a. Biaya korosi yang sangat mahal, baik akibat korosi itu sendiri maupun
guna pencegahannya. b.Korosi sangat memboroskan sumber daya alam.
c. Korosi sangat membahayakan manusia, bahkan mendatangkan maut.
Korosi yang terjadi pada logam, dikarenakan kebanyakan logam ditemukan di alam dalam bentuk oksida.Logam juga memiliki
kecenderungan untuk kembali kekeadaan pada saat ditemukan di alam.
2.3.1. Macam-macam Korosi
a. Korosi Merata Uniform attack Adalah korosi yang terjadi pada permukaan logam akibat reaksi
kimia karena pH air yang rendah dan udara yang lembab, sehingga makin lama logam makin menipis.Biasanya korosi ini terjadi pada pelat
baja atau profil logam yang bersifat homogen. Korosi jenis ini dapat dicegah dengan cara diberi lapisan lindung yang mengandung inhibitor.
Gambar 2.3Korosi Merata Uniform attack b. Korosi Sumuran Pitting corrosion
Korosi ini sangat berbahaya karena pada bagian permukaan hanya lubang kecil saja, namun pada bagian dalamnya terjadi lubang
yang besar seperti sumuran.Korosi ini terjadi akibat adanya sistem anoda pada logam,
dimana daerah tersebut terdapat konsentrasi Cl ‾ yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tinggi.Pada Gambar 2.4 menunjukkan korosi sumuran pada pipa, dimana terdapat lubang-lubang kecil permukaan pipa.
Korosi jenis ini dapat dicegah dengan cara : a.
Pemilihan bahan yang homogen b.
Diberikan inhibitor sebagai pelindung c.
Diberikan coating material dengan dan menggunakan potensi.
Gambar 2.4Korosi Sumuran Sumber : Chamberlain. KOROSI. p. 138
c. Korosi Erosi Errosion corrosion Korosi ini terjadi karena keausan dan menimbulkan bagian-
bagian yang tajam dan kasar, bagian-bagian inilah yang mudah terjadi korosi dan juga diakibatkan karena fluida yang sangat deras dan dapat
mengikis pelindung pada logam. Pada Gambar 2.5 merupakan contoh korosi erosi pada flange dari paduan tembaga yang mengalami erosi
benturan akibat pemasangan paking kurang pas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.5Korosi Erosi pada Flange Sumber : Chamberlain. KOROSI. p. 154
d. Korosi Logam Tak Sejenis Dissimilar Metals Merupakan korosi akibat dua logam tak sejenis yang tergandeng
coupled membentuk sebuah sel korosi basah sederhana. Sebutan lain yang sering digunakan adalah korosi dwilogam KR. Treathewey, 1991,
p.109. Korosi ini sering dijumpai pada sambungan sambungan pipa yang berbeda jenis logamnya. Pemilihan logam yang sama jenisnya
sangat penting untuk menghindari korosi ini. Pada Gambar 2.6 merupakan contoh korosi logam yang tak sejenis ketiga logam
disatukan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.6Korosi Logam Tak Sejenis e. Korosi Tegangan Stress Corrosion
Korosi tegangan terjadi karena butiran logam yang berubah bentuk yang diakibatkan karena logam mengalami perlakuan khusus, seperti
diregang, ditekuk.Sehingga butiran menjadi tegang dan butiran ini sangat mudah bereaksi dengan lingkungan. Apabila logam yang telah mengalami
stress maka logam harus direlaksasi.
Gambar 2.7Korosi Tegangan Stress Corrosion Sumber : Chamberlain. KOROSI. p. 174
Gambar 2.7 diatas merupakan contoh korosi tegangan pada pipa tarik- dingin sesudah disimpan di sebuah rak laboratourium kimia selama enam
bulan, kegiatan ini menyebabkan retak sepanjang 300 mm. f. Korosi Celah Crevice Corrosion
Korosi celah adalah dengan perubahan yang tinggi pada lubang sempit yang disebabkan adanya perbedaan penambahan oksigen dengan
konsentrasi oksigen dalam celah lebih rendah sehingga sulit bagi oksigen untuk menembus lubang kecil.Korosi ini, disebabkan oleh adanya
sejumlah kecil larutan yang terstagnasi diam karena adanya hole, gasket seperti pada Gambar 2.8 dibawah ini.Sambungan penyebab timbulnya
celah, sehingga korosi ini sering juga disebut korosi deposit, korosi retakan.Korosi ini banyak terjadi dalam cairan, dan perancangan dan
desain yang benar dapat menanggulangi terbentuknya celahsehingga korosi celah dapat dikurangi.
Gambar 2.8Korosi Celah Audouard, J.P et al, CORROSION88, paper 413, St. Louis,
MO, March 21 –25, 1988.
g. Korosi Lelah Fatigue Corrosion Korosi ini terjadi karena logam mendapatkan beban siklus yang
terus berulang sehingga semakin lama logam akan mengalami patah karena terjadi kelelahan logam. Korosi ini biasanya terjadi pada turbin
uap, pengeboran minyak dan propeller kapal.Pada Gambar 2.9 merupakan contoh korosi lelah.
Gambar 2.9Korosi Lelah Fatigue Corrosion h. Korosi Batas Butir Intergranular Corrosion
Korosi ini menyerang pada daerah sepanjang batas butir atau daerah sekitarnya. Seperti diketahui, logam merupakan susunan butiran-
butiran kristal seperti pasir. Butiran-butiran tersebut saling terikat membentuk mikrostruktur. Korosi ini disebabkan karena adanya
perubahan sifat metalurgi, terjadi pada suhu pemanasan 400
o
C 800
o
C dimana krom akan tertarik oleh karbon untuk membentuk kromium
karbida chromium carbide dibatas butir. Sehingga permukaan dari material menjadi lemah. Pada Gambar 2.10 merupakan contoh korosi batas
butir pada baja karbon 0,15 persen dengan perbesaran 500 kali. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.10Korosi Batas Butir Sumber : Chamberlain. KOROSI. p. 124
2.3.2. Faktor-faktor Laju Korosi