Buku PPKn
131
1. Membiasakan Kerjasama dalam Lingkungan Sekolah
Manusia dalam kehidupannya selalu akan bekerjasama dengan orang lain. Disadari atau tidak hidup manusia hanya akan berjalan apabila ada kerjasama satu
sama lain. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang dibentuk dan berjalan karena adanya kerjasama semua pihak. Kerjasama yang dilaksanakan disekolah
tentunya bukan kerjasama seperti dilakukan disebuah perusahaan. Sikap gotong royong memang sudah menjadi kepribadian bangsa Indonesia yang
harus benar-benar dijaga dan dipelihara, akan tetapi arus kemajuan ilmu dan teknologi ternyata membawa pengaruh yang cukup besar terhadap sikap dan kepribadian suatu
bangsa, serta selalu diikuti oleh perubahan tatanan nilai dan norma yang berlaku dalam suatu masyarakat.
Untuk dapat meningkatkan pengamalan asas kegotongroyongan dalam berbagai kehidupan perlu membahas latar belakang dan alasan pentingnya bergotong rotong
yaitu: a. Bahwa manusia membutuhkan
sesamanya dalam mencapai kesejahteraan baik jasmani maupun
rohani.
b. Manusia baru berarti dalam kehidupannya apabila ia berada
dalam kehidupan sesamanya. c. Manusia sebagai mahluk berbudi
luhur memiliki rasa saling mencintai, mengasihi dan tenggang rasa
terhadap sesamanya.
d. Dasar keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
mengharuskan setiap manusia untuk bekerjasama, bergotong royong dalam mencapai kesehjahteraan hidupnya baik di dunia maupun di akhirat.
e. Usaha yang dilakukan secara gotong royong akan menjadikan suatu kegiatan terasa lebih ringan, mudah dan lancar.
C. Membiasakan Kerjasama dalam Kehidupan Bermasyarakat sebagai Perwujudan Semangat dan Komitmen Sumpah Pemuda
Sumber: strategimiliter.blogspot.com.
Gambar 6.7
Muh. Hata Bapak Koperasi.
132
Kelas VIII SMPMTs
Kerjasama di sebuah perusahaan didasarkan profesionalisme dan
penghargaan uang. Di sekolah kerjasama dilaksanakan didasarkan
rasa saling membantu dan saling menyayangi. Mulai kepala sekolah,
wakil kepala sekolah, dewan guru, staf, komite sekolah, dan tentu saja
peserta didik saling membantu dan saling menyayangi.
Ki Hajar Dewantara menyebutkan bentuk kerjasama di sekolah dalam bentuk ing ngarso sung tulodo, ing madya mangunkarso dan tutwuri handayani di depan
menjadi teladan, di tengah memberikan semangat dan di belakang memberikan dorongan.
Terkait dengan cara menumbuhkan semangat kerjasama di lingkungan sekolah, dapat dilaksanakan yaitu :
a. Tentukan dan raih tujuan bersama. Semua sekolah memiliki visi dan misi. Visi dan misi merupakan tujuan bersama sebuah sekolah yang disusun dan
ingin diraih oleh warga sekolah. Visi dan misi sekolah hendaknya diketahui semua warga sekolah dan semua warga sekolah mengetahui tugas dan
tanggungjawabnya untuk mencapai tujuan bersama tersebut.
b. Berpartisipasi secara aktif menyusun dan melaksanakan aturan sekolah. c. Laksanakan aturan sekolah. Peraturan sekolah apabila ditaati akan membentuk
sekolah tersebut menjadi sekolah yang tertib. d. Selalulah bekerjasama. Jangan memandang rendah siswa lain sehingga dia
tidak pernah diajak kerja sama. Mungkin saja siswa yang pendiam memiliki banyak ide dan gagasan.
e. Tidak membuat masalah, di kelas terkadang ada saja sumber konlik misalnya siswa yang malas mengerjakan tugas piket. Sumber konlik perlu dicegah agar
tidak meruncing dan merusak suasana kelas. f. Saling percaya. Jika kepercayaan antar siswa hilang, sulit terbentuknya
kerjasama. Membiarkan situasi yang saling tidak percaya antar siswa dapat memicu konlik.
g. Saling menghargai dan memberikan penghargaan. Kehidupan di sekolah akan semakin baik apabila seluruh siswa dapat saling menghargai. Memberikan
penghargaan seperti dengan mengucapkan terimakasih ataupun memuji teman akan meningkatkan rasa pertemanan di sekolah.
sumber: dok.Kemdikbud gambar 6.8 piket kelas merupakan perwujudan kebersamaan menjaga
kebersihan dan keindahan kelas
Buku PPKn
133
Lakukanlah wawancara dengan tokoh masyarakat di lingkungan tempat tinggal kalian tentang pelaksanaan gotong royong yang masih berlaku di masyarakat.
Mulailah dengan mengamati bentuk gotong royong yang ada di masyarakat, tentukan tokoh masyarakat yang akan menjadi narasumber, susunlah daftar
pertanyaan, lakukan wawancara dengan narasumber, susun hasil wawancara dalam bentuk laporan wawancara, serta sajikan di depan kelas. Tugas ini dilakukan secara
kelompok.
Aktivitas 6.4
2. Membiasakan Kerjasama dalam Lingkungan Pergaulan
Dalam lingkungan pergaulan, kerjasama dapat berupa kegiatan-kegiatan positif yang dapat membangun suasana kekeluargaan dan menunjang pada
peningkatan prestasi. Hal ini sangatlah penting dikarenakan manusia tidak lepas dari lingkungan pergaulan sebagai pembentuk karakter dan kepribadiannya.
Sebagai siswa SMP, kalian tentunya memiliki lingkungan pergaulan yang lebih luas dibandingkan ketika di SD. Lingkungan pergaulan adalah lingkungan
dimana kita melakukan hubungan kerjasama dengan orang lain dan tidak dibatasi oleh tempat.
Lingkungan pergaulan sebaiknya harus berdampak positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Jejaring sosial didunia maya maupun lingkungan permainan
disekolah dan dirumah akan bermakna apabila semuanya dapat merasakan manfaat dari pergaulan tersebut. Dalam pergaulan dibutuhkan kerjasama yang
baik dan saling mengisi kekurangan masing-masing.
Selain dirasakan manfaatnya, lingkungan pergaulan juga perlu membina hubungan kerjasama yang efektif yaitu hubungan antar anggota kelompok yang
saling mendukung terhadap pekerjaan yang dilakukannya untuk mencapai tujuan. Manfaat dan efektivitas pergaulan dapat ditingkatkan melalui:
a Memilih dan menentukan pergaulan yang bersifat positif. b Membina keselarasan pergaulan tanpa pertentangan-pertentangan.
c Membina sikap saling menghargai dan bekerjasama.