Cara Berpakaian yang Baik dalam Syari’at Islam

81

BAB IV PEMBAHASAN

A. Cara Berpakaian yang Baik dalam Syari’at Islam

1. Pakaian yang Dipakai Harus Menutup aurat Para informan menyebutkan berpakaian yang baik menurut syari’at Islam adalah menutup aurat wawancara:KN halaman 3, MQ halaman 9, SA halaman 11-12, NK halaman 15, MY halaman 17, SW halaman 20, SR halaman 25, BU halaman 29, JK halaman 32, DM halamn 34, SP halaman 36. Karena pada hakekatnya berpakaian memiliki fungsi yang sangat penting yang perlu diketahui oleh setiap manusia. Salah satunya untuk menutupi kekurangan pada diri pemakainya. Selain itu juga dalam 82 berpakaian tidak hanya menutup aurat saja, akan tetapi harus yang baik dan pantas, agar tidak menimbulkan syahwat bagi orang yang memandangnya. Menurut Yusuf Qordawi 2003:122 tentang berpakaian, beliau mengatakan bahwa barangsiapa yang menyalahgunakan atau melampaui batas dalam hal berpakaian, berarti telah mengikuti jejak syaitan dan telah menyimpang dari jalan Islam. Hal ini dikarenakan, pakaian merupakan sarana terpenting bagi seseorang untuk kelangsungan hidupnya. Selain itu juga kita sebagai manusia di perintahkan oleh Allah swt. agar mengikuti apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi jejak syaitan, termasuk berpakaian yang tidak menutup aurat. Sebagaimana Allah berfirman dalam al-qur’an surat al-a’rof, ayat: 26, sebagai berikut:         …   Artinya: “Hai anak Adam, Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup aurat kalian dan perhiasan” ... Q.s. Al-A’rof : 26 Dari ayat al-qur’an di atas menjelaskan kepada seluruh umat manusia ternyata Islam menganjurkan kepada umatnya agar memakai pakaian yang dapat menutup aurat, terutama bagian-bagian yang malu dilihat oleh orang lain. Tidak hanya itu saja, Islam juga menganjurkan setiap manusia tetap menjaga menutupi auratnya walaupun dalam keadaan sendirian tanpa ada orang lain yang melihatnya, karena dimanapun berada selalu diawasi 83 oleh Allah swt. dan dua malaikat Mungkar dan Nakir Qordawi, 2003:122- 123. 2. Pakaian yang Dipakai Tidak ketat dan transparan Berpakaian yang baik dalam syari’at Islam selain menutup aurat juga memakai pakaian yang tidak ketat dan transparan wawancara:KN halaman 3, ABW halaman 6, NK halaman 15, SR halaman 25, ND halaman 27, JK halaman 32, GY halaman 23, SR halaman 25, ND halaman 27, JK halaman 32. Hal tersebut sesuai teori yang dikemukakan dalam bukunya Imam Al-Ghozali 2002:140, bahwa pakaian yang ketat dan transparan adalah pakaian yang dapat mempertajam bagian-bagian tubuh bagi pemakainya. Selain itu juga responden mengatakan apabila pakaian yang di pakai itu ketat dan teransparan, akan terlihat bentuk tubuhnya wawancara:JK halaman 31, itu sama saja terlihat auratnya. Jadi pakaian tersebut kurang baik untuk dipakai. Sebagaimana Rasulullah bersabda, yang diriwayatkan oleh Thobaroni, dalam bukunya Imam Al- Ghozali 2002:140, sebagai berikut: تﺎﯿِﺳﺎَﻛ ٌءﺎﺴِﻧ ﻲِﺘﻣُأ ْﻦِﻣ ُنﻮُﻜﯿﺳ ِﺔَﻨِﻤﺳَﺄَﻛ ﱠﻦِﻬِﺳؤر ﻰَﻠﻋ تﺎﯾِرﺎﻋ تﺎَﻧﻮﻌْﻠﻣ ﱠﻦﻬﱠﻧِﺈَﻓ ﱠﻦﻫﻮُﻨﻌْﻟِا ِﺖْﺨﺒﻟْا . Artinya: “Akan terdapat dalam golongan umatku para perempuan berbusana, tetapi sesungguhnya mereka tanpa busana. Konde 84 mereka disasak tinggi bagaikan punuk onta. Kutuklah mereka, sesungguhnya mereka memang terkutuk.” HR. Bukhori. Berdasarkan hadis di atas yang di riwayatkan oleh Imam Bukhori, yang berasal dari Rosulullah saw. bermakna bahwa Islam secara tegas mengaharamkan baik kepada laki-laki maupun perempuan memakai pakaian yang ketat dan transparan, sehingga terlihat lekuk tubuh dan kulitnya. Karena Nabi juga mengatakan bahwa, memakai pakaian yang ketat dan transparan, justru akan menambah madhorot dan bencana bagi orang yang memakainya dan besok di akhirat akan telanjang bulat tanpa busana. Maka dari itu, sebagai umat manusia, khususnya umat Islam harus bisa menjaga penampilannya, salah satunya tidak berpakaian yang ketat dan transparan, sebab hal tersebut tidak akan mendatangkan manfaat bagi pemakainya, malah justru mendatangkan bencana bagi pemakainya. 3. Dalam Berpakaian Tidak untuk Kesombongan riya’ Informan juga mengatakan pakaian yang baik dalam syari’at Islam adalah pakaian yang tidak untuk sombong atau riya’ wawancara:SW halaman 20, JK halaman 32. Orang yang berpakaian dengan niat untuk kesombongan, maka orang tersebut akan mendapat bencana baginya, yaitu di akhirat nanti tidak akan dilihat oleh Allah swt. sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw. dalam bukunya Yusuf Qordawi 2003:133, sebagai berikut: ﺮُﻈْﻨﯾ ﻢَﻟ َءﻼﯿُﺧ ﻪﺑﻮَﺛ ﺮﺟ ْﻦﻣ ِﺔﻣﺎﯿِﻘﻟْا مﻮﯾ ِﻪﯿَﻟِإ ﷲا . 85 Artinya: “Barangsiapa menyeret pakaiannya dengan kesombongan, Allah swt. tidak akan memandangnya ke arahnya pada hari kiyamat.” HR. Ahmad. Qordhawi, 2003:133 Dari sabda Nabi di atas sudah cukup jelas untuk dipahami, bahwa begitu besar bahaya dari sifat sombong. Bahwa Allah swt. tidak akan peduli dalam arti tidak memandang kepada orang-orang yang sombong. Selain itu juga sombong dapat menghanguskan semua amal kebaikan yang telah lalu dilakukan. Maka dari itu khususnya bagi seorang mahasiswa harus dapat berhati-hati dalam berpakaian, jangan sampai dalam memiliki niat untuk berbangga-bangga riya’, dikarena dapat membahayakan bagi sipemakainya. Yang pertama di akhirat tidak dilihat Allah swt. dan akan mengahanguskan semua amal kebaikan.

B. Tanggapan dan Saran Informan Terhadap Cara Berpakaian Mahasiswa