52
BAB IV IMPLEMENTASI ANALISIS
4.1. Instalasi Server
4.1.1. Instalasi Distro Linux
Pada pengujian ini, ditetapkan empat distro linux yang akan digunakan. Distro linux tersebut adalah Ubuntu Server 10.04 LTS, CentOS
6.3, OpenSuSE 11.3 dan Slackware 13-1. Masing-masing distro memiliki versi kernel yang sama yaitu 2.6. Server memiliki empat distro linux
secara langsung multiboot yang dapat diganti penggunaannya. Urutan instalasi distro linux dimulai dari distro linux yang
memiliki tingkat kesulitan instalasi tinggi ke rendah. Penulis memulai dari instalasi Slackware 13-1 terlebih dahulu, dilanjutkan dengan instalasi
CentOS 6.3, kemudian OpenSuSE 11.3 dan diakhiri oleh Ubuntu Server 10.04 LTS. Masing-masing distro diberi kapasitas ruang 80 GB dan
menggunakan konfigurasi minimal server dengan hanya menginstal layanan web saja.
4.1.2. Setting IP Address
Distro linux yang sudah diinstal akan diberi IP address. IP address yang diberikan bersifat statik. Pada linux cara yang paling mudah untuk
melakukan setting IP address statik dengan perintah : ifconfig eth0 [Ip Add] netmask [Netmask] up
Contoh : ifconfig eth0 192.168.1.1 netmask 255.255.255.252 up Namun dengan perintah ini, IP address yang disetting akan hilang bersifat
sementara jika server dimatikan atau direstart. Cara lain agar setting IP Address tidak hilang yaitu dengan
mengubah file network yang ada pada distro linux itu sendiri. Pada Ubuntu Server 10.04 LTS, lakukan edit pada etcnetworkinterfaces
nano etcnetworkinterfaces
This file describes the network interfaces available on your system
and how to activate them. For more information, see interfaces5.
The loopback network interface auto lo
iface lo inet loopback IP Eth0
auto eth0 iface eth0 inet static
address 192.168.1.1 netmask 255.255.255.252
gateway 192.168.1.2
Setelah edit file tersebut, lakukan restart pada network dengan perintah : etcinit.dnetworking restart
Pada Slackware 13-1, lakukan edit pada etcrc.drc.inet1.conf nano etcrc.drc.inet1.conf
Config information for eth0: IPADDR[0]=192.168.1.1
NETMASK[0]=255.255.255.252 USE_DHCP[0]=
DHCP_HOSTNAME[0]=
Setelah edit file tersebut, lakukan restart pada network dengan perintah : etcrc.drc.inet1 restart
Pada CentOS 6.3, lakukan edit pada etcsysconfignetwork-scriptsifcfg- eth0
nano etcsysconfignetwork-scriptsifcfg-eth0
DEVICE=eth0 BOOTPROTO=dhcp
HWADDR=00:27:0E:06:5D:C6 NM_CONTROLLED=yes
ONBOOT=no TYPE=Ethernet
UUID=6a3f30d5-d396-42e2-a98c-907cbe082bdd IP CentOS
BOOTPROTO=static IPADDR=192.168.1.1
NETMASK=255.255.255.252 ONBOOT=yes
TYPE=Ethernet
Setelah edit file tersebut, lakukan restart pada network dengan perintah : service network restart
Pada OpenSuSE 11.3, lakukan edit pada etcsysconfignetworkifcfg-eth0 nano etcsysconfignetworkifcfg-eth0
BOOTPROTO=static BROADCAST=
ETHTOOL_OPTIONS= IPADDR=192.168.1.130
MTU=
NAME=RTL81118168B PCI Express Gigabit Ethernet controller
NETWORK= REMOTE_IPADDR=
STARTMODE=auto USERCONTROL=no
Setelah edit file tersebut, lakukan restart pada network dengan perintah : etcinit.dnetwork restart
4.1.3. Konfigurasi Web Server