288
BAB VI DESAIN ANYAMAN
6.1 Pengertian Desain
Anyaman
Selain kehalusan benang, kerapatan benang dan lebar
kain, spesifikasi kain tenun ditentukan antara lain oleh
anyaman kain tenun. Seperti telah dijelaskan pada
pendahuluan kain tenun terbentuk oleh silangan antara
dua kelompok benang yang membentuk sudut 90º. Struktur
silangan-silangan tersebut membentuk suatu anyaman
yang disebut kain tenun. Seorang teknisi pertenunan
perlu memahami beermacam- macam anyaman untuk bisa
melaksanakan suatu intruksi kerja yang berkaitan dengan
anyaman. Dalam teknologi pertenunan, anyaman
berhubungan dengan sistem pembukaan mulut lusi, apakah
menggunakan sistem pembukaan mulut lusi dengan :
- crank - eksentrikcamtappet
- dobby - jacquard
Selain itu pada proses persi apan pertenunan harus sudah
mempersiapkan kondisi benang lusi yang sesuai dengan proses
selanjutnya dimesin tenun. Langkah-langkah untuk
mencapai kondisi tersebut antara lain :
- memilih kawat gun yang sesuai
- menentukan jumlah kawat
gun dalam satu kamran - menentukan jumlah kamran
yang akan dipakai - membuat
skema pencucukan pada droper,
gun dan sisir - memasang,
menyetel peralatan pembukaan mulut
lusi agar mekanisme gerakannya sesuai dengan
rencana tenun atau rencana anyaman
Untuk memahami makna suatu desain anyaman perlu diketahui
batasan-batasan, simbol-simbol yang lazim tercantum dalam
suatu gambar anyaman, yang merupakan salah satu cara
untuk membuat suatu desain struktur pada kain tenun.
6.2 Cara Menggambar
Desain Anyaman
Sebelum pembuatan desain pada kain tenun, perlu
dipersiapkandirencanakan terlebih dahulu rencana tenun
yang biasanya dituangkan didalam bentuk gambar-gambar
anyaman. x Tanda-tanda Gambar
- Benang
Lusi
Di unduh dari : Bukupaket.com
289
Dalam anyaman kain tenun, benang lusi digambarkan dalam
bentuk bidang sempit yang panjang dan vertikal tegak.
Bidang sempit ini dibatasi oleh 2 garis vertikal yang sejajar satu
terhadap lainnya.
Gambar 6.1 Benang Lusi
Garis a b Bidang yang terletak diantara garis a dan b
menggambarkan 1 helai benang lusi.
Cara memberi angka benang- benang lusi selalu dilakukang
dari kiri menuju ke kanan. - Benang
Pakan
Dalam anyaman kain tenun, benang pakan digambarkan
dalam bentuk bidang sempit horisontal mendatar. Bidang
sempit ini dibatasi oleh 2 garis horisontal yang sejajar satu
terhadap lainnya.
Gambar 6.2 Benang Pakan
Garis a b bidang yang terletak diantara garis a dan b
menggambarkan 1 helai benang pakan.
Cara memberi angka benang- benang pakan selalu dilakukan
dari bawah menuju ke atas. - Silangan
Benang
Lusi dan pakan membentuk sudut 90º didalam tenunan.
Tenunan terjadi karena adanya silangan-silangan antara
benang lusi dan benang pakan. Yang dimaksud dengan
silangan disini ialah perpindahan dari efek
lusipakan atas ke efek lusi pakan bawah.
Benang lusi yang terletak diatas benang pakan disebut “efek lusi
atas”. Tempat persilangan antara benang lusi dan benang
pakan disebut “titik silang”. Apabila benang lusi berada
diatas benang pakan, titik silangnya disebut “titik silang
lusi”.
Benang lusi
Benang pakan Titik silang lusi
Benang lusi
Benang pakan Gambar 6.3
Lusi diatas Pakan
a b
a b
Di unduh dari : Bukupaket.com
290
Benang pakan yang terletak diatas benang lusi disebut “efek
pakan atas” atau efek pakan. Apabila benang pakan berada
diatas benang lusi, titik silangnya disebut titik silang
pakan.
Benang lusi
Benang pakan Titik
silang pakan
Benang pakan Benang lusi
Gambar 6.4 Lusi dibawah Pakan
x Efek Float Lusi dan Efek Float Pakan
Yang dimaksud dengan efek lusi ialah benang lusi yang
berada diatas benang pakan dan terletak diantara 2 silangan
benang lusi. Yang dimaksud dengan efek
pakan ialah benang pakan yang berada diatas benang lusi dan
terletak diantara 2 silangan benang pakan.
lusi silangan
pakan lusi
pakan
silangan Gambar 6.5
Efek Lusi dan Efek Pakan
- Angka Loncat
Efek lusi pada benang-benang lusi sesudah lusi nomor 1
secara berturut-turut selalu dimulai dengan meloncat
pindah keatas sebanyak 1 helai atau lebih benang
terhadap efek benang lusi sebelumnya.
Banyaknya loncatan atau perpindahan efek lusi tersebut
dinyatakan dengan sebuah angka yang disebut angka
loncat “V”. Contoh :
Keper
3 2
- Rapot Anyaman
Rapot Anyaman disebut juga pola anyaman.
Yang dimaksud dengan rapot anyaman ialah satuan terkecil
Di unduh dari : Bukupaket.com
291
dari lusi dan pakan didalam suatu jenis anyaman, satuan
terkecil ini diulangi dengan cara yang sama didalam tenunan,
baik ke arah vertikal arah lusi maupun ke arah horisontal
arah pakan. Contoh :
Anyaman polos, Keper, Satin dan sebagainya.
- Rencana
Tenun
Yang dimaksud dengan rencana tenun adalah suatu bagan yang
memberi petunjuk tentang hubungan antara anyaman
tekstil, cucukan gun ikatan gun dan cara pengangkatan gun.
Dengan demikian maka rencana tenun terdiri dari :
-
Gambar anyaman
- Cucukan sisir bagan ini
tidak digambarkan -
Cucukan gun
- Ikatan gunrencana pena
- Injakan
Gambar 6.6 Contoh Rencana Tenun untuk Rol Kerek dan Dobby
Desain struktur kain tenun dibentuk pada saat kain ditenun
dengan jalan mengolah faktor- faktor konstruksi kain. Desain
struktur kain tenun dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut : 1. Menggunakan
beberapa macam
warna benang : Sering digunakan dalam
anyaman polos atau anyaman keper, benang
diatur sedemikian rupa untuk membentuk pola
seperti strip, kotak-kotak, plaid dan sebagainya.
2. Menggunakan benang yang berbeda jenis seratnya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
292
Setiap jenis serat mempunyai sifat
kenampakan yang berbeda, dengan menggunakan
benang yang berbeda jenis seratnya, maka akan
memberikan efek tertentu pada permukaan kain.
3. Menggunakan benang
dengan proses pengerjaan tertentu.
Benang yang diberi twist tinggi benang crepe
Benang novelty
Benang teksture dan lain-lain
6.3 Desain dan Motif Kain Pada dasarnya kain tenun