Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan penelitian arkeologi, peninggalan-peninggalan leluhur itu, memperlihatkan adanya transformasi dari masa prasejarah masa sebelum dikenal tulisan ke masa sejarah masa setelah dikenal tulisan. Situs yang memiliki menhirbatu-batu besar budaya megalit adalah warisan prasejarah yang terus difungsikan pada masa sejarah. 5 Meskipun nilai sejarah situs-situs tersebut belum diketahui secara jelas, karena sumber-sumbernya, khususnya sumber tertulis, sangat langka, namun situs-situs itu juga memiliki nilai penting lain, yaitu nilai budaya yang telah beralngsung secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Oleh karena itu, di kalangan masyarakat, khususnya masyarakat yang memiliki ikatan emosional dan historis dengan situs, muncul pernyataan “selamatkan situs-situs yang ada di daerah genangan” Perbedaan kepentingan antara dua pihak pemerintah dan masyarakat yang berkaitan dengan daerah situs tersebut, perlu dicarikan solusi yang akomodatif, yang dapat menguntungkan semua pihak. Hal itulah yang melatarbelakangi penelitian ini dilakukan.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Dua masalah pokok yang menjadi perhatian sentral dalam penelitian ini, sehingga perlu diidentifikasi, adalah pengertian “situs” dan “Jatigede”. Secara etimologis, kataistilah situs berasal dari bahasa Inggris, site bentuk jamaknya 5 Nina Herlina Lubis, “Mengenal Situs Jati Gede”, terbaca dalam http:www.mail- archive.combaraya_sundayahoogroups.commsg00725.html. sites. Artinya adalah sebuah areal atau sebidang tanah di mana terdapat “sesuatu” yang berharga an area or piece of land where something was. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya menyatakan : ♦ “Situs adalah lokasi yang mengandung atau diduga mengandung benda cagar budaya termasuk lingkungannya yang diperlukan bagi pengamanannya” Pasal 1 ayat 2. ♦ Benda Cagar Budaya adalah: a. “benda buatan manusia, bergerak atau tidak bergerak yang berupa kesatuan atau kelompok, atau bagian-bagiannya atau sisa-sisanya, yang berumur sekurang-kurangnya 50 lima puluh tahun, atau mewakili masa gaya yang khas dan mewakili masa gaya sekurang-kurangnya 50 lima puluh tahun, serta dianggap mempunyai nilai bagi sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan”; b. “benda alam yang dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan” Pasal 1 ayat 1. Berdasarkan pengertian tersebut, maka pada sebutan “situs” terkandung dua makna; pertama adalah “tempat”, kedua adalah “benda”. Baik tempat maupun benda dalam cakupan situs, terkait dengan konteks sejarah. Bila salah satu dari kedua hal itu atau keduanya musnah, atau bendanya dipindahkan, maka nilai sejarahnya menjadi berkurang atau bahkan hilang. Masalah kedua adalah sebutan “Jatigede”. Ketika di depan kata “Jatigede” ada kata “Kecamatan”, sehingga menjadi Kecamatan Jatigede, maknanya adalah wilayah administratif kecamatan dan segala sesuatu yang ada di dalamnya. Jatigede adalah salah satu di antara 26 kecamatan yang ada di Kabupaten Sumedang. Kecamatan Jatigede terdiri atas 12 desakelurahan, yaitu Sukakersa, Mekarasih, Ciranggem, Cisampih, Kadu, Lebaksiuh, Cintajaya, Cipicung, Jemah, Cijeungjing, Kadujaya, dan Karedok. Akan tetapi, ketika di depan kata “Jatigede” itu ada kata “Waduk”, sehingga menjadi Waduk Jatigede, maka cakupan luasan wilayahnya tidak sama dengan wilayah Kecamatan Jatigede, melainkan mencakup beberapa kecamatan lainnya. 6 Masalah lainnya adalah sejak kapan nama Jatigede itu muncul; begitu juga dengan nama-nama lain, khususnya yang terkait dengan keberadaan situs-situs di daerah setempat, misalnya Darmaraja. Apakah nama Jatigede dan Darmaraja sudah ada pada masa Kerajaan Tembong Agung atau Kerajaan Sumedanglarang? Atau nama-nama itu baru muncul pada periode-periode kemudian? Berdasarkan hal-hal tersebut, m asalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran masa lalu Jatigede, baik pada periode prasejarah maupun periode sejarah? 2. Situs-situs apakah yang ada di Jatigede? 3. Apa signifikansi situs-situs yang ada di daerah Jatigede, baik secara historis maupun kultural? 6 Perhatikan Gambar I dan II lokasi Waduk Jatigede pada Lampiran II dan III.

1.3 Tujuan PenelitianPenulisan