Perhitungan untuk Metode AHP

tinggi memberikan usaha-usaha yang lebih besar secara sukarela bagi kemajuan perusahaan. Karyawan yang benar-benar menunjukkan komitmennya pada tujuan- tujuan dan nilai-nilai perusahaan, mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk berpartisipasi demi kemajuan perusahaan. Adanya komitmen karyawan pada perusahaan membuat karyawan merasa mempunyai tanggung jawab besar dengan bersedia memberikan segala kemampuannya sehingga timbulnya rasa memiliki organisasi. Adanya adanya rasa memiliki yang kuat ini akan membuat karyawan bekerja lebih giat dan menghindari perilaku yang kurang produktif. Sementara bagi individu atau karyawan, komitmen pada perusahaan juga mempunyai dampak personal yang positif yaitu reward dan kepuasan. Reward yang diberikan kepada karyawan dapat berupa kenaikan jabatan bagi karyawan. Menurut Taufiq dan Sugiharto 2011: 286 untuk penetuan kenaikan jabatan karyawan dapat menggunakan kriteria: komitmen, manajemen, kerjasama, dan hasil kerja. Penentuan kenaikan jabatan karyawan ini tentunya melibatkan banyak alternatif karyawan yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan.

2.8 Perhitungan untuk Metode AHP

2.8.1 Perbandingan berpasangan antar kriteria

Misalkan terdapat matriks perbandingan berpasangan berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 2.5. Perbandingan berpasangan antar kriteria Kriteria Komitmen Kerja Sama Hasil Kerja Komitmen 1 2 4 Kerja Sama 0.5 1 2 Hasil Kerja 0.25 0.5 1 Setelah Diperoleh Matriks Perbandingan Berpasangan maka langkah – langkah untuk menghitung bobot lokal dan Pengujian inkonsistensi adalah sebagai berikut:

1. Menghitung Normalisasi Matriks

a. Menjumlahkan Tiap Kolom Komitmen = 1 + 0.5 + 0.25 = 1.75 Kerja Sama = 2+ 1 +0.5 = 3.5 Hasil Kerja = 4 + 2 + 1 = 7 b. Tiap Cell dari kolom dibagi berdasarkan hasil a Adapun proses pembagian tiap Cell dari kolom dengan hasil a dapat dilihat pada Tabel 2.6. Tabel 2.6. Proses Pembagian Tiap Cell dari Kolom Untuk Perbandingan Berpasangan Antar Kriteria Kriteria Komitmen Kerja Sama Hasil Kerja Komitmen 1 1.75 = 0.571 2 3.5= 0.571 4 7= 0.571 Kerja Sama 0.5 1.75 = 0.285 1 3.5 = 0.285 2 7 = 0.285 Hasil Kerja 0.25 1.75 = 0.142 0.5 3.5 = 0.142 1 7 = 0.142 Universitas Sumatera Utara

2. Menghitung Eigen Vektor Bobot

a. Menghitung Eigen value Untuk menghitung Eigen Value caranya adalah sebagai berikut: Komitmen = 1 2 4 13 = 1.998 Kerja Sama = 0.5 1 2 13 = 1 Hasil Kerja = 0.25 0.5 1 13 = 0.5003 + 3.4983 b. Menghitung Bobot Prioritas Untuk menghitung Menghitung bobot prioritas caranya adalah sebagai berikut: Komitmen = 1.998 3.4983 = 0.571 Kerja Sama = 1 3.4983 = 0.285 Hasil Kerja = 0.5003 3.4983 = 0.142 Berdasarkan pada hasil perhitungan, diketahui bahwa Komitmen merupakan kriteria terpenting di dalam menentukan jenis produk yang akan diproduksi. c. Menghitung bobot sintesa Untuk menghitung bobot sintesa caranya adalah sebagai berikut. Komitmen = 0.571 + 0.571 + 0.571 = 1.713 Kerja Sama = 0.285 + 0.285 + 0.285 = 0.855 Hasil Kerja = 0.142 + 0.142 + 0.142 = 0.426 Adapun hasil perhitungan bobot prioritas dan bobot sintesa untuk Pasangan Perbandingan Antar Kriteria dapat dilihat pada Tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 2.7. Nilai Bobot Prioritas dan Bobot Sintesa untuk Pasangan Perbandingan Antar Kriteria Bobot Prioritas Bobot Sintesa Komitmen 0.571 1.713 Kerja Sama 0.285 0.855 Hasil Kerja 0.142 0.426

3. Menghitung nilai eigen maksimum

 maks Pengecekan apakah matrik konsisten atau tidak konsisten - Penjumlahan dari bobot sintesa bobot prioritas Komitmen = 1.713 0.571 = 3 Kerja Sama = 0.855 0.285 = 3 Hasil Kerja = 0.426 0.142 = 3 + 9 maks = x jumlah kriteria = 9 3 = 3

4. Menguji Konsistensi

CI = maks – jumlah kriteria jumlah kriteria –1 = 3– 3 3-1 = 0 CR = CI IR = 0 0.58 = 0 Karena Nilai Ratio Konsistensi 0.1 maka matrik diatas konsisten Kita Peroleh Hasil bobot tiap kriteria sebagai berikut : Komitmen = 0.571 Kerja Sama = 0.285 Hasil Kerja = 0.142 Universitas Sumatera Utara

2.8.2. Penilaian Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif dengan Kriteria Komitmen

Tabel 2.8. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif dengan Kriteria Komitmen Komitmen Karyawan1 Karyawan2 Karyawan3 Karyawan1 1 3 6 Karyawan2 0.333 1 3 Karyawan3 0.1667 0.333 1 Setelah diperoleh perbandingan berpasangan antar kriteria, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan bobot prioritas dengan cara sebagai berikut:

1. Menghitung Normalisasi Matriks

a. Menjumlahkan Tiap Kolom Karyawan1 = 1 + 0.333 + 0.1667 = 1.4997 Karyawan2 = 3 + 1+ 0.333 = 4.333 Karyawan3 = 6 + 3 + 1= 10 b. Tiap Cell dari kolom dibagi berdasarkan hasil a Adapun proses pembagian tiap Cell dari kolom dengan hasil a dapat dilihat pada Tabel 2.9. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.9. Proses Perkalian Tiap Cell dari Kolom Untuk Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif dengan Kriteria Komitmen Komitmen Karyawan1 Karyawan2 Karyawan3 Karyawan1 11.4997= 0.6668 3 4.333= 0.692 610 = 0.6 Karyawan2 0.3331.4997 = 0.222 14.333=0.230 310= 0.3 Karyawan3 0.16671.4997=0.111 0.3334.333=0.076 110 = 0.1

2. Menghitung Eigen Vektor Bobot

a. Menghitung Eigen value Untuk menghitung Eigen Value caranya adalah sebagai berikut. Karyawan1 = 1 3 6 13 = 2.618 Karyawan2 = 0.333 1 3 13 = 0.999 Karyawan3 = 0.1667 0.333 1 13 = 0.381 + 3.998 b. Menghitung Bobot Prioritas Untuk menghitung Menghitung bobot prioritas caranya adalah sebagai berikut: Karyawan1 = 2.618 3.998 = 0.654 Karyawan2 = 0.999 3.998 = 0.249 Karyawan3 = 0.381 3.998 = 0.095 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan pada hasil perhitungan, diketahui bahwa untuk kriteria Komitmen maka Karyawan2 memiliki bobot prioritas paling tertinggi. Kemudian disusul dengan Karyawan1, dan Karyawan3. c. Menghitung bobot sintesa Untuk menghitung bobot sintesa caranya adalah sebagai berikut: Karyawan1 = 0.6668 + 0.692 + 0.6 = 1.9588 Karyawan2 = 0.222 + 0.230 + 0.3 = 0.752 Karyawan3 = 0.111 + 0.076 + 0.1 = 0.287 Adapun hasil perhitungan bobot prioritas dan bobot sintesa untuk Pasangan Perbandingan Antar Alternatif dengan Kriteria Komitmen dapat dilihat pada, Tabel 2.10. Nilai Bobot Prioritas dan Bobot Sintesa untuk Pasangan Perbandingan Antar Alternatif dengan Kriteria Komitmen Komitmen Bobot Prioritas Bobot Sintesa Karyawan1 0.654 0.9588 Karyawan2 0.249 0.752 Karyawan3 0.095 0.287

3. Menghitung nilai eigen maksimum

 maks Pengecekan apakah matrik konsisten atau tidak konsisten - Penjumlahan dari bobot sintesa bobot prioritas Karyawan1 = 1.9588 0.654 = 2.985 Karyawan2 = 0.752 0.249 = 3.02 Universitas Sumatera Utara Karyawan3 = 0.287 0.095 = 3.021 + 9.036 maks = x jumlah kriteria = 9.036 3= 3.012

4. Menguji Konsistensi

CI = maks – jumlah kriteria jumlah kriteria –1 = 3.012-3 3-1 = 0.006 CR = CI IR = 0.006 0.58= 0.01 Karena Nilai Ratio Konsistensi 0.1 maka matrik diatas konsisten.

2.8.3. Penilaian Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif dengan Kriteria Kerja Sama

Tabel 2.11. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif dengan Kriteria Kerja Sama Kerja Sama Karyawan1 Karyawan2 Karyawan3 Karyawan1 1 5 2 Karyawan2 15 1 0.4 Karyawan3 ½ 10.4 1 Setelah diperoleh perbandingan berpasangan antar kriteria, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan bobot prioritas dengan cara sebagai berikut:

1. Menghitung Normalisasi Matriks

a. Menjumlahkan Tiap Kolom Karyawan1 = 1 + 0.2+ 0.5 = 1.7 Universitas Sumatera Utara Karyawan2 = 5 + 1+2.5 = 8.5 Karyawan3 = 2 + 0.4 + 1 = 3.4 b. Tiap Cell dari kolom dibagi berdasarkan hasil a Adapun proses pembagian tiap Cell dari kolom dengan hasil a dapat dilihat pada Tabel 2.12. Tabel 2.12. Proses Perkalian Tiap Cell dari Kolom Untuk Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif dengan Kriteria Kerja Sama Kerja Sama Karyawan1 Karyawan2 Karyawan3 Karyawan1 1 1.7 = 0.588 58.5 = 0.588 23.4 = 0.588 Karyawan2 0.21.7 =0.117 18.5 = 0.117 0.43.4 = 0.117 Karyawan3 0.51.7=0.294 2.58.5=0.294 13.4 = 0.294

2. Menghitung Eigen Vektor Bobot

a. Menghitung Eigen value Untuk menghitung Eigen Value caranya adalah sebagai berikut: Karyawan1 = 1 5 2 13 = 2.152 Karyawan2 = 0.2 1 0.4 13 = 0.431 Karyawan3 = 0.5 2.5 1 13 = 1.077 + 3.660 b. Menghitung Bobot Prioritas Untuk menghitung Menghitung bobot prioritas caranya adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Karyawan1 = 2.152 3.660 = 0.588 Karyawan2 = 0.431 3.660 = 0.117 Karyawan3 = 1.077 3.660= 0.294 Berdasarkan pada hasil perhitungan, diketahui bahwa untuk kriteria Kerja Sama maka bobot prioritas yang tertinggi dimiliki oleh Karyawan1, kemudian disusul dengan Karyawan2, dan Karyawan3. c. Menghitung bobot sintesa Untuk menghitung bobot sintesa caranya adalah sebagai berikut: Karyawan1 = 0.588 + 0.588 + 0.588 = 1.764 Karyawan2 = 0.117 + 0.117+ 0.117 = 0.351 Karyawan3 = 0.294 + 0.294 + 0.294 = 0.882 Adapun hasil perhitungan bobot prioritas dan bobot sintesa untuk Pasangan Perbandingan Antar Alternatif dengan Kriteria Kerja Sama dapat dilihat pada Tabel 2.13. Tabel 2.13. Nilai Bobot Prioritas dan Bobot Sintesa untuk Pasangan Perbandingan Antar Alternatif dengan Kriteria Kerja Sama Kompetensi Bobot Prioritas Bobot Sintesa Karyawan1 0.588 1.764 Karyawan2 0.117 0.351 Karyawan3 0.294 0.882 Universitas Sumatera Utara

3. Menghitung nilai eigen maksimum

 maks Karyawan1 = 1.764 0.588 = 3 Karyawan2 = 0.351 0.117 = 3 Karyawan3 = 0.882 0.294 = 3 + 9 maks = x jumlah kriteria = 93 = 3

4. Menguji Konsistensi

CI = maks – jumlah kriteria jumlah kriteria –1 = 3-3 3-1 = 0 CR = CI IR = 0 0.58 = 0 Karena Nilai Ratio Konsistensi 0.1 maka matrik diatas tidak konsisten.

2.8.4 Penilaian Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif dengan Kriteria

Hasil Kerja Responden diminta untuk memberikan penilaian terhadap masing-masing alternatif Produk berdasarkan kriteria Hasil Kerja. Penilaian responden terhadap masing-masing alternatif berdasarkan kriteria Hasil Kerja ditunjukkan dalam tabel 2.14. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.14. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif dengan Kriteria Hasil Kerja Hasil Kerja Karyawan1 Karyawan2 Karyawan3 Karyawan1 1 4 2 Karyawan2 ¼ 1 0.5 Karyawan3 ½ 10.5 1 Setelah diperoleh perbandingan berpasangan antar kriteria, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan bobot prioritas dengan cara sebagai berikut:

1. Menghitung Normalisasi Matriks

a. Menjumlahkan Tiap Kolom Karyawan1 = 1 + 0.25 + 0.5 = 1.75 Karyawan2 = 4 + 1 + 2 = 7 Karyawan3 = 2+ 0.5 + 1= 3.5 b. Tiap Cell dari kolom dibagi berdasarkan hasil a Adapun proses pembagian tiap Cell dari kolom dengan hasil a dapat dilihat pada Tabel 2.15. Tabel 2.15. Proses Perkalian Tiap Cell dari Kolom Untuk Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif dengan Kriteria Hasil Kerja Hasil Kerja Karyawan1 Karyawan2 Karyawan3 Karyawan1 11.75=0.571 47=0.571 23.5=0.571 Karyawan2 0.251.75=0.142 1 7=0.142 0.53.5=0.142 Karyawan3 0.51.75=0.285 27=0.285 1 3.5=0.285 Universitas Sumatera Utara

2. Menghitung Eigen Vektor Bobot

a. Menghitung Eigen value Untuk menghitung Eigen Value caranya adalah sebagai berikut: Karyawan1 = 1 4 2 13 = 1.998 Karyawan2 = 0.25 1 0.5 13 = 0.5003 Karyawan3 = 0.5 2 1 13 = 1 + 3.498 b. Menghitung Bobot Prioritas Untuk menghitung Menghitung bobot prioritas caranya adalah sebagai berikut: Karyawan1 = 1.998 3.4983 = 0.571 Karyawan2 = 0.5003 3.4983= 0.142 Karyawan3 = 1 3.4983 = 0.285 Berdasarkan pada hasil perhitungan, diketahui bahwa untuk kriteria Komitmen maka bobot prioritas yang tertinggi dimiliki oleh Karyawan1, kemudian disusul dengan Karyawan2, dan Karyawan3. c. Menghitung bobot sintesa Untuk menghitung bobot sintesa caranya adalah sebagai berikut: Karyawan1 = 0.571 + 0.571 + 0.571 = 1.713 Karyawan2 = 0.142 + 1.42 + 1.42 = 0.426 Karyawan3 = 0.285 + 0.285 + 0.285 = 0.855 Universitas Sumatera Utara Adapun hasil perhitungan bobot prioritas dan bobot sintesa untuk Pasangan Perbandingan Antar Alternatif dengan Kriteria Hasil Kerja dapat dilihat pada Tabel 2.16. Tabel 2.16. Nilai Bobot Prioritas dan Bobot Sintesa untuk Pasangan Perbandingan Antar Alternatif dengan Kriteria Hasil Kerja Kompetensi Bobot Prioritas Bobot Sintesa Karyawan1 0.571 1.713 Karyawan2 0.142 0.426 Karyawan3 0.285 0.855

3. Menghitung nilai eigen maksimum

 maks Karyawan1 = 1.713 0.571 = 3 Karyawan2 = 0.426 0.142 = 3 Karyawan3 = 0.855 0.285 = 3 + 9 maks = x jumlah kriteria = 9 3 = 9

4. Menguji Konsistensi

CI = maks – jumlah kriteria jumlah kriteria –1 = 3-3 3-1 = 0 CR = CI IR = 0 0.58 = 0 Universitas Sumatera Utara Karena Nilai Ratio Konsistensi 0.1 maka matrik diatas tidak konsisten.

2.8.5. Penilaian Global Priority

Tahap terakhir dilakukan penilaian untuk mengetahui nilai global priority masing-masing alternatif, berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Tabel 2.17. berikut menunjukkan nilai prioritas lokal dan prioritas global untuk permasalahan penentuan Produk dalam kaitannya dengan pemilihan Produk. Tabel 2.17. Prioritas – Prioritas Lokal dan Prioritas Global dari Masalah Penentuan Produk Kriteria Komitmen Kerja Sama Hasil Kerja Prioritas Global Bobot prioritas 0.571 0.285 0.142 Karyawan1 0.654 0.249 0.095 0.6238 Karyawan2 0.588 0.117 249 0.1967 Karyawan3 0.571 0.142 0.285 0.1793 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisa