BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Pendukung Keputusan
2.1.1 Sistem
Sistem adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Mulyadi, 2008: 2.
Dari definisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian umum mengenai sistem sebagai berikut:
1. Setiap Sistem terdiri dari unsur-unsur. Misalnya sistem pernapasan terdiri dari
suatu kelompok unsur, yaitu hidung, saluran pernapasan, paru-paru, dan darah, unsur-unsur suatu sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil, yang
terdiri pula dari kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut. 2.
Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan. Unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan lainnya dan sifat kerja sama
antar unsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.
Universitas Sumatera Utara
3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. Setiap
sistem mempunyai tujuan tertentu. Misalnya sistem pernafasan bertujuan menyediakan oksigen, dan pembuangan carbon dioksida dari tubuh bagi
kelangsungan hidup. Unsur sistem tersebut yang berupa hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah bekerja sama dengan lainnya dengan proses
tertentu untuk mencapai tujuan tersebut di atas. 4.
Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar. Misalnya sistem pernafasan merupakan salah satu sistem yang ada dalam tubuh, yang
merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh. Contoh sistem lain adalah sistem pencernaan makanan, sistem peredaran darah, dan sistem pertahanan
tubuh. Mulyadi, 2008: 2 Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan,
masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah
sistem : Jogiyanto, 2005:2 1.
Tujuan Setiap sistem memiliki tujuan Goal, entah hanya satu atau mungkin banyak.
Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem
dengan sistem yang lain berbeda. 2.
Masukan Masukan input sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem
dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang
Universitas Sumatera Utara
berwujud tampak secara fisik maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah
informasi misalnya permintaan jasa pelanggan. 3.
Proses Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari
masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya
saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
4. Keluaran
Keluaran output merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
5. Batas
Yang disebut batas boundary sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem lingkungan. Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang
lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko
kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi
sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.
Universitas Sumatera Utara
6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian
control mechanism
diwujudkan dengan
menggunakan umpan balik feedback, yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah
untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. 7.
Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa
berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan
dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap
kelangsungan hidup sistem. Berikut adalah gambar Sistem dan lingkungan Organisasi :
Gambar 2.1. Sistem dan Lingkungan Organisasi Sumber : Decision Support System and Intelligent System Turban Aronson, 2005:35
Lingkungan Masukan
Bahan Mentah Biaya
Sumber daya Proses
Prosedur Program
Peralatan Keluaran
Hasil Kerja Konsekuensi
Produk Jadi
Pembuat Keputusan
Universitas Sumatera Utara
2.1.2 Sistem Pendukung Keputusan
Pada dasarnya pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan matematis pada hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta, penentuan yang matang dari
alternatif yang dihadapi, dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat. Pada sisi lain, pembuat keputusan sering kali
dihadapkan pada kerumitan dan lingkup pengambilan keputusan dengan data yang begitu banyak. Untuk kepentingan itu, sebagian besar pembuat keputusan dengan
mepertibangkan rasio manfaat biaya, dihadapkan pada suatu keharusan untuk mengandalkan seperangkat sistem yang mampu memecahkan masalah secara efisien
dan efektif, yang kemudian disebut dengan Sistem Pendukung Keputusan SPK. sutedjo budi, 2006 :175.
Memandang SPK dan penggunaanya sebagai sistem yang menunjang dan mendukung keputusan mudah dilakukan memalui tinjauan relatif atas peranan
manusia dan komputer guna mngetahui bidang fungsi masing-masing, keunggulan serta kelemahannya. Tujuan pembentukan SPK yang efektif adalah memanfaatkan
keunggulan kedua unsur, yaitu manusia dan perangkat elektronik. Terlalu banyak menggunakan komputer akan menghasilkan pemecahan yang bersifat mekanis, reaksi
yang tidak fleksibel, dan keputusan yang dangkal. Sedangkan terlalu banyak manusia akan memunculkan reaksi yang lamban, pemanfaatan data yang serba terbatas, dan
kelambanan dalam mengkaji alternatif yang relevan.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa Komitmen penggunaan SPK antara lain adalah sebagai berikut Surbakti, 2002:23:
1. Mampu mendukung pencarian solusi dari berbagai permasalahan yang kompleks.
2. Dapat merespon dengan cepat pada situasi yang tidak diharapkan dalam konsisi yang berubah-ubah.
3. Mampu untuk menerapkan berbagai strategi yang berbeda pada konfigurasi berbeda secara cepat dan tepat.
4. Pandangan dan pembelajaran baru. 5. Sebagai fasilitator dalam komunikasi.
6. Meningkatkan kontrol manajemen dan kinerja. 7. Menghemat biaya dan sumber daya manusia SDM.
8. Menghemat waktu karena keputusan dapat diambil dengan cepat. 9. Meningkatkan efektivitas manajerial, menjadikan manajer dapat bekerja lebih
singkat dan dengan sedikit usaha. 10. Meningkatkan produktivitas analisis.
2.2 Metode