4. Perusakan Kehidupan
Laut
Keberadaan laut sangat penting artinya bagi manusia. Di samping sebagai sarana lalu lintas, laut juga merupakan sumber daya yang kaya
akan protein hewani yang dibutuhkan oleh manusia. Banyak kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan para nelayan sering
justru ikut merusak kehidupan alam perairan kita sendiri, baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
Perusakan itu antara lain sebagai berikut. a. Penangkapan ikan jenis tertentu secara besar-besaran tanpa memperhatikan
kelestarian jenis ikan tersebut. b. Dalam penangkapan ikan nelayan menggunakan jaring yang dapat
menangkap ikan besar maupun kecil. Dengan demikian produksi ikan di masa yang akan datang dapat mengalami kemunduran.
c. Penangkapan ikan dengan menggunakan racun dan bahan peledak. Hal ini juga sangat merugikan, sebab dapat mematikan ikan besar maupun
kecil, yang berarti juga akan mengurangi produksi ikan di masa yang akan datang.
d. Penghancuran karang-karang pantai dan hutan bakau membawa pengaruh bagi kelestarian perkembangan ikan, sebab daerah tersebut
merupakan tempat bertelurnya ikan.
5. Pelestarian Flora
Pelestarian flora dititikberatkan pada pelestarian hutan karena hutan lebih berkaitan pada kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Ingat saja
hutan dapat menghasilkan sumber air, hutan dapat menghasilkan O
2
gas asam oksigen yang penting untuk pernapasan makhluk hidup paru-paru
dunia, hutan merupakan sumber penghasilan manusia, dan sebagainya. a. Pelestarian Hutan di Indonesia
Menurut
Sumadi Sutrijat
yang dimaksud hutan adalah bentang darat yang tertutup pohon-pohonan yang secara keseluruhan merupakan
persekutuan hidup alam hayati dan lingkungannya. Usaha-usaha dalam pelestarian hutan di Indonesia antara lain
sebagai berikut. 1 Dibentuk polisi khusus polsus kehutanan untuk menjaga kelestarian
hutan agar hutan tidak dicuri kayunya. Oleh karena itu, polsus di Kalimantan Tengah sudah mulai dipersenjatai.
2 Penerangan-penerangan lewat media cetak dan media elektro nika tentang pentingnya hutan.
3 Upaya merumahkan orang-orang perambah hutan agar tidak lagi merusak hutan. Pembangunan masyarakat sekitar hutan untuk meningkatkan
taraf hidup dan kesejahteraannya dengan cara dibantu mendirikan koperasi peternakan, pendidikan, dan sekolah bina sosial.
Di unduh dari : Bukupaket.com
4 Peningkatan sistem tebang pilih dengan sistem Tebang Pilih Tanam Indonesia TPTI. Ini berarti para pengusaha kehutanan yang
memegang HPH Hak Pengusaha Hutan tidak hanya memilih batang kayu yang besar-besar saja minimal berdiameter 30 cm,
tetapi berkewajiban membuat persemaian dan pembibitan untuk mereboisasi hutan yang sudah ditebangi. Selain itu penebangan
tidak boleh dihabiskan, meskipun pohon-pohonnya sudah lebih besar dari ketentuan 30 cm. Pelestarian hutan di Indonesia sangat
mutlak perlu, mengingat luas hutan kita tinggal 143 juta ha, yang terdiri atas hutan lindung 30 juta ha, cagar alam 19 juta ha, hutan
produksi 64 juta ha hutan yang boleh ditebang, dan hutan konversi 30 juta ha hutan cadangan. Perlu diketahui pula bahwa laju tingkat
kerusakan hutan sudah sangat memprihatinkan.
Tabel 4. Luas Hutan Indonesia Tahun 2004
Provinsi Luas ha
Sumatera 367,7 ribu
Kalimantan 610,9 ribu
Sulawesi 117,5 ribu
Maluku 24,3 ribu
Provinsi Luas ha
Papua 163,7 ribu
Nusa Tenggara 14,5 ribu Jawa
16,1 ribu
Sumber: Departemen Kehutanan Tahun 2004
b. Pelestarian Hutan Tingkat Dunia Usaha-usaha dalam melestarikan hutan di tingkat dunia antara lain
sebagai berikut. 1 Dalam rangka studi hutan, Sulawesi dan Kalimantan ditetapkan
sebagai Pusat Penelitian Kehutanan Internasional Centre for International Forestry Research = CIFOR.
2 KTT - Bumi di Rio de Janeiro tanggal 3 Juni 1992 disebut United Nations Conference of Environment Development, membahas
pen tingnya lingkungan hidup, khususnya hutan dan pengaruhnya terhadap lapisan ozon O
3
. Dalam konferensi ini dihadiri oleh 178 anggota PBB, termasuk Indonesia. Indonesia mengusulkan agar
negara-negara maju mau menyumbang sebesar 0,7 GNP nega- ranya untuk memperbaiki lingkungan hidup terutama hutan.
Menurut
Sumadi Sutrijat
hutan di Indonesia cenderung terjadi penciutan disebabkan penebangan kayu liar, bencana alam, konfersi
lahan pertanian, dan berkembangnya proyek pembangunan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Periksalah tabel jumlah dan luasnya cagar alam dan suaka margasatwa yang ada di Indonesia seperti di bawah ini.
Tabel 5. Luas Cagar Alam dan Suaka Margasatwa di Indonesia Tahun 2004
Pulau Jumlah
Luasnya ha
Jawa 68 176.872
Sumatera 27 1.313.057
Kalimantan 7 642.283
Sulawesi 7 6.350
Bali 3 Nusa Tenggara
4 Maluku 1
76.592 Papua 1
Jumlah 118 2.215.154
Sumber: Departemen Kehutanan Tahun 2004
6. Persebaran Lokasi Cagar Alam dan Suaka Margasatwa di Indonesia Serta Jenis-jenis Satwanya