Pengaruh Non Performing Finance (NPF), Capital Adequency Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM) terhadap Profitabilitas Perbankan (Studi Kasus pada Bank Muamalat Indonesia periode 2006-2013)

(1)

PENGARUH NON PERFORMING FINANCE (NPF), CAPITAL ADEQUENCY RATIO (CAR), NET INTEREST MARGIN (NIM)

TERHADAP PROFITABILITAS BANK

(studi kasus pada bank Muamalat Indonesia, periode 2006-2013)

THE INFLUENCE OF NON PERFORMING FINANCE (NPF), CAPITAL ADEQUENCY RATIO (CAR), NET INTEREST MARGIN (NIM) ON

PROFITABILITY OF BANK

(case study on Muamalat bank, periode 2006-2013) SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Pada Program Studi Akuntansi Beasiswa Unggulan

Jenjang S1 (Strata 1) Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia

ISMAYA MARTADIREJA 21110501

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

(3)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Ismaya Martadireja

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 03Juli 1991

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Komp Graha Bukit Raya 03 A5 No 09 RT 02

RW

025

DesaCilame

Kec,

Ngamprah.Kabupaten Bandung Barat KodePos

40552.

Telephon : 082240013800

Latarbelakang Pendidikan Formal

1998 – 2004 : SD Negeri Cijaura 01 Bandung 2004 – 2007 : SMP Negeri 42 Bandung 2007 – 2010 : SMK Negeri 1 Bandung

2010 – Sekarang : Universitas komputer Indonesia 2010 – Sekarang : Youngsan University


(4)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN

KATA PENGANTAR... i

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 8

1.3 Tujuan Penelitian dan kegunaan ... 9

1.4 Sistematika Penulisan ... 10


(5)

i

DAFTAR PUSTAKA

Sugiri, slamet; Riyono Bogat. 2007. Akuntansi. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.

Yadiati, Winwin. 2007. Teori Akuntansi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Kuncoro, Mudrajad. 2002. Manajemen Perbankan. Yogyakarta : BPFE

Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Munawir,S. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Kasmir, SE, MM. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.

Faisol, Ahmad. 2007. “ Analisis Kinerja Keuangan Bank Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk ”,Jurnal Ilmiah Berkala Empat Bulanan,Vol 3 No 2, Januari 2007.

Almilia, Luciana Spica dan Winny Herdiningtyas. 2005. “Analisis Rasio Camel terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah pada lembaga Perbankan Periode 2000-2002 ”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 7, No 2, Nopember 2005.

Oktaviani. 2009. “ Analisis Kinerja Keuangan Bank Dengan Menggunakan Rasio Capital (CAR), Equity (CAD, BDR), Management (NPM),

Earning (ROA), dan Liquidity (LDR) ”. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro. Semarang-Tidak Dipublikasikan.

Mawardi, Wisnu. 2005, “ Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Kinerja Keuangan Bank Umum Di Indonesia”,Jurnal Bisnis Strategi,

Vol 14, No 1, Juli 2005.

Bank Muamalat Indonesia. Laporan Keuangan Triwulan.


(6)

(7)

Puji syukur ke hadirat Allah dapat menyelesaikan skripsi ya (NPF), CAPITAL ADEQUENCY TERHADAP PROFITABILIT periode 2006-2013).

. Skripsi ini dimaksudkan Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonom

Penulis menyadari bahwa dalam teknik penulisan maupun keterbatasan ilmu pengetahuan mengharapkan kritik dan saran

ilmu pengetahuan, khususnya bagi penulis. Dalam pelaksanaan penelitian penulis M.Si.,Ak, selaku dosen pembimbing, semangat serta arahan dari berbagai pi

i

KATA PENGANTAR

Allah SWT, karena atas berkat, rahmat, dan karunia yang berjudul “PENGARUH NON PERFORMI

ADEQUENCY RATIO (CAR), NET INTEREST MARGIN PROFITABILITAS BANK” (studi kasus pada bank Muamala

dimaksudkan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari maupun penyajian materi dan pembahasannya. Hal ini pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Untuk

saran yang sifatnya membangun sebagai upaya untuk snya bagi penulis.

penelitian penulis banyak mendapat bimbingan dari Dr. pembimbing, selain itu penulis pun banyak mendapatkan semangat serta arahan dari berbagai pihak yang telah

karunia-Nya, penulis PERFORMING FINANCE MARGIN (NIM) Muamalat Indonesia,

memperoleh gelar Sarjana, Bandung.

dari sempurna, baik ini tidak lain karena Untuk itu, penulis untuk meningkatkan

Dr. Surtikanti, S.E., mendapatkan petunjuk,


(8)

i

mendukung, sehingga skripsi ini dapar selesai. Penulis juga ingin menyanpaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi tinginya kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia. 2. Prof. Dr. Ananto Kusuma sera selaku kepala biro perencanaan dan kerjasama luar negeri

(BPKLN) kemendikbud yang telah memberikan beasiswa kepada penulis.

3. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Prof. Dr. Umi Narimawati, M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan dan meluangkan waktunya memberikan bimbingan, membina, dan mengarahkan penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir.,M.Sc., selaku dosen penguji.

6. Orang tuaku yang telah memberikan dorongan baik materil maupun spiritual tanpa Do’a dan bimbingannya mungkin penulis tidak bisa seperti sekarang ini.


(9)

i

8. Rekan-rekanku 24 Pendekar angkatan 2010 yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu, semoga persahabatan dan persaudaraan kita untuk selamanya.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Bandung, Juli 2014


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia adalah khalifah di muka bumi ini dan islam memandang segala isinnya merupakan amanah Allah kepada sang khalifah agar digunakan sebaik-baiknya bagi kemakmuran dan kesejahteraan bersama, yaitu sesuai dengan terdapat pada QS.Lukman:20, yang berbunyi:

“tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukan

untuk (kepentingan)mu apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi, dan menyempurnakan untuk mu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan, diantara manusia ada yang membantah tentang (keEsaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa kitab yang memberi penerangan.”

Dengan adanya dalil tersebut kita sebagai manusia diharuskan dapat mengoptimalkan kemampuan dalam pencapaian hidup dan kehidupan yang lebih baik. Karena Allah telah menciptakan segala sesuatunya untuk kepentingan manusia secara keseluruhan. Salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu kesejahteraan adalah dengan meningkatkan kegiatan perekonomian yang berlandaskan pada Al-Quran dan As-sunnah.

Dengan adanya perbankan yang mengunakan konsep-konsep syariah yang menunjukan kegiatan yang lebih transparan dan kebih adil yang dapat


(11)

menghilangkan wabah penyakit keuntungan minus dari dunia perbankan serta mampu menjawab kebutuhan masyarakat yang berorientasi sosial. Karena perbankan syariah berpegang pada prinsip umum akuntansi syariah yaitu prinsip keadilan, prinsip kebenaran, dan prinsip pertanggungjawaban.

Definisi bank menurut Pasal 1 ayat (2) UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Jenis bank diIndonesia dibedakan menjadi dua, yaitu Bank umum dan BPR (Bank Perkreditan Rakyat). Bank umum terdiri dari bank umum konvensional dan bank umum syariah. Perbedaan kedua jenis bank tersebut adalah dalam pembagian keuntungan. Bank umum konvensional memberikan keuntungan dalam bentuk bunga, sedangkan bank umum syariah memberikan keuntungan melalui prinsip bagi hasil. (Zurlina Lubis:2011)

Krisis moneter yang berkepanjangan selama beberapa tahun ini telah berubah menjadi krisis ekonomi, yakni terpuruknya kegiatan ekonomi karena semakin banyaknya perusahaan yang tutup, perbankan yang dilikuidasi dan meningkatnya jumlah tenaga kerja yang menganggur, mengingatkan bahwabetapa besar dampak ekonomi yang akan ditimbulkan apabila terjadi kegagalan usaha perbankan. Untuk itu perlu dilakukan serangkaian analisis yang sedemikian rupa sehingga kemungkinan kesulitan keuangan dan bahkan


(12)

kegagalan usaha perbankan dapat dideteksi sedini mungkin.Rendahnya kualitas perbankan antara lain tercermin dari lemahnya kondisi internal sektor perbankan, lemahnya manajemen bank, moral Sumber Daya Manusia (SDM), serta belum efektifnya pengawasan yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI). Menurut ketentuan yang tercantum di dalam peraturan Bank Indonesia nomor 2/8/PBI/2000, pasal 1, bank syariah adalah “bank umum sebagaimana yang dimaksud Undang-Undang Nomor Tahun 1992. Tentang perbankan dan telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah Islam, termasuk unit usaha syariah dan kantor cabang bank asing yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah Islam. Adapun yang dimaksud unit usaha syariah adalah unit kerja di kantor pusat bank konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang syariah.

Perbankan syariah sendiri di Indonesia telah mengalami perkembangan begitu pesat, sehingga masyarakat mulai mengenal apa yang disebut Bank Syariah. Dengan diawali berdirinya pada tahun 1992 oleh bank yang di beri nama Bank Mu’amalat Indonesia (BMI), sebagai pelopor berdirinya perbankan yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah, kini bank syariah yang tadinya diragukan sistem operasionalnya, saat ini telah menunjukkan angka kemajuan yang sangat menggembirakan.

Bank syariah mulai digagas di Indonesia pada awal periode 1980-an, diawali dengan pembentukan lembaga keuangan syariah yang relatif lebih kecil,


(13)

yaitu Baitut Tamwil Salman, Bandung. Sedangkan di Jakarta didirikan dalam bentuk koperasi, yakni Koperasi Ridho Gusti. Berangkat dari sini, Majelis Ulama’ Indonesia (MUI) berinisiatif untuk memprakarsai terbentuknya bank syariah, yang dihasilkan dari rekomendasi Lokakarya Bunga Bank dan Perbankan di Cisarua, yang ditindaklanjuti dengan membentuk tim kelompok kerja pada Musyawarah Nasional IV MUI yang berlangsung di Hotel Syahid Jakarta pada tanggal 22-25 Agustus 1990.

Keberadaan perbankan syariah diharapkan dapat mendorong perkembangan perekonomian suatu negara. Tujuan dan fungsi perbankan syariah dalam perekonomian adalah: 1) kemakmuran ekonomi yang meluas, tingkat kerja penuh dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang optimum, 2) keadilan sosial-ekonomi dan distribusi pendapatan serta kekayaan yang merata, 3) stabilitas nilai uang, 4) mobilisasi dan investasi tabungan yang menjamin adanya pengembalian yang adil, dan 5) pelayanan yang efektif. (Risma Nur Arifah:2011)

Pada dasarnya sistem keuangan dan perbankan syariah adalah merupakan bagian konsep yang lebih luas tentang ekonomi Islam, dimana tujuannya adalah untuk memperkenalkan dan menerapkan nilai etika Islam ke dalam lingkungan ekonomi karna dasar etika inilah, maka sistem keuangan dan perbankan bagi kebanyakan umat Islam adalah bukan sekedar transaksi yang sifatnya komersial. Persepsi Islam dalam transaksi finansial yang sesuai dengan syariat Islam itu dipandang oleh banyak kalangan muslim agamis, kemampuan bank syariah dalam menarik investor juga dengan sukses bukan hanya


(14)

bergantung pada tingkat dan lembaga yang menghasilkan keuntungan banyak, tetapi juga pada persepsi bahwa lembaga keuangan tersebut secara sungguh-sungguh menerapkan syariat Islam dalam setiap transaksi juga dalam kegiatan operasionalnya. Cara pengoperasian bank konvensional dan bank syariah memiliki perbedaan yang mana Bank Konvensional dalam operasionalnya sangat tergantung pada suku bunga yang berlaku, karena keuntungan bank konvensional berasal dari selisih antara bunga pinjam dengan bunga simpan. Sedangkan dalam bank syari’ah tidak mengenal sistem bunga, antara bank dengan nasabah, dalam pengelolaan dananya yang disebut dengan bagi hasil.(Anifah:2009)

Tingkat kinerja profitabilitas suatu perusahaan dapat dilihat dan diukur melalui laporan keuangan dengan cara menganalisis dan menghitung rasio-rasio dalam kinerja keuangan. Analisis laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai sehubungan dengan pemilihan strategi perusahaan yang akan diterapkan. Dengan melakukan analisis laporan keuangan perusahaan, maka pimpinan perusahaan dapat mengetahui keadaan serta perkembangan financial perusahaan dengan hasil-hasil yang telah dicapai diwaktu lampau dan diwaktu yang sedang berjalan.

Selain itu, dengan melakukan analisis keuangan diwaktu lampau maka dapat diketahui kelemahan-kelemahan perusahaan serta hasil-hasil yang dianggap cukup baik dan mengetahui potensi kegagalan suatu perusahaan tersebut. Dengan diketahuinya kemungkinan kesulitan keuangan yang akan


(15)

terjadi sedini mungkin maka pihak manajemen dapat melakukan antisipasi dengan mengambil langkah-langkah yang perlu dilakukan agar dapat mengatasinya.

Kegiatan analisis laporan keuangan meliputi perhitungan dan interpretasi rasio keuangan yang memberikan informasi secara terinci terhadap hasil interpretasi mengenai prestasi yang dicapai perusahaan, serta masalah yang mungkin terjadi dalam perusahaan. Analisis rasio keuangan dapat membantu para pelaku bisnis, baik pemerintah dan para pemakai laporan keuangan lainnya dalam menilai kondisi keuangan suatu perusahaan tidak terkecuali perusahaan perbankan.

Dengan analisis rasio, informasi keuangan yang rinci dan rumit mudah dibaca dan ditafsirkan, sehingga laporan suatu perusahaan mudah dibandingkan dengan laporan keuangan perusahaan lain, serta lebih cepat melihat perkembangan dan kinerja perusahaan secara periodik.

Kondisi perbankan inilah yang menarik untuk diteliti. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh rasio keuangan pada tingkat profitabilitas perbankan di Indonesia, maka dalam penelitian ini mengambil kasus pada bank go public dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008 dengan menganalisis kinerja keuangannya untuk mengetahui seberapa besar tingkat profitabilitas di masa yang akan datang.

Tingkat profitabilitas ini diukur dengan menggunakan rasio keuangan

Return On Asset (ROA) karena ROA lebih memfokuskan pada kemampuan perusahaan untuk memperoleh earning dalam operasi perusahaan secara


(16)

keseluruhan. Selain itu juga, dalam penentuan tingkat kesehatan suatu bank, Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian ROA daripada ROE karena Bank Indonesia lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan asset yang dananya sebagian besar berasal dari dana simpanan masyarakat sehingga ROA lebih mewakili dalam mengukur tingkat profitabilitas perbankan (Dendawijaya, 2001).

Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan pengukuran kinerja perbankan dengan menggunakan rasio keuangan untuk menilai profitabilitas perbankan antara lain:

Hesti Werdaningtyas (2002) tentang faktor yang mempengaruhi profitabilitas Bank Take Over di Indonesia. Penelitian ini menggunakan variabel terikat yaitu ROA dan variabel bebas yaitu pangsa asset, pangsa dana, pangsa kredit, CAR, LDR. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Variabel bebas yang signifikan positif adalah CAR. Variabel bebas yang signifikan negative adalah LDR. Sedangkan variabel yang tidak signifikan adalah pangsa asset, pangsa dana dan pangsa kredit.

Wisnu Mawardi (2005) tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan Bank Umum di Indonesia. Rasio-rasio yang digunakan pada variabel bebas adalah CAR, NPL, NIM, BOPO. Didalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa NPL, BOPO mempunyai pengaruh signifikan negatif. Sedangkan NIM mempunyai pengaruh signifikan positif.


(17)

Rasio CAR mempunyai pengaruh yang tidak signifikan. Variabel terikat pada penelitian ini adalah kinerja profitabilitas perbankan (ROA).

Penelitian Yuliani (2007) tentang hubungan efisiensi operasional dengan kinerja profitabilitas pada sector perbankan yang go public di BEJ. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur hubungan antara tingkat efisiensi operasional terhaap kinerja profitabilitas perbankan di BEJ. Dalam penelitian ini menggunakan variabel MSDN, CAR, BOPO, LDR. Variabel BOPO berpengaruh signifikan negatif,sedangkan CAR berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja profitabilitas perbankan. Variabel MSDN dan LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja profitabilitas perbankan. Penelitian ini menggunakan metode regresi time-series cross-section. Variabel terikat yang digunakan adalah kierja profitabilitas perbankan.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian tentang “PENGARUH NON PERFORMING FINANCE (NPF), CAPITAL ADEQUENCY RATIO (CAR), NET INTEREST MARGIN (NIM) TERHADAP PROFITABILITAS BANKdianggap penting untuk dilakukan. Rasio yang digunakan dalam analisis ini adalah NPF, CAR dan NIM.

1.2 Rumusan Masalah

Beberapa penelitian yang menggunakan rasio keuangan untuk menilai tingkat profitabilitas perbankan antara lain penelitian yang dilakukan oleh Hesti Werdaningtyas (2002) dan Yuliani (2007) melakukan penelitian tentang faktor


(18)

yang mempengaruhi profitabilitas bank yang menunjukkan bahwa variabel CAR signifikan positif terhadap profitabilitas. Hal ini berarti semakin besar CAR, maka semakin baik profitabilitas suatu bank. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Wisnu Mawardi (2005) dimana CAR juga berpengaruh positif terhadap profitabilitas.

1. Bagaimanakah Pembiayaan Bermasalah NPF, NIM dan CAR yang mempengaruhi profitabilitas perbankan agar tingkat profitabilitas bank dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan.

2. Bagaimanakah Pembiayaan Bermasalah dan faktor-faktor yang mempengaruhi secara simultan dapat mempengaruhi profitabilitas perbankan agar tingkat profitabilitas bank dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat ditetapkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui pengaruh pembiayaan NPF, NIM dan CAR terhadap profitabilitas Perbankan.

2. Mengetahui Pembiayaan Bermasalah terhadap profitabilitas Perbankan.


(19)

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Dapat digunakan sebagai alat untuk memprediksi tingkat profitabilitas perusahaan perbankan.

2. Dapat memberikan informasi kepada manajemen bagaimana pembiayaan bermasalah NPF, NIM dan CAR memperngaruhi profitabilitas Perbankan. 3. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan referensi

bagi peneliti selanjutnnya dalam melakukan penelitian yang sama. 4. Peneliti selanjutnya

Dapat menjadi bahan referensi atau bahan pertimbangan apabila peneliti selanjutnya akan meneliti mengenai bagaimana pelaksanaan pembiayaan Bermasalah terhadap proditabilitas suatu perusahaan.

1.5 Sistematika penulisan

Penelitian ini disusun dengan sistematika yang disusun secara

berurutan yang terdiri dari beberapa bab yaitu : Bab I Pendahuluan, Bab II Telaah Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil Pembahasan, dan Bab V Penutup.


(20)

1.6 Lokasi dan waktu penelitian Lokaasi penelitian

Adapun perusahaan tempat penulis melaksanakan penelitian

adalah pada Bank muamalat syariah yang terletak di jl. Cihanjuang No 37 kota cimahi 40552. Telp (022) 664326.

waktu penelitian

adapun waktu pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah dimulai sejak awal semester akhir.


(21)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Pengertian dari objek penelitian menurut Sugiyono (2011:32) adalah sebagai berikut :

“Objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan”

Adapun pengertian objek penelitian menurut Umar Husein (2005:303) adalah sebagai berikut :

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian, juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”.

Sesuai dengan pengertian diatas bahwa pengertian objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi sasaran dalam penelitian ilmiah. Objek dalam Penelitian ini adalah Pengaruh pembiayaan dana pihak ke tiga dan factor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas pihak pengelola yang dilakukan pada bank Muamalat.


(22)

3.1.1 Definisi Operasional 1. Profitabilitas

Profitabilitas diukur dengan menggunakan ROA. Return On Assets (ROA) yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan Manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.

ROA dihitung dengan menggunakan rumus : (Yuliani, 2007) Laba Bersih

ROA = X100%

Total Aktiva

2. Capital adequacy Ratio (CAR),yaitu rasio untuk mengukur kecukupanmodal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko, misalnya kredit yang diberikan.

CAR diukur dengan menggunakan rumus : (Yuliani, 2007) Modal

CAR = X 100%

ATMR

3. Non Performing Loan (NPL)

Rasio ini menunjukkan bahwa kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank.


(23)

NPL diukur dengan menggunakan rumus: (Mawardi, 2005)

Kredit bermasalah Total kredit

Rasio Beban Operasional (BOPO), yaitu perbandingan antara beban operasional dengan pendapatan operasional. Beban operasional dihitung berdasarkan penjumlahan dari total beban bunga dan total beban operasional lainnya. Pendapatan operasional adalah penjumlahan dari total

pendapatan bunga dan total pendapatan operasional lainnya. Rasio ini

digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi bank dalam melakukan kegiatan operasinya.(Ahmad Faisol, 2007).

BOPO diukur dengan menggunakan rumus: (Yuliani, 2007)

Biaya Operasional

BOPO = X100%

Pendapatan Operasional

a. Loan to Deposite Ratio (LDR), yaitu rasio antara jumlah seluruh kredit yang diberikan bank dengan dana pihak ketiga bank. Dana pihak ketiga terdiri dari tabungan, deposito dan giro.


(24)

LDR dihitung dengan menggunakan rumus : (Yuliani, 2007)

Jumlah kredit yang diberikan

LDR = X 100%

Total dana pihak ketiga

b. Net Interest Margin (NIM), yaitu rasio antara pendapatan bunga bersih dengan aktiva produktif suatu bank.

NIM dihitung dengan menggunakan rumus: (Almilia, 2005)

Pendapatan bunga bersih

NIM = X100%

Aktiva produktif

Pangsa kredit yaitu pangsa masing-masing bank dalam menyalurkan kredit. Semakin besar nilai rasio pangsa kredit maka semakin besar pula profitabilitas (ROA) bank tersebut. Pangsa kredit dapat dirumuskan

sebagai rasio kredit yang diberikan masing-masing bank terhadap total kredit seluruh bank di Indonesia (Werdaningtyas, 2002).

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.


(25)

“Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah”.

Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui pengaruh atau hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.

Pengertian metode deskriptif menurut Sugiyono (2011:147) adalah sebagai berikut:

“Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”.

Metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan rumusan masalah satu sampai lima. Data yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan masalah-masalah yang ada sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga data dapat dikumpulkan, dianalisis, dan ditarik kesimpulan dengan teori-teori yang telah dipelajari, untuk kemudian ditarik kesimpulan.


(26)

Sedangkan pengertian metode verifikatif menurut Mashuri (2008) dalam Narimawati Umi (2010:29) adalah sebagai berikut:

“Metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”

Metode verifikatif dilakukan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan alat uji statistik yaitu Analisis Jalur (Path Analysis).

3.2.1 Desain Penelitian

Sebelum melakukan penelitian sangatlah perlu kita melakukan suatu perencanaan dan perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar dan sistematis.

Desain penelitian menurut Narimawati Umi (2008) adalah sebagai berikut: “Desain Penelitian adalah Suatu Rencana Struktur, dan Strategi untuk menjawab permasalahan, yang mengoptimasi validitas”.

Desain penelitian menurut Indrianto Nur dan Supomo Bambang (2002:249) adalah sebagai berikut :

“Desain Penelitian adalah rancangan utama penelitian yang menyatakan metode-metode dan prosedur-prosedur yang digunakan oleh peneliti dalam pemiliha, pengumpulan, dan analisis data.”


(27)

Dari uraian di atas tersebut maka dapat dikatakan bahwa desain penelitian merupakan rancangan utama penelitian yang menyatakan metode-metode dan prosedur-prosedur yang digunakan oleh penulis dalam pemilihan, pengumpulan, dan analisis data.

Menurut Sugiyono (2009:13) penjelaskan proses penelitian disampaikan seperti teori sebagai berikut :

Proses penelitian meliputi :

1. Sumber masalah 2. Rumusan masalah

3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan 4. Pengajuan hipotesis

5. Metode penelitian

6. Menyusun instrument penelitian 7. Kesimpulan.

Berdasarkan penjelasan proses penelitian diatas maka proses penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sumber Masalah

Peneliti melakukan survey awal untuk menentukan fenomena yang terjadi untuk dijadikan sebagai dasar penelitian.


(28)

2. Rumusan Masalah

Penelitian ini merumuskan masalahnya sebagai berikut :

a. Bagaimana pengaruh pembiayaan dana pihak ketiga dan faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap profitabilitas pihak pengelola.

b. Bagaimana pelaksanaan pembiayaan dana pihak ketiga faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap profitabilitas pihak pengelola.

c. Bagaimana penerimaan pembiayaan dana pihak ketiga faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap profitabilitas pihak pengelola.

3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan

Untuk menjawab hipotesis penelitian ini yang terdapat dalam rumusan masalah maka diperlukan sumber data teoritis yang relevan atau dalam penelitian sebelumnya dengan tema yang sama untuk digunakan dalam menjawab pertanyaan sementara.

4. Pengajuan Hipotesis

Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris (factual) maka jawaban itu disebut hipotesis.

5. Metodologi Penelitian

Terdapat beberapa teknik statistik yang dapat digunakan untuk menganalisis data. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mendapatkan informasi yang relevan yang terkandung dalam data tersebut dan menggunakan hasilnya untuk memecahkan suatu


(29)

masalah. Untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini digunakan analisa regresi linier berganda.

Regresi linier berganda yaitu suatu model linier regresi yang variabel ependennya merupakan fungsi linier dari beberapa variabel bebas. Regresi linier berganda sangat bermanfaat untuk meneliti pengaruh beberapa variabel yang berkorelasi dengan variabel yang diuji. Teknik analisis ini sangat dibutuhkan dalam berbagai pengambilan keputusan baik dalam perumusan kebijakan manajemen maupun dalam telaah ilmiah.

Hubungan fungsi antara satu variabel dependent dengan lebih dari satu variabel independent dapat dilakukan dengan analisis regresi linier berganda, dimana kinerja profitabilitas sebagai variabel dependent sedangkan CAR, NPL, BOPO,LDR, NIM, dan Pangsa kredit sebagai variabel independent.

Persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y= b0 + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + b6x6 + e Keterangan:

Y = Variabel dependent perbankan b0 = Konstanta

b1

-b7 = Koefisien regresi variabel independent x1 = Capital Adequacy Ratio (CAR)

x2 = Non Performing Loan (NPL)


(30)

7. Kesimpulan

Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode yang berupa jawaban terhadap tumusan masalah. Dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut Narimawati Umi (2008:30) pengertian operasional variabel adalah sebagai berikut:

“Operasionalisasi Variabel adalah proses penguraian variabel penelitian ke dalam sub variabel, dimensi, indikator sub variabel, dan pengukuran. Adapun syarat penguraian operasionalisasi dilakukan bila dasar konsep dan indikator masing-masing variabel sudah jelas, apabila belum jelas secara konseptual maka perlu dilakukan analisis faktor”.

Sesuai dengan judul penelitian yang diungkapkan oleh penulis yaitu pengaruh pembiayaan dana pihak ketiga dan faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap profitabilitas pihak pengelola.

1. Variabel Independen (X) dan (Y)

Variebel independen yaitu variabel bebas yang biasa juga mempengaruhi variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengatuh


(31)

pembiayaan dana pihak tiga (X) dan faktor-faktor yang mempengaruhi (Y). 2. Variabel Dependen (Z)

Variabel dependen adalah variabel terkait yang dipengaruhi atau mempengaruhi variabel lain, dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen yaitu Profitabilitas Pihak Pengelola.

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1Sumber Data

Sumber data ada dua yaitu data primer dan sekunder. Umar Husein (2005:41) menyatakan bahwa:

“Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.

Sedangkan data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk table-tabel atau diagram-diagram”.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka sumber data dalam penelitian iniadalah sumber data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dimana datayang diperoleh penulis merupakan data yang diperoleh secara langsung, denganmengadakan penelitian dan kuesioner. Data sekunder yaitu data yang


(32)

diperolehsetelah diolah oleh pihak lain. Data primer pada penelitian ini diperoleh denganmenyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara secara langsung denganpihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, dalam hal inipihak yang memberikan dana (pihak ketiga) pada faktor-faktor yang mempengaruhi. Sedangkan data sekunder diperoleh dari data penerimaan dana oleh pihak pengelola.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa laporan keuangan publikasi tahunan yang diterbitkan oleh Bank Indonesia selama empat tahun berturut-turut dari periode tahun 2010 sampai tahun 2013.

Sumber data yang digunakan ini diperoleh melalui penelusuran dari media internet dari website http://www.bi.go.id/

3.2.3.2Teknik Penentuan Data

Untuk menunjang hasil penelitian, maka peneliti melakukan pengelompokan data yang diperlukan kedalam dua golongan, yaitu:

1. Populasi

Pengertian populasi menurut Narimawati Umi (2008:72), adalah:

“Populasi adalah objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu sesuai informasi yang ditetapkan oleh peneliti, sebagai unit analisis penelitian”.

Unit analisis dalam penelitian ini adalah Bank muamalat cabang cimahi, khusunya pada seksi pemeriksaan. Dengan demikian maka populasi dalam penelitian


(33)

ini adalah Bank muamalat cabang cimahi. 2. Sampel

Pengertian sampel menurut Narimawati Umi (2008:77), adalah:

“Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih untuk menjadi unit pengamatan dalam penelitian”.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2011:85) menjelaskan bahwa:

“Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel”.

Sampel yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam suatu skala numeric. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Data sekunder berupa laporan keuangan tahunan dari bank Indonesia dan periode 2008 sampai tahun 2013. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, yaitu sample yang ditarik dengan menggunakan pertimbangan. Kriteria pemilihan sampel yang akan diteliti adalah:


(34)

1. Bank yang terdaftar yang mempunyai laporan keuangan paling lengkap dan telah dipublikasikan di Bank Indonesia yang diakses dari tahun 2008 sampai tahun 2013.

3.2.4 Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data yang digunakan untuk pembuatan proposal ini adalah:

a. Penelitian pustaka yang dilakukan dengan cara mengumpulkan literature yang ada hubungannya dengan pembuatan skripsi dengan tujuan untuk mendapatkan landasan teori dan teknik analisa dalam memecahkan masalah. b. Pengumpulan data laporan keuangan bank go public yang telah

dipublikasikan.

3.2.4.1 Uji Asumsi Klasik

Pengukuan asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokolerasi.

a. Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel independent dan variabel dependent atau keduanya terdistribusikan secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi normalitas data dapat diuji dengan kolmogorof-Smirnof.


(35)

b. Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau tidak. Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam

model regresi dapat diketahui dari nilai toleransi dan nilai variance inflation factor (VIF).

Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10.

c. Uji Heteroskedastisitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual pengamatan 1 ke pengamatan yang lain tetap. Hal seperti itu juga disebut sebagai homokedastisitas dan dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dalam suatu model regresi linier berganda adalah dengan melihat grafik scatterplot


(36)

atau nilai prediksi variabel terikat yaitu SRESID dengan residual error yaitu ZPRED. Jika tidak ada pola tertentu dan tidak menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier berganda terdapat korelasi antara residual pada periode t dengan residual periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.

3.2.5 Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda yaitu suatu model linier regresi yang variabel dependennya merupakan fungsi linier dari beberapa variabel bebas. Regresi linier berganda sangat bermanfaat untuk meneliti pengaruh beberapa variabel yang berkorelasi dengan variabel yang diuji. Teknik analisis ini sangat dibutuhkan dalam berbagai pengambilan keputusan baik dalam perumusan kebijakan manajemen maupun dalam telaah ilmiah.

Hubungan fungsi antara satu variabel dependent dengan lebih dari satu variabel independent dapat dilakukan dengan analisis regresi linier berganda, dimana kinerja profitabilitas sebagai variabel dependent sedangkan NPF, CAR dan NIM sebagai variabel independent.


(37)

Y= b0 + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + e Keterangan:

Y = Variabel dependent perbankan b0 = Konstanta

b1

-b4 = Koefisien regresi variabel independent x1 = Non performing finance (NPF)

x2 = Net Interest Margin (NIM) x3 = capital adequency ratio (CAR) e = error

3.2.5.1 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan pengujian secara parsial (uji t) dan penyajian secara simultan (uji F).

1. Pengujian secara parsial (uji t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara parsial variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji dua arah dengan hipotesis sebagai berikut:


(38)

1. Ho = b1 = 0, artinya tidak ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

2. Ho = b1 ≠ 0, artinya ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Untuk menilai t hitung digunakan rumus :

Koefisien regresi b1 t hitung =

Standar deviasi b1

Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut :

1. Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung < t tabel. Artinya variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

2. Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung > t tabel. Artinya variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.


(39)

2. Pengujian secara simultan (uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara bersama-sama apakah variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat (Imam Ghozali:2007).

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji dua arah dengan hipotesis sebagai berikut:

1.Ho : b1 = b2 = b3 = 0, artinya tidak ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas secara bersama-sama.

2. Ho : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas secara bersama-sama.

Penentuan besarnya Fhit menggunakan rumus :

R2 / ( k- 1) Fhitung =

(1-R2) (n-k)

Keterangan :

R = koefisien determinan n = jumlah observasi k = jumlah variable


(40)

Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut :

1. Ho diterima dan Ha ditolak apabila F hitung < F tabel. Artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

2. Ho diterima dan Ha ditolak apabila F hitung > F tabel. Artinya variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

Kriteria pengujian

Jika nilai koefisien jalur variabel independen (Pemberian Dana Pihak Ketiga atau faktor-faktor yang mempengaruhi ) tidak sama dengan nol, maka Ho ditolak dan sebaliknya apabila koefisien jalur variabel independen sama dengan nol, maka Ho diterima.


(41)

PENGARUH NON PERFORMING FINANCE (NPF), CAPITAL ADEQUENCY RATIO (CAR), NET INTEREST MARGIN (NIM) TERHADAP PROFITABILITAS BANK

(studi kasus pada bank Muamalat Indonesia, periode 2006-2013)

THE INFLUENCE OF NON PERFORMING FINANCE (NPF), CAPITAL ADEQUENCY RATIO (CAR), NET INTEREST MARGIN (NIM) ON PROFITABILITY OF BANK

(case study on Muamalat bank, periode 2006-2013)

ISMAYA MARTADIREJA 21110501

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA ABSTRACT

This research aims to analyze the effect of Performing Financing (NPF), Capital adequence ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM) against Banking Profitability.

The population in this research is the object of bank Muamalat Indonesia periode 2006-2013, the number of sample used was 30 ratio bank Muamalat Indonesia, research samples taken in purposive sampling with certain criteria banking company which belongs to the public bank and maximal in early 2006, as well as the bank has published it is financial report for 2006-2013, the method used in this research to used multiple regression analyze to the test the hypothesis that the T-test and F-test before using multiple regression analysis, performed a classic assumption test first result.

from the simultaneous hypothesis testing (test F) indication that the Performing Financing (NPF), Capital adequence ratio (CAR), and Net Interest Margin (NIM)have significant influence toward banking profitability at bank Muamalat with significance level of 0.00,while the hypothesis test result based on a partialbasis (t-test) in bank Muamalat indicates that variable Capital adequence ratio (CAR), and Net Interest Margin (NIM)influence significantly to bank profitability, while the NPF was not significant variable of profitability of banking adjusted R2 value for the regression model in bank Muamalat acquired for 0.676 this shows that the independent variables that influence of the Performing Financing (NPF), Capital adequence ratio (CAR), and Net Interest Margin (NIM) dependent variable with respect to return on asset

(ROA) amounted to 77.9 % while the rest amounted to 22.1% are influenced by other factors, in addition to the value of R2 is 0.710, if the value of R2 is getting close to 1 then the free variable (NPF, CAR and NIM) increasingly strong influence in explaining variables are bound return on asset (ROA).

Keywords: Non Performing finance (NPF), capital adequency ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM)


(42)

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Manusia adalah khalifah di muka bumi ini dan islam memandang segala isinnya merupakan amanah Allah kepada sang khalifah agar digunakan sebaik-baiknya bagi kemakmuran dan kesejahteraan bersama, yaitu sesuai dengan terdapat pada QS.Lukman:20, yang berbunyi:

“tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukan untuk (kepentingan)mu apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi, dan menyempurnakan untuk mu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan, diantara manusia ada yang membantah tentang (keEsaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa kitab yang memberi penerangan.”

tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan Bank Umum di Indonesia. Rasio-rasio yang digunakan pada variabel bebas adalah CAR, NPL, NIM, BOPO. Didalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa NPL, BOPO mempunyai pengaruh signifikan negatif. Sedangkan NIM mempunyai pengaruh signifikan positif. Rasio CAR mempunyai pengaruh yang tidak signifikan. Variabel terikat pada penelitian ini adalah kinerja profitabilitas perbankan (ROA) Wisnu Mawardi (2005).

Penelitian Yuliani (2007) tentang hubungan efisiensi operasional dengan kinerja profitabilitas pada sector perbankan yang go public di BEJ. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur hubungan antara tingkat efisiensi operasional terhaap kinerja profitabilitas perbankan di BEJ. Dalam penelitian ini menggunakan variabel MSDN, CAR, BOPO, LDR. Variabel BOPO berpengaruh signifikan negatif,sedangkan CAR berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja profitabilitas perbankan. Variabel MSDN dan LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja profitabilitas perbankan. Penelitian ini menggunakan metode regresi time-series cross-section. Variabel terikat yang digunakan adalah kierja profitabilitas perbankan. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian tentang “PENGARUH NON PERFORMING FINANCE (NPF), CAPITAL ADEQUENCY RATIO (CAR), NET INTEREST MARGIN (NIM) TERHADAP PROFITABILITAS BANKdianggap penting untuk dilakukan. Rasio yang digunakan dalam analisis ini adalah NPF, CAR dan NIM.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Bagaimanakah Pembiayaan Bermasalah NPF, NIM dan CAR yang mempengaruhi profitabilitas perbankan agar tingkat profitabilitas bank dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan.

Bagaimanakah Pembiayaan Bermasalah dan faktor-faktor yang mempengaruhi secara simultan dapat mempengaruhi profitabilitas perbankan agar tingkat profitabilitas bank dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat ditetapkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk :Mengetahui pengaruh pembiayaan NPF, NIM dan CAR terhadap profitabilitas Perbankan.Mengetahui Pembiayaan Bermasalah terhadap profitabilitas Perbankan.


(43)

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Dapat digunakan sebagai alat untuk memprediksi tingkat profitabilitas perusahaan perbankan. Dapat memberikan informasi kepada manajemen bagaimana pembiayaan bermasalah NPF, NIM dan CAR memperngaruhi profitabilitas Perbankan.Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan referensi bagi peneliti selanjutnnya dalam melakukan penelitian yang sama. Peneliti selanjutnya Dapat menjadi bahan referensi atau bahan pertimbangan apabila peneliti selanjutnya akan meneliti mengenai bagaimana pelaksanaan pembiayaan Bermasalah terhadap proditabilitas suatu perusahaan.

II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Non Performing Financing

Kredit bermasalah yang analog dengan pembiayaan bermasalah atau Non Performing Financing yaitu: “kredit bermasalah merupakan kredit yang telah disalurkan oleh bank, dan

nasabah tidak dapat melakukan pembayaran atau melakukan angsuran sesuai dengan perjanjian yang telah ditandatangani oleh bank dan nasabah. (Ismail (2011:123). Menurut Teguh Pudjo Mulyono, (2000:56), “Non Performing Financing (NPF) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola pembiayaan bermasalah yang dapat dipenuhi dengan aktiva produktif yang dimiliki oleh suatu bank.

2.1.2 Capital adequacy Ratio

yaitu rasio untuk mengukur tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan Bank Umum di Indonesia.. Rasio-rasio yang digunakan pada variabel bebas adalah CAR, NPL, NIM, BOPO. Didalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat analisis regresi linier berganda Wisnu Mawardi (2005). kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko, misalnya kredit yang diberikan. Bank yang termasuk bank sehat, apabila memiliki CAR paling sedikit sebesar 8%.

2.1.3 Net Interest Margin (NIM)

tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan Bank Umum di Indonesia.. Rasio-rasio yang digunakan pada variabel bebas adalah CAR, NPL, NIM, BOPO. Didalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat analisis regresi linier berganda Wisnu Mawardi (2005) yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih.

2.1.4 Return on Assets

Return on Assets (ROA) digunakan untuk mengukur profitabilitas bank, karena Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagian besar dari dana simpanan masyarakat. (Dendawijaya, 2009:118). Menurut Hanafi dan Halim (2005:90), “Return on Assets

(ROA) merupakan perbandingan antara laba sebelum pajak dengan total aset dalam suatu periode.


(44)

2.2 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

2.2.1 Pengaruh Non Performing Financing dengan Return on Assets

Sebuah Bank yang dirongrong oleh kredit bermasalah (NPF) dalam jumlah besar cenderung menurun profitabilitasnya. ROA yang merupakan tolok ukur profitabilitas mereka akan menurun. (Sutojo, 2008:14).Sedangkan menurut Ali (2004:69), yang menyatakan bahwa: “Apabila porsi pembiayaan bermasalah (NPF) membesar, maka hal tersebut pada akhirnya berpengaruh pula pada kemungkinan terjadinya penurunan besarnya keuntungan/pendapatan yang diperoleh bank. Penurunan pendapatan ini akan mampu mempengaruhi besarnya perolehan laba bank syariah. Dan pada akhirnya, akan mempengaruhi besarnya profitabilitas yang tercermin dengan Return on Assets (ROA) yang diperoleh bank syariah”, rasio NPF berpengaruh negative terhadap profitabilitas perbankan. H1 = Diduga rasio NPF berpengaruh negatif terhadap ROA bank

2.2.2 Pengaruh Capital adequacy Ratio dengan Return on Assets

Pengaruh CAR terhadap profitabilitas (ROA) bank Rasio CAR digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola kecukupan modal yang tersedia untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Semakin besar rasio ini maka akan meningkatkan pendapatan yang dikelola bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil atau tingkat profitabilitasnya Yuliani (2007) yang menyatakan bahwa rasio CAR berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank H3 = Diduga rasio CAR berpengaruh positif terhadap ROA bank.

2.2.3 Pengaruh Net Interest Margin dengan Return on Assets

Rasio NIM digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Semakin besar rasio ini maka akan meningkatkan pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil atau tingkat profitabilitasnya semakin besar. Hal ini sesuai dengan penelitian Wisnu Mawardi (2005) bahwa NIM memiliki pengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas. H2 = Diduga rasio NIM berpengaruh positif terhadap ROA bank.


(45)

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1.1 Objek Penelitian

Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian, juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, bisa juga ditambahkan dengan hal-hal jika dianggap perlu. (Husen Umar, 2005:303). Objek penelitian yang penulis teliti adalah pengaruh PENGARUH NON PERFORMING FINANCE (NPF), CAPITAL ADEQUENCY RATIO (CAR), NET INTEREST MARGIN (NIM) TERHADAP PROFITABILITAS BANK (studi kasus pada bank Muamalat Indonesia, periode 2006-2013)

3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian

Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi.

Menetapkan rumusan masalah. Menetapkan tujuan penelitian.

Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori.

Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian yang digunakan. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data. Melakukan analisi data.

Melakukan pelaporan hasil penelitian”.

Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian

Metode yang

digunakan Unit Analisis

Time Horizon T-1 Deskriptif dan

Verifikatif

Explanatory Survey

PT Bank

Muamalat Indonesia, Tbk.

Time Series

T-2 Deskriptif dan Verifikatif

Explanatory Survey

PT Bank

Muamalat Indonesia, Tbk.

Time Series

T-3 Deskriptif dan Verifikatif

Explanatory Survey

PT Bank

Muamalat Indonesia, Tbk.

Time Series Sumber : Umi Narimawati dkk 2010.

Dari tabel di atas kemudian penulis menguraikan sebagai berikut:

Untuk mengetahui besarnya pengaruh Financing to Deposits Ratio terhadap Profitabilitas Bank Syariah. Return on Assets (ROA) merupakan tolak ukur profitabilitas tersebut.

Untuk mengetahui besarnya pengaruh Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Syariah. Return on Assets (ROA) merupakan tolak ukur profitabilitas tersebut.

Untuk mengetahui besarnya pengaruh Financing to Deposits Ratio dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Syariah. Return on Assets (ROA) merupakan tolak ukur profitabilitas tersebut.


(46)

3.3 Sumber Data

Data yang digunakan dalan penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu dalam bentuk angka-angka yang menunjukkan nilai dari besaran atau variabel yang mewakilinya. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung untuk mendapatkan informasi (keterangan) dari objek yang diteliti, biasanya data tersebut diperoleh dari tangan kedua baik dari objek secara individual (responden) maupun dari suatu badan (instansi) yang dengan sengaja melakukan pengumpulan data dari instansi-instansi atau badan lainnya untuk keperluan penelitian baru para pengguna. (Andi Supangat, 2007:2)

3.4 Populasi dan Penarikan Sampel 3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang diambil oleh penulis adalah laporan keuangan perusahaan PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk sejak berdiri pada tahun 1992 sampai sekarang atau selama periode 1992-2013 yaitu sebanyak 21 tahun.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penentuan jumlah sampel yang akan diolah dari jumlah populasi, maka dilakukan dengan teknik yang digunakan sesuai dengan judul penulis yaitu non probability sampling. Jenis non probability sampling yang akan digunakan oleh penulis adalah sampling purposive. Menurut Sugiyono (2013:85), “Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”.

Sampel yang diambil penulis dalam penelitian ini adalah Neraca dan Laporan Laba Rugi PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk dari tahun 2006-2013 per 4 bulan, Sampel yang diambil penulis menganggap bahwa sampel yang ada adalah homogen, sehingga sampel yang dipilih dapat mewakili populasi yang ada. Adapun alasan sampel yang diambil selama 10 tahun karena: Data yang diambil merupakan laporan keuangan PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk yang merupakan sumber informasi keuangan terbaru berupa laporan neraca dan laporan laba rugi. Data yang diambil adalah data yang sudah diaudit.

Data yang diambil adalah 8 tahun dari tahun 2006-2013 yang dijadikan sampel karena pada rentang periode ini terdapat fenomena yang menyebabkan harus adanya penelitian yang dilakukan.

Sampel yang diambil sebanyak 8 tahun dari periode 2006-2013 karena sudah dianggap representatif (mewakili) untuk dilakukan uji penelitian.

Menurut Hair Et Al (2006:196), jumlah sampel yang diajukan dalam suatu penelitian adalah sebagai berikut:

“In Addition to its role in determining statistical power, sample size also affect the generalizability of the result by the ratio of observation to the independent variables. A general rule is that the ratio should be never fall below 1:5 meaning that five observation are made for each independent variable in the variate”.

Berdasarkan teori tersebut, jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah 5x2 (variabel X) yaitu 30 buah sampel. Maka jumlah sampel yang digunakan adalah laporan keuangan dari tahun


(47)

2 2 1

1X b X

b a

Y  

2006 sampai dengan tahun 2013 yaitu 8 tahun sehingga cukup representatif (mewakili) untuk dilakukan penelitian.

3.5 Metode Pengumpulan Data 1. Dokumentasi

Pengumpulan data dilakukan dengan menelaah dokumen-dokumen yang terdapat pada perusahaan, (Umi Narimawati, 2010:40). Dokumentasi yang dilakukan berhubungan dengan masalah yang akan diteliti, umumnya tentang laporan keuangan berupa Neraca dan Laporan Laba Rugi di PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk pada tahun 2006-2013.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Pengumpulan data dilakukan dengan membaca literatur-literatur, buku-buku mengenai teori permasalahan yang diteliti dan menggunakan media internet sebagai media pendukung dalam penelusuran informasi tambahan mengenai teori maupun data-data yang diperlukan dalam penelitian ini.

3.6 Metode Pengujian Data 3.6.1 Rancangan Analisis

Pada penelitian ini penulis menggunakan analisis kuntitatif. Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Uji Asumsi Klasik

Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada analisis regresi berganda maka dilakukan pengujian asumsi klasik agar hasil yang diperoleh merupakan persamaan regresi yang memiliki sifat Best Linier Unbiased Estimator (BLUE).

Uji Normalitas Uji Multikolinieritas

Uji Heteroskedastisitas

Uji Autokorelasi

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk membuktikan seberapa besar pengaruh

Financing to Deposits Ratio dan Non Performing Financing terhadap Return on Assets. Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai indikator. Analisis ini digunakan dengan melibatkan variabel dependen (Y) dan variabel independen (X1 dan X2). Persamaan regresinya sebagai berikut:


(48)

 

   )} ) ( }{ ) ( ) ( { ) )( ( ) ( 2 2 2

2 Xi n Yi Yi

Xi n Y Xi XiYi n r % 100 2 x r Kd

Sumber: (Sugiyono, 2009:192) Dimana:

Y = Variabel terikat (Return on Assets (ROA)) a = Bilangan berkonstanta

b1,b2 = Koefisien arah garis

X1 = Variabel bebas X1 (Financing to Deposits Ratio) X2 = Variabel bebas X2 (Non Performing Financing)

3. Analisis Korelasi Pearson

Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linier antara dua variabel. Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan fungsional.

Sumber: (Umi Narimawati, 2010:50)

Dimana: -1 ≤ r ≤ 1 r = koefisien korelasi

x = Financing to Deposits Ratio, Non Performing Financing

y = Return on Assets

n = jumlah responden

4. Analisis Koefisien Determinasi

Analisis Koefisien Determinasi (KD) digunakan untuk melihat sebarapa besar variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) yang dinyatakan dalam presentase.

Sumber: (Umi Narimawati, 2010:50)

Dimana:

d = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi

3.6.2 Pengujian Hipotesis

Pada prinsipnya pengujian hipotesis ini adalah membuat kesimpulan sementara untuk melakukan penyanggahan dan atau pembenaran dari masalah yang akan ditelaah dan merupakan cara dalam statistika untuk menguji populasi berdasarkan statistik sampelnya, untuk dapat diterima atau ditolak pada tingkat signifikansi tertentu. Langkah-langkah dalam analisisnya adalah sebagai berikut:


(49)

Pengujian secara parsial menggunakan uji t (pengujian signifikansi secara parsial).

Uji Statistik FPengujian secara simultan menggunakan uji F (pengujian signifikansi secara bersama-sama).

IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data yang

digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata serta standar deviasi dari masing-masing variabel. Variabel dalm penelitian ini meliputi variabel NPF, CAR, NIM dan ROA. Hasil olah data deskriptif dapat dilihat pada table 4.1 sebagai berikut:

Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

NPF 30 1.33 7.32 3.3363 1.44196

NIM 30 4.11 13.87 6.5603 1.98776

ROA 30 .45 3.26 1.9427 .75519

CAR 30 9.64 16.88 12.6207 1.71889

Valid N (listwise) 30

Sumber : data sekunder yang diolah

Pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa N atau jumlah data pada setiap variabel yang valid adalah 30 Dari sampel data laporan keuangan ratio NPF, nilai minimum sebesar 1.33 terdapat pada tahun 2007 dan nilai maksimum 7.32 terdapat pada tahun 2009. Sedangkan nilai rata-rata sebesar 3.33 dengan standar deviasi sebesar 1.44 Standar deviasi yang lebih kecil dari mean menunjukkan sebaran variabel data yang kecil atau tidak adanya kesenjangan yang cukup besar dari rasio NPF terendah dan tertinggi.

1. Dari 30 buah sempel data ROA, nilai minimum sebesar 0.45 terdapat pada tahun 2009 dan nilai maksimum 3.26 terdapat pada tahun 2007. Sedangkan nilai rata-rata sebesar 1.94 dengan standar deviasi sebesar 0.75 Standar deviasi yang lebih kecil dari mean menunjukkan sebaran variabel data yang kecil atau tidak adanya kesenjangan yang cukup besar dari rasio ROA terendah dan tertinggi.

2. Dari 30 buah sampel data CAR, nilai minimum sebesar 9,64 terdapat pada tahun 2007 dan maksimum sebesar 16,88 pada tahun 2013. Sedangkan nilai rata-rata sebesar 12,62 dengan standar deviasi sebesar 1,71. Standar deviasi yang lebih kecil dari mean menunjukkan sebaran variabel data yang kecil atau tidak adanya kesenjangan yang cukup besar dari rasio CAR terendah dan tertinggi.

3. Data 30 buah sempel data NIM, nilai minimum sebesar 8.03 terdapat pada tahun 2009 dan nilai maksimum 42.13 terdapat pada tahun 2009. Sedangkan nilai rata-rata sebesar 25.81 dengan standar deviasi sebesar 6.56 Standar deviasi yang lebih kecil dari mean menunjukkan sebaran variabel data yang kecil atau tidak adanya kesenjangan yang cukup besar dari rasio ROE terendah dan tertinggi.


(50)

4.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang digunakan

dalam model regresi, variabel independent dan variabel dependen atau keduanya telah berdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.Untuk mendeteksi normalitas data, dapat dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Caranya adalah dengan menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujian, yaitu:

Ho : data terdistribusi secara normal Ha : data tidak terdistribusi secara normal

Grafik Normal Probability P.Plot

Sumber: Output SPSS 16

Berdasarkan tampilan grafik Normal P-Plot diatas, dapat disimpulkan bahwa pola grafik normal terlihat dari titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini telah terdistribusi secara normal sehingga model regresi dapat digunakan dan memenuhi asumsi normalitas.


(51)

Sumber : Output SPSS 16

Sedangkan dalam pengujian menggunakan histogram, dapat diketahui bahwa grafik memiliki pola distribusi normal karena berbentuk simetris tidak menceng kekiri maupun kekanan.

4.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independent. Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi, nilai tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/ tolerance) dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIFdiatas 10.

Berdasarkan aturan variance inflation factor (VIF) dan tolerance, maka apabila VIF melebihi angka 10 atau tolerance kurang dari 0,10 maka dinyatakan terjadi gejala multikolinearitas. Sebaliknya apabila nilai VIF kurang dari 10 atau tolerance lebih dari 0,10 maka dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas.

Uji Multikolinearitas Coefficientsa

Model Collinearity Statistics Keterangan

Tolerance VIF

NPF .826 1.211 Bebas multikolinearitas

CAR .945 1.059 Bebas multikolinearitas

NIM .898 1.114 Bebas multikolinearitas

Dependent Variabel :ROA Sumber: Output SPSS 16


(52)

4.2.3 Uji Autokorelasi

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Pengujian ini digunakan untuk menguji asumsi klasik regresi berkaitan dengan adanya autokorelasi. Pengujian ini menggunakan Durbin Watson (DW-test). Ketentuan uji DW adalah jika nilai DW hitung terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah (4-du), maka dapat dikatakan bahwa model terbebas dari autokorelasi atau bila du< dw <4-du.

Uji Autokorelasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .762a .580 .532 .51685 1.410

a. Predictors: (Constant), CAR, NIM, NPF b. Dependent Variable: ROA

Sumber:Output SPSS 16

Hasil uji DW dalam tabel 4.5 menunjukkan nilai DW sebesar 1,410. Nilai DW akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan derajat kepercayaan 5%, dengan jumlah sampel 30 dengan 3 variabel independent. Maka dari tabel Durbin Watson akan didapatkan nilai dl 1,283 dan nilai du 1,566. Karena nilai DW hitung terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah (4-du) atau du < dw < 4-du yaitu 1,566 < 1,725 < 2,434. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model terbebas dari autokorelasi.

4.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual pengamatan satu ke pengamatan yang lain berbeda. Sedangkan bila terjadi ketidaknyamanan variance dari residual pengamatan satu ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dalam suatu model regresi linear berganda adalah dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu SRESID dengan residual error yaitu ZPRED. Jika tidak ada pola tertentu dan titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Grafik


(53)

Sumber :Output SPSS 16

Gambar 4.3 menunjukkan bahwa data tersebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Data tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas dalam model regresi yang digunakan. 4.3 Pengujian secara Simultan (uji F)

Pengujian secara simultan dilakukan dengan menggunakan uji F. Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independent dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Berikut adalah hasil uji statistik F :

Uji Simultan (F test) ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 9.594 3 3.198 11.971 .000b

Residual 6.945 26 .267

Total 16.539 29

a. Dependent Variable: ROA

b. Predictors: (Constant), CAR, NIM, NPF Sumber : Output SPSS 16

Berdasarkan hasil uji F pada table 4.6 didapat nilai F hitung sebesar 11,971 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi profitabilitas bank atau dapat dikatakan bahwa NPF, CAR dan NIM mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas bank.


(54)

4.4 Analisis Regresi Berganda dan Uji t

Berdasar uji asumsi klasik yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa

data terdistribusi normal, tidak terdapat multikolinearitas, tidak terjadi autokorelasi dan tidak terdapat heteroskedastisitas. Oleh karena itu data yang tersedia telah memenuhi syarat untuk menggunakan model regresi linear berganda. Secara umum, analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independent, dengan tujuan untuk mengestimasi dan atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independent yang diketahui (Gujarati,2003). Hasil analisis regresi berganda dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:

Uji Regresi Berganda Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -.941 .871 -1.080 .290

NPF -.162 .070 -.309 -2.297 .030

NIM .274 .050 .721 5.471 .000

CAR .129 .057 .293 2.243 .034

a. Dependent Variable: ROA Sumber : Output SPSS 16

Berdasarkan tabel maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : ROA = – 0,941 – 0,162 NPF + 0,274 NIM + 0,129 CAR

Dari tabel 4.7 diatas, menyatakan bahwa:

Hasil pengujian parsial (uji t) antara NPF dengan profitabilitas bank menunjukkan nilai t hitung sebesar -2,297 dengan nilai signifikan sebesar 0,30 yang berada diatas 0,05. Hal ini berarti bahwa NPF berpengaruh negatif tetapi terhadap profitabilitas bank. Hubungan antara NPF dengan profitabilitas (ROA) pada bank.Variabel NPF menunjukkan nilai t hitung sebesar (-2,297) dengan nilai signifikansi sebesar (0.000). dilihat dari nilai signifikansi sebesar (0.000) lebih kecil dari (0.05) menunjukkan bahwa rasio NPF mempunyai pengaruh negative signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada bank. Hal ini berarti H1 yang menyatakan bahwa NPF berpengaruh negatif terhadap Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas (Lyla Rahma Adyani) 19 profitabilitas (ROA) diterima atau terbukti.Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Gelos (2006) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa NPF berpengaruh negative terhadap ROA.

Hasil pengujian parsial (uji t) antara NIM dengan profitabilitas bank menunjukkan nilai t hitung sebesar 5,471 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 yang berada dibawah 0,05. Hal ini berarti bahwa NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas bank. Sehingga H2 yang


(1)

Sumber :Output SPSS 16

Gambar 4.3 menunjukkan bahwa data tersebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Data tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas dalam model regresi yang digunakan. 4.3 Pengujian secara Simultan (uji F)

Pengujian secara simultan dilakukan dengan menggunakan uji F. Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independent dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Berikut adalah hasil uji statistik F :

Uji Simultan (F test) ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 9.594 3 3.198 11.971 .000b

Residual 6.945 26 .267

Total 16.539 29

a. Dependent Variable: ROA

b. Predictors: (Constant), CAR, NIM, NPF Sumber : Output SPSS 16

Berdasarkan hasil uji F pada table 4.6 didapat nilai F hitung sebesar 11,971 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi profitabilitas bank atau dapat dikatakan bahwa NPF, CAR dan NIM mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas bank.


(2)

4.4 Analisis Regresi Berganda dan Uji t

Berdasar uji asumsi klasik yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa

data terdistribusi normal, tidak terdapat multikolinearitas, tidak terjadi autokorelasi dan tidak terdapat heteroskedastisitas. Oleh karena itu data yang tersedia telah memenuhi syarat untuk menggunakan model regresi linear berganda. Secara umum, analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independent, dengan tujuan untuk mengestimasi dan atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independent yang diketahui (Gujarati,2003). Hasil analisis regresi berganda dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:

Uji Regresi Berganda Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -.941 .871 -1.080 .290

NPF -.162 .070 -.309 -2.297 .030

NIM .274 .050 .721 5.471 .000

CAR .129 .057 .293 2.243 .034

a. Dependent Variable: ROA Sumber : Output SPSS 16

Berdasarkan tabel maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : ROA = – 0,941 – 0,162 NPF + 0,274 NIM + 0,129 CAR

Dari tabel 4.7 diatas, menyatakan bahwa:

Hasil pengujian parsial (uji t) antara NPF dengan profitabilitas bank menunjukkan nilai t hitung sebesar -2,297 dengan nilai signifikan sebesar 0,30 yang berada diatas 0,05. Hal ini berarti bahwa NPF berpengaruh negatif tetapi terhadap profitabilitas bank. Hubungan antara NPF dengan profitabilitas (ROA) pada bank.Variabel NPF menunjukkan nilai t hitung sebesar (-2,297) dengan nilai signifikansi sebesar (0.000). dilihat dari nilai signifikansi sebesar (0.000) lebih kecil dari (0.05) menunjukkan bahwa rasio NPF mempunyai pengaruh negative signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada bank. Hal ini berarti H1 yang menyatakan bahwa NPF berpengaruh negatif terhadap Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas (Lyla Rahma Adyani) 19 profitabilitas (ROA) diterima atau terbukti.Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Gelos (2006) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa NPF berpengaruh negative terhadap ROA.

Hasil pengujian parsial (uji t) antara NIM dengan profitabilitas bank menunjukkan nilai t hitung sebesar 5,471 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 yang berada dibawah 0,05. Hal ini berarti bahwa NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas bank. Sehingga H2 yang


(3)

menyatakan bahwa rasio NIM berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank dapat diterima. Hasil pengujian mengindikasikan jika NIM meningkat, maka ROA juga akan meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Wisnu Mawardi yang menyatakan bahwa rasio NIM berpengaruh positif terhadap ROA bank.

Data CAR dengan profitabilitas bank menunjukkan nilai t hitung sebesar 2,243 dengan nilai signifikan sebesar 0,034 yang berada dibawah 0,05. Hal ini berarti bahwa CAR berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas bank. Sehingga H3 yang menyatakan bahwa rasio CAR berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank dapat diterima. Hasil pengujian mengindikasikan jika CAR meningkat, maka ROA juga akan meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Hesti Werdaningtyas dan Yuliani yang menyatakan bahwa rasio CAR berpengaruh positif terhadap ROA bank.

4.5 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) berfungsi untuk melihat sejauh mana

keseluruhan variabel independent dapat menjelaskan variabel dependent. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Apabila angka koefisien determinasi semakin mendekati 1 maka kemampuan menjelaskan variabel independent terhadap variabel dependent adalah semakin kuat, yang berarti variabel-variabel independent memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependent. Sedangkan nilai koefisien determinasi (adjusted R2) yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independent dalam menjelaskan variasi variabel dependen adalah terbatas (Ghozali,2007).

Uji Goodness Of Fit Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .762a .580 .532 .51685 1.410

a. Predictors: (Constant), CAR, NIM, NPF b. Dependent Variable: ROA

Sumber: Output SPSS 16

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi pada table 4.8 diatas, besarnya

nilai adjusted R2 dalam model regresi diperoleh sebesar 0,532. Hal ini menunjukkan bahwa besar kemampuan menjelaskan variabel independent yaitu NPF, CAR dan NIM terhadap variabel dependent (ROA) yang dapat diterangkan oleh model persamaan ini sebesar 77,9% sedangkan sisanya sebesar 22,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak


(4)

dimasukkan dalam model regresi. Selain itu nilai R2 adalah 0,580. Jika nilai R2 semakin mendekati 1 maka variabel-variabel bebas (NPF, CAR dan NIM) semakin kuat pengaruhnya dalam menjelaskan variabel terikat (ROA).

V Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang sudah diuraikan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat disimpulkan bahwa:

a) Variabel NPF berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas bank. Sehingga H1 yang menyatakan bahwa rasio NPF berpengaruh negatif terhadap ROA bank dapat diterima.

b) Variabel CAR berpengaruh positif dan tetapi signifikan terhadap profitabilitas bank. Sehingga H2 yang menyatakan bahwa ROE berpengaruh positif terhadap ROA bank dapat diterima.

c) Variabel NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas bank. Sehingga H3 yang menyatakan bahwa rasio NIM berpengaruh positif terhadap ROA bank dapat diterima.

2. Berdasarkan hasil uji F pada table 4.6 didapat nilai F hitung sebesar 11,971 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi profitabilitas bank atau dapat dikatakan bahwa NPF, CAR dan NIM mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas bank.

3. Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi pada table 4.8 diatas, besarnya

nilai adjusted R2 dalam model regresi diperoleh sebesar 0,532. Hal ini menunjukkan bahwa besar kemampuan menjelaskan variabel independent yaitu NPF, CAR dan NIM terhadap variabel dependent (ROA) yang dapat diterangkan oleh model persamaan ini sebesar 77,9% sedangkan sisanya sebesar 22,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak 5.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pada bank yang diteliti, NPF berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas bank. Manajemen bank agar dapat meningkatkan ROA, bank harus dapat menurunkan NPF agar lebih selektif dalam mengeluarkan biaya pembiayaan.

2. Pada bank Muamalat, CAR berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas bank. Agar dapat meningkatkan ROA, nilai CAR harus ditingkatkan dengan mengurangi risiko dari aktiva atau menambah modal. Namun sebaliknya, bila aktiva tertimbang menurut risiko mengalami kenaikan atau risiko dari aktiva bertambah dan modal mengalami penurunan atau modal rendah, maka CAR akan menurun. Dengan menurunnya nilai CAR, maka ROA juga akan mengalami penurunan.


(5)

3. Rasio NIM berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas bank. Agar ROA perbankan semakin meningkat, maka para pengambil kebijakan (manajemen) perlu berusaha meningkatkan NIM dari waktu ke waktu.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Sugiri, slamet; Riyono Bogat. 2007. Akuntansi. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.

Yadiati, Winwin. 2007. Teori Akuntansi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Kuncoro, Mudrajad. 2002. Manajemen Perbankan. Yogyakarta : BPFE Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Munawir,S. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Kasmir, SE, MM. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.

Faisol, Ahmad. 2007. “ Analisis Kinerja Keuangan Bank Pada PT. Bank

Muamalat Indonesia, Tbk ”, Jurnal Ilmiah Berkala Empat Bulanan, Vol 3 No 2, Januari 2007. Almilia, Luciana Spica dan Winny Herdiningtyas. 2005. “Analisis Rasio Camel

terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah pada lembaga Perbankan Periode 2000-2002 ”.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 7, No 2, Nopember 2005.

Oktaviani. 2009. “ Analisis Kinerja Keuangan Bank Dengan Menggunakan

Rasio Capital (CAR), Equity (CAD, BDR), Management (NPM), Earning (ROA), dan Liquidity (LDR) ”. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro. Semarang-Tidak Dipublikasikan.

Mawardi, Wisnu. 2005, “ Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank Umum Di Indonesia”, Jurnal Bisnis Strategi,

Vol 14, No 1, Juli 2005.

Bank Muamalat Indonesia. Laporan Keuangan Triwulan.


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Peforming Loan (NPL), Operating Expenses/Operating Income (BOPO), Return On Asset (ROA), dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) Dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) Sebagai Va

5 73 122

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Net Interest Margin Terhadap Return On Assets Pada Perusahaan Finansial Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Pada Tahun 2006-2010

9 80 121

Pengaruh Jumlah ATM, Net Interest Margin (NIM), Non Performing Loan (NPL) Terhadap Earning Per Share (EPS) pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 115 92

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Beban Operasi Terhadap Pendapatan Operasi, Net Interest Margin, Dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset Pada Bank Pembangunan Daerah

1 85 110

Analisis Pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Loan (NPL), Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR) terhadap Net Interest Margin (NIM), Studi Kasus PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.

0 10 177

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

0 2 108

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Net Interest Margin (NIM), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), dan Inflasi Terhadap Return On Asset (ROA) Studi Kasus pada Bank Umum Syariah Devisi di Indonesia Periode 20

0 10 137

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (Car), Non Performing Financing (Npf), Net Interest Margin (Nim), Financing To Deposit Ratio (Fdr), Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (Bopo) Terhadap Profitabilitas Pada Bank Syariah Di

0 5 9