TINJAUAN PUSTAKA Analisis Kepusan Konsumen Terhadap Pelaksanaan Bauran Pemsaran Desa Wisata Tanaman Hias Di Kabupaten Bandung Barat.

9

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian, Tujuan, dan Manfaat Agrowisata

Agrowisata, berdasarkan Surat Keputusan Bersama SKB Menteri Pertanian dengan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi No. 204KPTSMK.05041989, adalah suatu bentuk kegiatan pariwisata dengan tujuan untuk memperkuat pengetahuan, pengalaman, rekreasi, dan hubungan usaha di bidang agro atau pertanian. Dalam arti luas, pengertian agrowisata yaitu meliputi pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, dan perikanan Reza Tirtawinata dan Lisdiana Fachrudin, 1996. Sementara menurut I Nyoman Sutjipta 2001, agrowisata adalah sebuah sistem kegiatan terpadu dan terkoordinasi untuk pengembangan pariwisata sekaligus pertanian dalam kaitannya dengan pelestarian lingkungan, peningkatan kesejahteraan masyarakat petani. Namun secara prinsip dapat dikatakan bahwa agrowisata merupakan kegiatan industri wisata berbasis pertanian yang mengharapkan kedatangan konsumen secara langsung di tempat wisata yang diselenggarakan. Aset yang penting untuk menarik kunjungan wisatawan adalah keaslian, keunikan, kenyamanan, dan keindahan alam. Oleh sebab itu, faktor kualitas lingkungan menjadi modal penting yang harus disediakan, terutama pada wilayah-wilayah yang dimanfaatkan untuk dijelajahi para wisatawan. Menyadari pentingnya nilai kualitas lingkungan tersebut, petanimasyarakat setempat perlu diajak untuk selalu menjaga keaslian, kenyamanan, dan kelestarian lingkungan. Tujuan umum agrowisata menurut Noor Aisyah Amini 2001 adalah meningkatkan penerimaan devisa negara dari sektor ekspor non migas dan 10 menciptakan kesempatan berusaha lapangan kerja melalui pemanfaatan potensi agro secara optimal sebagai obyek kunjungan bagi para wisatawan. Tujuan khususnya adalah : 1 menciptakan kesempatan yang seluas-luasnya kepada para wisatawan untuk berkunjung ke obyek agrowisata, 2 menciptakan iklim berusaha yang baik kepada para pengusaha di bidang pertanian, 3 menciptakan pola pemasaran terpadu agrowisata, 4 mengamankan dan melestarikan keberadaan dan citra produk pertanian sebagai salah satu diversifikasi produk wisata Indonesia. Adapun manfaat agrowisata adalah : 1 meningkatkan konservasi lingkungan, 2 meningkatkan nilai estetika dan keindahan alam, 3 memberikan nilai rekreasi, 4 meningkatkan kegiatan ilmiah dan pengembangan ilmu pengetahuan, 5 mendapatkan nilai ekonomi Reza Tirtawinata dan Lisdiana Fachrudin, 1996.

2.2. Sistem Agrowisata

Sistem agrowisata merupakan usaha transformasi input dari unsur pertanian dan pariwisata dalam rangka menghasilkan nilai tambah. Oleh karena itu sistem agrowisata masuk kelompok industri non migas dimana peningkatan nilai tambah menjadi tolok ukur keberhasilan. Sementara pertanian sendiri dipandang sebagai suatu kegiatan budidaya yang menarik meskipun pada prakteknya pesona alamiah dari pemandangan lingkungan disekitarnya juga bersifat dominan dalam hal upaya daya tarik agrowisata yang dihasilkan. Secara struktural, agrowisata merupakan kegiatan dalam suatu sistem pariwisata. Sistem tersebut terdiri dari sub-sub, yaitu : 1 wisatawan, 2 11 transportasi, 3 promosi dan penerangan pariwisata, 4 prasarana pariwisata. Kempat sub sistem tersebut dapat digambarkan sebagai siklus sistem agrowisata Gambar 1. Transportasi Wisatawan Agrowisata Prasarana Gambar 1. Siklus Sistem Agrowisata Sumber : Hetty Sofiaty, 1992 Dengan adanya promosi dan penerangan membuat wisatawan ingin mengunjungi obyek yang dipromosikan dan untuk itu diperlukan sarana dan prasarana penunjang agar wisatawan dapat sampai ke obyek wisata yang dimaksudkan. Promosi dan penerangan ini tidak hanya dilakukan pada daerah asal wisatawan saja tetapi juga pada lokasi obyek wisata. Agrowisata sebagai obyek wisata diharapkan menarik wisatawan yang mempunyai latar belakang sosial dan budaya yang berbeda.

2.3. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, menghabiskan barang dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan tersebut Engel, at all, 1994. Di sisi lain perilaku konsumen dapat berarti perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan dalam memuaskan kebutuhan mereka Ujang Sumarwan, 2002. 12 Model perilaku konsumen merupakan penyederhanaan dari konsepsi mengenai bagaimana perilaku konsumen terjadi dan dibentuk oleh variabel- variabel yang mempengaruhinya. Menurut Engel, at all 1994 perilaku konsumen dipengaruhi dan dibentuk oleh faktor pengaruh ligkungan budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga, dan situasi, perbedaan individu sumberdaya konsumen, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi dan proses psikologis pengolahan informasi, pembelajaran, dan perubahan sikapperilaku.

2.4. Proses Keputusan Memilih Tempat Obyek Wisata

Memilih tempat berbelanjaobyek wisata adalah proses interaksi antara strategi pemasaran penjualpengusaha dan karakteristik individual serta situasional dari pembeli. Karakteristik individual menyebabkan pandangan umum tentang aktivitas yang terlibat dalam perilaku belanja dan promosi. Karakteristik pembeli juga mempengaruhi citra tempat berbelanjaobyek wisata dimana pada akhirnya dapat mempengaruhi pilihan tempat tersebut. Jika pengalaman masa lalu memuaskan maka pilihan akan bersifat kebiasaan, kecuali faktor-faktor lain telah berubah sejak kunjungan berakhir. Dalam proses pemilihan tempat berbelanjaobyek wisata, konsumen membandingkan karakteristik tempat berbelanjaobyek wisata dengan kriteria evaluasi konsumen. Apabila kriteria evaluasi dan karakteristik suatu tempat berbelanjaobyek wisata banyak kesesuaian, maka konsumen akan memilih tempat tersebut Engel, at all, 1994. Pemilihan tempat berbelanjaobyek wisata merupakan fungsi yang terdiri dari variabel kriteria evaluasi, variabel 13 karakterisitik atau atribut tempat, variabel proses perbandingan, dan variabel tempat berbelajaobyek wisata dipilih atau tidak dipilih.

2.5. Harapan dan Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan merupakan evaluasi pasca konsumsi bahwa suatu alternatif yang dipilih setidaknya memenuhi atau melebihi harapan Engel, at all, 1994. Di sisi lain kepuasan dapat diartikan juga sebagai tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan harapannya. Jika kinerja di bawah harapan, pelanggan akan kecewa. Jika kinerja sesuai harapan, pelanggan puas. Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan sangat puas, senang, dan gembira Kotler, 2000. Harapan pelanggan merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa yang akan diterimanya bila ia membeli atau mengkonsumsi suatu produk. Harapan pelanggan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain pengalaman pembeliankunjungan sebelumnya, nasihat teman dan kenalannya, serta janji dan informasi pemasar dan para pesaingnya Kotler, 2000.

2.6. Bauran Pemasaran Marketing Mix

Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran Kotler, 2000. Disisi lain bauran pemasaran merupakan alat pemasaran yang dikendalikan oleh perusahaan controlable factor untuk melayani target pasar. Alat-alat pemasaran itu dikelompokan menjadi empat kelompok yang disebut 14 empat P, yaitu produk product, harga price, tempat place, dan promosi promotion. a. Bauran Produk Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan pada suatu pasar untuk mendapat perhatian, untuk dimiliki, penggunaan ataupun konsumsi yang bisa memuaskan keinginan dan kebutuhan Wilson Limbong, 1987. Sementara itu yang dimaksud dengan bauran produk adalah rangkaian semua produk dan unit produk yang ditawarkan suatu penjual tertentu pada pembeli Kotler, 2000. Pemasar akan memanfaatkan produk sebagai bagian dari variabel intern untuk meningkatkan penjualan. Oleh sebab itu, strategi pemasaran terhadap sesuatu produk dapat dimunculkan melalui identitas produk. Identitas produk dapat diimplementasikan dalam wujud kualitas, ragam barang, merek, kemasan, atau garansi produk. Dalam penelitian ini indikator bauran produk meliputi : keragaman barang dan kualitas barang. b. Bauran Harga Harga merupakan bagian dari bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan. Jika harga dapat memberikan kontribusi pendapatan, maka hal ini merupakan bagian keberhasilan dari kebijakan harga. Harga dapat diterjemahkan sebagai jumlah uang yang ditagihkan untuk produkjasa, jumlah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan produkjasa Kotler, 2000. Selain itu, harga dapat dinyatakan sebagai biaya atau pengorbanan yang dibebankan produsen kepada konsumen. Bagi pihak produsen harga merupakan sisi pendapatan atas produknya. Sebaliknya bagi pihak konsumen, harga merupakan sisi pengeluaran atas produk. 15 Prinsip yang sangat penting bagi perusahaan dalam menentukan harga adalah menitikberatkan pada kemauan dan kemampuan pembeli pada harga yang sudah ditentukan sehingga menutupi biaya produksi dan menghasilkan laba. Penentuan harga yang tidak baik akan berdampak negatif, misalnya harga terlalu tinggi, tidak disesuaikan dengan pendapatan konsumen atau segemen pasar. Dengan demikian strategi pembentukan harga sangat penting bagi perusahan. Indikator bauran harga dalam penelitian ini adalah harga yang ditawarkan dan potongan harga. c. Bauran Tempat Bauran tempat ditikberatkan pada keputusan lokasi. Perusahaan harus memilih lokasi secara cermat, mulai dari pemilihan wilayah dalam suatu negara, lalu memilih kota tertentu dan kemudian tempat tertentu. Suatu tempat berbelanjaobyek wisata mungkin berjalan buruk karena beberapa alasan seperti tempat tersebut berada di lokasi yang lalu lintasnya sepi sehingga konsumen tidak mudah menjangkau lokasi tersebut. Selain itu ketersedian sarana parkir juga mempengaruhi keinginan konsumen dalam memilih tempat berbelanjaobyek wisata yang dituju. Apabila tempat usaha didukung oleh sarana parkir yang memadai maka konsumen akan lebih mudah memarkir kendaraan yang dibawa. Indikator bauran tempat dalam penelitian ini adalah lokasi yang strategis dan sarana parkir. d. Bauran Promosi Promosi adalah salah satu kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan dengan cara mempengaruhi konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung. Mempengaruhi konsumen dapat 16 dilakukan dengan cara mengkomunikasikan keunggulan produknya untuk membujuk konsumen sasaran agar mau membeli. Apabila perusahan berhasil dalam mengkomunikasikan keunggulan produknya maka akan mendapat perhatian dari konsumen terhadap produk yang dipasarkan. Efektivitas promosi sangat tergantung dari pemilihan bentuk promosi yang diberlakukan terhadap produk yang dipasarkan. Para pengusaha menggunakan berbagai macam alat promosi seperti memasang iklan, mengadakan obral khusus, mengeluarkan kupon potongan harga, dan lain-lain. Indikator bauran promosi dalam penelitian ini adalah iklan yang menarik. 17

BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN