Gambar 7.23 Peralatan Pembakar Bulu Benang
Keterangan : a. Tabung
gas b. Ruang
gas c. Ruang nyala api
d. Benang e. Rol
pengantar x Pengatur Bentuk Gulungan
Benang Peralatan ini fungsinya adalah :
- Untuk mengatur bentuk gulungan sehingga sesuai
dengan bentuk gulungan benang yang diinginkan,
yaitu bentuk silinder maupun bentuk Cone.
- Untuk mengatur sudut pangkal gulungan benang
sehingga benang tidak dapat tergelincir pada
pangkal gulungan benang.
Bentuk gulungan benang ini diatur oleh pemegang bobinnya
yang telah disesuaikan dengan besar antara 0 - 10º, untuk
bobin kerucut biasanya sudutnya adalah 5 - 7º.
Gambar 7.24 Pengatur Bentuk Gulungan
Benang
7.2.4 Pemeliharaan mesin Winding.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pemeliharaan pada mesin Winding meliputi :
1. Pembersihan gear end seti ap 1 hari.
2. Pembersihan blower setiap 1 minggu.
3. Pembersihan stop motion, creadle, drum shaft setiap 1
bulan. 4. Pelumasan stoping shaft,
creadle, swing arm setiap 1 bulan sekali.
5. Pembersihan umum setiap 3 bulan.
6. Pelumasan bearing arm
setiap 6 bulan. 7. Centering peg dan tension
setiap 9 bulan. 7.2.5 Perhitungan Produksi
Perhitungan produksi pada mesin kelos sistem
penggulungan dengan poros friksi pada dasarnya ditentukan
oleh kecepatan keliling dari poros friksi. Namun banyak
faktor lain yang dapat mempengaruhi besarnya
produksi. Salah satunya adalah faktor slip benang waktu
digulung. Berapa besarnya faktor slip benang ini tergantung
dari keadaan bobin, poros spindel, pelumasan, tekanan
bobin terhadap poros friksi dan benangnya itu sendiri.
Untuk mengetahui rendemem atau efesiensi mesin kelos yaitu
dengan menghitung besarnya produksi teoritis dan besarnya
produksi sesungguhnya produksi nyata yang dapat
dicapai pada waktu yang sama.
Gambar 7.25 Diagram Poros Friksi
x Produksi Teoritis - Tiap satu putaran silinder
poros friksi, panjang benang yang
digulung L
=
2
d
S
+ S
2
- Untuk N putaran, maka panjang benang yang
digulung
L = N
2 2
S d
S
satuan panjangmenit
Keterangan :
Di unduh dari : Bukupaket.com
327
L = Panjang benang yang
digulung
S
d = keliling poros friksi S
= jarak alur poros friksi N
= RPM poros friksi Produksi Sesungguhnya
Produksi Nyata Produksi nyata dihitung
berdasarkan penimbangan hasil pengelosan.
- Efesiensi
produksi =
Teroritis Prouduksi
nyata Produksi
x 100 Contoh perhitungan :
Satu unit mesin kelos kapasitas 20 spindel mengerjakan benang
Ne
1
20’s Cotton dengan data- data teknis sebagai berikut :
- diameter poros friksi d =
10 cm - jarak alur S
= 8 cm - RPM poros friksi N = 1000
putaranmenit Hitunglah :
a. Produksi Teoritis 1 satu jam
b. Produksi Nyata jika efesiensi
produksinya 90 a. Produksi Teoritis satu menit
spindel L = N
2 2
S d
S
= 1000
2 2
8 10
. 14
. 3
cmmenit = 32400 cmmenit
= 324 metermenit Produksi Teoritis satu jam :
s x
spindel x
x 20
693 ,
1 20
60 324
= 11482 gram = 11,482 kg
b. Produksi nyata
=
100 90
x 11,482 kg = 10,333 kg
7.3 Proses Pemaletan