Perencanaan Awal Topologi Jaringan Pemilihan Distro Linux

43

BAB III PERANCANGAN

3.1. Perencanaan Awal

Sebelum melakukan pengujian, diperlukan beberapa hal yang diperlukan dalam mendukung kegiatan pengujian. Di antaranya adalah pemilihan topologi jaringan, pemilihan distro linux yang akan diuji, pemilihan website yang akan digunakan serta cara mengukur kehandalan dari sebuah server khususnya pada layanan web. Pengujiaan menggunakan sebuah komputer sebagai client dan sebuah komputer sebagai server. Client dan server akan terhubung oleh sebuah jaringan. Masing-masing komputer memiliki spesifikasi seperti pada tabel 3.1 di bawah ini. Tabel 3. 1 : Spesifikasi client dan server SPESIFIKASI CLIENT SERVER Random Memory Access RAM 2 GB 4 GB Processor Intel Core 2 Duo CPU 2.10 GHz 2 CPUs 32 Bit Intel® Pentium® Dual CPU E2140 1.60 GHz x 2 64 Bit Harddisk 320 GB 500 GB Alat ukur pengujian akan diinstal pada komputer client dan pada komputer server akan dipilih beberapa distro linux yang nantinya akan diuji kehandalannya. Pada komputer server layanan yang digunakan hanya layanan web.

3.2. Topologi Jaringan

Topologi jaringan yang akan digunakan dalam pengujian ini menggunakan topologi Point-to-Point. Client dan Server terhubung secara langsung tanpa melalui melalui perangkat jaringan lainnya seperti router atau switch. Digunakan kabel tipe cross untuk menghubungkan client dan server. Topologi jaringan yang digunakan seperti di bawah ini. Gambar 3. 1 : Topologi jaringan client dan server Pada client dan server diberi IP Address secara statik. Client memiliki IP Address 192.168.1.2 dengan subnet 255.255.255.252 sedangkan server memiliki IP Address 192.168.1.1 dengan subnet 255.255.255.252. Untuk mengetahui jaringan sudah dapat digunakan, dilakukan PING baik dari client ke server maupun dari server ke client.

3.3. Pemilihan Distro Linux

Menurut data survei yang dilakukan oleh W3Techs – World Wide Web Technology Survey pada awal tahun 2013, didapatkan bahwa sistem operasi yang banyak digunakan untuk server adalah linux. Linux memiliki berbagai varian, namun ada 3 distro besar yaitu debian, red hat dan slackware. Setiap distro besar itu memiliki turunan, misalnya saja ubuntu merupakan turunan dari distro besar debian, centos merupakan turunan dari distro besar redhat dan open suse merupakan turunan dari distro besar slackware. Pada pengujian ini, rencana akan diambil tiga hingga empat distro linux serta memiliki versi kernel yang sama, terutama pada major number dan minor number . Distro linux yang akan digunakan pada pengujian berasal dari hasil survei yang dilakukan oleh W3Techs – World Wide Web Technology Survey pada awal tahun 2013. Berikut ini hasil survei dari distro linux yang biasa digunakan : Gambar 3. 2 : Pemilihan distro linux Dari hasil survei tersebut, debian menjadi distro linux yang paling populer untuk dijadikan sistem operasi sebuah server. Di sini, penulis memilih distro linux yang berasal dari data survei di atas yaitu ubuntu, centos, open suse serta slackware sebuah distro yang berasal dari luar data survei di atas. Pemilihan distro tersebut didasarkan pada tingkat kepopuleran serta merupakan distro turunan dari masing-masing distro induk. Khusus untuk distro slackware, penulis memilih dengan tujuan untuk menjadikan pembanding distro linux yang sudah ada pada data survei W3Techs – World Wide Web Technology Survey.

3.4. Rancangan Server