Asas Black dan Perubahan Wujud Zat
LISTRIK untuk SMP
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: SUHU DAN KALOR
KELOMPOK KOMPETENSI D
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Fisika SMA
35
Konduksi merupakan proses perpindahan kalor melalui zat perantara tanpa disertai perpindahan molekul zat. Contoh konkretnya adalah
ketika kita mencelupkan sendok logam ke air panas setelah beberapa saat kita merasakan bahwa sendok ikut menjadi panas. Panasnya
sendok tersebut tanpa disertai berpindahnya molekul air ke ujung sendok. Pada peristiwa tersebut sendok tergolong bahan yang mudah
menghantarkan kalor dengan baik. Bahan seperti ini kita kenal sebagai konduktor. Kebalikannya bahan yang susah menghantarkan kalor
dengan baik kita kenal dengan isolator. Perpindahan kalor dari suatu bahan ke bahan yang lain dapat dihitung
kelajuannya dengan menggunakan persamaan:
atau H = . . . . . . . . . . . . . .
2.15 Dimana : H = laju hantaran kalor Js
∆Q = jumlah aliran kalor J ∆t = selang waktu s
k = konduktivitas termal Js.m
o
C A = Luas penampang benda m
2
∆T = Perbedaan suhu kedua ujung benda yang dialiri kalor
o
C l = Jarak kedua ujung benda atau tebal benda m
Gambar 2.6 Aliran kalor pada 2 bahan yang berbeda
Konduktivitas termal k pada persamaan di atas merupakan karakteristik zatbahan tersebut. Bagaimana halnya dengan bahan
T
1
T
2
Aliran kalor
l
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: SUHU DAN KALOR
KELOMPOK KOMPETENSI D
36
isolator? Karakteristik termal pada isolator biasa dinyatakan sebagai resistensi termal R, dimana R adalah:
. . . . . . . . . . . . . . . . 2.16 Dimana :
l = panjang isolator m k = konduktivitas termal Js.m
o
C
Tabel 2.4 Konduktivitas termal beberapa bahan
No. Bahan
Konduktivitas termal k [Js.m
o
C] kkals.m.
o
C Js.m.
o
C
1 Perak
10.10
-2
420 2
Tembaga 9,2.10
-2
380 3
Alumunium 5.10
-2
200 4
Baja 1,1.10
-2
40 5
Es 5.10
-4
2 6
Gelas biasa 2.10
-4
0,84 7
Batu bata dan beton 2.10
-4
0,84 8
Air 1,4.10
-4
0,56 9
Jaringan tubuh manusia tidak termasuk darah
0,5.10
-4
0,2 10
Kayu 0,2
– 0,4.10
-4
0,08 – 0,16
11 Isolator fiberglass
0,12.10
-4
0,048 12
Gabus dan serat kaca 0,1.10
-4
0,042 13
Wol 0,1.10
-4
0,040 14
Bulu angsa 0,06.10
-4
0,025 15
Busa polyurethane 0,06.10
-4
0,024 16
Udara 0,055.10
-4
0,023
b. Aliran Konveksi Zat cair dan gas umumnya bukan merupakan penghantar kalor yang
sangat baik, akan tetapi dapat menghantarkan kalor cukup cepat
dengan konveksi. Konveksi adalah proses perpindahan panas kalor
melalui suatu zat yang disertai dengan perpindahan molekul-molekul zat.
Konveksi dibagi menjadi dua jenis, yakni konveksi almiah dan
konveksi paksa. Konveksi Alamiah pada fluida terjadi karena adanya
perbedaan massa jenis. Contoh sederhana adalah peristiwa mendidihnya air. Coba kalian perhatikan air yang sedang mendidih.
Ketika air akan mendidih, tampak gelembung-gelembung dari dasar panci atau wadah bergerak ke atas. Peristiwa ini terjadi karena air