Latar Belakang Sistem Pendukung Keputusan dalam Penentuan Kenaikan Jabatan Karyawan Pada Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Karyawan merupakan sumber daya yang utama bagi perusahaan. Maju mundurnya suatu perusahaan sangat ditentukan oleh karyawan yang bekerja pada perusahaan. Setiap perusahaan pasti berharap dan senang bila mempunyai karyawan yang mempunyai komitmen tinggi pada perusahaan. Harapan ini wajar karena terdapat pengaruh bagi aspek-aspek kerja lainnya dalam perusahaan. Komitmen karyawan terhadap perusahaan diasosiasikan dengan tingkat kemauan untuk berbagi dan berkorban bagi perusahaan. Dampaknya adalah para karyawan perushaaan yang paling berkomitmen akan menjadi orang yang paling tinggi memberikan usaha-usaha yang lebih besar secara sukarela bagi kemajuan perusahaan. Karyawan yang benar-benar menunjukkan komitmennya pada tujuan- tujuan dan nilai-nilai perusahaan, mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk berpartisipasi demi kemajuan perusahaan. Universitas Sumatera Utara Adanya komitmen karyawan pada perusahaan membuat karyawan merasa mempunyai tanggung jawab besar dengan bersedia memberikan segala kemampuannya sehingga timbulnya rasa memiliki organisasi. Adanya adanya rasa memiliki yang kuat ini akan membuat karyawan bekerja lebih giat dan menghindari perilaku yang kurang produktif. Sementara bagi individu atau karyawan, komitmen pada perusahaan juga mempunyai dampak personal yang positif yaitu reward dan kepuasan. Reward yang diberikan kepada karyawan dapat berupa kenaikan jabatan bagi karyawan. Menurut Taufiq dan Sugiharto 2011: 286 untuk penetuan kenaikan jabatan karyawan dapat menggunakan kriteria: komitmen, manajemen, kerjasama, dan hasil kerja. Penentuan kenaikan jabatan karyawan ini tentunya melibatkan banyak alternatif karyawan yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan. Sebagai sebuah perusahaan besar juga merasakan perlunya untuk memberikan penghargaan kepada karyawan dengan kinerja terbaik dalam bentuk pemberian kenaikan jabatan karyawan. Namun, seperti yang telah dinyatakan pada bagian sebelumnya bahwa penentuan kenaikan jabatan karyawan ini merupakan proses yang melibatkan banyak kriteria dan banyak alternatif sehingga dapat menjadi hal yang rumit. Pada tahap inilah dirasakan perlunya suatu Sistem Pendukung Keputusan yang dapat membantu pihak manajemen suatu perushaan baik pada level pusat maupun cabang untuk dapat menentukan kenaikan jabatan karyawan. Universitas Sumatera Utara Salah satu metode sistem pendukung keputusan yang dapat digunakan adalah metode Analytical Heriarchy Process AHP. Metode Analitic Hierarchy Process AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika pada tahun 1970. Metode ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan yang sangat kompleks dengan menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keptusan dengan memecahkan persoalan tersebut kedalam bagian-bagiannya, menata bagian atau variabel ini dalam suatu susunan hirarki, memberi nilai numerik pada pertimbangan subjektif tentang pentingnya setiap variabel dan mensitensis berbagai pertimbangan untuk menetapkan variabel yang mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut. Berkenaan dengan hal tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai penerapan metode AHP di dalam penentuan kenaikan jabatan karyawan dengan menggunakan judul “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PENENTUAN KENAIKAN JABATAN KARYAWAN PADA PERUSAHAAN ”.

1.2. Identifikasi Masalah