dan wanita yang mengenakan busana laki-laki. Allah juga melaknat laki-laki yang menyerupai wanita-wanita, dan
wanita-wanita yang menyerupai laki-laki.” HR. Bukhori. Al-Jazairi, 2000: 207
Menurut hadist Nabi di atas di jelaskan bahwa Allah swt. akan melaknat manusia yang mengenakan pakaian tidak sesuai dengan
kodrat dirinya. Dan Allah swt. akan melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki.
Menurut Nabi, hal tersebut termasuk didalamnya adalah menyerupai dalam segi berbicara, berjalan, berpakian, dan sebagainya. Qordawi,
2003:132 Musibah dan cobaan paling berat yang menimpa kehidupan
masyarakat adalah keluarnya anggota masyarakat dari fitrah dan penyimpangannya dari tabi’at alam. Di antara tabi’at alam itu adalah
adanya laki-laki
dan perempuan.
Masing-masing memiliki
karakteristik yang berbeda dan khas. Apabila laki-laki berkarakter seperti perempuan dan perempuan berkarakter seperti laki-laki, itulah
yang disebut kerancuan dan kemerosotan moral. Qordawi, 2003:132
33 b.
Pakaian yang dipakai tidak ketat kelihatan bentuk tubuh, transparan, dan tipis.
Islam mengharamkan perempuan memakai pakaian yang ketat terlihat bentuk tubuhnya, transparan dan tipis sehingga nampak
kulitnya. Termasuk di antaranya ialah pakaian yang dapat mempertajam bagian-bagian tubuh khususnya yang membawa fitnah,
seperti tetek, paha, dan sebagainya. Menutup tubuh dengan pakaian tipis yang tembus pandang sudah tentu tidak benar, bahkan akan
menambah bencana bagi perempuan pemakaiannya. Hal tersebut Nabi bersabda, dijelaskan dalam buku, yang ditulis oleh Imam Al-Ghozali
2002: 140 sebagai berikut. Rosulullah saw. bersabda :
ْﷲا َنﺎﺤﺒﺳ َلَﺰْﻧَأ َذﺎﻣ
ْا َﻦِﻣ َﺔَﻠﯿﻠﱠﻟا اَذﺎﻣو ؟ ِﻦَﺘِﻔﻟ
ُﻆِﻗﻮﯾ ْﻦﻣ ؟ ِﻦِﺋاَﺰَﳋْا َﻦِﻣ ﺢَﺘَﻓ ﻰِﻓ ٍﺔﯿِﺳﺎَﻛ بر ؟ ِﺮﺠَﳊْا ﺐِﺣ اﻮﺻ
ِةﺮِﺧﻻْا ﻰِﻓ ٌﺔﯾِرﺎﻋ ﺎﯿْﻧﺪﻟا .
Artinya: “Subhanallah Maha Suci Allah Mengapa malam penuh bencana? Mengapa khazanah terbuka? Mengapa penghuni
kamar terbangun?
Alangkah banyaknya
perempuan berpakaian di dunia, tetapi telanjang bulat di akhirat.” HR.
Bukhori.
34 Hadis lain, yang diriwayatkan oleh Thobarani, Rosululloh saw.
Bersabda :
تﺎﯿِﺳﺎَﻛ ٌءﺎﺴِﻧ ﻲِﺘﻣُأ ْﻦِﻣ ُنﻮُﻜﯿﺳ ؤر ﻰَﻠﻋ تﺎﯾِرﺎﻋ
ِﺔَﻨِﻤﺳَﺄَﻛ ﱠﻦِﻬِﺳ ﱠﻦﻬﱠﻧِﺈَﻓ
ﱠﻦﻫﻮُﻨﻌْﻟِا ِﺖْﺨﺒﻟْا
تﺎَﻧﻮﻌْﻠﻣ .
Artinya: “Akan terdapat dalam golongan umatku para perempuan berbusana, tetapi sesungguhnya mereka tanpa busana. Konde
mereka disasak tinggi bagaikan punuk onta. Kutuklah mereka, sesungguhnya mereka memang terkutuk.” HR.
Bukhori. c.
Pakaian yang dipakai tidak untuk berbangga diri dan riya’. Prinsip yang harus dipegang dalam menikmati hal-hal yang baik,
berupa makanan, minuman, juga pakaian adalah ketika melakukannya, seseorang tidak boleh berlebihan dan berlaku sombong. Sebab
kesombongan lebih banyak terkait dengan niat dan hati dibanding dengan penampilan lahir. Yaitu kehendak untuk berbangga-bangga,
sombong, dan angkuh terhadap orang lain. Rosulullah saw. bersabda :
ﺮُﻈْﻨﯾ ﻢَﻟ َءﻼﯿُﺧ ﻪﺑﻮَﺛ ﺮﺟ ْﻦﻣ ِﺔﻣﺎﯿِﻘﻟْا مﻮﯾ ِﻪﯿَﻟِإ ﷲا
.
35 Artinya: “Barangsiapa menyeret pakaiannya dengan kesombongan,
Allah swt. tidak akan memandangnya ke arahnya pada hari kiyamat.” HR. Ahmad. Qordhawi, 2003:133
َﺛ ﺲِﺒَﻟ ْﻦﻣ ﷲا ﻪﺴﺒْﻟَأ ٍةﺮﻬُﺷ بﻮ
ِﺔﻣﺎﯿِﻘﻟْا مﻮﯾ ٍﺔﱠﻟ َﺬﻣ بﻮَﺛ .
Artinya: “Barangsiapa yang menegenakan pakaian kebesaran maka Allah swt. akan mengenakan pakaian kehinaan pada hari
kiyamat.” HR. Ahmad. Qordhawi, 2003: 133-134 d.
Pakaian tidak mengandung unsur syirik dan penyerupaan segala sesuatu yang diharamkan Allah swt.
Nabi Muhammad saw. mendorong kaum muslimin agar mempunyai identitas sendiri, yang membedakannya dengan ahli kitab.
Oleh karena itu Rosulullah saw. berulang-ulang melarang pengikutnya menyerupai orang kafir.
Rosululloh saw. bersabda :
ﻢﻬْﻨِﻣ ﻮﻬَﻓ ٍمﻮَﻘِﺑ ﻪﺒَﺸَﺗ ْﻦﻣ .
Artinya: “Siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk mereka.” HR. Al-Hakim dan Thobaroni.
Sabda Nabi lainnya :
ﺎﻋﻮُﻓﺮﻣ ﻪْﻨﻋ ﷲا ﻲِﺿر ﻲِﻠﻋ ْﻦﻋو ِﻪﯿَﻠﻋ ُﷲا ﻰﱠﻠﺻ ِﷲا ِلﻮﺳر ﻰَﻟِإ
36
ﻢﱠﻠﺳو :
سﻮﺒَﻟو ﻢُﻛﺎﯾِإ
ﻢِﻬِﺑﺎﯾَﺰَﺗ ْﻦﻣ ﻪﱠﻧِﺈَﻓ ، ِنﺎﺒﻫﺮﻟا ﻲﱢﻨِﻣ ﺲﯿَﻠَﻓ ﻪﺒَﺸَﺗوَأ
.
Artinya: Dari Ali bin Abi Tholib Ra., dari Rosulullah saw. “Jangan memakai pakaian para pendeta Siapa yang berpakaian
dengan pakaian mereka, atau menyerupai pakaian mereka, maka dia bukan golonganku.” HR. Thobaroni. Khumais,
2002:146. e.
Pakaian tidak boleh yang ada gambar makhluk bernyawa atau gambar salib.
Selain itu juga, Nabi saw. melarang kaum muslimin menggunakan atau meamakai pakaian yang bergambar mahkluk yang bernyawa,
karena hal tersebut merupakan pakaian orang-orang kafir. Rosulullah saw. bersabda :
ِﻦِﺑوﺮﻤﻋ ِﻦﺑ ِﷲا ِﺪﺒﻋ ْﻦﻋو َلﺎَﻗ ِصﺎﻌﻟْا
: ِﷲا ُلﻮﺳر ىَأر
ﻲَﻠﻋ ﻢّﻠﺳو ِﻪﯿَﻠﻋ ُﷲا ﻰﱠﻠﺻ
َلﺎَﻘَﻓ ِﻦﯾﺮَﻔﺼﻌﻣ َﻦﯿﺑﻮَﺛ :
ﱠنِا ﻼَﻓِرﺎﱠﻔُﻜﻟْا ِبﺎﯿِﺛ ْﻦِﻣ ِهِﺬﻫ
ﺎﻬﺴﺒْﻠَﺗ .
،ءﺎﺴﻨﻟا ،ﻢﻠﺴﻣ هاور ﺪﲪأو ،ﻢﯿﻜﳊا
.
37 Artinya: “Dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash Ra., ia berkata : Rasulullah
saw pernah melihat dua helai pakaian yang bergambar burung. Maka beliau bersabda : Sesungguhnya ini pakaian
orang-orang kafir. Karena itu jangan kamu pakai dia.” HR. Muslim, Nasa’i, Al-Hakim, dan Ahmad. Khumais, 2002:
146. f.
Khususnya bagi laki-laki, tidak boleh memakai emas dan kain sutra kecuali ketika dalam kondisi terpaksa.
Jika Islam membolehkan, bahkan memerintahkan umatnya untuk berhias dan mengingkari pengharamannya. Akan tetapi Allah swt.
mengharamkan dua macam perhiasan khusus untuk laki-laki dengan tetap menghalalkannya bagi perempuan. Kedua macam perhiasan itu
adalah emas dan sutra. Dari Umar ra. Berkata :
ِﻪﯿَﻠﻋ ُﷲا ﻰﱠﻠﺻ ﻲِﺒﱠﻨﻟا ﺖﻌِﻤﺳ ُلﻮُﻘﯾ ﻢﱠﻠﺳو
: ﻻ
ﻮﺴﺒْﻠَﺗ ا
ﻲِﻓ ﻪﺴِﺒَﻟ ْﻦﻣ ﻪﱠﻧِﺈَﻓ ،ﺮﯾِﺮَﳊْا ِةﺮِﺧﻷْا ﻲِﻓ ﻪﺴﺒْﻠﯾ ﻢَﻟ ﺎﯿْﻧﺪﻟا
.
Artinya: Nabi SAW. mengambil sutra di pegangnya dengan tangan kanan, dan mengambil emas lalu dipegangnya dengan tangan
kiri, kemudian bersabda, “Dua macam perhiasan ini haram bagi kalangan laki-laki umatku.” HR. Abu Daud. Qordawi,
2003:126 dan Al-Jazairi, 2000:204
38 Dari Ali bin Abi Tholib ra. Berkata :
ِﻪﯿَﻠﻋ ُﷲا ﻰﱠﻠﺻ ﻲِﺒﱠﻨﻟا َﺬَﺧَأ ﻲِﻓ ﻪَﻠﻌﺠَﻓ اﺮﯾِﺮﺣ ﻢﱠﻠﺳو
ﻪَﻠﻌﺠَﻓ ﺎﺒﻫَذ َﺬَﺧَأو ،ِﻪَﻨﯿِﻤﯾ ﻲِﻓ
َلﺎَﻗ ﻢُﺛ ِﻪِﻟﺎﻤِﺷ :
ِﻦﯾَﺬﻫ ﱠنِإ ﻲِﺘﻣأ ِرﻮُﻛُذ ﻰَﻠﻋ ماﺮﺣ
.
Artinya: “Saya mendengar Nabi saw. bersabda, “Janganlah kalian memakai sutra, karena barangsiapa memakainya di dunia,
nanti tidak akan memakainya di akhirat.” HR. Bukhori dan Muslim.
Qordawi, 2003:126-127
dan Al-Jazairi,
2000:203-204 Beliau melihat cincin emas di tangan seseorang. Maka
dilepaskanlah cincin itu dan dicampakkannya, seraya bersabda :
ْﻦِﻣ ِةﺮﻤﺟ ﻰَﻟِإ ﻢُﻛﺪﺣَأ ﺪِﻤﻌﯾ َﻓ ِهِﺪﯾ ﻲِﻓ ﺎﻬُﻠﻌﺠﯿَﻓ ٍرﺎَﻧ
َﻞﯿِﻘ ُﷲا ُلﻮﺳر ﺐﻫَذﺎﻣ ﺪﻌﺑ ِﻞﺟﺮﻠِﻟ
َﻚﻤِﺗﺎَﺧ ْﺬُﺧ ﻢﱠﻠﺳو ِﻪﯿَﻠﻋ ُﷲا ﻰﱠﻠﺻ
ِﻪِﺑ ﻊِﻔَﺘْﻧا .
َﻞَﻗ :
ﻻ ِﷲاو ﻻ ُلﻮﺳر ﻪﺣﺮَﻃ ﺪَﻗو اﺪﺑَأ هُﺬُﺧَا
ﻢﱠﻠﺳو ِﻪﯿَﻠﻋ ُﷲا ﻰﱠﻠﺻ ِﷲا .
39 Artinya: “Salah seorang di antara kalian sengaja mengambil bara api
neraka dan diletakkan di tangannya. “Setelah itu Rasulullah saw. pergi. Dikatakan kepada orang itu, “Ambillah cincinmu
itu dan manfaatkan.” “Tidak, demi Allah, saya tidak akan mengambilnya setelah ia di campakkan oleh Rasulullah saw.”
HR. Muslim. Qordawi, 2003:127. g.
Pakaian bagi laki-laki tidak boleh melebihi kedua mata kaki. Dalam berpakaian tidak di perbolehkan oleh Allah saw. secara
berlebihan, yaitu dalam hal memakai celana dilarang melebihi mata kaki dengan maksud untuk kesombongan. Akan tetapi apabila
memakai celana yang melebihi mata untuk kepantasan, maka itu sangat diperbolehkan. Sedangkan kalau untuk niat kesombongan maka
tidak diperbolehkan. karena hal tersebut tidaklah baik menurut syari’at Islam dan di larang oleh Allah saw. melalui Nabi saw.
Rasulullah saw. bersabda :
ِراَزِﻹْا ْﻦِﻣ ِﻦﯿﺒﻌَﻜﻟْا َﻞَﻔﺳَأﺎﻣ ِرﺎﱠﻨﻟا ﻲِﻓ
.
Artinya: “Kain yang ada di bawah telapak mata kaki adalah di neraka.” HR. Bukhori. Al-Jazairi, 2000:204.
h. Pakaian disunnahkan yang berwarna putih.
Pakaian yang dianjurkan dalam agama Islam terutama adalah pakaian yang berwarna putih. Karena dengan warna putih akan terlihat
40 lebih segar dan lebih baik. Selain itu juga dianjurkan oleh Rosulullah
saw. untuk mengkafani mayit dengan kain yang berwarna putih. Karena dengan berpakain putih akan enak dipandang dan terlihat lebih
bersih. Rasulullah saw. bersabda :
ﺮﻬْﻃَأ ﺎﻬﱠﻧِﺈَﻓ ضﺎﯿﺒْﻟا اﻮﺴﺒْﻟَا ﻢُﻛﺎَﺗﻮﻣ ﺎﻬﯿِﻓ اﻮُﻨﱢﻔَﻛو ﺐﯿْﻃَأو
.
Artinya: “Kenakanlah pakaian berwarna putih, karena warna putih adalah paling suci, dan paling baik, serta kafanilah mayit
kalian dengan kain berwarna putih.” HR. An-Nasa’i dan Al- Hakim. Al-Jazairi, 2000:205.
5. Syarat- syarat Pakaian
Berpakaian dalam Islam itu adalah menggunakan pakaian yang bisa digunakan untuk sholat. Karena sholat adalah bentuk pengabdian terhadap
Allah swt. yang telah menciptakan, maka ketika sholat harus memakai pakaian yang baik, yang mana dalam Al-Qur’an Surat Al-A’rof ayat : 31,
yang di kutib dari Yusuf Qardhawi 2003:122, Allah swt. berfirman :
41
Artinya: “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap memasuki mesjid, Makan dan minumlah, dan janganlah
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang- orang yang berlebih-lebihan.” Al-A’rof, ayat : 31.
Menurut Abu Rifqi Al-Hanif dan Lubis Salam, 1996:36 mengatakan bahwa ayat di atas merupakan seruan kepada umat manusia,
khususnya Umat Islam, laki-laki maupun perempuan, agar memakai pakaian yang indah ketika pergi ke masjid untuk mengerjakan sholat.
Maka dari itu ketika sholat, diperintahkan untuk memakai pakaian yang memenuhi syarat-syarat tertentu. Sebagaimana yang dikutip dari
http:www.AnneAhira.com disebutkan beberapa syarat berpakian muslim, yaitu :
a. Bersih dari Najis
Sebelum Islam memberikan perhatian kepada perhiasan dan penampilan yang menarik, Islam telah memberikan perhatiannya yang
besar kepada kebersihan. Karena kebersihan adalah pangkal dari segala bentuk perhiasan yang indah dan penampilan yang menarik.
Sebagaimana di sampaikan Yusuf Qorhdawi, 2003:124. Rosulullah saw, bersabda :
ﻒﯿِﻈَﻧ مﻼﺳِﻹْا ﱠنِﺈَﻓ اﻮُﻔﱠﻈَﻨَﺗ .
Artinya: “Bersih-bersihlah, karena sesungguhnya Islam itu bersih.” HR. Ibnu Hibban.
42
ِنﺎﻤﯾِﻹْا ﻰَﻟِإ ﻮﻋﺪَﺗ ُﺔَﻓﺎَﻈﱠﻨﻟَا ﻣ ُنﺎﻤﯾِﻹْاو
ِﺔﱠﻨَﳉْا ﻲِﻓ ِﻪِﺒِﺣﺎﺻ ﻊ
.
Artinya: “Kebersihan mengajak kepada iman, dan iman bersama pemiliknya di surga.” HR. Thabrani.
َلﺎَﻗ ؟ ٌلﺎﻣ َﻚَﻟَأ :
ﻢﻌَﻧ .
َلﺎَﻗ
: َلﺎَﻗ ؟ ِلﺎَﳌْا يَأ ْﻦِﻣ
: ْﻦِﻣ
َلﺎﻌَﺗ ُﷲا ﻲِﻧﺎَﻄﻋَأ ﺪَﻗ ِلﺎَﳌْا ﱢﻞُﻛ
. َﻗ
َلﺎ :
ﻻﺎﻣ ُﷲا َكﺎَﺗَأ اَذِﺈَﻓ َﻚﯿَﻠﻋ ِﻪِﺘﻤﻌِﻧ ﺮَﺛَأ ﺮﯿْﻠَﻓ
ِﻪِﺘﻣﺮَﻛو .
Artinya: “Apakah kamu punya harta?” “ Ya, “jawabnya. “Harta apa saja?” tanya Rasul saw. “Segala macam harta telah diberikan
Allah kepadaku, “jawabnya lagi. Rasulullah saw. bersabda, “Apabila Allah swt. telah memberikan harta kepadamu,
hendaklah kau perlihatkan nikmat dan anugrah Allah swt. kepadamu itu.” HR. Nasa’i.
Anjuran menjaga kebersihan dan keindahan di tempat-tempat pertemuan lebih ditekankan lagi, seperti sholat jum’at dan ‘Ied.
Seabgaimana Nabi saw, bersabda:
43
ﻰَﻠﻋﺎﻣ ْنَأ ًﺔﻌﺳ ﺪﺟو ْنِإ ﻢُﻛِﺪﺣَأ
ىﻮِﺳ ِﻪِﺘﻌﻤﺠِﻟ ِﻦﯿﺑﻮَﺛ َﺬِﺨﱠﺘﯾ
ِﻪِﺘَﻨﻬِﻣ ﻲﺑﻮَﺛ .
Artinya: “Jika memungkinkan, hendaklah setiap kalian punya dua pakaian khusus untuk hari jum’at yang bukan pakaian
hariannya.” HR. Abu Daud. b.
Tidak mengganggu orang lain, semisal pakaian memuat gambar yang dapat merusak kekusyukan orang yang beribadah.
Nabi saw. melarang kaum muslimin menggunakan atau memakai pakaian yang bergambar mahkluk yang bernyawa, karena hal tersebut
dapat mengganggu kekusyukan orang yang sholat dan merupakan pakaian orang-orang kafir.
Rosulullah saw. bersabda :
ِﻦِﺑوﺮﻤﻋ ِﻦﺑ ِﷲا ِﺪﺒﻋ ْﻦﻋو َلﺎَﻗ ِصﺎﻌﻟْا
: ِﷲا ُلﻮﺳر ىَأر
ﻲَﻠﻋ ﻢّﻠﺳو ِﻪﯿَﻠﻋ ُﷲا ﻰﱠﻠﺻ
َلﺎَﻘَﻓ ِﻦﯾﺮَﻔﺼﻌﻣ َﻦﯿﺑﻮَﺛ :
ﱠنِا ﻼَﻓِرﺎﱠﻔُﻜﻟْا ِبﺎﯿِﺛ ْﻦِﻣ ِهِﺬﻫ
ﺎﻬﺴﺒْﻠَﺗ .
،ءﺎﺴﻨﻟا ،ﻢﻠﺴﻣ هاور ﺪﲪأو ،ﻢﯿﻜﳊا
.
44 Artinya: “Dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash Ra., ia berkata : Rasulullah
saw pernah melihat dua helai pakaian yang bergambar burung. Maka beliau bersabda : Sesungguhnya ini pakaian
orang-orang kafir. Karena itu jangan kamu pakai dia.” HR. Muslim, Nasa’i, Al-Hakim, dan Ahmad. Khumais, 2002:
146. c.
Tidak berasal dari zat yang diharamkan, baik zat maupun cara mendapatkannya.
Dalam Islam segala sesuatu yang bersal dari zat yang di haramkan, hukumnya haram untuk di konsumsi. Sebab akan menimbulkan
dampak yang tidak baik bagi penggunanya. Selain itu juga Islam menganjurkan kepada seluruh umat manusia agar mendapatkan suatu
barang, baik makanan, minuman, pakaian, uang dan lain sebagai, dengan cara yang dihalalkan oleh syari’at Islam. Karena hal yang baik,
dan diperoleh dengan cara yang baik pula, maka insyaallah akan membawa keberkahan dan manfaat yang banyak bagi diri sendiri pada
khususnya dan bagi orang lain pada umumnya.
B. Etika dan Estetika Berpakaian