5
BAB II DASAR TEORI
Dalam penelitian ini penulis menggunakan baja karbon sedang dengan kadar karbon 0,65 C profil bulatsilinder. Untuk mendalami tentang teori
baja, penulis menjelaskan dasar-dasar teori serta seluk beluk tentang baja dan pengaruh lingkungan pantai terhadap baja dan juga efek perlakuan panas yang
diberikan.
2.1.Baja
Baja adalah logam paduan antara besi Fe dan karbon C, dimana besi sebagai unsur dasar dan karbon sebagai unsur paduan utamanya. Persentase
komposisi karbon pada baja berkisar antara 0,05-1,7 dengankomposisi tersebut dapat menentukan klasifikasi baja. Persentase unsur karbonpada baja
memiliki pengaruh langsung terhadap kekerasan baja Amstead, 1987. Dalam proses pembuatan baja akan terdapat unsur-unsur lain selain karbon
yang akan tertinggal di dalam baja seperti Mangan Mn, Silikon Si, Kromium Cr, Vanadium V, dan unsur lainnya. Berdasarkan komposisi
dalam prakteknya baja terdiri dari beberapa macam yaitu: Baja Karbon Carbon Steel, dan Baja Paduan Alloy Steel.
2.1.1. Klasifikasi Baja
Baja karbon berdasarkan persentase kadar karbonnya dikelompokkan menjadi tiga macam R.E Smallman, 1991, p.450 :
a.
Baja Karbon Rendah
Kandungan karbon pada baja ini kurang dari 0,3. Karena kadar karbon yang rendah maka baja ini lunak dan tentu saja tidak dapat
dikeraskan, dapat ditempa, dituang, mudah dilas dan dapat dikeraskan permukaannya case hardening. Baja dengan presentase karbon kurang
dari 0,15 memiliki sifat mudah di mesin, mampu las dan biasanya digunakan untuk konstruksi jembatan, bangunan, dan lainnya.
b.Baja Karbon Menengah Kandungan karbon pada baja ini antara 0,3 sampai 0,7 . Baja
jenis ini dapat dikeraskan dan ditempering, dapat dilas dan mudah dikerjakan pada mesin dengan baik. Baja ini dapat ditempa secara
mudah tetapi susah dilas semudah baja kontruksi dan baja struktur. Penambahan kandungan karbon akan mempertinggi kekuatan tarik tetapi
mengurangi kemampuan regangnya. Penggunaan baja karbon menengah ini biasanya digunakan untuk porosas, engkol, gear, crankshaft dan
sparepart lainnya.
c. Baja Karbon Tinggi
Kandungan karbon pada baja ini antara 0,7 sampai 1,70. Karena kadar karbon yang tinggi maka baja ini lebih mudah dan cepat
dikeraskan dari pada yang lainnya dan memiliki kekerasan yang baik, tetapi susah dibentuk pada mesin dan sangat susah untuk dilas. Baja ini
memiliki kekuatan tarik, kekerasan dan ketahanan terhadap korosi lebih tinggi, tetapi kemampuan regangnya kurang. Penggunaan baja ini untuk
pegasper, rel kereta api, tali kawat baja, ban roda kereta api dan alat-alat pertanian.
2.1.2. Diagram Fasa Fe-C
Diagram kesetimbangan besi karbon adalah diagram yang menampilkan hubungan antara temperatur dimana terjadi perubahan fasa
selama proses pendinginan dan pemanasan yang lambat dengan kadar karbon. Gambar 2,1Diagram Fasa Besi-Karbida-Besi ini merupakan dasar
pemahaman untuk semua operasi-operasi perlakuan panas. Dimana fungsi diagram fasa adalah memudahkan memilih temperatur pemanasan yang
sesuai untuk setiap proses perlakuan panas baik proses anil, normalizing maupun proses pengerasan.
Gambar 2.1Diagram Fasa Besi-Karbida-Besi Sumber : William D. Callister. Materials Science And Engineering 7ed
2.1.3. Struktur Mikro Baja