1
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kondisi alam Indonesia yang beriklim tropis, dan dekat dengan lingkungan laut merupakan faktor yang dapat mempercepat proses korosi.
Akibat kerusakan yang ditimbulkan korosi tersebut, maka dapat diperkirakan secara kasar bahwa biaya penanggulangan korosi secara umum mencapai 2-
5 dari GNP Journal Korosi Material, Indonesia Corrosion Association : 2000, maka dapat dibayangkan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk
penanggulangan korosi tersebut.Korosi merupakan permasalahan yang serius dalam dunia industri terutama pada dunia material karena sangat
merugikan.Korosi dapat mengurangi kemampuan dan umur dari suatu kontruksi.
Korosi adalah rusaknya suatu bahan atau menurunnya kualitas suatu bahan karena terjadi reaksi dengan lingkungan sekitarnya. Karena korosi
merupakan proses atau reaksi elektrokimia yang bersifat alamiah berlangsung dengan sendirinya,oleh karena itu korosi tidak dapat dicegah atau dihentikan.
Korosi hanya dapat dikendalikan atau diperlambat laju korosinya. Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui bagaimana sifat
mekanikdan laju korosi dari baja karbon sedang yang mendapat perlakuan panas quenching dan tempering yang dibandingkan dengan baja yang
mendapat perlakuan panas normalizing di lingkungan pantai. Arief 2012 melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh
Quenching dan Tempering Terhadap Kekerasan dan Kekuatan Tarik Serta Struktur Mikro Baja karbon Sedang Untuk Mata Pisau Pemanen Sawit”,
mengatakan bahwa hasil proses tempering dapat menurunkan nilai kekerasan dan kekuatan tarik. Sementara hasil mikro strukur memperlihatkan bahwa
diameter butiran bahan menunjukkan kenaikan diameter butiran selama proses heat transfer. Dari penelitian ini, penulis ingin mengetahui bagaimana
pengaruh lingkungan pantai terhadap baja karbon sedang 0,65 C yang sudah dengan perlakuan panas quenching tempering dibandingkan bahan dengan
perlakuan panas normalizing sebagai pembanding terhadap laju korosi dan perubahan sifat mekanik ketika sebelum berada di lingkungan pantai dan
ketika berada di lingkungan pantai selama 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan.
1.2.Rumusan Masalah
Komponen dalam bidang industri terutama pada dunia material sangat dirugikan karena korosi yang dapat menyebabkan pengurangan kekuatan dan
volume pada material industri. Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui sejauh mana lingkungan korosif pantai akan mempengaruhi kekuatan dari
baja karbon sedang yang sudah mendapat perlakuan panas quenching dan tempering.
Pengujian dilakukan pada baja karbon sedang 0,65 C. Pengujian diawali dengan pemberian perlakuan panas quenching tempering dan akan
dibandingkan dengan bahan dengan perlakuan panas normalizingyang kemudian dilakukan di lingkungan pantai, sehingga terjadi korosi dan
dilakukan dalam waktu 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan.
1.3.Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah : a. Mengetahui kekuatan tarik baja perlakuanquenching temperingdan baja
perlakuan normalizingdi lingkungan pantai b. Pengamatan bentuk patahan baja perlakuan quenching tempering dan baja
perlakuannormalizingdi lingkungan pantai c. Mengetahui jenis korosi baja perlakuanquenching tempering dan baja
perlakuan normalizing di lingkungan pantai d. Mengetahui laju korosi baja perlakuan quenching tempering dan baja
perlakuan normalizing di lingkungan pantai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.4.Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :
a.
Dapat dipergunakan sebagai referensi pada penelitian selanjutnya.
b. Dapat menentukan dan membandingkan hasil dari laju korosi dan
kekuatan tarik untuk bahan baja karbon sedang dengan perlakuan quenching tempering dan bahan dengan perlakuannormalizingdi
lingkungan pantai dari waktu ke waktu.
c. Memberi data untuk perkembangan pembangunan pembangunan yang
menggunakan baja karbon sedang di lingkungan pantai. 1.5.Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian dan penyusunan tugas akhir ini adalah: a.
Material yang digunakan adalah baja karbon sedang dengan kadar karbon 0,65 C.
b. Benda uji diberikan perlakuan panas quenching dan tempering.
c. Waktu penelitian adalah 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan.
d. Pengujian dan pengamatan yang dilakukan: laju korosi, kekuatan tarik,
struktur mikro dan bentuk patahan. e.
Pengujian dilakukan di Laboratorium Teknik Mesin, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
f. Lokasi penelitian di pantai Baru Pandansimo, Bantul, Yogyakarta.
1.6.Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis antara lain: a.
Literatur Studi literatur digunakan sebagai dasar acuan dan referensi penulis
yang diantaranya mencakup : landasan teori, gambar, grafik dan yang berkaitan dengan penelitian.
b. Konsultasi dan Diskusi
Konsultasi dan diskusi dilakukan dengan dosen pembimbing, laboran yang membantu proses penelitian serta teman-teman mahasiswa lain
yang bertujuan untuk mendapatkan hasil penelitian, analisa dan pembahasan yang baik, juga untuk bertukar dan berbagi informasi,
masukan antar mahasiswa yang berhubungan dengan penelitian yang dilaksanakan.
c. Pengujian Benda Uji
Data yang diperoleh berdasarkan proses korosi di lingkungan pantai Baru Pandansimo Bantul, dengan cara benda uji yang digantung
selama 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan yang sebelumnya telah mendapatkan perlakuan panas quenching tempering. Kemudian
spesimen diambil dan diuji di Laboratorium Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
5
BAB II DASAR TEORI