a. setiap orang dilarang melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan terhadap ke rusakan kawasan suaka alam,
b. ketentuan tidak termasuk kegiatan pembinaan ha bitat untuk kepentingan satwa di dalam suaka margasatwa,
c. perubahan terhadap keutuhan kawasan suaka alam meliputi pengurangan, penghilangan fungsi, dan luas kawasan suaka alam, serta penambahan
jenis tumbuhan dan satwa lain yang tidak asli. Beberapa contoh suaka margasatwa adalah sebagai berikut.
a. Pulau Komodo di NTT, untuk melindungi komodo, rusa, babi hutan, kerbau liar, ayam hutan, dan kakaktua.
b. Gunung Leuser di Nanggroe Aceh Darussalam, un tuk melindungi gajah, badak Sumatera, harimau, rusa, kambing hutan, orang utan, dan berbagai
jenis burung. c. Way Kambas di Sumatera Selatan, untuk melindu ngi gajah, badak, kerbau
liar, tapir, harimau Sumatera, dan rusa. d. Baluran di Jawa Timur, untuk melindungi badak, banteng, kerbau liar,
rusa, babi hutan, lutung, ayam hutan, anjing hutan, berbagai jenis kera, dan burung.
e. Kutai di Kalimantan, untuk melindungi rusa, babi hutan, dan orang utan.
f. Pulau Moyo di Sumbawa, untuk melindungi babi hutan, rusa, sapi liar, burung kakaktua, dan ayam hutan.
3. Perlindungan Sistem Penyangga Kehidupan
Sistem penyangga kehidupan merupakan satu pro ses alami dari berbagai unsur hayati dan non
hayati yang menjamin kelangsungan kehidupan makhluk. Perlindungan sistem penyangga kehidupan ditujukan bagi
terpeliharanya proses ekologis yang me nunjang kelangsungan kehidupan untuk mening katkan kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidup an manusia.
Untuk mewujudkan keadaan tersebut maka pemerintah menetapkan hal-hal sebagai berikut.
a. Wilayah tertentu sebagai wilayah perlindungan sistem penyangga kehidupan.
b. Penetapan pola dasar pembinaan wilayah perlindungan sistem penyangga kehidupan.
c. Pengaturan cara pemanfaatan wilayah perlin dungan sistem penyangga kehidupan.
d. Setiap pemegang hak atas tanah dan hak pengusaha di perairan dalam wilayah sistem penyangga kehidupan wajib menjaga kelangsungan
fungsi perlindungan wilayah tersebut.
Di unduh dari : Bukupaket.com
e. Dalam rangka pelaksanaan sistem penyangga ke hidupan, pemerintah mengatur serta melakukan tin dakan penertiban terhadap penggunaan
dan pe ngelolaan serta hak pengusahaan di perairan yang terletak
dalam wilayah perlindungan sistem pe nyangga kehidupan. f. Tindakan penertiban dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. g. Wilayah sistem penyangga kehidupan mengalami kerusakan secara
alami dan atau oleh karena pe manfaatannya serta oleh sebab-sebab lainnya harus di ikuti dengan upaya rehabilitasi secara berencana dan
berkesinambungan.
4. Pemanfaatan Secara Lestari Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
Pemanfaatan secara lestari sumber daya alam ha yati dan ekosistemnya dilakukan melalui kegiatan:
a. pemanfaatan kondisi lingkungan kawasan peles tarian alam; b. pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar.
Pemanfaatan kondisi lingkungan kawasan pelestarian alam dilakukan dengan tetap menjaga kelestarian fungsi kawasan. Pemanfaatan jenis
tumbuhan dan satwa liar dilakukan dengan memperhatikan kelangsungan potensi, daya dukung, dan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa liar.
Kawasan pelestarian alam terdiri atas taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam.
Kawasan taman nasional dikelola dengan sistem zona yang terdiri atas zona inti, zona penyangga, dan zona pemanfaatan. Kawasan taman nasional
diatur sedemikian rupa agar terjaga kelestariannya, misalnya de ngan pengaturan seperti berikut.
a. Setiap orang dilarang melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan
perubahan terhadap ke utuh an zona inti taman nasional. b. Perubahan terhadap keutuhan zona inti taman nasional meliputi
pengurangan, penghilangan fungsi, dan luas zona inti taman nasional, serta penambahan jenis tumbuhan dan satwa lain yang tidak asli.
c. Setiap orang dilarang melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsi zona penyangga dan zona pemanfaatan dari taman nasional,
taman hutan raya, dan taman wisata alam. d. Pengelolaan taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam
dilaksanakan oleh peme rintah. e. Di dalam zona pemanfaatan taman nasional, ta man hutan raya, dan
taman wisata alam dapat di bangun sarana kepariwisataan berdasarkan renca na pengelolaan terpadu.
f. Untuk kegiatan kepariwisataan dan rekreasi, pemerintah dapat memberikan hak pengusahaan atas zona pemanfaatan taman nasional, taman hu tan
raya, dan taman wisata alam dengan meng ikutsertakan masyarakat.
Di unduh dari : Bukupaket.com
5. Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar