Koefisien Aliran Permukaan Pola Distribusi Hujan

Q = 0,278 C I A 2.23 Q : Debit rancangan m 3 det C : Koefisien aliran I : Intensitas hujan mmjam A : Luas DAS km 2

G. Koefisien Aliran Permukaan

Dalam penghitungan debit banjir menggunakan Metode Rasional diperlukan data koefisien limpasan run off coeffisien . Koefisien limpasan adalah rasio jumlah limpasan terhadap jumlah curah hujan, dimana nilainya tergantung pada tekstur tanah, kemiringan lahan, dan jenis penutupan lahan. Koefisien pengaliran C adalah perbandingan antara jumlah air yang mengalir di suatu daerah akibat turunnya hujan dengan jumlah hujan yang turun di daerah tersebut. Besarnya koefisien pengaliran antara lain dipengaruhi oleh keadaan hujan, luas dan bentuk daerah pengaliran, kemiringan DAS, daya infiltrasi dan perkolasi tanah. Permana, dkk, 2004 Tabel 2. Koefisien Limpasan Adryana dan Subarkah, 2006 dalam Permana 2004 Tata Guna Lahan C Tegalan ladang tanah kososng Perekebunan Sawah Irigasi Sawah Tadah Hujan Semak Belukar Pemukiman 0,0719 0,0256 0,40 0,35 0,0005 0,5 Tabel 3. Koefisien Limpasan Triadmojo,2008 Deskripsi Lahan Koefisien Limpasan Business Perkotaan Pinggiran 0,70 – 0,95 0,50 -0,70 Perumahan Rumah tunggal Perkampungan Apartemen 0,30 – 0,50 0,25 – 0,40 0,50 – 0,70 Perkerasan Aspal dan Beton Batu Bata, paving 0,70 – 0,95 0,50 – 0,70 Atap 0,75 – 0,95 Halaman Dasar 2 Rata-rata 2 – 7 Curam 7 0,13 – 0,17 0,18 – 0,22 0,25 – 0,35 Halaman Kereta Api 0,10 – 0,35 Tempat bermain 0,20 – 0,35 Taman, Perkuburan 0,10 – 0,25 Hutan Datar 0 – 5 Bergelombang 5 – 10 Berbukit 10 – 30 0,10 – 0,40 0,25 – 0,50 0,30 – 0,60

H. Pola Distribusi Hujan

Dalam perhitungan banjir rancangan, diperlukan masukan berupa hujan rancangan yang didistribusikan ke daam hujan jam-jaman. Untuk dapat mengubah hujan rancangan ke dalam besaran hujan jam-jaman perlu didapatkan terlebih dahulu suatu pola distribusi hujan jam-jaman. Pola distribusi untuk keperluan perancangan bisa didapat dengan melakukan pengamatan dari kejadian-kejadian hujan besar. Dengan mereratakan pola distribusi hujan hasil pengamatan tersebut, kemudian didapatkan pola distribusi rerata yang selanjutnya dianggap mewakili kondisi hujan dan dipakai sebagai pola untuk mendistribusikan hujan rancangan menjadi besaran hujan jam- jaman.

I. Simulasi Skenario Penggunaan Lahan